NovelToon NovelToon
Menikahi Kakak Ipar

Menikahi Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:348.3k
Nilai: 4.5
Nama Author: tindek_shi

Jalan buntunitulah yang Vania rasakan. Vania adalah gadis muda berusia 17 tahun, tapi takdir begitu kejam pada gadis muda itu. Di usianya yang belia dia harus menikahi kakak iparnya yang terpaut usia 12 tahun di atasnya karena suatu alasan.

Saat memutuskan menikah dengan kakak iparnya, yang ada di fikiran Vania hanya satu yaitu membantu Papanya. Meski tidak menginginkan pernikahan itu, Vania tetap berharap Bagas benar-benar jodohnya. Setelah menikah dengan Kakak Iparnya ternyata jauh dari harapan Vania.

Jalan berduri mulai di tempuh gadis remaja itu. Di usia yang seharusnya bersenang-senang di bangku sekolah, malah harus berhenti sekolah. Hingga rahasia besar terkuak. Apakah Vania dan Bagas berjodoh? Yok simak kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat Dari Ibra

Waktu enggan menunggu, dia berlari begitu kencang tanpa menoleh. Seakan tak peduli akan tangisan penyesalan orang-orang yang tak menggunakannya dengan baik.

Di sebuah rumah yang tidak terlalu megah itu terlihat seorang pria tengah bersimpuh di hamparan sejadah, memohon pertolongan pada yang Maha Memberi Pertolongan. Dengan deras air mata bercucuran di tengah mengudakan kegundahan hatinya.

5 tahun telah berlalu, terlalu banyak kejadian-kejadian tidak terduga yang dia alami. Tapi meski begitu, Bagas tidak ingin berputus asa. Bagas sudah seharusnya aangat bersyukur ketika mengingat kembali pada masa lalu. Meski perbuatannya teramat kejam pada Vania semasa masih tinggal bersama tapi Ibra masih berbaik hati tetap mengirimkan foto perkembangan si kembar melalui surat.

Tidak jarang air mata kerinduan mengalir deras dari mata yang sekarang selalu terlihat sayu. Kerinduan pada buah hatinya yang jauh di negeri orang.

Di pagi yang cerah ini Bagas pergi keluar dari rumah dua lantai miliknya. Ya meski tidak sekaya dulu dan tidak menghuni rumah semewah rumahnya dulu, tapi rumah yang sekarang Bagas tempati masih sangat layak.

Pria berusia 34 tahun itu mengambil motor scoopy yang terlihat usang karena memang Bagas beli dalam keadaan second. Ya Bagas tidak lagi memiliki mobil mewah seperti yang biasa dia gunakan semasa masih bersama dengan Vania dulu. Jangan tanyakan kenapa rumahnya masih cukup mewah padahal keadaan sudah jauh berubah.

Alasannya adalah Twins, anak yang sangat dia rindukan membuat Bagas nekat unyuk bekerja siang dan malam. Harapannya hanya satu, mampu menyediakan rumah yang layak di huni kedua buah hatinya dan jika masih ada kesempatan bersama Vania dia sangat ingin kembali menggarungi rumah tangga bersama istrinya yang bahkan belum ia ceraikan hingga saat ini.

"Pagi Pak!" sapa salah seorang karyawan di toko beras yang Bagas miliki.

"Pagi Pak!"

"Pagi Pak!"

"Pagi Pak!"

Begitulah setiap pagi, ketika Bagas tiba di grosir beras yang dia miliki. Tokoh beras yang menjadi sumber kehidupannya selama 2 tahun belakangan ini. Lebih tepatnya gudang beras, gudang itu tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil.

Dari sanalah Bagas mengais pundi-pundi rupiah untuk membayar angsuran rumah yang sekarang di huninya.

Ia bukan hanya kehilangan hartanya seorang Bagas Pranaja Mahawira yang dulu gagah dan menawan, sekarang hanya tampil biasa layaknya pria pada umumnya. Tidak jarang ketampanan yang dulu menyilaukan sekarang tenggelam karena kelelahan yang selalu menghampirinya.

Bahkan karyawan yang dulu jumlahnya ribuan sekarang hanya 4 orang, itupun sering berganti orang lantaran tidak betah bekerja dengan Bagas karena upah yang Bagas berikan menurut mereka kecil.

Bukan Bagas tidak menggaji mereka dengan layak, hanya saja memang Bagas menggaji sesuai dengan pendapatan yqng ada di tokoh. Tidak mungkin Bagas melebih-lebihkan ketika omsetnya bahkan tidak sampai di sana.

"Kakak!"

"Kakak!"

Teriak seorang wanita dari luar dan masuk tanpa mengucap salam sama sekali. Wanita dengan pakaian seperti penghibur, semua kekurangan bahan dan mencetak setiap lekuk tubuhnya.

"Kakak! Aku minta uang, aku akan ke Bali bersama teman-teman dan kekasih ku!" kata wanita berusia 33 tahun itu dengan nada memerintah dan kasar. Mulut yang masih menyengat bau alkohol menjadi bukti falid jika wanita ini baru saja pulang dari Club.

"Kakak tidak punya uang lagi Shopia, semua pendapatan bulan lalu sudah kakak bayarkan ke angsuran rumah dan juga biaya perawatan Mamah di RSJ Pelita Harapan." jelas Bagas dengan nada rendah pada adik semata wayangnya itu.

