Anhe gadis yang telah di besarkan dalam lingkaran kegelapan. Hanya mengerti akan pembunuhan, membantai tanpa henti, tugas mematikan yang siap datang setiap waktu. Tanpa di duga gadis itu terbunuh saat menghadapi musuh besarnya. Dia bangkit kembali menjadi seorang gadis muda yang masih berusia lima belas tahun. Gadis dengan tubuh lemah, sakit-sakitan dan terbuang.
Anhe terlahir kembali sebagai putri kelima orang yang hampir dia bunuh. Di menit terakhir Tuan besarnya meminta untuk mundur dan pembunuhan di hentikan. Sehingga keluarga itu selamat dari pembantaian. Dan kini dia harus menjadi salah satu dari Putri perdana menteri pertahanan itu sendiri. Terjerat dalam skema keluarga besarnya bahkan keluarga kerajaan yang saling bertentangan.
Gadis pembunuh itu kini harus siap menghadapi perubahan besar dalam hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam yang hangat dan mematikan
Pesta ulang tahun Kaisar Ying Weisheng di langsungkan dengan sangat megah. Semua tamu undangan yang hadir hampir ribuan orang. Taman istana yang sangat luas di jadikan tempat berlangsungnya pesta.
Di pintu masuk gerbang utama istana. Li Anhe sudah berjalan berdampingan dengan suaminya. Mereka masuk dengan perhatian yang selalu tertuju pada gadis cantik juga anggun. Gaun merah delima terlihat sangat menawan. Di tambah tusuk konde perak berbentuk bunga teratai merah muda.
"Nyonya utama kediaman Raja kecil sangat cantik juga menawan."
"Diam. Kita sedang ada di istana. Jangan berbicara sembarangan."
Beberapa orang terus bergumam dari kejauhan mengagumi kecantikan yang langka dari istri Raja kecil Ying.
Mendegar hal itu Raja kecil Ying mempererat genggaman tangannya. Dia tidak ingin membuat orang berpikir berlebihan terhadap istrinya.
"Kenapa?" Li Anhe menatap kearah suaminya. Merangkul lengan suaminya lebih kuat.
"Jika bisa aku tidak akan mengajakmu di keramaian lagi. Melihat tatapan bodoh semua laki-laki membuatku ingin mengajarnya," ujar Raja kecil Ying dengan kesal.
Li Anhe tertawa, dia mendekat kearah suaminya. "Aku sudah menjadi milikmu. Kenapa harus cemburu. Lagi pula mereka hanya melihat tidak mungkin memilikiku." Semakin mendekatkan tubuhnya kearah suaminya.
Beberapa pasang mata terlihat sangat iri melihat kedekatan suami istri itu. Bahkan para bangsawan wanita juga memuji kecantikan dan kecocokan di antara keduanya.
"Pasangan serasi."
"Nyonya muda Raja kecil terlihat sangat mencintai suaminya."
"Mereka sangat mesra."
Dari arah lain seorang pria muda melirik dengan mengepalkan kedua tangannya. Tuan muda Ning Huan menekan kecemburuan di dalam hatinya.
"Apa yang kamu pikirkan, ikuti aku." Raja Ning menatap dingin kearah putra angkatnya. Dia berjalan menghampiri adik ketiganya di ikuti Tuan muda Ning Huan. Senyumannya terlihat saat mendekat, "Adik ketiga. Sudah lama kita tidak bertemu. Aku lihat kamu sudah cukup sehat."
"Kakak pertama." Raja kecil Ying memberikan hormatnya di ikuti Li Anhe.
Raja Ning menatap kearah istri adik ketiganya. "Dia istrimu? Kakak benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa datang di saat kamu menikah. Nyonya Ying terlihat sangat menawan."
"Raja Ning terlalu memuji. Saya hanya gadis biasa yang memiliki keberuntungan dapat menikah dengan Raja kecil Ying," ujar Li Anhe.
"Raja kecil Ying, Nyonya Ying." Tuan muda Ning Huan memberikan hormat setelah semua rasa cemburu di tekan kuat. Tatapan matanya selalu tertuju pada wajah cantik gadis yang telah menyelamatkan dirinya. Rasa ingin memiliki itu terlalu kuat. Sehingga dia tidak bisa memalingkan wajahnya ketempat lain.
Melihat tingkah aneh dari putra kakak tertuanya Raja kecil Ying langsung menatap tajam. Dan tatapan itu berhasil di tangkap pria muda di depannya. "Kakak tertua. Aku akan pergi menemui Kaisar. Adik ini mohon pamit."
"Ying An. Jika kamu memiliki waktu luang besok datanglah ke kediaman kakak. Kita kakak adik sudah lama tidak saling berbincang dengan bebas," kata Raja Ning sembari menunggu jawaban dari adik ketiganya.
"Baik. Besok sore adik ini akan datang," saut Raja kecil Ying.
"Ajak juga istrimu."
Untuk beberapa saat Raja kecil Ying terdiam. Dia hanya menanggapi dengan senyuman lalu pergi menarik tangan istrinya agar mengikuti setiap langkahnya.
Tatapan ramah Raja Ning perlahan memudar.
Pesta malam itu berlangsung dengan sangat meriah. Semua tamu undangan yang datang telah memiliki tempat masing-masing. Dan Li Anhe duduk di samping suaminya yang merupakan seorang Raja kecil. Duduk di barisan paling depan dekat tempat duduk Kaisar Ying Weisheng.
Sekitar pukul sepuluh malam pesta selesai tanpa adanya gangguan.
