NovelToon NovelToon
Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:699k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

"Pergi dari sini...aku tidak ingin melihat wajahmu di rumah ini!!! aku tidak sudi hidup bersama penipu sepertimu." Bentakan yang menggema hingga ke langit-langit kamar mampu membuat hati serta tubuh Thalia bergetar. sekuat tenaga gadis itu menahan air mata yang sudah tergenang di pelupuk mata.

Jika suami pada umumnya akan bahagia saat mendapati istrinya masih suci, berbeda dengan Rasya Putra Sanjaya, pria itu justru merasa tertipu. Ya, pernikahan mereka terjadi akibat kepergok tidur bersama dikamar hotel dan saat itu situasi dan kondisi seakan menggiring siapapun akan berpikir jika telah terjadi sesuatu pada Thalia hingga mau tak mau Rasya harus bersedia menikahi mantan kekasih dari abangnya tersebut, namun setelah beberapa bulan menikah dan mereka melakukan hubungan suami-istri saat itu Rasya mengetahui bahwa ternyata sang istri masih suci. Rasya yang paling benci dengan kebohongan tentu saja tidak terima, dan mengusir istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keisengan yang Salah Sasaran.

..."Tok....tok....tok...."...

"Masuk!!!." dari dalam sana terdengar suara Rasya mempersilahkan pada seseorang yang tengah mengetuk pintu ruang kerjanya.

"Sayang..... lain kali tidak perlu mengetuk pintu, langsung masuk saja!!!."

Rasya berdiri dari kursi kerjanya, melangkah ke arah datangnya Thalia. Ia menuntun Thalia ke arah sofa ruang kerjanya, keduanya lalu duduk berdampingan di sofa.

"Ada apa, sayang???."

Rasya menyelipkan anak rambut Thalia ke samping telinga.

"Apa aku terlalu egois, mas???." Thalia meminta pendapat sang suami.

"Tentu saja tidak, menurut mas wajar jika kamu mencemaskan kondisi mama Ike, walau bagaimanapun beliau yang telah merawat dan membesarkan kamu, sayang. Akan tetapi, kita juga harus memikirkan perasaan orang tua kandung kamu, karena bagaimanapun kehilangan seorang anak adalah hal yang paling menyakitkan bagi orang tua manapun, sayang." Rasya berusaha memberi pengertian kepada Thalia.

"Tidak perlu terlalu memikirkannya sayang, biarkan semua berjalan dengan semestinya!!! jika pada akhirnya mama Ike harus berurusan dengan pihak berwajib, maka sebagai anak yang pernah tumbuh dan dibesarkan olehnya, kamu hanya perlu membantu beliau meringankan hukumannya dengan memberikan kesaksian yang akan meringankan beliau, serta membantu mencarikan pengacara terbaik untuk mendampingi beliau dalam menghadapi kasus ini!!!." sambung Rasya.

Thalia terdiam, mengingat apa yang dikatakan oleh Rasya ada benarnya. tidak boleh egois, ia juga harus memikirkan penderitaan orang tua kandungnya selama terpisah dari dirinya dan itu bukan dalam waktu sebentar.

"Sayang...mas mohon jangan terlalu banyak pikiran!!! Mas tidak mau kamu sampai sakit akibat terlalu banyak pikiran." ungkapan Rasya membuat Thalia terharu mendengarnya, Begitu besar perhatian suaminya itu terhadap dirinya.

"Oh ya....pagi tadi Vino dan Radit tiba di kota ini kebetulan mereka ada kerjaan di sini, dan malam nanti kami sudah janjian mau ketemu. kamu mau ya menemani mas bertemu dengan mereka!! Lagi pula ada ibu, jadi kita bisa menitipkan baby Faras pada ibu." kata Rasya. Ya, hanya tinggal ibu saja yang menginap di kediaman Rasya dan Thalia sebab Abimana dan istrinya memilih menginap di hotel milik keluarga Sanjaya yang berada di kota itu.

Sepertinya ia memang butuh menjernihkan pikiran, mungkin dengan menemani sang suami bertemu dengan kedua sahabatnya bisa sedikit mengurangi beban pikirannya, begitu pikir Thalia.

"Baiklah, mas." jawab Thalia dengan seulas senyum di bibirnya.

*

*

*

Malam harinya.

"Cucu Oma...."ibu membawa cucunya itu ke dalam gendongannya.

