NovelToon NovelToon
Gadis Yatim Piatu Kesayangan CEO

Gadis Yatim Piatu Kesayangan CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / cintapertama / nikahmuda / cintamanis / Duda
Popularitas:36.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosi Lombe

Ananda adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sejak usianya lima tahun. Setelah lulus SMA ia bertekad untuk mencari pekerjaan serta meninggalkan panti asuhan agar posisinya bisa digantikan oleh anak yatim piatu lain yang bernasib malang sepertinya yang tidak punya orang tua sejak usia masih kecil.

Dengan bermodalkan kemampuannya dalam mengurus pekerjaan rumah, ia akhirnya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di sebuah rumah mewah milik seorang pengusaha kaya raya.

Dari sinilah kisah cintanya bermula, menjalin pernikahan dengan seorang duda berhati dingin tanpa berlandaskan cinta dan terpaksa menjadi ibu sambung bagi putri semata wayang sang suami. Akankah Ananda bertahan dalam rumitnya kehidupan pernikahannya?

Bagaimana pula kisah Ayu sang adik angkat yang juga sedang sama-sama berjuang meraih cita dan cintanya? Mungkinkah ia juga bisa menggapai sang CEO pujaan hatinya?

Seri Pertama Novel The Andersons Family.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Lombe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panti Asuhan

"Katanya kau ingin pergi ke panti asuhan?" Mike bertanya kepada Gaby saat mereka sedang sarapan sebelum memulai aktivitas di pagi hari.

"Iya, boleh kan ayah?" tanya Gaby antusias.

"Memang apa yang ingin kau lakukan di sana?" Mike menyelidik.

"Aku ingin menyumbangkan mainanku untuk mereka, boleh ya?" Gadis kecil itu merajuk.

"Apa kau yang menyuruhnya?" Mike langsung menatap ke arah Ananda yang berdiri di sebelah Gaby.

"Maaf tuan saya tidak bermaksud lancang" Ananda yang ditatap oleh Mike langsung menciut dan tertunduk dengan gemetar.

Meskipun sudah satu bulan ia bekerja di kediaman Mike dan sudah mendapatkan perpanjangan kontrak selama dua tahun kedepan, namun jarang sekali terjadi interaksi antara dirinya dan majikannya itu. Mike lebih sering menghabiskan sarapannya dalam diam tanpa bercakap-cakap meskipun sedang duduk bersama Gaby. Sementara di malam hari Mike jarang makan malam karena biasanya ia sudah pulang dalam keadaan kenyang setelah melakukan berbagai meeting dengan para kliennya di restoran-restoran berkelas.

"Baiklah, kalian boleh pergi, lakukan apa yang menurut kalian baik!" kata Mike kemudian saat menyadari gadis di depannya ketakutan karena ditatap dengan tajam oleh dirinya.

"Terima kasih ayah!" Gaby langsung berhamburan memeluk Mike dengan bahagia.

"Sudah-sudah, cepat habiskan sarapanmu!" kata Mike.

"Iya" Gaby kembali duduk dan melanjutkan memakan roti isi selai nanasnya senyum yang merekah di bibirnya.

"Kapan kalian akan pergi?" tanya Mike kemudian dengan wajah yang sedikit bersahabat, membuat Ananda bisa menarik nafas lega.

"Besok sabtu yah!" kata Gaby sambil meraih gelas susunya.

"Hemmm" Mike hanya manggut-manggut.

..........

Hari yang dinanti-nantikan oleh Gaby pun telah tiba, pagi itu dengan semangat yang menggebu Gaby membawa seluruh mainannya yang masih bagus dan layak pakai untuk dia berikan kepada anak-anak di panti asuhan. Hampir seluruh sudut bagasi dan kursi belakang mobilnya terisi oleh mainan yang sudah di sortirnya semalam bersama Ananda.

"Aku berharap mereka akan senang menerimanya!" Gaby menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

"Pasti nona, mereka semua pasti akan sangat senang!" Ananda memberikan keyakinan kepada sang majikan cilik.

"Kak Nandaaaaaaa" teriak seorang gadis kecil yang melihat kedatangan Ananda.

"Puput, kakak kangennnn!" Ananda langsung menggendong gadis berusia lima tahun itu dengan erat.

"Puput juga kangen!" gadis itu mengalungkan tangannya di leher Ananda dan mengecup pipinya.

"Gemessssss" Ananda menguyel-uyel pipi gadis itu hingga tergelak.

"Oya, nona, perkenalkan, ini adalah Puput, adik asuhku yang paling kecil di sini!" Ananda memperkenalkan Puput kepada Gaby.

"Halo adik manis, aku Gaby!" Gaby mencubit gemas pipi Puput yang gembul.

"Halo kak Gaby, selamat datang!" Puput melambaikan tangannya dengan senyum yang merekah.

"Ayo kita masuk!" Ananda mengajak Gaby masuk ke dalam ruang serba guna di bagian depan. Disana sedang berkumpul beberapa anak yang sedang asik menonton tayangan televisi.

"Kak Nanda!" mereka serempak berteriak dan berlomba memeluk Ananda yang baru masuk.

"Aku kangen kakak!"

"Iya aku juga kangen!"

"Kenapa kakak baru datang?"

"Kakak sudah lupa sama kami ya?"

Begitulah pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari setiap bibir anak-anak yang ada di panti.

"Maaf ya kakak baru sempat datang, kakak juga sangat merindukan kalian, tapi kakak kan harus bekerja!" Ananda menyambut pelukan setiap anak dengan begitu hangat.

"Oya, semua perkenalkan ini adalah nona Gaby!" kata Ananda memperkenalkan majikan ciliknya kepada semua penghuni panti yang ada di ruang serba guna.

