NovelToon NovelToon
I Love You, Mba!

I Love You, Mba!

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:44.2k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Karena latar belakang Shazia, hubungan nya bersama Emran tak direstui oleh orang tua Emran. Tapi adiknya Emran, Shaka, diam-diam jatuh hati pada Shazia.

Suatu hari sebuah fakta terungkap siapa sebenarnya Shazia.

Dengan penyesalan yang amat sangat, orang tua Emran berusaha keras mendekatkan Emran dan Shazia kembali tapi dalam kondisi yang sudah berbeda. Emran sudah menikah dengan wanita pilihan orang tuanya sekaligus teman kerja Shazia. Dan Shaka yang tak pernah pantang menyerah terus berusaha mengambil hati Shazia.

Apakah Shazia akan kembali pada pria yang dicintainya, Emran atau memilih menerima Shaka meski tak cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kafe cinta

"SHAKAAA !!" pekik Shazia.

Mba waiters yang berdiri di samping Shazia sontak menutup kuping sambil meringis mendengar suara keterkejutan Shazia.

"Sa-saya permisi, mba."

Mba waiters tersebut bergegas pergi meninggalkan Shazia yang terpaku dengan bibir terbuka.

Shaka melangkah santai ke arah Shazia dengan bibir mengulum senyum. Memakai celana jeans panjang tanpa robekan. Kemeja lengan panjang di linting setengah. Rambut gondrong nya di ikat ke belakang. Yang jelas, tampilan Shaka kali ini lumayan rapih, tak se-urakan seperti biasanya.

"Hi, mba. Kita ketemu lagi," sapa Shaka setelah berhadapan dengan Shazia, dan tentu dengan senyuman yang terkembang semakin lebar.

Shazia tak menanggapi sapaan Shaka. Gadis itu justru menyapu penampilan pria itu dari wajahnya hingga ke ujung sepatu dengan tatapan terheran-heran. Ada yang berbeda dari pria yang ia lihat ini.

"Ini si Shaka atau mas Emran ya?" Shazia membatin. Di mata nya saat ini, pria di hadapan nya ini persis seperti Shaka tapi juga persis seperti Emran.

"Kenapa, mba? terpesona ya?" tanya Shaka dengan penuh percaya diri.

Bibir Shazia mencebik begitu ia menyadari jika pria ini adalah Shaka bukan Emran.

"Kamu mau ngapain kesini?" Tanya Shazia agak ketus.

"Ya mau ketemu sama mba lah," jawab Shaka santai seolah tanpa beban, lalu menarik kursi dan duduk.

Shazia terdiam heran. Tadi malam Ia janjian dengan Emran dan kini sedang menunggu kedatangan pria itu, tapi kenapa yang datang malah Shaka dan bilang ingin menemuinya.

Eit sebentar, sebentar. Apa tadi kata mba waiters !! Shaka telah membooking kafe ini. Maksud nya? Otak Shazia mikir keras. Kenapa bisa si Shaka booking kafe ini bersamaan dengan ia janjian dengan Emran.

Shazia geleng-geleng. Sama sekali tak masuk logika. Tak mungkin Shaka bisa membooking kafe ini. Dia hanya seorang mahasiswa yang belum bekerja. Jadi mana mungkin bisa membooking kafe yang pasti harga booking nya enggak kaleng-kaleng. Ini pasti cuma akal-akalan si Shaka. Anak itu sengaja ingin mengganggu acara kencan nya dengan Emran.

"Duduk kenapa, mba. Berdiri terus. Emangnya enggak pegal tu kaki !" gurau Shaka.

Shazia menghela nafas besar sebelum membalas kata-kata Shaka yang menurutnya garing dan tak ada lucu-lucu nya sama sekali.

"Kamu datang kemari sengaja ya, mau mengacaukan acara aku dan mas Emran !!" tuduh Shazia.

Kening Shaka mengernyit.

"Lah, kok mba bisa berpikir seperti itu !" Shaka dengan santainya bersedekap dada.

"Ya terus kenapa kamu bisa ada disini ?"

Shaka tergelak.

"Karena aku sudah janjian sama_"

"Sama cewek kamu itu. Gitu ?" potong Shazia yang kesal dan sorot mata yang sedikit tajam. Pikiran nya langsung mengarah ke sana. Ya kali ngapain coba Shaka datang ke kafe yang sama dengan dandanan rapih kalau bukan untuk berkencan dengan seseorang.

"Iya sama cewek.....ku." Shaka membalas dengan jawaban sekenanya.

"Oho, ya udah kalau gitu kamu pindah meja jangan di sini. Karena meja ini sudah ku booking duluan."

"Lah, ngapain aku harus pindah. Orang cewek aku sudah booking meja ini duluan."

