Orang Tua meninggal, Jatuh Miskin dan Dikhianati Orang terdekat, Apalagi hal lebih buruk yang akan menimpanya? Kematian?
Ya, Dia mati setelah ditikam Mantan Sahabat dan Pacarnya, benar benar hidup yang menyedihkan. Tapi tunggu...
Ah, Dia kembali bangun! Dunia yang penuh keajaiban dan Misteri, Dunia dimana Kekuatan menjadi kunci utama apakah di Dunia ini Ia akan kembali menjadi sampah?
Ya, Dia sampah sebelumnya, sampah yang kemudian berubah menjadi Berlian yang tak ternilai berharga, menjadi tokoh utama Dunia ini. Bersama Istri mungilnya, menaklukan segala rintangan, menggetarkan seluruh Dunia, membinasakan musuh yang menghadang dan mengubah takdir yang berjalan.
Semua itu berkat dirinya yang terlahir kembali dan berkat...
The System!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon T-Riq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelinci Vs Rubah
[Meningkatkan]
[1%... 15%... 44%... 69%.... 81%... 99%... 100%]
[Berhasil di Tingkatkan]
[Sisa Point : 1270]
[Informasi Semesta :
Berisi Informasi tentang 3 Alam, dan Berita berita terlupakan dan terbaru]
Setelah itu beragam Informasi perlahan memasuki otak Feng, walau sakit namun Feng menutup mata dan menahan rasa sakit tersebut.
5 Menit kemudian, Feng membuka matanya dengan mata lebih cerah.
Ia benar benar terkejut, apa yang dikatakan System ternyata benar adanya salah satu yang Ia dapat yaitu berita terbaru tentang Sekte Matahari yang marah karna Sekte Matahari Barat yang akan runtuh karna kejadian penyiksaan dan pembunuhan Patriak dan Tetua beberapa hari lalu.
Bahkan kini Ia tau bahwa Sekte Matahari Barat tengah menyuruh mata mata untuk mencari identitasnya.
Namun kini fokus Feng kembali pada 2 Makhluk yang sedang beradu kepala didepannya.
Ia kemudian memejamkan kepalanya mencari cari Informasi hingga Ia menemukan 1 kunci Informasi.
Rubah dan Kelinci dari dulu tidak pernah akur!
Feng menepuk jidadnya, Ia baru ingat bahwa Rubah dan Kelinci merupakan musuh secara Alami.
Dahi Feng menyerit saat Ia menemukan Informasi lain terkait itu.
Dulu seluruh Ras Rubah dan Ras Kelinci adalah musuh, namun walaupun Mereka musuh, Mereka tak saling membunuh malah sebagai gantinya mengadakan lomba lomba layaknya 17 an kalau di Bumi.
Bahkan saat Perang di Alam Dewa, Rubah Surgawi yang merupakan Pemimpin Hewan Buas Alam Dewa sekaligus Pemimpin Ras seluruh Rubah dan Kelinci Penguasa yang merupakan Pemimpin Ras seluruh Kelinci melakukan kerja sama.
Itu dalam pertama kalinya Ras Rubah dan Ras Kelinci bekerja sama, dan Mereka benar benar tak dapat diremehkan.
Seperti telah banyak bekerja sama, Ras Rubah dan Ras Kelinci dapat menutupi kekurangan masing masing, seperti saat biasanya Ras Kelinci ceroboh maka akan ditutupi oleh kecerdikkan Ras Rubah, atau saat Ras Rubah kurang cepat dan lincah maka akan ditutupi Ras Kelinci yang cepat dan lincah.
Tatapan Feng kini kembali jatuh kepada 2 Makhluk yang kini telah menyelesaikan pertandingan paginya, tentu saja pemenang kali ini adalah Rara yang memiliki kekuatan lebih besar.
"Sudah selesai?" Mendengar suara itu sontak membuat 2 Makhluk itu menolehkan kepalanya ke arah Feng, Mereka saling bertatapan tajam lalu dengan cepat melesat ke arah Feng.
Bruk...
Feng langsung ambruk saat 2 Makhluk itu memeluk dirinya, Fay lebih dulu memeluk Feng memeletkan lidahnya ke Rara, tentu saja Ia lebih cepat karna badannya yang lebih kecil.
Ran saja sampai tersedak karna terkejut melihat itu.
"Diam!" bentak Feng, Rara dan Fay yang tadi saling menatap tajam langsung menunduk takut.
"Duduk yang benar," perintah Feng, Rara dan Fay patuh kemudian duduk dengan wajah tertunduk didepan Feng.
"Haiiss... Kalian mau menentukan siapa yang lebih baik?" tanya Feng lebih lembut, Rara dan Fay mengangguk cepat tanpa berbicara.
"Huffth... Ok Ok, tapi sebelum itu, Ran mendekatlah," Ran mendekat dengan patuh kemudian duduk disamping Feng.
"Kenalkan, Dia Fay, Hewan Kontrakku!" ucap Feng, Ran dan Rara mengangguk paham menatap ke arah Fay yang tampak bangga.