"Pergilah bersama suamimu nak, tidak perlu mencemaskan putramu, ibu akan menjaganya dengan baik!!!." ibu beralih pada Thalia.

"Terima kasih, Bu. maaf sudah merepotkan ibu." Thalia merasa tidak enak hati telah merepotkan ibu mertua dengan menitipkan baby Faras pada wanita itu.

"Ibu sama sekali tidak merasa direpotkan sayang... bersenang-senanglah... anggap saja malam ini kalian sedang kencan!!" goda ibu, sebelum sesaat kemudian pamit membawa cucunya itu ke kamarnya.

Thalia tersenyum malu mendengar perkataan ibu mertua.

Rasya yang baru saja menerima telepon dari vino lantas kembali ke kamar. ia menatap sang istri dari ujung kaki hingga ujung rambut. Jujur, tak rela rasanya melihat istrinya berdandan secantik itu di hadapan pria lain, sekalipun itu Vino dan Radit, tapi mau bagaimana lagi sekalipun Thalia tidak berdandan seperti ini, istrinya itu sudah terlihat cantik alami.

"Mas....mas...."

Thalia melambaikan tangan di depan wajah Rasya ketika melihat pria itu nampak bengong dihadapannya.

"Iy_iya sayang???."

"Mas melamun???."

"Enggak kok sayang." elak Rasya. "Sudah siap????."

Thalia mengangguk.

"Kita berangkat sekarang ya!!!."

Thalia kembali mengangguk.

*

*

*

Di salah satu restoran ternama di kota itu, terlihat Radit dan Vino tengah menanti kedatangan Rasya dan juga istrinya, dengan ditemani obrolan ngawur ngidul khas persahabatan mereka.

"Cantik banget sih tuh cewek." seorang gadis yang duduk di meja paling sudut berhasil menarik perhatian Radit.

Tanpa banyak komentar, Radit berdiri dari kursinya hendak menghampiri meja gadis itu. apalagi yang dilakukan pemuda itu kalau bukan ingin tebar pesona.

Vino menarik sudut bibir melihatnya. Tiba-tiba saja ia teringat akan kekonyolan Radit yang pernah mengerjai dirinya, sehingga terbesit di benak Vino untuk mengerjai sahabatnya itu dengan hal serupa.

"Mampus Lo...gue mau lihat apa Lo sanggup menguasai diri kayak gue kemaren???." gumam Vino dengan senyum penuh kemenangan dibibirnya.

Saking fokusnya pada Radit, Vino sampai tidak menyadari jika kini Rasya dan Thalia telah memasuki pintu utama resto.

"Hai, bro."

Vino menoleh ke sumber suara. Ia sontak berdiri menyadari kedatangan Rasya dan Thalia.

"Hai ..." keduanya bersalaman khas pertemanan mereka, sementara Thalia hanya membalas sapaan Radit dengan senyuman tipis dibibirnya.

"Sorry...kita telat."

"Nggak masalah, lagian gue sama Radit baru nyampe beberapa menit yang lalu kok." jujur Vino.

"Btw, mana tuh anak???." tanya Rasya yang tidak melihat keberadaan Radit.

"Tuh.... lagi tebar pesona." Vino menuding ke arah Radit dengan dagunya.

"Emang ya Lo berdua nggak pernah berubah, masih aja Spek buaya darat." Kata Rasya geleng kepala.

Tanpa banyak bertanya, Rasya langsung meraih gelas jus dihadapan Vino lalu meneguknya hingga tandas. "Thank you, ya bro." Rasya meletakkan gelas yang telah kosong tersebut ke tempatnya semula.

"Lo minum, Ras????."

"Pelit amat sih....biasanya juga Lo ngambil minuman punya gue." tentu saja niat Rasya meneguk minuman itu hingga tandas untuk mengerjai Vino, layaknya apa yang kerap kali dilakukan oleh sahabatnya itu pada minumannya.

"Bukan begitu, Ras.... masalahnya......" Vino menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal sama sekali, ia bingung untuk menjelaskan mengingat saat ini ada Thalia diantara mereka.

"Udah pesan lagi aja, susah amat!!!." dengan santainya Rasya berujar, sementara Vino sudah ketar-ketir memikirkan akibat yang akan dialami oleh Rasya nantinya. setelah berpikir sejenak, Vino jadi bodoh amat, menurutnya Rasya sudah beristri tidak sulit menuntaskan reaksi yang akan dialaminya nanti.

