AZZARINA HUTAMA gadis cantik yang memiliki sifat periang dan manja,anak bungsu dari tiga bersaudara. dia mengalami pelecehan ketika selesai merayakan kelulusan nya. di usia nya yg 18 tahun dia harus menikah dengan anak sahabat ayah nya yang bernama Dirga Abraham demi menjaga kehormatan nya. namun di sinilah awal penderitaan yang sesungguh nya di mana dia di kabarkan tengah hamil sedangkan suaminya tidak pernah menyentuh diri nya,apalagi sang suami menuduh nya perempuan murahan dan ingin menceraikan nya.
apakah azzarina atau biasa di sapa azza akan bertahan atau menyetujui untuk bercerai dan apakah azza akan tau siapa yang orang yang sudah meleceh kan nya? simak cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Saat mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba sebuah mobil memasuki pekarangan rumah dan keluarlah seorang pemuda yang dengan gaya cool nya menghampiri sang mama.
"sore mama Tyas yang cantik?" ucap anak muda itu sambil mencium mama nya tanpa menghiraukan dua orang yang sedang menatap nya.
"kalau pulang itu harus nya bawa salam sehingga setan tidak mengikuti?"ucap azzura dengan suara cadel nya membuat pemuda itu langsung menatap nya,bukan nya takut azzura malah memelototinya.
"wih,,, tuyul siapa Lo?" tanya pemuda itu yang langsung di jewer telinga nya sama mama Tyas.
"aww,,,aww,,, ampun mah,,sakit?" kata nya sambil memegang telinga yang di jewer oleh mama nya.
"syukuri siapa suruh bilang azzura anak tuyul?" ucap azzura yang memelet kan lidah nya.
"lah emang Lo anak tuyul? Di sini belum ada yang memproduksi anak?" kata pemuda itu yang membuat mama Tyas menjewer nya sekali lagi.
"bunda produksi itu apa?" tanya azzura karena memang dia baru dengar kata itu,namanya juga anak-anak apa lagi azzura yang kepoo nya super maximal.
aza yang mendapat kan pertanyaan itu menjadi gelagapan untuk menjawab karena dia juga tidak tau harus jawab apa.
"tidak usah di dengar om Alvian memang begitu?" kata mama Tyas.
"namanya om Alpian?" tanya azzura membuat yang punya nama melotot kan mata nya.
"dia belum bisa nyebut v ,s dan r makanya dia nyebut nya Alpian?" kata Aza yang memperjelas kan takut adik nya Chandra marah. Yah Alvian adalah adik bungsu dokter chandra karena mereka hanya 2 bersaudara. Kenapa aza tau itu adalah adiknya Chandra karena aza hanya menebak nya saja dari kelakuan dan tingkah nya yang sangat berani pada mama Tyas.
"oww ternyata kamu cadel?" kata Alvian menatap azzura.
"om Alpian tidak ingin menggendong azzura?" tanyanya kepada Alvian karena yang azzura tau itu adalah om nya adik dari papa nya.
"emang kamu mau om gendong?" tanya Alvian balik yang mendapat kan anggukan dari azzura.
"ngak ah,,, kamu bau?" ucap nya yang membuat azzura merasa sedih karena di tolak.
Melihat itu mama Tyas menatap anak bungsunya tajam sehingga Alvian mendekat pada azzura lalu merentangkan tangan nya.
"kata nya ingin di peluk sama om?" ucap Alvian yang membuat azzura langsung memeluk nya.
"hole....azzura punya om?" ucap nya yang kembali ceria.
"azzura sudah, om Alvian suruh ganti baju dulu,dia bau?" kata mama Tyas yang mengambil alih azzura.
"tidak mau, azzura masih mau di gendong sama om apin?" kata nya yang membuat Alvian menatap nya. .
"siapa lagi apin itu?" tanya Alvian mengernyit kan alis nya. .
"ya om Alpian lah, kepanjangan kalau panggil om Alpian, panggil om apin saja cepa" ucap nya yang membuat Alvian menghela nafas nya.
"namanya juga anak kecil?" kata mama Tyas tersenyum simpul.
sedangkan di rumah Hutama,Dirga sudah beberapa jam mengintai rumah itu tapi orang yang di tunggu tidak pernah muncul-muncul bahkan mobil yang mereka lacak pun tidak ada di halaman rumah.
