Sikap dingin pengabaian yang berlangsung begitu lama dari tunangannya membuat seorang gadis bernama Iris takut dibuang hingga dirinya bersikap kasar, keji dan obsesi atas nama cinta kepada setiap wanita yang mendekati tunangannya sampai pada akhirnya itu membawanya dan keluarganya kepada kematian.
Di saat terakhir kematiannya, akhirnya terlihat jelas tatapan dingin benci dari tunangannya dan disadarinya jika cintanya adalah sepihak dan bodoh, tapi semuanya terlambat kini hanyalah penyesalan. Dewa yang kasihan dengan Iris memberikannya kehidupan ketiga untuk penebusan dosanya dan kebahagiaannya.
Di kehidupan barunya, Iris mencari tumpukan emas dan menyebarkan rumor palsu tentang kekasih palsunya di dalam pertunangannya demi pembatalan pertunangan. Anehnya bukan pembatalan diterima, tapi malah perasaan yang pasang surut dan manis pahit terikat melalui pembuktian cinta pangeran. Akankah perasaan Iris yang ditutup kembali terbuka? Akankah Iris bahagia?
Chasing Gold And Avoid The Prince
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliza eri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Investasi
Iris dan pangeran pergi bersamaan keluar dari ruangan aula takhta, setelah berhasil mengantarkan tamu masuk ke dalam ruangan. Di depan pintu ruangan Iris dan pangeran saling menatap dalam canggung. Tapi, karena ada niat atau kemauan untuk berubah menjadi lebih baik di mata Iris.
"Lady Drachenschatz, apakah besok kamu memiliki waktu kosong seharian penuh?" tanya tiba-tiba dari sang pangeran membuat Iris menoleh dan berkedip kebingungan beberapa kali
"Ya? saya besok? Maafkan saya yang mulia, tapi besok saya ada suatu kepentingan dengan rekan kerjaku dan permintaan yang begitu mendadak seperti ini tidak seperti anda?"
"Apakah ada yang ingin dibicarakan? Jika berbicara tentang pendanaan festival kakakku telah mengurus semuanya, dia adalah calon pewaris dan akan mewarisi posisi ayahku membantu perekonomian kerajaan,"
"Kalau begitu saya permisi dulu yang mulia," ucap Iris dengan senyuman sambil membungkuk kemudian pergi dari depan pintu menuju ke rumah
Sang pangeran yang ditinggalkan sendirian benar-benar bisa merasakan sosok iris yang semakin menjauh. Terlihat begitu jelas jika Iris perlahan-lahan mulai menolak secara halus dengan alasan pekerjaan. Namun, itu semua persis seperti dirinya yang suka menolak menggunakan pekerjaan sebagai tameng dalam menolak segala tawaran yang menghampirinya.
"Yo, pangeran kesepian sepertinya baru saja ditolak oleh tunangannya sendiri,"
"Beruntung sekali yang melihat adegan ini hanya kami berdua, jika ada gadis tukang gosip atau orang yang melihat ini maka jatuh harga dirimu sebagai pangeran paling tampan dan dicintai," ucap sosok laki-laki berkacamata menahan tawa dengan sesosok laki-laki disebelahnya mirip dengan sang pangeran berjalan mendekat
"Kalian berdua sudah merasa kehidupan ini membosankan? Atau merasa akhir-akhir ini pekerjaan yang kalian kerjakan terlalu ringan?" ucap sang pangeran dengan kedua tangan terlipat
Keesokan harinya, berhubungan Iris tinggal di ibukota sementara waktu, karena urusan dengan tamu-tamu yang datang jauh-jauh dari negeri seberang untukmu menghadiri festival pendirian negara. Iris pergi ke guild informasi lagi tanpa pengawalan secara diam-diam, disana bagi Iris sudah seperti rumah ketiganya sendiri.
"Jadi, nona ada apa di hari yang sibuk ditengah festival pendirian negara yang akan di adakan datang ke tempat ini?" tanya sosok laki-laki bertopeng kelinci dengan menggosok-gosok kedua tangannya
"Aku kemari ingin melihat perkembangan investor yang kalian dapatkan dari bisnis besar yang akan kita jalankan dan juga bagaimana kabar pembangunan lokasi tempat bisnis kita akan dimulai?" tanya Iris dengan mengangkat cangkir teh
Sosok laki-laki bertopeng kelinci itu menjentikkan jarinya yang tiba-tiba memunculkan beberapa tumpukan kertas. Sesuai dugaan Iris bukanlah hal yang sia-sia dia mengajukan kerja sama dengan guild informasi ini, sebab mereka mahir bekerja dengan cepat. Iris membalik-balikkan orang-orang yang terlibat di dalam bisnis perbankan yang akan dibangun oleh dirinya sampai matanya tertuju ke sebuah nama yang sangat familiar.
"Pangeran Lucius, Duke Candelly, pangeran Ian dan lain-lain sepertinya semuanya dekat dengan keluarga kerajaan,"
"Humm... Luar biasa tidak sia-sis menyerahkan proyek ini kepada guild La Promesse,"
"Senang bekerja sama dengan anda untuk waktu yang lama," ucap Iris dengan mata yang berbinar-binar
Tidak sedikitpun dari Iris merasa aneh darimana caranya orang yang memimpin dunia gelap itu mendapatkan investasi besar dan berpengaruh di kerajaan. Tapi, anehnya tiba-tiba saja dia kini berpindah tempat ke tengah-tengah alun-alun kota dengan sosok laki-laki bertopeng kelinci yang tidak menggunakan topeng kelinci melainkan topeng pesta.
"Ayo kita berkeliling kota dan melihat-lihat proses pembangunan yang telah setengah jadi,"
Chasing Gold And Avoid The Prince