Satu menit, dua menit, hingga sepuluh menit berlalu.

"Apa mas lagi kurang enak badan???." tanya Thalia melihat suaminya mulai gelisah.

"Mas nggak papa kok, sayang." mulutnya berkata demikian, tetapi tatapan tajamnya tertuju ke arah Vino.

"Sorry bro ...." seperti itulah kira-kira arti dari sorot mata memelas Vino.

"Sia_lan si Vino." batin Rasya. Dari sorot mata sahabatnya itu, sepertinya Rasya sudah mulai memahami situasi yang terjadi pada dirinya saat ini.

"Sayang....kita pulang saja, nggak papa??? Soalnya mas tiba-tiba nggak enak badan." Rasya beralasan.

"Iya, nggak papa kok, mas. kita pulang saja."Thalia setuju.

"Maaf ya sayang...." Rasya jadi tidak enak hati telah merusak acara mereka malam ini.

"Nggak perlu minta maaf, mas. Lagian masa mau di paksa sih, kalau mas lagi nggak enak badan." jawab Thalia, percaya begitu saja dengan alasan Rasya.

Rasya merasa kepalanya semakin berdenyut dan tubuhnya pun terasa panas seperti ada yang mau meledak dalam dirinya.

"Biar aku saja yang nyetir, mas." Thalia mambantu Rasya duduk di bangku samping kemudi, lalu ia mengitari mobil kemudian ikut masuk ke mobil.

"Apa sebaiknya kita ke rumah sakit saja, mas!!!." Thalia jadi cemas dengan kondisi Rasya.

"Nggak perlu sayang, kita pulang saja!!."

Tidak ingin membantah, Thalia pun mengalah, ia mulai menyalakan mesin mobil lalu perlahan menginjak pedal gas meninggalkan pelataran resto.

"Loh....Rasya ama bininya kemana???." Radit mengedarkan pandangan mencari keberadaan pasangan suami istri tersebut, namun tak kunjung menemukannya.

"Udah balik." jawab Vino tak bersemangat.

"Baru juga datang kok udah main balik aja??."

Vino menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursinya. "Tadinya niat gue......." Vino pun menceritakan keisengan yang ditujukan nya kepada Radit, tapi naasnya justru Rasya yang meminum minuman milik Radit.

"Bang_ke Lo...." umpat Radit. "Untung Si Rasya yang meminumnya, nggak kebayang kalau gue yang minum, bisa-bisa gue tersiksa karena nggak punya tempat pelam_piasan." kesal Radit.

Setengah jam berlalu, namun Vino masih saja diselimuti perasaan bersalah pada Rasya."Apa sebaiknya gue telepon si Rasya aja ya??? Takutnya dia kenapa-napa lagi, mana dosis yang gue kasi ke minuman tadi tinggi banget lagi????." gumam Vino.

1
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
lama² pusing juga sama bininya okta,, dikit² kabur DIKIT² KABUR/Facepalm/
suryani duriah
Luar biasa
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
knpa gk jujur biar gk lma² slh fhamnya
Wulan Bahrain
luarbiasa cerita nya bagus banget thor cara penulisannya juga bagus no tipo sukses selalu thor di tunggu kelanjutan ceritanya
Maizaton Othman
oooo
itin
keren
0mezell
Alur nya cerita nya bagus g muter muter ringan mudah di cerna🥰
0mezell
Dasar Pelakor G ada Ahlak
0mezell
Jangan² rangga yang udh nyeleweng dana prusahaan
0mezell
Wanita itu ada di dekatmu Thalia Tak lain dan tak bukan adlah Riri🤭
0mezell
fix orang itu okta....
yg di sangka ojol trnyata anaq gedongan ya Ri🤭
0mezell
Suami kayak km lah Rasya😏
0mezell
Sesakit ini kah jadi Thalia🥲
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
bs begitu. pdhl okta mah kulkas jg
Kadek Bella: lanjut thoor
total 1 replies
secret
next, semangatt thorr
Desmeri epy Epy
lanjut thor dobel up dong thor
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
kerjaan papa budi ini mah
Wulan Bahrain
nyimak thor kayaknya ceritanya bagus nih
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
pantesan miske sll blg, ingin yg terbaik utk thalia agar dia pny suami yg bs membela dia da anak2nya. krn dia ga dapet itu dari si arfan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!