"Halah, Kakak hanya beralasan saja dasar pelit!" Shopia mendorong Bagas keras hingga tersungkur dari kursinya dan Shopia segera membuka laci tempat jual beli Bagas dan mengambil paksa uang itu dari dalam sana.

"Sial, kenapa cuman segini? Pantas saja, Mamah ngak sembuh-sembuh dan ngak ada wanita yang mau sama kamu Kak. Kamu tu sampah ngak berguna, dasar laki-laki miskin. Bagaimana kamu mau membahagiakan aku jika memberiku uang untuk jalan-jalan saja kau tidak ada uang! Makanya hidup tu jangan ke masjid dan mengaji melulu, cari uang yang banyak kapan perlu jadi pria penjaja saja untuk tante-tante girang sana!" teriak Shopia pada Bagas.

"Nyebut Dek! Istigfar kamu, kamu sudah terlalu jauh Shopia qpq kamu ngak takut dapat penyakit kelamin jika terus-terus party sama teman-teman kamu yang ngak benar itu." kata Bagas yang masih berusaha keras menahan emosinya dengan mengepalkan tangannya erat hingga buku tangannya memutih.

"Apa peduli Lu sama hidup Gua? Guanjuga ngak bakalan kayak gini kalau Lu ngak jatuh miskin begini Bajingan! Ngak usah sok ceramah Lu, kalau mau ceramah sono di Masjid." kata Shopia sambil berlalu.

Setelah Shopia berlalu, Bagas jatuh terduduk dari berdirinya. Air matanya luruh tanpa di komando, kenapa adiknya malah menjadi seperti ini? Kemana Shopianya yang manis? Kemana Shopia yang selalu berbicara lemah lembut pada orang yang lebih tua darinya.

Bagas memukul-mukul dadanya, apakah seeprti ini yang di rasakan Vania saat menerima cacian dan makian dari dirinya dan Mamahnya? Jika memang begitu, sungguh rasa bersalah yang di alami Bagas kian membumbung tinggi.

Shopia sejak perselingkuhannya terungkap ke puplic membuat wanita itu semakin tidak karuan. Bahkan setelah resmi bercerai dari suaminya, Shopia menjelma menjadi wanita malam. Dia selalu keluar saat malam dan pulang saat pagi dengan pakaian dan banyak jejak pergumulan di tubuhnya, terutama pada lehernya.

Lebih parahnya wanita dewasa itu, berpegang erat pada leher Bagas agar bisa tetap hidup, sedangkan Bagas sendiri sudah tercekik karena ulah yang di buat oleh adiknya di mana-mana.

Tangis Bagas seketika terhenti saat ada seseorang mengetuk pintu ruangannya yang sudah terbuka, Bagas menganggukan kepala tanda memperboleh pria itu masuk. Pria itu adalah Ferdi, karyawan terlama Bagas.

"Yang sabar Pak, jangan capek buat do'akan Mbak Shopia. Semoga Mbak Shopia segera mendapat hidayah," kata Ferdi menenangkan Bagas.

"Oh iya Pak, ini ada amplop tanpa nama untuk pak Bagas," kata Ferdi seraya memberikan amplop itu padanya.

Tanpa di beritahupun Bagas tahu jika itu adalah surat dari Ibra untuknya.

Ketika membuka, terlihat sangat banyak foto anak yang berusia 4 tahun. Itu foto Twins anak kandungnya dan juga ada foto seorang gadis kecil yang juga sepertinya seusia dengan anak Bagas. Hal ini sudah sering Bagas lihat saat menerima paket surat dari Ibra.

Ada seribu satu tanda tanya yang tidak mampu Bagas tanyakan pada siapapun. Allahu Akbar, Allahu Akbar, berulang-ulang Bagas bertakbir dengan cucuran air mata yang semakin deras.

"Masalah, aku punya Allah yang Besar. Keterbatasanku, aku punya Allah yang memberi Tanpa Batas. Ketakutanku, aku punya Allah yang Maha mengarahkan dan Maha menuntunku."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Siti Ramsah
Lumayan
Lilik Juhariah
Kecewa
Lilik Juhariah
Buruk
jen
apa yg akan terjadi dgn vania
jen
awal" dah serem yaaa ... mampir thor
yuyunn 2706
knpa Vania gak lapor polisi kasus kdrt,lemah banget jdi wanita
yuyunn 2706
Thor kalo didunia nyata kira2 ada gak ya wanita seperti vania
Wayan Sucani
Luar biasa
Wayan Sucani
Tak terbayang di posisi Vania
Jauhkan Hamba dr siksa neraka spt ini ya Tuhan
Nisa Sugiarti
Lumayan
Kartika Dewi
Luar biasa
Kartika Dewi
ceritanya bagus,,saya kasih bunga n vote,,semangat berkarya ya thor
asiah puteri mulyana
knp dulu g minta tolong sm Ibra pas papa nya dlm masalah sih Vania aduuuh
Dahlan sauduran Panggabean: iya juga sih
total 1 replies
asiah puteri mulyana
ambil aja jem
asiah puteri mulyana
😭😭😭 kejam bgt hanya di novel ini aku ga mau deh akhirnya Vania sm Bagas kejam bgt soalnya
asiah puteri mulyana
Untuk papanya karakternya baik duh ga kebayang klo semua dendam sm keluarga Vania...kasian bgt pdhal Vania korban disini😭😭😭
Fida
Luar biasa
Nurhayati Nia
mampir thorr
Yantik Purwati
Luar biasa
Enung Samsiah
vania jd tumbal kasian,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!