NovelToon NovelToon
My Cold Bodyguard

My Cold Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: fasyhamor

KESHI SANCHEZ tidak pernah tahu apa pekerjaan yang ayahnya lakukan. Sejak kecil hidupnya sudah bergelimang harta sampai waktunya di mana ia mendapatkan kehidupan yang buruk. Tiba-tiba saja sang ayah menyuruhnya untuk tinggal di sebuah rumah kecil yang di sekelilingnya di tumbuhi hutan belukar dengan hanya satu orang bodyguard saja yang menjaganya.

Pria yang menjadi bodyguardnya bernama LUCA LUCIANO, dan Keshi seperti merasa familiar dengan pria itu, seperti pernah bertemu tetapi ia tidak ingat apa pun.

Jadi siapakah pria itu?

Apakah Keshi akan bisa bertahan hidup berduaan saja bersama Luca di rumah kecil tersebut?

***

“Kamu menyakitiku, Luca! Pergi! Aku membencimu!” Keshi berteriak nyaring sambil terus berlari memasuki sebuah hutan yang terlihat menyeramkan.

“Maafkan aku. Tolong jangan tinggalkan aku.” Luca terus mengejar gadis itu sampai dapat, tidak akan pernah melepaskan Keshi.

Hai, ini karya pertamaku. Semoga kalian suka dan jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejak🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fasyhamor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malu

Keshi terbangun dari tidurnya, gadis itu mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi untuk peregangan. Silau cahaya matahari menembus tirai jendelanya yang berwarna putih transparan. Keshi menggeser tirai itu dan membuka jendelanya. Di halaman depan terlihat ada Luca dan beberapa penjaga lain yang sedang berlari menggunakan pakaian olahraga.

Tanpa di sadari Keshi sudah menonton para penjaga yang sedang berolahraga selama sepuluh menit, dan matanya terpusat pada Luca. Pria itu terlihat tampan dengan kaos putih, jam tangan berwarna hitam di salah satu tangannya serta air keringat membasahi rambut dan tubuh kekar Luca.

“Selamat pagi, Nona Keshi!” salah satu penjaga menyadari dirinya dan menyapanya.

Keshi melototkan matanya terkejut, ia berusaha memaksakan senyum tipis dan melambai pada mereka yang sekarang memperhatikannya. “Hai, semangat olahraganya.”

Gadis itu buru-buru menyingkir dari jendela dan menutup wajahnya dengan selimut, malu sehingga wajahnya menjadi memerah padam.

“Nona Keshi.” Bibi Daya berada di depan kamanrya, memanggilnya.

Kakinya ia turunkan di bawah lantai dan berjalan guna membuka pintu kamarnya, matanya menemukan sosok bibi pengasuhnya yang sedang menenteng sebuah paperbag.

“Apa itu, Bi?” tanya Keshi.

“Ini makanan dari ayah Anda. Isinya ada makanan berat dan kue manis. Saya perlu bertanya pada Nona tentang ini, apakah Nona ingin makan ini? Atau ingin dibuatkan yang lain?” Bibi Daya mengulurkan paperbag itu ke hadapan Keshi.

Keshi melongok melihat dalamnya lalu mengangguk. “Baiklah, panaskan ini saja karena aku akan makan itu.”

Bibi Daya ikut mengangguk, sebelum wanita paruh baya itu melenggang pergi, ia melempar pertanyaan lagi pada majikannya. “Nona Keshi, apa semalam Anda baik-baik saja? Karena tadi saya dengar dari salah satu pelayan, ada yang melihat nona masuk ke dalam rumah pagi-pagi dan itu di gendong oleh Luca.”

Keshi seakan baru saja di guyur air dingin di pagi hari, matanya melebar besar dengan jantung berdegup secepat deting jam panjang. “A-apa?” tanyanya tergugu.

“Semalam apa Anda terbangun dari tidur?” bibi Daya bertanya lagi.

“Ak-aku? Digendong L-luca?” wajah gadis itu masih shock.

Daya mengangguk ragu. “Apa Anda baik-baik saja?”

“Aku baik-baik saja.” setelah mengatakan itu, Keshi segera menutup pintu dan menutup wajahnya dengan telapak tangan.

Mengapa bisa ia di gendong Luca?! Keshi bahkan tidak ingat jika dirinya terbangun dari tidur tadi pagi?! Benar-benar gila. Wajah Keshi pun sekarang menjadi memerah dan hangat.

...\~\~\~...

Keshi berjalan menuruni tangga. Di ruang makan sudah terlihat dua piring makanannya, daging ayam dan kue manis untuk penutup.

Ruang makan itu sepi, tidak ada siapa pun selain dirinya yang duduk dengan tatapan kosong.

Keshi memakan makanannya dengan lemas. Makanan yang terlihat enak nan menggiurkan ini malah terasa hambar di mulutnya.

“Apa Anda ingin tambah lagi?” Daya datang dan bertanya.

Keshi mendongak, ia menggeleng sambil tangannya memundurkan kursi di sebelahnya. “Bibi Daya, temani aku makan di sini.” telunjuknya menunjuk pada kursi tersebut.

Daya tidak mengatakan apa-apa lagi dan duduk di sebelah gadis itu yang sedang makan.

“Kenapa ayah tidak mengatakan apa pun padaku jika akan mengirim makanan ini?” tanya Keshi selama makan.

“Sepertinya itu mendadak karena tadi Luca yang membawakan paperbagnya kepada saya, dia bilang itu dari Tuan Sanchez.” jawab Daya.

Keshi mengerutkan dahinya bingung. “Luca?”

