kisah ini sekuel dari novel Karma pemilik Ajian Jaran Goyang.
Adjie merasakan tubuhnya menderita sakit yang tidak dapat diprediksi oleh dokter.
Wati sang istri sudah membawanya berobat kesana kemari, tetapi tidak ada perubahannya.
Lalu penyakit apa yang dialami oleh Adjie, dan dosa apa yang diperbuatnya sehingga membuatnya menderita seperti itu?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlari
Sosok berambut panjang dengan kulit putih yang mulus itu berusaha untuk bangkit dari posisinya.
Gasing yang tadi berputar tiba-tiba mendadak berhenti dan membuat sosok itu menatap penuh amarah.
"Kau sudah buta akan cinta, Anton! Mawar tak pantas untukmu!" seru sosok itu dengan suara yang parau dan teryahan gejolak amarah bergemuruh didalam dadanya.
Ia sangat membenci sikap keras kepala sang pria yang terlalu memuja kecantikan Mawar yang mana dahulunya dikenal sebagai kembang desa, bukan kembang kempis.
Akan tetapi, Mawar adalah wanita miskin dan yatim piatu yang tidak memiliki banyak uang untuk memberikan uang jampuik sebagai hantaran belanja untuk pria itu.
Sefangkan Anton sendiri adalah pria tampan yang cukup mandiri dan sukses dalam pencapaian usahanya, sehingga membuat banyak gadis uang juga berlomba untuk meminangnya dan menjadikannya sebagai suami.
Akan tetapi, Anton lebih memilih Mawar yang dalam segi perekonomian sangat sulit, namun memiliki keterampilan memasak yang cukup terkenal, sehingga Anton memilihnya karena mereka memiliki jiwa dagang yang sama dan bercita-cita untuk membuat usaha rumah makan.
Hingga suatu saat pertengkaran terjadi pada Anton dan ibunya. Saat dimana seorang wanita yang kaya raya dan mencintainya dengan gila datang melamarnya namun pria itu menolaknya karena ia mencintai Mawar.
Penolakan itu membuat api amarah dari sang Mande yang mana tentu saja Anton telah menghalangi rezeki yang datang pada keluarganya. Ditambah lagi saat itu sang bunda memerlukan biaya untuk kelulusan Janny sang adik perempuan satu-satunya.
Anton bersikukuh mempertahankan Mawar. Ia meyakini jika rezeki itu akan datang setelah menikah dan jika berniat berusaha, maka akan ada jalan untuk mencari keberkahan.
Menikah itu bukan selalu tentang uang, tetapi tentang bagaimana menjadikan pasangan itu sebuah rumah yang nyaman, tapi ini bukan tentang rumah.
Karena sikap keras kepalanya, Anton berhasil menikah dengan Mawar meski tanpa restu sang bunda.
Segala sumpah serapah dilontarkan oleh wanita itu, dan tak sedikitpun Anton merasa gentar.
Ia menjual rumah makan yang ia rintis sejak perjaka, dan membawanya sebagai modal usaha lalu memilih pergi menjauh dari kehidupan sang ibu demi sang wanita pujaannya.
Akan tetapi, sumpah serapah itu membuat hidup Anton menjadi berantakan, dan akhirnya rumah tangganya harus ternodai oleh sosok Adjie yang menjadi tetangga disebelah rumah makan miliknya, semua itu karena ilmu ajian jaran goyang yang dimiliki oleh Adjie sehingga membuat Mawar harus mengkhianati cintanya.
Anton yang sudah dalam kondisi tertelan oleh keluarganya, merasa sangat murka dengan peristiwa yang dialaminya.
Maka Adjie adalah pelampiasannya dan ia menyalahkan semua peristiwa yang terjadi karena ulah pria itu, yang membuat hancur kehidupannya.
Desakan sang Mande yang memintanya menceraikan sang istri, membuat ia harus memilih mengasingkan diri, dan berharap jika balas dendam yang ia lakukan akan membuat hatinya merasa puas.
Sementara itu, dimalam yang semakin gelap, dan udara yang terasa sangat dingin, sosok berambut panjang yang menjadi pelaku dari gilanya Mawar, merundukkan kepalanya untuk meraih gasing tengkorak yang saat ini sedang berada diatas tanah dan diam tak bergerak.
Jemari tangannya yang lentik meraih benda tersebut, dan meletakkannya diatas telapak tangannya.
Sesaat ujung matanya menangkap sebuah cahaya dikejauhan yang melaju dengan kencang menuju kearahnya dan ia merasa terancam, sebab cahaya itu seperti sebuah senjata yang dikirimkan oleh seseorang untuk menyerangnya.
