Berani menggangguku? Akan aku patahkan tangannya!
Berani menghinaku? Akan aku jadikan dia sampah!
Berani menghina keluargaku? Hanya ada kematian untukmu.
Tidak peduli apakah dia manusia, monster, iblis atau dewa sekalipun, jika berani menggangguku dan keluargaku, maka bersiaplah untuk bertemu dengan kematian yang mengenaskan.
Dengan sebilan pedang aku menjelma menjadi dewa kematian. Dengan sebilah pedang aku menjelma menjadi pembunuh bayaran. Dengan sebilah pedang, akan aku kuasai seluruh alam.
Dan orang-orang memanggilku dengan julukan 'sang Raja Malam' (Night King)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-25. Bersih-bersih
Di kediaman tetua Liu, Zhao Feng dan Zhao Tian masih terus membersihkan kediaman tersebut yang terlihat sangat lusuh dan juga kotor, mereka berdua benar-benar bingung bagaiamana bisa guru mereka tinggal ditempat yang patut disebut sebagai tempat pembuangan barang-barang tidak terpakai.
Meskipun demikian mereka berdua nampak sangat tidak keberatan membersihkan kediaman guru mereka tersebut, sebab tempat itu nantinya akan menjadi tempat tinggal mereka juga, selain itu mereka berdua bisa di katakan adalah pemuda yang suka dengan kebersihan.
Di kehidupan sebelumnya, walaupun identitas Zhao Feng adalah sebagai pembunuh bayaran berdarah dingin, tapi dia tetap mencintai kebersihan, tentunya hal ini di ajarkan sejak kecil oleh keluarganya, meskipun mereka adalah keluarga sederhana, tapi bagi keluarga Zhao Feng tempat tinggal yang bersih akan memberikan kenyamanan tersendiri walaupun hanya sebatas gubuk kecil.
Sedangkan untuk Zhao Tian sendiri juga sangat mencintai kebersihan serta merupakan seorang pekerja keras, hal ini tentunya karena di tuntut oleh keharusan serta kebiasaannya sendiri, sebab sejak ayahnya meninggal dunia, Zhao Tian secara langsung menjadi tulang punggung keluarga, selain itu dia juga harus melakukan segala pekerjaan rumah sendirian, karena tidak mungkin baginya untuk membiarkan ibunya yang sakit mengerjakan semua pekerjaan itu.
Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya mereka berdua berhasil membersihkan halaman kediaman guru mereka, dan setelah selesai dibersihkan, halaman yang semula nampak sempit dan kecil, kini nampak jauh lebih luas dan juga lebih lebar.
"Selanjutnya, kita bersihkan gudang itu" ucap Zhao Feng.
"Apa kakak tidak mau beristirahat terlebih dulu?" tanya Zhao Tian.
"Nanti saja setelah selesai membersihkan semuanya" jawab Zhao Feng.
Zhao Feng kemudian langsung menuju ke gudang yang ada di sebelah kediaman tetua Liu Changhai, Zhao Tian yang semula ingin beristirahat langsung mengurungkan niatnya dan langsung menyusul Zhao Feng yang telah lebih dulu menuju ke gudang.
"Ya ampun, ini benar-benar gudang yang berantakan" ujar Zhao Tian.
"Guru kejam sekali, kenapa dia tega memberikan gudang sebagai tempat istirahat untuk muridnya" lanjutnya.
"Sudahlah, mari kita bersihkan semua ini" ujar Zhao Feng.
"Kak Feng, kenapa kau masih bisa begitu tenang seperti ini?" tanya Zhao Tian.
Zhao Feng sama sekali tidak menghiraukan pertanyaan Zhao Tian, dia langsung masuk kedalam gudang dan langsung mulai membersihkan gudang yang benar-benar sangat kotor dan berantakan tersebut.
"Hahh, kak Feng kau benar-benar tidak banyak bicara ya" ucap Zhao Tian kemudian masuk dan mulai membersihkan gudang tersebut.
**
Di salah satu kediaman mewah yang ada di sekte Phoenix Emas, seorang pemuda yang terlihat seperti seorang bangsa nampak sedang duduk dengan tenang sambil menikmati arak yang ditemani oleh beberapa temannya.
"Tuan muda, aku mendengar kabar bahwa tetua Liu telah mengangkat dua orang murid" ucap salah satu pemuda.
"Apa!, padahal aku sudah berusaha untuk menjadi muridnya sejak pertama kali masuk ke sekte ini, tapi aku selalu di tolak dan sekarang dia malah mengangkat murid!" ujar pemuda yang di panggil tuan muda.
"Itu benar tuan muda, tapi tenang saja, jika tuan muda mau aku akan membereskan kedua bocah itu untuk tuan muda" ujar pemuda lainnya.
"Hahaha bagus, jika kau berhasil aku akan memberikanmu hadiah yang besar" jawab pemuda yang di panggil tuan muda.