"dan Fay kenalkan, Ini Ran Muridku dan itu yang kau ajak bertanding tadi adalah Rara, Istriku "
Wussh..
Kebanggan Fay menguap setelah tau, musuhnya adalah Istri Tuannya, Rara tersenyum mengejek sedangkan Ran hanya tersenyum kecil.
"Kalian ingin bertanding bukan?" tanya Feng lagi lagi diangguki Rara dan Fay.
"Baiklah, Ikuti Aku," ucap Feng beranjak dari kasur keluar kamar diikuti, Fay, Rara dan Ran.
...- - -...
Para Warga Desa Hijau Lumut tengah berkerumun di didepan Rumah Nenek Zi.
"Ada apa?" tanya salah satu Warga.
"Entahlah, Aku juga tak tau," jawab yang lainnya.
"Sepertinya ada pertandingan," sahut salah satu Warga.
"Pertandingan?" Warga lain menyerit heran.
"Ya, lihat, itu Istri Pahlawan Feng dan Rubah kecil itu sedang bersiap siap," ucap Warga yang lainnya menunjuk Rara dan Fay.
...- - -...
"Semuanya! Hari ini akan diadakan pertandingan antara Rara, Istriku dan Fay, Hewan Kontrakku, Aku harap Kalian akan menjadi penonton sekaligus jurinya," umum Feng.
"Ya, Pahlawan!" jawab Warga kompak.
"Baiklah, pertandingan pertama dinamakan pacu kelereng, Rara dan Fay harus membawa bola kecil ini di atas sendok yang digigit dimulut dan tak boleh dipegang kemudian berjalan dari sini hingga pohon itu, dan tak boleh menggunakan kekuatan Element atau Qi," jelas Feng mempragakan seperti lomba pacu kelereng di Bumi saat 17 an.
"Woaaah," para Warga yang awalnya bingung jadi antusias melihat permainan baru tersebut.
"Bola kecil ini tak boleh jatuh, kalau jatuh ulang dari garis awal," peringat Feng.
Rara dan Fay mengangguk kemudian mengambil ancang ancang di garis awal, Feng tersenyum sinis karna tau pasti Rara dan Fay meremehkan Pertandingan Ini.
"Baiklah, 3... 2... 1.. MULAI!"
Benar saja, Rara dan Fay langsung berlari dengan cepat dan tentu saja kelereng yang Mereka bawa langsung jatuh, Mereka tersentak kemudian mengambil Kelereng itu dan memulai dari garis awal dengan cepat.
Namun lagi lagi belum setengah perjalanan kelereng kembali jatuh.
5 Menit berlalu dan Rara serta Fay belum juga ada yang sampai setengah perjalanan.
"Jika ada yang mau mencoba ini, cobalah tapi mainnya jaga jarak dengan Mereka berdua," ucap Feng memberi 1 kantong kelereng dan 1 kardus sendok, para Warga yang semula bosan karna hanya menonton jadi antusias ingin mencoba, Mereka kemudian menjaga jarak dan berlomba satu sama lain.
Disisi Lain, Rara dan Fay terus menggerutu tak jelas karna kesal saat kelereng yang Mereka bawa terus jatuh dan jatuh.
Feng tertawa kecil melihat keduanya, Ran yang dari tadi menyaksikan sudah menguap karna ngantuk.
"Ran, Ikutlah lomba bersama Mereka," ucap Feng, Ran membuka matanya lebar lalu tersenyum mengangguk cepat dan mengambil posisi di samping Fay.
Rara dan Fay yang melihat kedatangan Ran menatap sinis seakan meremehkan, dan Mereka kembali bertanding dengan 3 Orang.
Rara dan Fay berjalan dengan cepat dan tanpa menjaga keseimbangan Kelerengnya namun saat setengah jalan Kelereng itu jatuh lagi, disisi lain Ran berjalan dengan lambat sambil memperhatikan keseimbangan kelereng.
Rara dan Fay terkejut saat Ran berhasil melewati Mereka dengan mudahnya dan.
"Pemenangnya adalah Ran!" umum Feng saat Ran berhasil sampai garis Finish.
Prok... Prok... Prok...
Warga bertepuk tangan meriah mendengar hal tersebut, Ran melompat lompat senang dan bangga namun rasa senangnya menguap saat merasakan dingin dipunggungnya.
Ran berbalik dan melihat, Istri Gurunya dan Hewan Kontrak Gurunya menatap dirinya tajam seakan ingin mencabik cabik Ran.
Ran menelan ludahnya menjadi gugup.
"G-guru," panggil Ran ingin meminta bantuan gurunya, namun tak ada sahutan, Ran menoleh kesamping dan disana sudah tak ada lagi Gurunya.
Tanpa omongan, Ran berbalik dan berlari masuk ke Rumah dikejar Rara dan Fay.
"Guru! Nenek! Siapa saja! Tolong Aku!" teriaknya.
Sedangkan Feng dan Nenek Zi yang dipanggil tertawa kecil melihat dari kejauhan.
...- - -...
ha... ha... ha... Lebay amat....!!!