Angga Juli Syahputra

Bugh.. kretakk.. patahan kaki bangku sekolah yang terbuat dari kayu pun jatuh di samping nya dan terbelah dua.

" siall.. Kuat sekali badan nya, kayu itu terbelah menjadi dua tapi orang itu bahkan tidak bergeser sedikitpun. " batin Doni merasa prustasi karna iya pikir Angga bakal pingsan setelah menerima pukulan kayu darinya.

" hah.. dasar pengganggu. " Angga menghela nafasnya lalu melempar kan David ke samping dan jatuh menabrak susunan bangku sekolah yang terbuat dari kayu.

" sekarang giliran Lo " ucap Angga melompat dan melayangkan tinjunya ke arah doni. Doni yang terkejut pun tak senpat menghindari sehingga pukulan Angga tepat mengenai wajah. yang membuat Doni terhuyung kebelakang dan terjatuh setelah menabrak rongsokan bangku dan darah segar mengalir keluar dari hidung Doni.

yaa.. Ternyata pukulan Angga tepat mengenai hidung Doni sehingga hidungnya bertambah pesek dan banyak mengeluarkan darah.

Angga yang melihat David dan juga teman nya yang sudah terkapar, kemudian iia berjalan mendekati tian yang terduduk di lantai lalu membantu nya untuk berdiri.

" apa Lo masih bisa jalan ? " tanya Angga ke Tian. Dan di angguki oleh Tian.

" maaf gara gara gue Lo jadi ikut terlibat ! " ucap Tian yang sudah berdiri dengan satu tangan nya yang nasih memegang meja.

" jangan sering ucapkan maaf jika ada orang yang membantu mu. tapi ucapkan lah terimakasih. " ucap Angga menasihati.

" te.. Terimakasih karna telah membantu gue. " ucap Tian yang masih berdiri di tempatnya.

Kebetulan di saat itu keadaan luar gudang sedang sepi karna jarang ada siswa yang mendatangi toilet sebelah gudang, karna toilet tersebut berada di paling ujung sekolah.

Oke kita skip di sekolah.

Angga saat ini tengah berada di bandara untuk menjemput Clara adek satu satunya yang pulang dari luar negri.

Angga berjalan sambil memainkan ponselnya menunggu kabar dari Clara, saat Angga berjalan menuju ruangan tunggu penjemputan, tiba tiba ada seorang wanita yang berlari dan menabrak nya dari belakang.

Brukk..

" maaf gue lagi buru buru " ucap sang wanita berlari meninggalkan Angga yang masih menatap punggung wanita tersebut.

" hmm.. Kok kaya gak asing ya. ? " Angga terlihat tengah mengingat sesuatu.

deringan ponsel menyadarkan lamunan Angga.

melihat nama adik nya tertera di layar ponsel Angga segera menjawab nya.

" kamu di mana Ra ? " Angga berbalik mencari keberadaan adik nya.

" aku di sini kak, " Clara melambai lambaikan tangan nya.

begitu melihat adiknya yang melambaikan tangan, Angga segera memutuskan panggilan dan mendatangi clara.

Sementara itu di tempat yang sama.

Seorang gadis cantik dengan rambut panjang se pinggang dengan mengenakan rok selutut bemotif bunga serta memakai baju lengan panjang warna putih polos. terlihat tengah berjalan sambil memikirkan sesuatu.

" kok cowok tadi mirip sekali dengan Angga " batin nya lalu menoleh untuk melihat lelaki tersebut.

Namun saat iia menoleh kebelakang lelaki tersebut sudah hilang tertutup oleh banyak orang yang tiba tiba keluar dari pintu kedatangan pesawat di bandara.

" ah mungkin gue salah lihat. " gumam nya lalu berjalan memasuki pintu masuk keberangkatan pesawat.

wanita itu adalah florine.

florine Ruby Mahesa. wanita yang sempat depresi karena penyakit yang florine derita.

waktu itu florine di vonis dokter mempunyai penyakit tumor di kepalanya. namun tumor tersebut masih kecil sehingga masih bisa di sembuhkan kala menjalani operasi.

Namun florine yang sangat kaget kala dirinya di vonis mempunnyai penyakit tumor di kepalanya langsung mengalami depresi.

Karna menurutnya penyakit tersebut sangat mematikan dan tidak bisa di sembuhkan. sebelum dokter di rumah sakit memastikan dan menjelaskan tentang penyakit yang florine derita, florine sudah terlebih dahulu mengalami depresi dan ingin mengakhiri hidupnya.

Beruntung hal itu dapat di cegah oleh Angga. Setelah kejadian itu florine menganggap Angga sebagai penyelamatnya, dan sepertinya florine juga sudah jatuh hati kepada lelaki tampan tersebut. Dan bertekad untuk sembuh dan mengejar cinta nya.

* jagan lupa like nya ya guys.😁*