Pemuda yang dipanggik tuan muda itu bernama Zhang Jun, dia adalah anak dari patriark keluarga Zhang yang merupakan penguasa kota Zuanshi serta keponakan dari salah satu tetua sekte Phoenix Emas yaitu tetua Zhang Kaibo.
Zhang Jun adalah salah satu dari murid senior yang memiliki peringkat sepuluh teratas diantara para murid senior, dia juga merupakan murid yang jenius dan sering di sanjung oleh para tetua karena kejeniusannya, akan tetapi karena identitas ayah dan juga pamannya, Zhang Jun malah menjadi sombong dan sering menindas murid lain yang jauh lebih lemah darinya.
Sejak pertama kali masuk ke sekte Phoenix Emas, Zhang Jun sudah bertujuan untuk menjadi muird pribadi dari pemimpin sekte, hanya saja pamannya mengatakan bahwa hal tersebut sangat tidak mungkin, lalu Zhang Jun bertekad untuk menjadi murid tetua Liu Changhai.
Hal itu tentunya merupakan usulan dari pamannya, meskipun tingkat kultivasinya lebih tinggi dari tetua Liu Changhai, tapi jika mereka berduel, belum tentu tetua Zhang Kaibo mampu mengalahkan tetua Liu Changhai dengan mudah, sebab tetua Liu Changhai memiliki teknik khusus yang bisa membuat tubuhnya menjadi sangat keras.
Oleh karena itulah, tetua Zhang Kaibo meminta keponakannya Zhang Jun untuk menjadi murid tetua Liu Changhai agar dia bisa mempelajari teknik khusus yang di miliki tetua Liu Changhai, akan tetapi tetua Liu Changhai sama sekali tidak memandang sedikitpun kepasa Zhang Jun meskipun ayahnya adalah penguasa kota dan pamannya adalah tetua di sekte Phoenix Emas.
Jadi tentunya Zhang Jun merasa sangat kesal dan marah ketika ia mendengar berita bahwa tetua Liu Changhai sudah mengangkat murid, bahkan dua murid sekaligus, karena bagi Zhang Jun, bila dia tidak bisa menjadi murid tetua Liu, maka tidak akan pernah ada orang lain yang bisa menjadi murid tetua Liu.
Saat Zhang Kaibo sedang asyik menikmati arak bersama teman-temannya atau para bawahannya, tetua Zhang Kaibo tiba-tiba datang dan langsung menghampiri Zhang Jun yang sedang minum dengan tenang.
"Pa-paman, ke-kenapa kau ada di sini?!" tanya Zhang Jun kaget.
"Dasar kau ini, apakah kau tau tetua Liu sudah mengangkat dua murid?" tanya Zhang Kaibo marah.
"Te-tenang paman, aku sudah mengetahui hal itu, aku juga tidak akan tinggal diam saja tentang hal ini" jawab Zhang Jun.
"Bagus, bagaimanapun caranya kau harus menjadi murid tetua Liu, agar kau bisa menguasai teknik khusus miliknya itu" ujar Zhang Kaibo kemudian pergi dari tempat tersebut.
**
Di kediaman tetua Liu, setelah berjam-jam berlalu akhirnya pekerjaan Zhao Tian dan Zhao Feng akhirnya selesai, seluruh wilayah kediaman tetua Liu benar-benar sudah sangat bersih dan terlihat sangat berbeda dari sebelumnya.
Saat ini Zhao Feng dan Zhao Tian nampak sedang beristirahat sambil berkultivasi di dalam gudang yang sekarang sudah menjadi tempat tinggal mereka berdua, gudang yang sebelumnya kotor dan berantakan tersebut juga telah menjadi sangat bersih dan telah menjadi kediaman yang layak di tempati lagi.
"Woah, ternyata pekerjaan mereka telah selesai, kediamanku benar-benar menjadi bersih sekarang" ucap tetua Liu kagum.
"Hmmp, lalu dimana dua anak nakal itu, aku penasaran apa yang mereka lakukan sekarang, atau jangan-jangan mereka langsung tertidur karena kelelahan" gumamnya kemudian berjalan mendekati tempat tinggal kedua muridnya.
Ketika Liu Changhai membuka pintu gudang ia benar-benar di buat sangat kagum, sebab gudang yang sama sekali tidak pernah ia rawat sebelumnya, sekarang sudah menjado tempat yang benar-benar bersih, bahkan tidak pantas lagi disebut sebagai gudang.
Liu Changhai kemudian melangkahkan kakinya dan masuk kedalam gudang, akan tetapi ketika dia melihat Zhao Feng dan Zhao Tian yang sedang berkultivasi, ia langsung menghentikan langkahnya lalu pergi meninggalkan kedua muridnya itu.
"Sepertinya aku mendapatkan dua murid yang sangat liar biasa" gumam Liu Changhai.