Claire terjebak dalam pernikahan yang tak diinginkannya, hingga sebuah kecelakaan misterius membuatnya melarikan diri di tengah hujan dengan gaun pengantin yang compang-camping. Cedric, seorang pria asing dengan batu langit peninggalan kuno, menyelamatkan hidupnya. Cedric seorang pria dengan masa lalu penuh rahasia.
Siapakah Cedric di dalam kehidupan Claire, dan mengapa pria asing itu memilih menyelamatkannya?
Ini adalah sebuah cerita fantasi tentang kekuatan magis, dendam keluarga, dan cinta tak terduga. Akankah cinta itu akan bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SUARA HATI
Dua kancing kemeja Bianca pun terlepas, Claire langsung menarik Bianca ke depannya sambil memegangi kedua tangan gadis itu. “Lihatlah tanda di atas dadanya, ini sama dengan gadis yang ada di foto!”
Helen yang masih memegang selebaran foto palsu itu segera memperhatikan, kedua matanya terbelalak, “Ya betul… betul, tandanya sama!”
“Dasar jalang, lepaskan aku!” pekik marah Bianca.
Claire mendorong tubuh Bianca. Bisik-bisik pun terdengar lagi. Penny pun melangkah dan berkata dengan sedikit gugup. “Mungkin saja Bianca hanya kebetulan memiliki tanda lahir di tempat yang sama!”
Claire tertawa kecil namun terdengar sarkas, Dia menatap semua orang yang masih menatapnya dengan rasa penasaran. Seperti mengerti apa yang ada di pikiran para perundung itu, dia pun dengan wajah dingin mulai membuka satu kancing atas kemejanya, lalu kancing yang selanjutnya. Terlihatlah tulang selangka Claire yang indah.
Bukan hanya itu, pagi ini, di bawah sinar matahari, Claire terlihat seperti mawar yang mekar di pagi hari, kecantikannya semakin terpancar ketika sinar matahari menyentuh lembut kulitnya. Wajahnya bersinar, memantulkan kehangatan cahaya dengan kilauan yang memikat. Rambutnya, bagai benang sutra yang keemasan, bersinar di bawah cahaya, seolah menari bersama angin.
Mata indahnya memancarkan kedalaman, bersinar seperti permata yang menemukan sinarnya di bawah terang langit. Bibirnya, berwarna seperti kelopak mawar, terlihat semakin hidup saat dipeluk oleh sinar lembut mentari. Dia bukan hanya cantik, tapi juga seolah menyatu dengan alam, menjadi bagian dari harmoni pagi yang penuh keajaiban.
Saat matahari melukiskan warna keemasan di sekelilingnya, dia tak hanya terlihat indah, tetapi juga seperti personifikasi cahaya itu sendiri—hangat, penuh pesona, dan sulit untuk dialihkan pandangan.
Seolah-olah matahari memilihnya sebagai kanvas terbaik untuk memamerkan keindahan cahayanya. Setiap inci dirinya memantulkan keajaiban, membuat siapa pun yang melihatnya terdiam dalam kekaguman. Ada sesuatu yang begitu memesona dalam kesederhanaan dan keanggunannya, sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan dalam keheningan yang penuh takjub.
Ketika dia melangkah, bayangannya menari bersama sinar, menciptakan harmoni yang indah antara dirinya dan alam. Kecantikannya tidak hanya tampak di luar; ada aura yang terpancar dari dalam, memancarkan kelembutan dan kekuatan sekaligus. Matahari tampaknya tahu, bahwa dia bukan sekadar seorang wanita biasa. Dia adalah puisi hidup, sebuah mahakarya yang diciptakan oleh tangan-tangan semesta.
“Apa sudah puas melihatnya, aku tidak memiliki tanda lahir seperti yang terlihat di foto itu!” imbuh Claire seraya mengancingkan kemejanya kembali.
Pada saat ini, para penonton itu tidak perduli dengan perdebatan Claire dan Bianca, mereka semua terpaku karena keindahan yang baru saja menyapa mata mereka. Bisik-bisik pun berganti menjadi puja puji. Helen langsung menarik Claire keluar dari kerumunan seraya memujinya, “Kau hebat sekali!”
“Tidak ada toleransi bagi para perundung!” imbuh Claire lagi.
“Tapi, bagaimana kau tahu jika Bianca memiliki tanda lahir?” tanya Helen penasaran.
“Ah itu, eum… aku pernah melihatnya tidak sengaja!” jawab Claire.
“Oho ho ho, hari ini kau benar-benar keren sekali!” puji Helen lagi.
Teringat tentang taruhan tadi, Helen pun teringat. “Eh tunggu dulu!” imbuuhnya sembari berlari ke tempat semula.
“Hei! Kalian berdua mau kemana?” teriak Helen. “Taruhannya masih berlaku lho!”
Bianca dan Penny terlihat pucat sambil memandangi Helen yang bersedekap tangan di depan mereka. Tiba-tiba salah satu orang memprovokasi dengan berkata. “Buka… buka… buka!”
