NovelToon NovelToon
Anak Pembantu Hamil Anak Duda Kaya

Anak Pembantu Hamil Anak Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:25.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Kedua orangtuanya Clara meninggal, ayahnya meninggal karna sakit-sakitan. Setelah dua bulan kepergian ayahnya, Ibunya Clara pun meninggal dunia karna sakit kanker. Karna kedua orangtuanya meninggal Clara harus menggantikan kedua orangtuanya bekerja sebagai pembantu, namun saat Clara sedang menunggu bus di halte untuk pergi ke rumah tujuannya, tiba-tiba Clara diculik dan dibawa ke sebuah hotel hingga dirinya diperkosa oleh orang tak di kenal hingga hamil diluar nikah.

Saat tau dirinya hamil, Clara mencari pekerjaan lain dan tidak jadi ke rumah bos orang tuanya. Di sana Clara bertemu dengan seorang pria tampan yang akan menjadi majikannya, namun banyak keanehan dengan sikap tuan majikannya terhadap dirinya, majikannya seperti tengah menyembunyikan sesuatu darinya.


Rahasia apakah yang disembunyikan tuannya Clara?
Akankah Clara bakal bertemu dengan pria yang telah memperk*sanya? Dan apakah setelah bertemu dengan pria itu, Clara akan pergi jauh dari pria itu dengan membawa anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayi besar Clara

tiga hari kemudian, hari ini Clara sedang menunggu sang suami di ruang CEO.

Memang saat ini Devan sedang melaksanakan meeting. Tadi ia sempat merengek agar Clara ikut menemaninya, tapi wanitanya itu tetap bersiteguh tak ingin ikut.

Clara bukan tak mau untuk menemani suaminya itu meeting. Tapi dia tahu bahwa Devan hanya ingin bermanja-manja dengannya. Benar-benar tak tahu tempat memang.

Clara juga tak mau nantinya dia akan mengganggu ke fokusan orang lain. Ya bagaimana tidak menggangu, pasti nanti Clara akan duduk di pangkuan Devan dengan posisi menghadap dada bidang sang pria.

Ya setelah Devan dan Clara kembali lagi, Devan menjadi manja kepada Clara dan kalau gak dituruti kemaunnya, suaminya itu pasti bakal merengek atau nangis. Ditambah sekarang suaminya itu menjadi sangat Possesive pada dirinya.

Semua karyawan di kantor suaminya pun sekarang sudah tau kalau Clara adalah istri Devan, dan walau tak ada yang membicarakan secara langsung, tapi dia tahu pasti banyak yang membicarakan nya dalam hati, dan ada juga yang akan menjadikannya bahan ghibahan nanti.

Lagipula siapa yang berani membicarakannya secara terang-terangan jika disitu ada Devan? Pria berdarah dingin itu pasti tak akan segan-segan untuk menghabisinya.

Ceklek.....

"Mas udah selesai meeting nya?" Tanya Clara tetapi Devan hanya diam.

Clara tahu pasti suaminya itu sedang merajuk. Dia berjalan melewati Clara yang sedang duduk di sofa menuju kamar yang ada dalam ruangannya.

"Hufft.. ngambek lagi" lirih Clara.

Didalam kamar terlihat Devan yang tengah membenamkan tubuhnya dalam selimut, dengan posisi membelakangi pintu. Clara berjalan mendekat, lalu duduk dihadapan sang suami.

Mengelus surainya dengan lembut "Mas apa kamu marah sama aku?" tanya Clara.

Hening tak ada jawaban dari lawan bicaranya.

"Cinta hey, maafkan aku okay, bukannya aku nggak mau nemenin mas Devan, tapi Mas Devan tahukan pasti nanti orang-orang nggak bakal fokus kalau aku ikut sama mas Devan." ucapnya memberi pengertian.

Bukannya menjawab malah isakan yang keluar dari mulut Devan. Punggung tegapnya perlahan mulai bergetar, menahan isak tangis yang kian mengencang.

"Cup cup cup sayang, sini sayangku sini cinta, butuh pelukan hm?" Tawar Clara sambil merentangkan tangannya.

Tak menunggu lama Devan langsung menerjang tubuh Clara walaupun terhalang dengan perut buncit istrinya, dia menyembunyikan wajahnya di dada sintal sang istri tercintanya.

"Huaa kamu udah hiks n-nggak sayang a-aku lagi hiks hiks...." ucap Devan dengan terbata-bata sembari sesegukan.

Clara tersenyum melihat tingkah laku bayi besarnya ini. "Sstt sayang kenapa berbicara seperti itu hm? Aku sangaaatt menyayangi kamu cinta."

Tangan lentik Clara tak berhenti mengusap punggung tegap Devan, membuat pria itu terbuai.

Lama terdiam. Hanya terdengar sisa isakan Devan yang kian mereda. Hingga akhirnya "hiks M-mimi."

"Ugh rupanya bayi besar aku ini lapar hm? Lepas dulu dong pelukannya, kalau Mimi sambil gini susah sayang." Dengan terpaksa Devan melepaskan pelukannya.

Clara yang melihat itu hanya bisa menggigit pipi dalamnya. Gemas. Tentu saja, bagaimana tidak dengan mata berkaca-kaca, bibir dalam yang digigit guna menahan tangis, juga wajahnya yang memerah itu sangat menggemaskan.

"Yaudah yuk sambil tiduran miminya."

Clara akhirnya naik ke atas ranjang yang memang di ruangan Devan ada sebuah kamar khusus pribadinya.

Clara lalu membuka kancing bajunya, saat melihat susu kesukaannya Devan langsung melahapnya dengan rakus. Clara mengelus rambut hitam suaminya agar bayi besarnya itu tidur dan tidak rewel.