"sialan di mana si bodoh itu membawa aza!" umpat nya yang memukul setir mobil nya.
"kita ke apartemen?" titah nya tujuan nya adalah mencari Chandra di sana.
Setelah beberapa menit Dirga pun telah sampai di apartemen lalu menaiki lift yang menuju unit nya.
"sialan di mana dia membawa aza?" ucap nya setelah dia berada di depan kamar Chandra.
saat dia ingin ke suatu tempat tiba-tiba ponsel nya bergetar di saku jas nya lalu dia melihat sang penelpon.
"hallo!" sapa nya ke pada orang di sebrang sana karena tumben mereka menelpon.
",,,,,,?"
"tidak bisa,Dirga masih ada pekerjaan?".
",,,,,,,?"
"kapan kalian tiba?" tanya nya ke pada sang penelpon.
",,,,,,?"
"nanti malam?"
",,,,,?"
"ok,baik lah Dirga akan segera ke sana!" ucapnya setelah itu dia mematikan sambungan telpon nya.
Sedangkan di rumah Chandra semua orang tengah kumpul di ruangan tengah karena ruangan itu adalah tempat favorit nya keluarga.
"om kata papa di sini banyak permainan yang bagus-bagus dan mall nya besar lebih besar dari mall yang berada di kota bima?" ucap azzura yang menanyakan tentang apa yang pernah Chandra beritahukan dan yang pastinya dengan suara cadel ala azzura.
"benar, apa kamu ingin ke sana?" jawab Alvian dan menanyakan nya.
"mau?" jawab nya singkat dan itu membuat mama tyas gemas.
"ok, nanti pergi sama om?" kata Alvian membuat azzura kegirangan.
"tidak perlu menuruti ucapan azzura kamu belum tau siapa gadis kecil ini?" kata Aza yang tidak enak hati ke pada Alvian, bukan cuma Alvian tapi kepada mama Tyas lebih-lebih pada Chandra sendiri.
"tidak perlu berkata seperti itu kak, azzura adalah ponakan ku jadi wajar aku menuruti nya?" ucap Alvian remaja 19 tahun itu.
"tapi?" ucapan aza terputus karena Chandra memotong nya.
"tidak perlu sungkan, kamu jangan mikir kan azzura,pikirkan apa yang akan kamu lakukan selanjut nya.urusan azzura biar Alvian yang mengurus nya?" kata Chandra yang memang ingin aza fokus pada perceraian nya.
"terimakasih semuanya ?" kata Aza yang merasa tidak enak hati.
setelah beberapa menit akhir nya Alvian sudah rapi membuat mama Tyas menatap nya curiga.
"kamu mau kemana!" tanya mama Tyas galak.
"ke mall ajak anak tuyul" ucap nya yang mengatai azzura tuyul tapi saat orang nya tidak ada.
"awas,,kalau kamu berbohong?"kata mama Tyas yang merasa curiga. .
"tidak, mama lupa anak tuyul itu tidak bisa di bohongi?" kata nya yang masih mengelak.
"pulang cepat!" kata mama Tyas saat melihat azzura turun bersama Chandra.
"azzura sudah siap om".kata azzura sambil berlari kecil.
"jangan suka ber lari azzura nanti kamu terjatuh?" ucap aza yang melihat azzura berlari.
"kalau azzura jatuh kan ada om apin yang tangkap, iya ngak om?" katanya yang membuat Alvian menolak nya.
"kalau kalian berdebat terus kapan sampai nya dan aza kapan kamu akan ke rumah mu?"kata mama Tyas yang menengahi.
dan akhirnya merekapun keluar rumah tapi tujuan mereka berbeda.
saat tiba di mall Alvian langsung menuju tempat mainan anak dan azzura pun langsung bermain,sedangkan Alvian matanya sedang mencari seseorang.
"sayang?" tiba-tiba suara perempuan yang seumuran nya memanggil nya.
"dari tadi aku mencari mu?" kata Alvian yang sudah cipika -cipiki sama perempuan itu.
tapi Alvian tidak tau bahwa azzura melihat nya.
"dia siapa sayang?" tanya wanita itu yang juga kekasih Alvian yang bernama Gladys.