Sebuah kerambit bercahaya jingga melesat dengan cepat dan kini berjarak beberapa meter saja darinya, lalu dengan cepat ia menangkisnya dengan menggunakan tengkorak kepala tersebut.
Buuuum....
Sebuah ledakan berdentum keras saat dua benda berkekuatan ghaib itu saling beradu.
Sosok berambut panjang yang merupakan seorang wanita itu terluka dibagian jemari tangannya dan ia melemparkan tengkorak tersebut, lalu memegang lukanya.
Sedangkan kerambit yang tadi melukainya, melesat dengan cepat dan kembali kepada pemiliknya.
Wuuuuusssh....
Anton menangkap benda tersebut, dan bergegas menyarungkannya.
"Siapapun yang terkena akan senjata ini, maka bersiaplah untuk menerima rasa sakit yang akan membuat tubuhmu membusuk perlahan!" gumamnya dengan geram dan penuh dendam.
Ia sudah cukup sabar untuk membuat semuanya membaik, tetapi iya yakin jika si pembuat ulah saat ini pasti sedang menderita.
Disisi lain, sosok wanita yang terkena kerambit kiriman Anton berjalan terseok sembari menenteng tengkorak dengan luka yang semakin parah.
Rasa seperti terbakar dibagian jemarinya, membuat wanita itu meringis menahan sakit.
Ia merasa penasaran, mengapa Anton semakin kuat?
Hal ini akan sangat berbahaya jika pria itu sampai tau kalau dia yang melakukannya. Ia memaksa langkahnya menuju pulang.
Saat bersamaan, dua orang pria yang baru saja pulang memancing meski tanpa hasil terlihat bercengkrama sepanjang perjalanan pulang.
Meski waktu sudah larut malam, namun sepertinya tidak ada rasa takut pada keduanya dan sudah terbiasa dengan setan.
"Hei, itu siapa yang berjalan disana!" tunjuk salah satu diantara mereka sembari mengarahkan cahaya senter ke sosok yang dicurigainya.
"Apa setan kali, ya?" jawab yang satunya.
"Tangkap, yuk! Kira tanyain nomor togel!" pria itu mempercepat langkahnya untuk mengejar sosok didepan mereka yang berjarak sekitar 50 meter dari mereka berdiri.
Sosok wanita yang menyadari jika ia sedang kepergok warga, merasa harus mencari cara untuk menyelematkan dirinya, apalagi ia sedang memegang tengkorak, maka alamat ia akan menjadi tersangka teluh yang selama ini sedang marak terjadi.
Kedua orang itu sudah sangat dekat dan ia tak punya pilihan selain menyembunyikan siapa dirinya.
"Eh, ini orang, bukan setan, tapi siapa?" salah satu dari mereka melihat jika kaki yang mereka curigai sebagai setan ternyata menginjak tanah.
"Apa yang kau lakukan ditengah malam dan juga hutan? Siapa, Kau?!" salah satunya menarik pundak sosok berjubah tersebut, namun dengan cepat sosok itu menghantamkan gasing tengkorak kearah pria yang mencoba menariknya.
Buuuuuk....
Sebuah pukulan mendarat tepat dikening sang pria dan membuatnya merasa pusing serta berkunang-kunang pandangannya, dan gasing itu terlempar direrumputan.
Saat salah satu rekannya ingin mencegah sosok tersebut agar tak melarikan diri, namun ia lebih lihai dan menendang perkutut sang pria, lalu melesat pergi, meskipun jemari tangannya saat ini sedang mengalami luka yang cukup parah.
Pria itu mengerang kesakitan, dan terpaksa menghentikan penangkapannya dan membiarkan sosok itu melarikan diri dan menghilang dikegelapan malam.
Keesokan paginya. Rumah milik ibunya Anton ramai didatangi warga. Mereka berteriak memanggil wanita itu agar segera keluar dari rumah dan mereka ingin membuat wanita itu mengakui kesalahannya.
~Semarah-marahnya dengan anak, jangan pernah mengucapkan kata sumpah yang membuat anak sengsara apalagi celaka. Ucapkan kata yang baik, agar yang buruk tidak terjadi, karena ucapan adalah doa.
ternyata kamu kembang desa tapi kekurangan. sehingga orang semena-mena sama kamu...😥
yang pasti bukan Mande kan... jauh dari kriteria...
tapi masalahnya, kenapa mereka teriak-teriak dirumah Mande . minta pertanggungjawaban...
ada apakah gerangan...???
eh maksdnya bukan anton yg hebat, tapi para jin2 nya yg hebat