***

Dalam sebuah kamar bernuansa abu, Devan keluar dalam kamar mandi. Dirinya baru saja selesai membersihkan tubuh sesuai permintaan sang istri tercintanya.

Matanya meliar, mencari keberadaan Clara. Tapi nihil, dia tak menemukan keberadaannya di kamar yang luas ini.

Kaki jenjangnya mulai melangkah keluar kamar. Saat ini tujuannya adalah dapur, memang selain ada kamar, di ruangan Devan pun ada dapur.

"Mas Devan" kaget Clara saat merasakan ada yang memeluknya tiba-tiba dari belakang.

Devan hanya diam, dia menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Clara. Wanita itu tersenyum menerima perlakuan dari sang suami.

Dia mulai melanjutkan menata masakan yang telah siap dihidangkan dalam piring. Setelah selesai barulah dia berbalik menghadap sang suami manjanya ini.

"Hey mas belum memakai baju hm?" Tanya Clara, saat melihat Devan yang bertelanjang dada dengan handuk yang melilit pinggangnya.

Devan menggeleng, dia kembali memeluk Clara dengan erat.

"Dibaju dulu sana, setelah itu kita makan siang. Mas kan belum makan siang," titah Clara.

Devan tetap memeluk tubuh Clara lalu menggelengkan kepalanya tanda tidak mau memakai baju.

Clara menghela nafas sabar."Ganti, atau mau gak aku kasih mimi lagi hem?" ancamnya.

Mendengar itu Devan spontan langsung melepaskan pelukannya walaupun dengan terpaksa, pria itu berjalan ke arah kamar dengan menghentak-hentakkan kakinya kesal."AAAA KAMU JAHAT!" teriaknya dengan nada merengek.

Clara hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan bayi besarnya itu."Berarti setelah anak-anak aku lahir, aku jadi punya tiga bayi dong."

Beberapa menit kemudian Devan keluar dari kamar dengan sudah memakai baju, lalu menghampiri istrinya.

Clara yang mendengar suara derapan langkah langsung menoleh ke arah belakang.

"Yeay suami aku udah ganteng." Clara tersenyum melihat penampilan sang suami.

"Makasih sayang." Devan mengecup kening Clara lembut.

"Yaudah yuk kita mam dulu"

Clara menggandeng tangan Devan keluar dapur menuju meja makan.

Sampai sana, Clara mulai menyiapkan makanan yang telah dimasaknya. Dengan Devan yang senantiasa memperhatikan gerak-gerik Clara.

Sebenarnya Devan tak suka melihat wanitanya itu harus berurusan dengan dapur, tapi ia juga tak tega melihat wanitanya bersedih karena tak diijinkan untuk memasak. Memang memasak adalah hobi Clara, jadi sebisa mungkin Claralah yang harus memasakan makanan untuk Devan.

Sedangkan untuk pekerjaan rumah lainnya, sudah ada orang yang mengerjakannya.

Karena sangat tak mungkin lelaki posessive itu mengijinkannya membereskan rumah. Bahkan Clara diijinkan olahraga aja sangat jarang, karena Devan memang benar-benar tak mengijinkan Clara untuk melakukan kegiatan yang dapat melelahkan tubuhnya.

Devan tak mau Clap sakit, dan Clap pun sangat tak ingin jika dirinya sakit.

Bukannya apa, karena pasti nantinya Devan akan semakin manja padanya, walaupun Clara tetap dimanjakan. Tapi tetap saja Devan akan menangis bak bayi kehilangan mainan jika melihat wanitanya itu sakit.

"Mau disuapin atau makan sendiri, Mas?" tanya Clara.

"Suapin." Clara pun dengan telaten mulai menyuapi suami manjanya.

"Kamu masih ada kerjaan gak Mas?" tanya Clara di sela-sela makan mereka.

"Nggak ada, kamu pasti udah pengen pulang ya?" tanya Devan balik.

Clara mengangguk.

"Yaudah setelah kita selesai makan siang, kita langsung pulang aja soalnya kasian istri aku yang cantik ini terus disini." ucap Devan mengelus kepala Clara dengan lembut, sedangkan Clara tersenyum manis mendapat perhatian dari suaminya.

1
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
akhirnya singa jantan mengamuk juga
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
bagus
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
seru lanju²
Cucu Suryamah
Siapa itu
Cucu Suryamah
seru banget plis
Cucu Suryamah
lucu banget Sagara🥰
Cucu Suryamah
aaa seru
Cucu Suryamah
seru banget plis ceritanya
Faidt Azzahra.
gimana istri g curiga Kalo suami g jujur di awal Salah devan juga
Nikma: Permisi kak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan mampir juga karya aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
yana
lnjt thor semangat
Anita Rahayu
buat devan lihan sifat busuk adeknya rio yg sesungguhnya thor ...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
kayaknya bibit" pelakor nih
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lanjuttt....
semangat author
Fuji Fitri
Iya ditambah bayi besar🤣
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
langsung dapet 3 bayiik
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
novel nya menarik...
disini kita belanja... menghargai seseorang
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
devan tuh kayaknya
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
semoga lekas dipertemukan deh... ikutan nyesek bacanya 😢😭
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
dasar devan manusia plin plan....

jangan nyesel ya nanti ketika Clara udah nyerah dan memilih untuk mundur... Clara berserta anak anak akan pergi meninggalkan kamu ....

gerammmm deh pengen mukul tuh kepala devan... egois banget,,,


buat kaka author semangat....
ditunggu kelanjutan nya...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
nah loh mama nya udah curiga...

pasti bapaknya juga udah tau tuh bahwa yang dikandung Clara cucu kandung nya juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!