Kau Dewiku
Jam sudah menunjukkan pukul 02.30, pengunjung masih berdatangan di toko kosmetik 'Beuty Net' paling besar di kota A. Entah mengapa jika hari selasa adalah hari paling sibuk dari hari-hari biasanya.
'Yank, aku sudah selesai bekerja kamu diamana?'
Dewi mengirim pesan, senyumnya menghiasi wajah mungil sedari tadi.
'Masih dikantor bebe maaf hari ini aku sibuk, dan besok aku harus ke Kota B urusan kerjaan'
'Ya, padahal aku udah izin ke bos aku, kamu ingatkan ? Besok anniversary kita yang ke 2 tahun'
'Iya aku ingat bebe tapi, besok aku ngga bisa. Maaf'
Kesal Dewi menaruh kasar hpnya diatas meja bibir kecilnya dia manyunkan benar-benar terlihat imut
"Kamu kenapa?"
Dia Reva gadis beralis pekat sahabat Dewi.
"Besok hari anniversary aku dengan Riko, tapi dia harus ke kota B katanya ada urusan kerjaan, kan jadi bete."
Dewi dengan tangan halusnya kembali meriasi wajah Reva, sentuhan terakhir lip glousse peach membuat wajah Reva lebih fresh
"Kamu mau kemana? Bahkan kau memaksaku mendandanimu, ini kan bukan waktu siftku lagi Va" Sungut Dewi
"Date (kencan)" Bisik Reva
"Serius?" teriak Dewi membuat ibu Anna kepala staf yang selalu mengawasi kami dengan tatapan itimidasinya menatap kedua gadis cantik itu dengan tajam
"Hus kau ribut sekali Wi"
"Sorry...! Serius kamu mau kencan? Siapa sih Va cowok yang beruntung itu?"
"Rahasia"
" Kok gitu kita kan udah temenan lama Va, kok main rahasiaan segala sih?
"Nanti aku kasi tau kalau udah waktunya"
"Ishh Reva ngga seru ah.."
#
Zain melangkah menyusuri lorong bandara diikuti sekertarinya dibelakang. Sesekali dia melirik jam bertabur berlian di pergelangan tangannya. Pria dengan sejuta pesona mampu menyihir setiap mata memandang.
"Kakak"
Teriakan seoarang gadis dari arah berlawanan membuat Zain mengerutkan alis tebalnya.
"Apa kebiasaan mu tidak bisa kau ubah ha?"
Zain melepas kaca mata hitam yang sejak tadi menghalau bola mata indahnya.
"Hehe... Itu karena aku terlalu senang melihatmu kembali kak" Alea, memeluk tubuh kekar saudaranya yang hampir setahun tidak dia jumpai.
"Hay Aiden apa kabar?" Sapa Alea dari balik tubuh kekar Zain
"Baik nona Alea".
"Kak bagaiman bisa kamu tahan dengan sifat Aiden? pasti dia pria membosankan." Bisik Alea
"Iya, dan aku juga menjadi orang membosankan jika bersamanya"
"Cih... Memang kapan kak Zain menjadi orang yang asik?"
Alea lebih dulu meninggalkan kakaknya menuju mobil limousine putih yang sejak setengah jam lalu menunggu mereka.
" Kakak, mana calon kaka iparku? Bukannya bulan lalu kakak bilang akan membawanya kerumah?" Pertanyaan itu sontak membuat Zain menatap tajam Alea. Gadis itu terdiam, jika sekali lagi dia mengeluarkan pertanyaan itu entah apa yang terjadi dengan hidupnya detik ini.
"Nona sebaiknya jangan bahas tentang kaka ipar, calon istri mulai saat ini detik ini." Tegas Aiden.
"Memangnya apa yang terjadi Aiden?"
"Nona sebaiknya diam dan nikmati perjalanan ini"
"Apa yang bisa kunikmati aku selalu melewatinya, ini bukan taman hiburan Aiden"
Aiden memilih menutup matannya, sudah cukup lelah melakukan perjalanan selama 13 jam 43 menit dia sudah tidak ada tenaga lagi meladeni Alea.
'"Jika seperti ini kak Zain benar-benar akan jadi bujang lapuk.'"
Alea mengalihkan pandangannya keluar jendela, mungkin lebih baik dia mengikuti saran Aiden menikmati perjalanan yang setiap hari dia lewati ini lebih baik daripada berhadapan dengan kedua orang membosankan menurut versinya.
**JANGAN LUPA VOTE DAN BERI SARAN KARENA ITU SANGAT PENTING....🤗
JANGAN LUPA tekan tombol like dibawah agar Ku lebih semangat lagi
terimakasih sudah membaca ❤🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ina Karlina
ah Dewi jangan jangan teman mu itu mau kencan sama kekasih mu...ooh kasihan..kamu yg dandanin dia ternya dia selingkuhan pacar mu😭
2024-10-22
1
Anonymous
keren
2024-11-05
0
Anonymous
k
2024-10-06
0