"Kamu kok bandel banget sih. Udah ku bilang aku duluan yang booking meja ini. Mana, mana coba cewek kamu itu? enggak ada disini kan?"

"Ada dong, nih di depan ku. Di depan aku ini ya cewek aku yang ngajak ketemuan disini tadi malam." Shaka tersenyum penuh arti.

Hah ! tampang Shazia terbengong bingung. Di depan Shaka tak ada cewek lain selain dirinya. Jadi......cewek yang di maksud Shaka apakah dirinya? terus apa maksud nya 'cewek yang ngajak ketemuan tadi malam' !!!

"Ma- maksud ka_"

"Udah deh, mba." Shaka yang tak ingin berdebat terlalu panjang pun menyela.

"Dari pada kita berdebat terus mending sekarang kita pesan makanan."

Shazia segera menggeleng menolak.

"Enggak. Aku pesan nya nanti aja kalau mas Emran sudah datang."

Shaka tertawa kecil mendengar itu.

"Mau mba tungguin sampe pagi juga tuh orang enggak bakal datang kali."

"Ma-maksud mu ??" Shazia menatap Shaka dengan tatapan serius.

Shaka tak lagi menanggapi. Pria itu hanya tersenyum lalu memanggil seorang waiters.

Mata Shazia membola ketika ia teringat sesuatu. Gadis itu lekas merogoh ponselnya dan melihat isi chat dengan nomer baru tadi malam.

"Ja-jadi no-nomer ini no_"

"Iyap betul itu nomer ku, mba. Bukan nomernya mas Emran," potong Shaka yang tahu kemana arah perkataan Shazia.

Ya Allah......Shazia memalingkan wajah malu nya seraya menggigit bibir.

Jadi semalam ia bertukar pesan dengan Shaka, bukan dengan Emran. Ia pikir nomer itu nomer barunya Emran, karena Emran kerap kali gonta ganti nomer. Dan yang membuat ia yakin jika nomer tersebut nomernya Emran, karena Emran sering kali memanggilnya 'sayang'.

Tak lama, seorang waiters datang dan berbicara dengan Shaka.

Shaka kemudian melihat pada Shazia yang masih betah berdiri dengan sikap malu malu nya. Ya, gadis itu terlalu malu pada Shaka. Mana isi chat nya sayang-sayangan. Duh, jadi ketauan deh gimana bentuk obrolan nya bersama Emran. Eh, tapi yang panggil sayang-sayang kan si Shaka. Kenapa ia mesti malu sama tuh anak. Seharus nya ia marahi tuh anak, bisa-bisa nya ngerjain calon kakak iparnya.

"Duduk kenapa, mba !!" titah Shaka.

Ehem. Shazia berusaha bersikap biasa dan percaya diri. Toh, yang panggil sayang-sayang kan si Shaka, jadi kenapa ia harus malu pada anak itu.

Shazia pun duduk.

"Mba mau pesan apa? pilih aja makanan apa yang mba suka." Shaka menyodorkan buku menu ke arah Shazia.

"Aku enggak lapar," tolak Shazia.

"Kalau minuman !"

"Aku enggak haus."

"Yakin ?"

Shazia yang tengah menahan haus dan lapar pun hanya diam. Tak mungkin kan ia mengaku jika ia sebenarnya sedang lapar dan haus. Gengsi dong.

Kruk

Kruk

Mulutnya bisa diajak kompromi, tapi tidak dengan perutnya.

Mba waiters menutup mulutnya menahan tawa. Begitu pun dengan Shaka. Pria itu menahan senyumnya.

"Hemm....katanya enggak lapar. Tapi itu anak-anak mba pada teriak minta makan," tutur Shaka, membuat Shazia menunduk malu.

"Ya udah, mba. Kami pesan semua menu yang ada di kafe ini," ujar Shaka pada mba waiters.

Shazia langsung mendongak dan menatap Shaka dengan tatapan seakan berkata 'nih, anak berani banget pesan menu banyak-banyak. Gimana cara bayar nya nanti'.

"Siap, mas. Ditunggu ya, mas, mba."

"Ka !!" ucap Shazia setengah berbisik setelah waiters tersebut pergi.

Shaka melihat pada Shazia.

"Kamu enggak salah pesan menu banyak gitu?"

"Enggak. Lagian aku kan enggak tahu mba mau nya makan apa."

"Iya, tapi enggak harus semua menu kali. Gimana nanti ka_"

Ssssttt. Shaka meletakan jarinya di mulut." Udah, mba diam aja. Berisik."

Shazia memberengut. Nih, anak sok nya. Kayak punya uang banyak aja. Mana dirinya cuma bawa uang dua ratus ribu lagi. Gimana coba nanti kalau enggak bisa bayar. Dah lah ya, si Shaka aja nanti yang dijadikan jaminan. Shazia cekikan dalam hati.

