NovelToon NovelToon
Mata Batin Zivanya

Mata Batin Zivanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cintapertama / Matabatin / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Tumbal
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.

Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.

Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2.

"Slow dikit kenapa sih Ziv, aku galau tau! " bela hantu itu.

"Alahh memang nya hantu bisa galau ? " Tanya ku.

"Bisa dong, hantu itu tempatnya galau. Karna semua hantu itu bingung harus bagaimana, makanya semua hantu pasti mencari orang seperti kamu untuk bisa berkomunikasi. " Jawab hantu itu.

"Ah aku tidak mau tahu, cepat katakan! "

Hantu itu menceritakan bahwa dirinya meninggal karna di jadikan malpraktek oleh salah satu oknum rumah sakit yang tidak bertanggungjawab.

"Mata ku hilang Ziva, tolong bantu aku menemukannya. " Rengek hantu wanita itu.

"Bagaimana bisa mbak, bisa jadi matamu itu sudah di pakai oleh orang lain yang membutuhkannya. Sudahlah mbak ikhlas kan saja. "

Hantu itu menggelengkan kepalanya yang hampir putus itu.

"Bukan aku tidak mau menolong mbak, tapi berurusan dengan rumah sakit itu berat mbak, saya tidak punya apa-apa. Saya janji akan membantu mbak dengan doa-doa saya ya. Saya yakin mbak bisa tenang sekarang. "

"Kan bisa Zi minta bantuan Polisi. "Hantu itu mencoba memberikan saran.

"Ibuku melarang untuk berhubungan dengan polisi, jadi jangan paksa aku untuk menuruti mu dan melanggar aturan Ibu ku. " jawabku dengan nada yang cukup tegas.

Hantu itu menghilang begitu saja. Ziva menggelengkan kepalanya. " Dasar hantu ada-ada saja, tapi kasihan juga dia tidak bisa tenang karna matanya tidak ikut serta di kuburkan. "

Tiba-tiba hantu itu muncul lagi, " ya ampun mbak hantu jangan nongol tiba-tiba gitu dong ! Saya kaget. "

"Hihihi ... Maaf Ziva, saya lupa berterima kasih. "

" Iya ... Iya ... Sama-sama mbak, jangan ganggu siapapun ya. Saya akan bantu mbak lewat doa saya."

Hantu itupun berlalu, kini tangisnya berubah menjadi cekikikan.

Aku melanjutkan langkahku, rumah kontrakan yang aku tinggali bersama ibu tidak terlalu jauh dari sekolah.

"Assalamualaikum Bu, "

"Waalaikumsalam Zi, kok baru pulang ? " Tanya Isma.

"Iya Bu, di jalan aku di ajak curhat dulu sama female ghost."

Isma terdiam karna belum paham dengan ucapan anaknya itu.

"Siapa nak ? " Tanya Isma kembali memperjelas pendengarannya.

"Female ghost Bu, "

Isma tertegun, menggunakan pengetahuan nya yang minim itu. " Ghost artinya hantu, Female artinya wanita. Hah ... HANTU WANITA Zi ? "

"Hahahaha .... Emmmm "

Isma berdiri dari duduknya, tangannya yang dari tadi sedang mengerjakan jahitan baju tetangga terdiam sejenak. " Ziva, Sudah ibu katakan jangan ..... "

"Iya, ibuku sayang. Tenang dia baik ko. lagian aku sudah lelah Bu terus di kejar kejar, Aku coba berdamai saja dengan kelebihan ku ini. "

Isma tersenyum, " kamu sudah benar-benar dewasa nak. "

Malam itu pun aku bisa tertidur dengan lelapnya tanpa lupa aku selalu melaksanakan sholat dan mendoakan arwah arwah yang selalu meminta tolong padaku.

Waktu menunjukan pukul 2 pagi, aku melebarkan pendengaran ku kala mendengar suara-suara aneh yang terasa tipis di pendengaran ini.

Suara itu semakin dekat, aku membuka mata kala suara yang aku dengar semakin jelas dan dekat. " Suara anak bayi siapa ? Kok suaranya seperti dekat sekali. "

Aku melihat cahaya di luar rumah, aku sudah terbiasa melihat hal aneh, membuatnya diriku tidak berpikir panjang untuk melihat ke luar rumah.