Di saat kereta melaju kembali menuju kediaman Raja kecil Ying. Penyergap datang untuk yang kesekian kalinya bahkan dalam jangka waktu singkat.
"Raja kecil, semua sudah di bereskan." Pengawal Chang Lu mendekat kearah kereta setelah menghabisi semua penyergap yang menghadang.
"Kembali ke kediaman," ujar Raja kecil Ying dari dalam kereta.
Kereta melaju kembali. Saat sampai Pria muda itu turun telebih dulu baru setelahnya Li Anhe. Mereka masuk kedalam kediaman tanpa adanya gangguan yang berarti. "Besok kamu harus mengajakku pergi. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi seorang diri ketempat Raja Ning." Li Anhe menatap khawatir.
Raja kecil Ying memeluk tubuh istrinya. "Baiklah. Tapi jangan mengambil keputusan sendiri di saat situasi mulai tidak terkendali. Jika sampai terjadi sesuatu denganmu. Aku tidak mungkin dapat memaafkan diriku sendiri." Mencium kening istrinya. Tatapan kehangatan itu membuat dirinya semakin tergila-gila dengan gadis cantik di hadapannya.
Li Anhe mengangguk mengerti. Tubuhnya di angkat suaminya masuk kedalam kamar.
"Yi er, aku ingin memiliki putri seperti dirimu."
"Aku juga ingin memiliki putra seperti dirimu."
Raja kecil Ying tersenyum lembut. "Jika begitu kita buat dua putra dan putri kecil yang lucu."
"Baik."
Kelambu di turunkan membuat percikan cinta di antara keduanya.
Sekitar pukul dua malam gadis itu keluar dari kamar setelah menyalakan dupa yang telah di lapisi obat tidur. Dupa itu tidak akan berdampak buruk terhadap kesehatan karena memiliki efek sementara. Li Anhe keluar melewati setiap penjagaan ketat di kediaman Raja kecil.
Membutuhkan waktu sekitar setengah jam hingga dia sampai di kediaman salah satu target selanjutnya dari para pembunuh. Dia diam di kegelapan menanti dalam keheningan. Hingga dua pembunuh mulai melakukan pemburuan. Li Anhe menarik pedang tipis dan lentur di balik ikat pinggangnya. Tatapan tajam itu terlihat dingin juga mematikan.
Gadis itu berdiri di atas atap kediaman dengan penutup wajah yang hanya memperlihatkan kedua matanya indahnya.
"Penyusup."
Teriakan terdengar dari halaman kediaman. Semua penjaga kediaman membuat penjagaan. Tuan besar dan semua orang yang ada di kediaman juga berdatangan. Mereka semua melihat tiga orang yang tengah berdiri di atas atap kediaman. Dua di antaranya merupakan pembunuh yang akan membuat tanda di kediaman Song. Salah satunya berdiri menghadang membuat perlawanan.
"Ayah, apa yang terjadi?" Tuan muda Song menatap ayahnya.
"Dua orang di sisi lain itu pembunuh mematikan yang akan menghabisi kita semua. Dan satu orang yang ada di sana menghadang tindakan mereka. Penjaga buat pertahanan. Semua wanita segera pergi dari kediaman," teriak Tuan Song memberikan peringatan dan pengaturan.
"Baik." Semua orang mengikuti setiap instruksi dari Tuan besar mereka. Para wanita segera di keluarga dari kediaman. Sedangkan semua laki-laki menghadang di depan. Takut penghadang dua pembunuh itu tidak bisa mengatasinya.
Di saat angin malam perlahan terasa lebih kuat. Pada saat itu juga Li Anhe berlari mendekat membawa pedang tajam di tangannya.
Trengg...
Ssreettt...
Suara pedang saling bersinggungan menghasilkan dentuman kuat di atas atap kediaman.
Pedang tajam di tangan gadis itu berhasil menerobos salah satu dada pembunuh. Membuat darah mengucur deras tanpa henti.
Ttrreengg...
Sseeettt...
Leher di tebas satu kali membuat urat nadi terputus seketika.
Ddeeee...
Dua tubuh pembunuh tanpa nyawa jatuh dari atas atap kediaman hingga ke tanah.
Pedang di tangan Li Anhe telah di penuhi darah segar yang terus menetes tanpa henti. Sebelum dia pergi Tuan Song dan semua orang di kediaman itu memberikan hormat mereka. Karena telah menyelamatkan seluruh anggota keluarga mereka.
sudah memberi karya yg begitu sempurna, dari alur cerita, kata2 yg sesuai pada zaman nya dan untuk karakter Li anhe dan raja kecil Ying🥰
mereka saling melengkapi, saling menghargai, saling menguatkan dan saling mencintai tanpa tuntutan yg berat 🥺
pokok nya ter the best ❤️❤️❤️
perjuangan yg tidak mudah untuk mereka berdua 🥺
penuh luka dan duka,
tapi aku puas dan ikut bahagia, karena mereka happy ending 🥰
thor tolong buat karya terbaru lagi ya
dia yg mau di bunuh dan terpaksa membunuh tapi memilih meminta maaf terlebih dahulu dan merasa bersalah pada istri ny😭😭😭
tolong ini author keren banget buat cerita ini🥰🥰🥰
jangan lupa jaga kesehatan agar bisa lebih banyak berkarya di masa depan❤️❤️❤️❤️❤️
semangat dan sehat selalu
di jamin puas dan ketagihan 🥰🥰🥰
semangat terus dan bisa menciptakan banyak karya terbaik kedepan nya