[Berisi imajinasi author, genre :System, Romance, Action, Harem, Urban, Contest, Mafia, Misteri.]
Perjalanan Firmansyah dalam mengapai mimpinya menjadi orang yang sukses demi membahagiakan orang yang di sayanginya.
Dengan bantuan System yang dimilikinya membuat perjalanan Firman menjadi lebih mudah, akan tetapi karena system itu pula lah Firman menjadi sering terlibat dalam masalah besar karena harus menyelesaikan misi dari System.
Ikuti perjalanan Firman menempuh kesuksesan dalam kehidupanya.
Update 2 chapter perhari jam 05.00 - 21.00
Jangan lupa dukunganya, Terima Kasih
Jangan berharap lebih pada author, ini novel author buat dengan imajinasi author sendiri dan beberapa terinspirasi dari novel ataupun film, selamat membaca:)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan Peng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
System Sukses 24
Chapter 24
Rina sampai di depan pintu kamar kontrakan Firman lalu langsung membukanya dan melihat Firman yang sudah fokus di depan laptopnya dengan headset yang berada di telinganya.
Firman sangat fokus dalam bekerja sampai tidak melihat Rina sudah masuk kedalam kamarnya setelah mandi.
Melihat Firman yang sangat fokus bekerja Rina pun duduk di atas kasur Firman dan merebahkan dirinya di sana sembari memejamkan mata menikmati pagi di kamar Firman.
"Firman aku mau nanya boleh?"Tiba tiba Rina bangun lalu langsung bertanya seperti itu kepada Firman.
Tapi Firman yang sangat fokus dengan pekerjaan nya di depan laptopnya sama sekali tidak mendengar suara Rina.
Rina yang melihat Firman tidak menanggapinya membuat Rina berdiri lalu langsung tanpa ada aba aba duduk di pangkuan Firman.
Laptop Firman berada di atas meja dan Firman sendiri duduk di kursi depan meja kerjanya yang sederhana.
Melihat Rina yang tiba tiba duduk di pangkuannya membuat Firman otomatis terkejut, wanita cantik itu membuat Firman bingung berkali kali dengan sikapnya yang random sekali.
"Aku lagi kerja, ngapain tiba tiba duduk di pangkuanku? Laki laki sama perempuan tidak baik sedekat ini."Ucap Firman santai.
"Aku bilang apa boleh aku tanya sesuatu sama kamu?"Ucap Rina kembali mengulangi ucapan yang tidak di dengar Firman tadi.
"Emang mau nanya apa? Turun dulu ya dari pangkuanku, aku mau lanjutin kerja lagi."Ucap Firman yang lama lama merasa risih dengan adanya Rina dipangkuannya karena harus menahan hasrat yang semakin meninggi.
"Gak mau! Jawab dulu pertanyaan aku."Jawab Rina tegas.
"Huh......Yaudah mau nanya apa?"Ucap Firman menuruti permintaan Rina agar masalah ini cepat selesai pikirnya.
"Hubungan kita saat ini apa?"Ucap Rina bertanya dengan wajah yang sedikit malu malu.
Pertanyaan yang sangat tiba tiba membuat Firman bingung harus menjawab dengan jawaban apa.
Di satu sisi Firman ingin menggapai impiannya menjadi orang yang sukses terlebih dahulu tanpa melibatkan wanita.
Tapi disisi lain Firman merasa nyaman dan bahagia saat berada di samping Rina, entah apa perasaan Firman saat ini tapi yang pasti Firman merasa hidupnya menjadi lebih berwarna dengan adanya Rina di sampingnya.
Firman sangat bingung harus bicara apa.
"A....Aku sebenarnya udah suka sama kamu sejak pertama kali ketemu, Ka.....Kamu juga yang udah ambil ciuman pertama aku semalem."Ucap Rina menunduk malu malu masih duduk di pangkuan Firman.
Firman dibuat semakin pusing harus menjawab apa, menolak pasti akan menyakiti perasaan Rina dan Firman juga tidak mau melihat Rina sedih apalagi gara gara dirinya.
Menerima Firman takut tidak bisa membuat Rina bahagia dengan dirinya yang saat ini masih miskin ini.
"Apa yang kamu cari dari anak miskin kayak aku, masih banyak laki laki yang jauh lebih kaya, tampan, mapan, bahkan satu level dengan keluargamu yang pantas bersama dengan mu."Firman berucap dengan sangat berat hati seakan tidak rela mengeluarkan kata kata tersebut.