"Halo semua, perkenalkan aku Gaby!" sambil melambaikan tangan dan menyunggingkan senyum yang paling manis.

"Hallloooooo" mereka semua serempak menyambut dengan antusias.

Antusias yang sangat luar biasa dari para penghuni panti membuat Gaby melongo terpesona. Ia merasa sangat hangat meskipun baru pertama kali menginjakkan kaki ke tempat ini.

"Nona Gaby memiliki banyak hadiah buat kalian semua lohhhhh" Ananda memberi informasi.

"Woahhhhhh" semua kembali bersuara seperti lebah dengan sangat antusias.

"Ayo yang bisa bantu, ikut kakak ke mobil, hadiahnya ada di dalam mobil!" kata Ananda sambil melirik ke arah Gaby memberi kode dan dibalas dengan anggukan.

Setelah semua mainan yang dibawa oleh Gaby diturunkan dari mobil dan di buka di ruang serba guna, semua anak langsung sibuk bermain dengan mainan baru mereka. Gaby pun dengan cepat membaur dan bermain bersama.

"Nona, aku tinggal sebentar ke atas ya?" Ananda meminta ijin untuk meninggalkan Gaby dan bertemu dengan ibu asuhnya yang pasti sedang sibuk di ruang kerjanya.

"Iya kak" Gaby masih sibuk bermain dengan teman-teman barunya.

..........

TOK TOK TOK...

Ananda mengetuk pintu ruang kerja sang ibu asuh.

"Masuk!" Ibu asuh yang sedang berkutat dengan laporan hariannya tidak sadar dengan kehadiran Ananda.

"Ibu, apa aku mengganggu?" Ananda menyembulkan kepalanya di balik pintu.

"Ananda?" ibu asuh terkejut melihat kedatangan anaknya yang sudah lama tidak datang.

Seketika mereka berpelukan dan menangis haru.

"Kau kemana saja? kenapa baru datang?" Ibu membelai rambut Ananda dengan lembut.

"Maafkan aku bu, aku tidak bisa sering keluar tenpat kerja" Ananda merasa tidak enak karena sejak ia bekerja, baru kali ini menyempatkan diri datang.

"Tidak apa-apa, asalkan kau sehat dan baik-baik saja, ibu sudah bahagia mendengarnya!" kata ibu sambil mengajak duduk di sofa.

"Ini bu, hasil pertamaku, tidak banyak tapi semoga bisa membantu!" Ananda menyerahkan amplop berisi uang hasil gaji pertamanya yang masih utuh.

"Apa ini? kenapa kau memberikan kepada ibu?" ibu asuh terkejut.

"Aku mohon jangan ditolak bu, aku akan sedih kalau ibu menolaknya!" kata Ananda dengan wajah memelas.

"Tapi kau pasti lebih membutuhkannya!" ibu hendak mengembalikan namun ditahan oleh Ananda.

"Tidak bu, aku masih ada tabungan, aku mohon untuk kali ini saja Bu, ini hanya untuk yang pertama, selanjutnya pasti aku akan sisihkan untuk diriku sendiri!" Ananda menunjukkan mata sendunya.

"Baiklah, hanya untuk sekali ya, selanjutnya kau harus mulai memikirkan dirimu sendiri!" ibu asuh yang tau sifat Ananda paham betul bagaimana Ananda sangat menyayangi dirinya dan semua penghuni panti.

"Iya bu aku janji!" Ananda mengangkat dua jarinya sambil tertawa girang karena ibu asuh mau menerimanya.

"Oya, aku hari ini datang dengan anak majikanku Bu, dia sengaja datang untuk berkenalan dan memberikan hadiah mainan layak pakai kepada anak-anak di sini" kata Ananda menjelaskan kedatangan Gaby.

"Lalu dimana dia?" tanya ibu asuh.

"Di bawah, sedang bermain dengan anak-anak" kemudian Ananda menceritakan kondisi Gaby, bagaimana kisah sedih gadis cilik itu sepeninggalan sang ibu dan rasa sepinya karena sang ayah yang terlalu sibuk bekerja.

"Sering-sering lah ajak dia kesini agar bisa sedikit mengobati rasa sepinya!" kata ibu yang iba mendengar kisah sedih Gaby.

1
Nelly oktavia
😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣
Nelly oktavia
Mike bls dendam ni k Ron.
Nelly oktavia
lanjuuuuuuttt
Nelly oktavia
lanjutan kk
Nelly oktavia
Luar biasa
Nelly oktavia
ada rasa rasa ni🤣🤣😍😂
reza indrayana
makin penasaran nich...🤔🤔
reza indrayana
Darimawal baca aja SDH bikin sedih dn mewek...😭😭
Elsi Rovionita
Biasa
Elsi Rovionita
Buruk
Amiraveenandaputri
Kecewa
Amiraveenandaputri
Buruk
Yuni Martopo
Luar biasa
Runik Runma
seru
Runik Runma
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Yulia Adelina
kan ananda jurusan psikolog koq di magangnya di kantor bukan di klinik atau rumah sakit, atau layanan psikolog... 😁
Runik Runma
dasar toilet umum
Nunik Wahyuni
bnr bnr smua dibikin kisah dr Gaby...raf.... Serafim....blm Richard ma Rachel thorrr mang juara nti aku baca satu satu penasaran juga ma cucu mama merlyn dan mommy Ruth ....😅😅😅
Nunik Wahyuni
Aamiin Yra 🤲🙏😍
utk Gabriella dan Dimas msh ada ortu ortu yg konyolll kan seperti ayah Mike dan uncle Ron 😅😅😅
Nunik Wahyuni
😅😅😅😅uncle Ron hbs di bully ma ayah Mike 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!