Shazia menganga dengan arah tatap ke atas meja. Kini meja itu sudah penuh dengan berbagai macam hidangan yang tampak menggiurkan.

"Ayok, mba di makan. Jangan diplototin terus," gurau Shaka.

Shazia mencebik sebal, dan langsung menyantap makanan yang ia pilih.

Shazia tak bersuara. Gadis itu fokus menikmati makanan lezatnya, sampai ia lupa tentang harga yang harus di bayarkan nanti.

Sedangkan Shaka, pria itu pun menikmati makanan nya, tapi ia lebih banyak menikmati wajah Shazia dari pada menikmati makanan nya.

"Mba Shazia cantik banget. Kecantikan yang tak kunjung pudar sejak dari pertama kali aku melihat mu, tiga tahun yang lalu."

"Ehem. Mba, maaf."

Shazia berhenti mengunyah dan melihat pada Shaka.

Tangan Shaka terangkat, kemudian menyentuh bibir bawah Shazia.

Deg. Jantung shazia seketika berdentam. Perasaan apa ini?

Shazia tak menolak, tak juga memberontak. Gadis itu membiarkan Shaka menyentuh bibir nya dan mengusapnya perlahan, seakan ia tersihir hingga tak menyadari perbuatan Shaka.

1
Wanita Aries
Ya ampun polosnya si shazia ini 🤣
Hendra Yana
ditunggu up selanjutnya
sunshine wings
Kan udah tau bosnya udah punya gebetan, cantik lagi.. Coky.. Coky..
Tri Handayani
ternyata abimu memang berat sebelah shaka dlm menyayangi anaknya.
demi cinta jadi sopir pun d lakukan y shaka,tpi sayang yg d cintai cma nganggap adik aja.Tapi semoga mba shaziamu segera menyadari perasaannya.
Nar Sih
pasti shaka seneng banget nih jadi sopir pribadi mba shazia nya ,
💥💚 Sany ❤💕
Lah... kalo kamu suka, ambil dech Tasya buat kamu Cok 😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Penasaran napa Abi Ramlan nikahin Umi Nuria, padahal dah punya istri ibunya Shaka yg kaya n penyabar.
💥💚 Sany ❤💕
Kirain Abi sosok yang bijak n baik.... banget. Ternyata gelarnya doang yg bagus, tapi gak bisa tegas n adil ma anak istri. Pantesanlah umi Nuria besar kepala
Hendra Yana
lanjut
Wanita Aries
Aish si coky2 blm tau kekayaan mba shazia.

Ihh nyebelin bgt keluarga pak ramlan benalu.
Chusnul Zazah
Astagfirullah hal'adhiim miris banget dg sikap pak Ramlan, seorang ulama pemilik pondok tapi gak bisa melihat karakter orang? dalam mendidik anak gak dibiasakan Tabayyun kalau lagi ada masalah?? makanya dia bisa dibodohi sama Bu Nuriah selama 27 th, karena sifatnya yg gak peka & peduli dg orang terdekatnya??🤔😇😇
Waduh coky masa kamu lupa kalau bossmu absurt tapi baik hati itu sudah bucin sama mbak Shazia, jadi mau ada cewek cantik & tajir gak akan terlihat?? 😂😂😂 Gimana kalau Tasya buatmu saja🤭😅😅😍😍
Giandra
belum tau si coky kalau sezia orang tuanya lebih dari konglomerat
mery harwati
Coky, ambil aja Tasya bwt kamu 🤣
mery harwati
Heeehh kemana kebanggaan Emran yang kemarin koar² sarjana S2 Pertanian? Kemana kesombongan Nuria kemarin yang berkata dasar pe..cur, anak haram, apakah Ramlan akan stroke klo tau rahasia kematian ibu kandung Shaka? Waahh Ramlan, siap² dapat serangan jantung dari Nuria istrimu yang sekarang👏👏
sunshine wings
Siap² jadi gembel Buk Ustazah dan Emran.. huuu..
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
😏😏😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Belum lg masalah dgn Shaka 😌
💥💚 Sany ❤💕
Seandainya nanti ya klu Umi ato Emran minta tlg ma Bu Aliyah ato ma Shazia, jangan sampe dech Bu Aliyah ato Sha luluh ma makhluk berkepala dua itu
💥💚 Sany ❤💕
Kirain Umi Nuria bakal sadar tapi justru sebaliknya.
💥💚 Sany ❤💕
Dosa Umi... ingat dosa, dengan lancarnya Umi mengucap sumpah atas nama Allah padahal yg Umi katakan bohong semua. Sia2 Ibadah Umi selama ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!