Perkataan itu langsung disambut riuh oleh yang lainnya dengan meneriakan kata yang sama. Terjejak senyum kepuasan di wajah Helen karena baru saja memenangkan taruhan berhadiah undian tamu. Biasanya dua kawan baik itu selalu saja membuli yang lain, kali ini mereka mendapatkan karma jadi tidak mungkin jika hati Helen tidak senang.
“Kau ini jadi orang jangan terlalu kejam, tadi itu hanya taruhan main-main saja, jangan dianggap serius!” imbuh Bianca.
Helen pun langsung tertawa sarkas, “Karena kau kalah maka itu menjadi taruhan main-main, jika kau menang maka taruhan itu akan menjadi serius. Begitu kan maksud jelas perkataanmu!”
Baru ingin menjawab lagi, Claire langsung menarik lengan Helen. “Sudahlah, aku anggap taruhan itu tidak ada. Terlalu lama berdiri dekat sampah nanti bisa tertular bau. Ayo kita masuk ke kelas!”
“Eh, tapi mereka itu…! imbuh kesal Helen yang sedikit kesal karena ditarik paksa oleh Claire.
“Jika kau meladeni, maka kau tak jauh brengseknya dengan mereka!” imbuh Claire lagi.
Helen mengangguk sepakat, dan memilih membiarkan mereka dalam malu. Sementara itu, Bianca langsung pergi dengan langkah cepat, meningalkan rumor jelek yang berbalik menyerangnya.
Penny mengejar langkah Bianca, “Hei, sebenarnya itu tadi foto siapa!?”
“kau ini bodoh, kau hampir saja membuat celaka!” hardik marah Bianca.
“Maksudmu… yang di foto itu benar-benar kau!” imbuh Penny sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan.
Bianca enggan membahas, jika bukan karena Penny bisa dengan mudah di manfaatkan, mana sudi dia berteman dengan gadis bodoh sepertinya.
Anastasia yang tadi melihat Claire bisa menangani masalahnya dengan mudah, barulah paham mengapa Tuannya memberi perintah agar tidak membantu. Kerumunan telah bubar, semua kembali beraktivitas seakaan-akan tidak pernah terjadi perseteruan tadi.
Hari ini Cedric meminta kepada Anastasia, apa pun yang terjadi, cukup hanya amati saja dari kejauhan. Sementara itudi dalam kelas, Pelajaran telah dimulai. Namun, Claire sedikit tidak bisa berkonsentrasi karena dia mulai mendengar suara-suara aneh lagi. Kali ini dia seperti bisa mendengar suara hati teman-teman sekelasnya. Rasanya, begitu bising mendengar hati mereka sedang berkisah.
“Hah apa!” pikirnya sambil melihat ke teman paling tampan yang ada di kelas. Claire menggigit bibir bawahnya, “oh ya ampun dia jatuh cinta dengan pak dosen!” pikirnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
“Tidak heran jika aku masih tidak punya pacar, karena sainganku bukan hanya wanita tapi juga pria, Oh semesta sungguh kau kejam sekali kepada kami para wanita harus bersaing sekeras ini untuk mendapatkan pendamping hidup!”
“Oh ya ampun, dia...!” imbuh pelan Claire lagi sambil menoleh kepada teman sekelasnya yang lain. “Apa! minggu lalu dia baru saja melakukan aborsi!” pikirnya sambil memandang aneh kepada temannya itu yang tadi ikut merundung, mengatai dirinya baru saja melakukan aborsi karena melihat video palsu yang Bianca sebarkan.
Helen melihat keanehan yang terjadi. “Hei! Kau kenapa, apa kau sakit?” tanya Helen seraya menyenggol siku Claire.
“Tidak apa!” jawab Claire sembari mencoba berkonsentrasi diantar gempuran suara hati teman-temannya. “Apa aku sedang kerasukan?” pikirnya sambil berdiri, “Oh ya ampun apa karena itu!”
“Claire!” panggil Dosen pengajarnya.
Lanjut thor
sangat mengagumkan aku membayangkan nya..
bagaimana bisaa imajinasimu melampaui batas seperti ini thoorr..😱🤩😘😍😍
semakin penasaran aja ni
" Aku tidak akan gagal "... benar Archie harus yakin kamu. bisa 👍👍
" Hutan Jiwa "..seperti makhluk yang tak bisa kasar mata....aq gk mau melihatnya jauh"in..
Apalagi Cedric bertemu dengan Ahli sejarah...pendapat" mereka yang berbeda" dan mengerikan seperti " Kafhar " yang haus darah..dua ahli d jadikan satu menjadi " Darah Tengah " seperti mediasi Darah Vampir dan Darah Manusia.
Cedric selalu care and attention k Claire..
Anastasia yang selalu menjaga dan memberi info k Cedric..👍👍💖💖
aku juga penasaran sama liontinnya...kayaknya claire liontin cahaya😆😆😆😆