Rina langsung mendongak menatap mata Firman yang sedang tersenyum ke arahnya.
Tiba tiba Rina langsung mencium bibir Firman sekilas tanpa aba aba, Firman yang tiba tiba dicium terkejut tapi tetap berusaha tenang menjaga sikapnya.
"Kenapa? "Ucap Rina yang membuat Firman bingung, lalu Rina langsung mengeluarkan air mata dari sudut matanya.
"Kenapa? Apakah karena kamu gak mau sama aku? Apa karena kamu sudah memiliki pasangan ataupun orang yang kamu sukai? Apakah karena aku ini kurang cantik menurutmu?
Aku tidak mau laki laki lain, aku jatuh cinta hanya kepadamu Firman, aku tidak mau dengan pria lain Hiks......Hiks....."Rina mencurahkan segala isi hatinya yang selama ini mengganjal ingin diungkapkan.
Firman termenung sesaat meresapi kata kata yang keluar dari mulut Rina yang membuat Firman berfikir apakah sebegitu sayangnya Rina kepada dirinya yang miskin ini pikir Firman.
Melihat Rina masih terus menangis membuat hati Firman sakit sekali, Firman langsung memeluk tubuh Rina yang duduk dipangkuannya.
Rina membalas pelukan Firman dan menangis di pelukanya hingga beberapa waktu.
Firman mengelus elus punggung Rina agar dirinya menjadi lebih tenang, dan itu berhasil membuat Rina lebih tenang tidak lagi terdengar suara tangisan dari Rina.
"Bukannya aku tidak mau, tapi aku sadar diri aku ini miskin, aku tidak mau kamu tidak bahagia saat bersama ku.
Aku ingin kamu bahagia dengan siapapun itu."Ucap Firman melepas pelukan nya dengan Rina.
"Gak, aku bahagia sama kamu, aku gak peduli mau kamu miskin aku gak peduli, aku sayang sama kamu aku cinta sama kamu!"Jawab Rina sangat yakin dengan perasaan nya.
Firman tersenyum dan langsung mencium bibir Rina dengan sangat mesra yang dibalas juga oleh Rina, bukan sekedar ciuman biasa tapi Firman bermain main dengan bibir Rina yang membuat Rina bahagia.
Setelah beberapa menit berciuman, Firman melepaskan ciumanya dan menatap mata indah milik Rina.
"Aku juga sama, baiklah kamu mau hubungan kita apa memangnya?"Sekarang giliran Firman yang bertanya dengan menampilkan senyuman nya.
"Aku maunya kamu jadi kekasih ku!"Jawab tegas Rina menjawab pertanyaan Firman.
"Ok kalau gitu kita kekasih sekarang."Ucap Firman yang membuat hati Rina berbunga bunga perasaan nya diterima oleh orang yang dicintainya.
Rina langsung memeluk Firman menempel seperti anak koala pada induknya tidak mau melepasnya.
"Lepas dulu ya, aku mau lanjutin kerjaan dulu biar cepet selesai."Ucap Firman mengelus elus kepala Rina dengan lembut.
"Gak mau!!"Rina menolak permintaan Firman dan malah semakin mempererat pelukannya menenggelamkan wajahnya di dada Firman yang terasa sangat nyaman bagi Rina.
Firman hanya bisa pasrah dengan sifat keras kepala yang dimiliki kekasih barunya tersebut.
Tidak mau menunda pekerjaan, Firman kembali melanjutkan pekerjaan nya dengan masih di peluk oleh Rina di depan nya.
Firman kembali fokus dengan pekerjaan nya ditemani Rina yang selalu setia dipangkuannya tidak mau lepas dari Firman sang kekasih.
Pekerjaan Firman sebenarnya tinggal sedikit lagi, hanya tinggal finishing saja beberapa bagian dan mengecek kembali apakah ada kesalahan pada rancangan game nya atau tidak.
Desain rancangan game tersebut akan dikirim pada Paman Rudi pada siang hari nanti setelah di cek kembali oleh Firman.
Jika Paman Rudi suka dan setuju dengan rancangan desain yang dibuat oleh Firman maka sudah ditentukan game buatan Firman yang bernama World Of Shooter Fantasy : Multiplayer.
Tapi jika Paman Rudi tidak setuju maka Firman akan kembali memutar otaknya memikirkan produk apa yang bagus dikeluarkan oleh perusahaan barunya.
*Jangan lupa like dan dukunganya teman teman, terima kasih.