Daya hanya mengangguk, terlihat nyaman menonton majikannya makan.

“Di mana Luca sekarang?”

“Mungkin melakukan pekerjaannya? Atau di rumah? Di halaman belakang? Ada apa, Nona Keshi?” Daya bertanya dengan tatapan penasaran.

“Aku ingin mengucapkan terima kasih kepadanya karena sudah membawaku masuk ke dalam kamar tadi pagi.” Keshi membuang muka, malu saat mengatakan hal itu.

Daya tersenyum tipis melihat sikap malu-malu majikannya. “Apa mau saya mencari Luca untuk Anda?”

Keshi segera menggeleng. “Tidak perlu, aku akan mencarinya sendiri.”

...\~\~\~...

Selesai makan, Keshi benar-benar mencari Luca. Gadis itu sudah berjalan menuju rumah para penjaga, tetapi tidak menemukan sosok bodyguardnya. Pergi ke halaman belakang, tidak juga menemukannya. Parkiran dan gudang belakang? Tidak ada.

Keshi mengerang kesal dan menghentak kedua kakinya karena lelah berjalan memutari mansion besarnya untuk mencari Luca, tetapi tak kunjung menemukannya.

Dia berdiri di tengah halaman belakang dengan berkacak pinggang, matanya menelisik satu persatu tempat di sekitarnya, tetapi tetap tidak menemukannya.

Ada satu tempat yang belum ia kunjungi, tetapi jika memikirkan ulang, Luca pastinya tidak mungkin ada di tempat tersebut.

Masa bodo. Keshi tetap berjalan menuju tempat itu untuk sekedar membuktikan bahwa Luca benar-benar ada di sana atau tidak.

Ada!

Luca ada di kandang kudang, sedang memandikan Capri. Pria itu juga memakai topi jerami yang selalu Paman Omi pakai. Keshi memandanginya dengan tatapan tidak percaya, seorang Luca menjadi pembersihkan kuda?

Wajahnya tampan dan Keshi menggeleng keras jika sampai Luca bekerja seperti itu.

“Luca!” gadis itu memanggil sambil berlari kecil memasuki pagar kayu yang menghubungkannya dengan kandang kuda.

Sang empu namanya menoleh, pun Luca menghentikan tangannya yang sedang menggosok tubuh Capri dengan sikat.

“Nona Keshi?” Luca memperhatikan gadis itu yang berlari mendekatinya. “Apa yang Anda lakukan di sini?”

Keshi mendongak dengan tatapan polos, rambut cokelatnya terbang tertiup angin.

“Hm? Aku mencarimu. Aku sudah mencarimu mulai dari rumah penjaga, halaman belakang, parkiran dan gudang belakang, tapi kamu tidak ada di sana.” ucap Keshi dengan nada sedikit kesal.

Luca menaruh sikat di tangannya ke meja di sisi tubuhnya. “Apa Anda butuh sesuatu?”

“Sudah kubilang jangan berbicara formal padaku!” lantang gadis itu berucap seraya berkacak pinggang nan tatapannya yang marah.

Luca menahan tawa lalu mengangguk. “Maaf,”

“Apa yang kamu lakukan di sini?” Keshi maju untuk melihat wajah kuda bernama Capri yang baru saja di cuci bersih oleh Luca. “Dia ‘kan sudah mandi kemarin, kenapa kamu memandikannya lagi?” gadis itu melanjutkan perkataannya.

“Kemarin Capri tidak sengaja menginjak genangan air yang kotor, jadi aku berinisiatif untuk membersihkannya lagi.” jawab Luca, tangannya mengelus tubuh kuda jantan itu.

Keshi mengangguk-angguk. Selesai menatap kuda bernama Capri sambil memikirkan seribu satu cara mengucapkan kalimat terima kasih, Keshi akhirnya membalik tubuh dan kembali berhadapan dengan bodyguardnya.

“Aku mendatangimu untuk mengucapkan terima kasih.” ucap Keshi malu-malu, ia membuang muka, tidak ingin menatap wajah Luca secara langsung.

“Terima kasih untuk apa?” tanya Luca kebingungan.

“Tentang yang semalam? Atau pagi? Saat kamu menggendongku.” secepatnya Keshi menjawab lagi.

Luca terdiam, ia pikir Keshi tidak akan ingat tentang kejadian semalam? Apa pelayan saat itu mengatakan kepadanya?

“Ya, sudah sepatutnya sebagai bodyguardmu untuk selalu membantumu.” Luca berdiri dengan canggung dan menjawab perkataan Keshi barusan setelah keheningan beberapa detik.

Keshi menatap wajah Luca dan tersenyum manis. “Baiklah. Oh ya, Luca. Besok aku sudah mulai masuk kuliah, selama aku kuliah, kamu tidak perlu menungguku dan aku akan mengabarimu jika sudah waktunya pulang.” sebelum membalik tubuh dan melenggang pergi, Keshi mengucapkan perkataan itu.

“Tapi…”

“Tidak ada tapi!” secepat kilat Keshi segera berlari menjauhi Luca untuk tidak mendengar penolakan pria itu.

Luca hanya bisa terdiam, membiarkan majikannya pergi.

1
Anna Kartika Ningrum
lanjut thor
Anna Kartika Ningrum
lanjut thor.. semangat
Amoramor: itu udah ada bab 27 yg baru
total 1 replies
Anna Kartika Ningrum
lanjiut thor.. suka cerita nya
Anna Kartika Ningrum
lanjut thor /Smile/
Anna Kartika Ningrum
bagus cerita nya thor.. kpn kelanjutannya
Amoramor: sabar yaa, lagi di review
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!