"Ya ampun tuyul merah. " dengan cepat aku berlari ke dalam dapur untuk mengambil garam untuk mengusir hantu itu.

"Heh tuyul, ngapain kamu ke rumah ku Hah ? Mau curi apa ? Aku tidak punya uang gepokan. "

"Ea ... Eaaa ... Eaaa " bayi itu malah menangis guling-guling.

Aku heran di buatnya,

"Tolong saya Tante. " Rengek bayi itu.

"Buset, Tante ? Sejak kapan aku punya ponakan seperti kamu. Jangan so baik ya, sana pergi jangan mencuri apapun ! "

"Tante, ibuku membunuhku saat aku masih di dalam perut ibu ku. Dia mematahkan kaki, tangan, dan kepalaku. Aku tersiksa Tante, tolong aku kuburkan aku secara layak. "

Aku tertegun, " Ya ampun korban aborsi. Maafkan aku nak, aku kira kamu tuyul. "

"Lambat laun pasti aku akan jadi tuyul Tante jika aku terus berkeluyuran seperti ini. Maka dari itu tolong aku. " Ucap bayi itu duduk di depan Ziva, ukuran bayi itu sangat kecil namun ia sudah pandai berbicara.

Namanya juga hantu, iya kan guys 😅😅.

"Siapa ibu mu Nak ? "

"Besok akan aku tunjukan Tante, " jawab bayi itu lalu pergi menghilang.

Aku menggelengkan kepala, tiba-tiba suara cekikikan terdengar. " Diam lah mbak Kun, ini sudah hampir pagi sebentar lagi adzan subuh pergi sana ! Gak pegal apa terus bergelayut di pohon nangka itu. "

"Hihh siapa anda, ini rumah ku. " Jawab kuntilanak itu.

"Oh ya lupa, "

Penunggu pohon di depan kontrakan ku itu memang sedikit usil, penunggu pohon itu semacam kuntilanak. Dan aku sudah sering melihatnya.

Karna aku tidak ingin tidur lagi, aku berjalan ke arah kamar mandi, hendak mengambil air wudhu untuk sholat malam. aku kaget kala ada sosok nenek-nenek sedang berdiri di dapur kontrakanku.

"Cu ... " Sapa hantu nenek itu.

"Nek, permisi ya Nek. "

Hantu nenek itu sudah lebih dulu menempati rumah kontrakan itu, hantu nenek itu tidak mengganggu malah dia selalu melindungi Ziva dan juga ibunya.

Aku sudah mulai terbiasa dengan apa yang aku lihat, dengan begitu aku merasa nyaman dan tidak tertekan.

Pagi pun datang,

Pagi itu aku berasa pegal di bagian punggungku. "Ko punggungku berat sekali ya ? Padahal buku di tas ku hanya sedikit Saja. " Keluh ku menoleh ke arah belakang.

"Baaaa ... Maaf ya Tante aku bosan terbang terus. " Hantu anak kecil atau hantu bayi itu berada di punggung Ziva.

"Pantas saja rasanya berat, kenapa kamu mengikuti ku ke sekolah?" aku bertanya perlahan sambil melihat sekitar.

"Memang asal ku di sini Tante. "

"Stop jangan panggil aku Tante, kakak saja atau Ziva juga boleh. Jangan Tante, aku bukan Tante-tante yang suka jualan uang harum. "

"Uang harum ? " Tanya hantu itu heran.

"Iya, uang harum. Uang bunga itu loh yang beranak cucu sampe cicit malah."

Mereka pun tertawa kecil.

"Sebentar, asal kamu di sini kok bisa ? "

Belum sampai hantu kecil itu menjawab, dia sudah lebih dulu hilang dan pindah ke punggung salah satu siswi.

Siswi itu merasa berat, jalannya pun sedikit membungkuk. Belum lagi ia sesekali memegang perutnya dan meremasnya kecil.

"Siapa dia ? Apa mungkin dia ibu dari hantu kecil itu ? Jangan-jangan dia .... Ya ampun pantas saja hantu kecil itu berada di sini. "

Kini punggung Ziva ringan, karna hantu itu sudah berpindah tempat.

Langkah ku terhenti kala melihat seseorang sedang asyik bermain dengan bola basket di lapangan sekolah.

"Dia David, superstar di sekolah ini. " Bisikan itu terdengar jelas di telinga ku.

1
Feni Feyfey
oooh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!