"itu anak Abang aku?" kata Alvian yang berbohong
"Abang mu yang dokter itu?" tanya Gladys lagi .
"iya?" jawab nya singkat.
sebenar nya Alvian tidak tau siapa aza dan azzura tapi setelah mama nya bercerita dia merasa kasihan pada ke dua perempuan yang berbeda generasi itu.
biarlah azzura mengganggap Abang nya seperti papa nya sendiri sampai dia sendiri yang mengetahui nya. Sedangkan papa kandungnya Jagan kan azzura aza saja tidak tau siapa orang yang tega memperkosa nya.
Ya semuanya mama Tyas menceritakan nya ke pada Alvian tanpa ada yang di tutup -tutupi.
"oh,,, tapi kenapa dia tidak di antar sama orang tua nya?" tanya nya yang sok manja.
"kalau aku tidak membawa nya mana mungkin kita bisa bertemu?" ucap Alvian yang memang kenyataan nya,karena mama Tyas melarang Alvian pacaran karena diri nya takut dengan pergaulan anak muda zaman sekarang.
"tapi kan kita tidak bisa bermesraan?" ucap Gladys
"emang kita mau ngapain?" tanya Alvian balik.
"bermesraan lah seperti orang-orang yang berpacaran pada umum nya?" jawab Gladys manja.
"tidak ada yang seperti mereka, kita cuma pacaran bukan suami istri!" kata Alvian tegas yang membuat sang kekasih cemberut.
Setelah itu tidak ada rengekan lagi yang keluar dari mulut Gladys sampai azzura datang dan menarik tangan Alvian untuk membawanya keliling lagi dan itu sukses membuat Gladys marah.
"awas saja kamu anak kecil,akan ku buat kamu menjauh dari pacar ku!" ucap nya yang memiliki ide jahat.
setelah puas berkeliling akhir nya mereka beristirahat dengan azzura yang sudah duduk manis dengan di temani oleh Gladys sedangkan Alvian sedang berada di toilet.
Tiba-tiba Gladys memiliki ide untuk mengerjai
azzura.
"azzura kamu bisa tolongin Tante ngak?" panggilnya dengan lembut.
"apa Tante?"
"Tante ingin makan es krim itu,tapi kaki Tante sedang kram karena dari tadi ikut kamu keliling bisa ngak kamu belikan untuk Tante?"
Melihat Gladys yang seperti kesakitan akhirnya diapun mengangguk dan menuju ke tempat es krim itu.
Saat dia berbalik dia tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang membawa banyak belanjaan nya dan pakaian nya terkena oleh wa krim itu.
"apa yang kamu lakukan!" bentak lelaki itu membuat azzura sedikit takut,tapi dia tetap tenang karna mengingat ucapan bundanya kalau berbuat salah wajib minta maaf tapi kalau orang itu masih saja marah-marah lawan saja orang nya.
"maaf kan azzura om?" ucap nya tulus sambil menunduk.
"apakah karena kamu minta maaf celana saya akan bersih!" bentak nya lagi.
"kan azzura tidak sengaja dan azzura juga sudah minta maaf?" ucap azzura sekali lagi. tapi lelaki itu makin marah malah sudah membawa orang tua,karena dia mengingat ucapan bunda nya akhirnya mengangkat kepala nya dan menatap lelaki itu yang juga menatap nya dengan pandangan entah.
"azzura tadi sudah minta maaf sama om dan juga sudah mengakui kesalahan azzura,tapi ke Napa om tidak mau memaafkan nya. kalua celana om kotor tinggal di cuci saja kenapa harus marah-marah sama anak kecil, asal om tau azzura ke sini bukan sama papa atau Bunda tapi azzura datang sama om azzura jadi kalau mau minta ganti minta sama om azzura!" ucap nya galak dan jangan lupa es krim yang dia bawa itu sudah dia buang karena dia mengacak pinggang nya.
"gaya aja selangit bawa ke laundry tidak mampu!" ucap nya dengan suara khas cadel nya, setelah mengatakan itu azzura langsung meninggalkan lelaki itu yang melongo karena baru pertama kali dia di marahi oleh anak kecil.
entah aq yg cengeng apa critanya yg terlalu mngadung bawang,