NovelToon NovelToon
Mind-blowing

Mind-blowing

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Tukar Pasangan / Saudara palsu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: lavenderoof

"Tidak perlu Lautan dalam upaya menenggelamkanku. Cukup matamu."

-

Alice, gadis cantik dari keluarga kaya. Hidup dibawah bayang-bayang kakaknya. Tinggal di mansion mewah yang lebih terasa seperti sangkar emas.

Ia bahkan tidak bisa mengatakan apa yang benar-benar diinginkannya.

Bertanya-tanya kapankah kehidupan sesungguhnya dimulai?

Kehidupannya mulai berubah saat ia diam-diam menggantikan kakaknya disebuah kencan buta.

Ayo baca "Mind-blowing" by Nona Lavenderoof.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lavenderoof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Menghirup Udara Bebas

Kakak adik itu turun di halte bus dengan suasana sunyi tanpa kalimat apapun terucap. Baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba saja langkah mereka terhenti bersama. Cindy menatap Alice dengan tatapan penuh arti.

Dalam beberapa detik, keduanya tertawa bersama, begitu keras hingga menarik perhatian orang di sekitar. Mereka tertawa bukan hanya karena kecerobohan mereka, tapi karena menyadari betapa konyolnya tingkah mereka hari itu.

"Cindy, sepertinya kita memang harus belajar lebih santai, ya," ujar Alice sambil tersenyum lebar.

"Tapi kalau kita tidak begini, hidup malah terasa membosankan," balas Cindy, menghapus air mata kecil di sudut matanya akibat terlalu banyak tertawa.

Hari itu, mereka terus melanjutkan petualangan mereka, menangkap setiap momen dengan penuh semangat. Setiap tawa, foto, dan kenangan yang mereka buat menjadi hadiah kecil dari kebebasan yang akhirnya mereka miliki.

*

Tinggal di asrama menjadi awal dari babak baru dalam hidup kami. Kehidupan terasa lebih segar dan penuh kemungkinan. Tidak ada lagi rutinitas membosankan yang mengekang seperti di mansion. Ini adalah kesempatan kami untuk mencicipi kebebasan, meskipun terkadang kebebasan itu berarti memberontak sedikit demi sedikit.

Kami sudah sangat jarang mengikuti kelas balet sejak tinggal di asrama. Bahkan kami sudah memutuskan untuk berhenti setelah beberapa tahun lagi. Itu sebuah keputusan yang tidak terlalu sulit karena kami berdua merasa sudah cukup menari di bawah aturan ketat.

Di asrama ini, kami mencoba hal-hal baru yang selama ini hanya ada dalam angan-angan. Cindy lebih berani dari aku, selalu menjadi yang pertama mencoba sesuatu, sementara aku masih sering ragu-ragu dan berpikir dua kali.

Sesuai dengan persyaratan yang dibuat Daddy. Setiap minggu akan selalu datang sopir yang menjemput kami.

Tidak semuanya selalu berjalan sesuai aturan. Kadang kami berbohong pada Mommy dan Daddy kalau ada tugas penting dan kami tidak bisa pulang, demi kesenangan kami. Mereka tidak perlu tahu setiap detail kecil yang kami lakukan di sini, setidaknya begitu pikir kami. Karena mereka juga punya kesibukan di kantor.

Cindy bahkan diam-diam mulai berpacaran untuk pertama kalinya. Kekasihnya berada di kampus yang sama dengan kami, London Max University.

Hampir setiap hari Cindy bertemu dengan kekasihnya, namun yang mengejutkan, hubungan itu tidak membuat kami menjadi jauh. Sebaliknya, Cindy selalu melibatkan aku dalam kencan mereka, seolah aku adalah bagian dari hubungan mereka.

“Temani aku, Alice. Kau tidak akan merasa bosan, aku janji!” katanya setiap kali mengajakku bertemu kekasihnya. Kadang aku ikut, tapi sering kali aku memilih tinggal di asrama, tenggelam dalam tugas-tugas yang seolah tak ada habisnya. Cindy sering mengeluh, tapi dia juga mengerti.

Cindy selalu punya cara untuk membuatku tetap terhubung dengannya, meski aku menolak menemani kencannya. Dia akan datang membelikan makanan dan minuman favoritku, atau bahkan meminta bantuanku mengerjakan tugas kuliahnya.

“Alice, kau kan rajin dan teliti. Bantu aku, ya? Anggap saja ini balasan karena aku sudah membelikanmu semua rasa strawberry kesukaanmu tadi!”

Meski begitu, aku tidak pernah benar-benar kesal padanya. Cindy memang sering mengatur semuanya, bahkan aku, tapi dia juga selalu ada untukku. Saat aku merasa stres atau butuh bantuan, Cindy adalah orang pertama yang akan turun tangan, meskipun dengan caranya yang kadang tidak terduga.

Hidup di asrama mengubah banyak hal bagi kami. Ini bukan hanya tentang kebebasan, tetapi juga tentang menemukan diri kami masing-masing dengan semua kesenangan, tantangan, dan rahasia kecil yang menyertainya.

*

*

Hidup di kampus terasa seperti dunia yang benar-benar baru bagi kami. Tidak ada nanny, tidak ada aturan Mommy yang sering membuat kami merasa terjebak, dan tidak ada rutinitas yang membosankan.

Kami akhirnya bisa merasakan kebebasan yang selama ini kami impikan. Tapi, tentu saja, kebebasan itu datang dengan konsekuensi.

Cindy, seperti biasa, selalu lebih berani dariku. Dia seolah menemukan versi dirinya yang lebih bebas dan tanpa batas. Aku sering kagum dengan kepercayaan dirinya, meskipun terkadang keberaniannya membuatku harus ikut menanggung akibat.

Tahun kedua kami di dunia perkuliahan. Hari itu, aku pikir akan menjadi salah satu hari biasa di kampus. Aku sedang duduk di taman kampus, menunggu Cindy yang katanya ingin bertemu kekasihnya.

Namun, tiba-tiba aku melihat Cindy berjalan cepat menuju seorang gadis dari kejauhan. Dari wajahnya, aku tahu dia tidak sedang ingin berbicara baik-baik.

“Cindy, tunggu! Ada apa ini?” aku berusaha mengejarnya, tetapi Cindy sudah sampai lebih dulu.

1
Putri Anissa Hdy
kita liat Nnti kelanjutannya 🤔
adelia
lumayan menarik
khiasaputri
☝🏻Masih nunggu jodohnya dateng
nona lavenderoof
Mohon dukungannya ya, Lavendears!
ig : lavenderoof
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!