NovelToon NovelToon
Buku Merah Maroon : Pembunuhan Di Perkemahan

Buku Merah Maroon : Pembunuhan Di Perkemahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Dendam Kesumat
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: bung Kus

Buku Merah Maroon seolah menebar kutukan kebencian bagi siapapun yang membacanya. Kali ini buku itu menginspirasi kasus kejahatan yang terjadi di sebuah kegiatan perkemahan yang dilakukan oleh komunitas pecinta alam.

Kisah lanjutan dari Rumah Tepi Sungai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bung Kus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anggoro Tali Jiwo

Anggoro Tali Jiwo, nama yang terdengar gagah dan berwibawa. Namun sayangnya, penyandang nama tersebut adalah seorang pemuda kelas 11 IPA 5 yang berbadan kurus kering dengan punggungnya yang sedikit bungkuk. Wajahnya cukup tampan dengan kulit putih bersih. Akan tetapi kantong matanya yang hitam menggantung terlihat sedikit mengganggu.

Anggoro dipanggil ke ruang BK siang ini. Dia melangkah dengan ragu, karena tidak tahu ada apa kiranya hingga harus dipanggil oleh Pak Nafi'. Langkah kaki Anggoro terlihat ringan tidak meninggalkan bunyi pada lorong sekolah yang sunyi.

Di ujung lorong, ruangan bercat putih bersih menyambut Anggoro. Ruangan yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman untuk bercerita juga berkeluh kesah bagi siswa nyatanya merupakan ruangan yang paling ingin Anggoro hindari. Namun hari ini ia tidak memiliki pilihan lain, harus menghadap guru yang selalu tersenyum tetapi menguarkan aura yang menakutkan itu.

Anggoro mengetuk pintu. Suara serak dari dalam ruangan terdengar mempersilahkan masuk. Pak Nafi' duduk di sofa yang ada di tengah ruangan. Dan seperti yang Anggoro duga, guru BK itu tersenyum dengan mata yang nyaris tertutup.

"Silahkan duduk Anggoro," ucap Pak Nafi'. Dia membetulkan kacamatanya yang bulat.

Anggoro melangkah perlahan. Kemudian duduk di sofa berhadap-hadapan dengan Pak Nafi'. Guru berusia 35 tahun itu memandang Anggoro sejenak, kemudian berdehem.

"Kamu tahu alasan dipanggil ke ruang BK?" tanya Pak Nafi'. Anggoro menggeleng cepat. Sejujurnya dia juga merasa penasaran. Bukankah biasanya yang dipanggil ke ruang BK adalah siswa bermasalah?

"Begini, minggu depan klub pecinta alam akan mengadakan perkemahan di perbukitan kawasan desa Karang," ucap Pak Nafi' tersenyum.

"Klub Pecinta Alam?" Anggoro bergumam. Dia menelan ludah. Hatinya gusar saat teringat dengan sosok ketua Klub Pecinta Alam.

"Iya. Bapak ditunjuk oleh Kepala Sekolah untuk menjadi penanggungjawab, mendampingi para siswa. Ketua klub pecinta alam adalah Aldo, teman sekelasmu yang juga sekaligus putra satu-satunya Kepala Sekolah kita," jelas Pak Nafi'.

Anggoro terdiam. Tanpa Pak Nafi' jelaskan pun dia sudah sangat tahu soal klub pecinta alam, juga Aldo. Semua siswa juga pasti tahu. Aldo yang menjuluki dirinya sendiri dengan sebutan bintang sekolah, sosok angkuh yang tidak segan menindas siswa yang lebih lemah untuk menunjukkan kekuasaannya.

"Lalu, apa hubungannya dengan saya Pak?" tanya Anggoro lirih. Ada ketakutan yang tersirat di wajahnya.

"Kepala Sekolah menyetujui kegiatan perkemahan dengan syarat, kegiatan juga diisi dengan pembelajaran dengan metode tutor sebaya. Bapak dan Aldo memilihmu untuk ikut dalam kegiatan perkemahan sebagai seorang tutor untuk pembelajaran matematika, kimia, dan fisika nantinya. Kamu adalah siswa berprestasi dalam mata pelajaran itu," jawab Pak Nafi'. Senyumnya semakin lebar, sedangkan ketakutan Anggoro semakin tidak bisa ditutupi.

Anggoro merasa yakin, perkemahan dengan kegiatan pembelajaran tutor sebaya itu hanyalah akal-akalan Aldo. Anggoro tahu betul sifat Aldo yang sangat suka menindasnya. Mungkin Aldo belum merasa puas menghina di sekolah, jadi mungkin saja merencanakan hal jahat di perkemahan. Membayangkannya saja membuat Anggoro berkeringat dingin.

"Ini lokasi perkemahannya. Dekat dengan villa di tepian sungai milik Bu Anggun." Pak Nafi' menyodorkan sebuah brosur pada Anggoro.

Dengan dahinya yang berkerut, Anggoro memperhatikan denah perkemahan. Villa Bu Anggun memang tertulis berjarak seratus meter dari lokasi perkemahan. Anggoro teringat cerita mengerikan dari villa tersebut.

Beberapa tahun silam, konon katanya villa Bu Anggun menjadi tempat pembantaian karena dendam masa lalu. Anggoro tidak tahu detailnya. Di media sosial memang ramai dibahas, tetapi beritanya terkesan simpang siur dan berlebihan. Seolah semua itu hanya dongeng, legenda, ataupun teori konspirasi.

"Tidak perlu takut soal cerita masa lalu wilayah itu. Pada dasarnya lokasi perkemahan sangat terawat, keindahan hutan bagaikan lukisan. Sudah banyak orang yang berkemah disana. Masa lalu yang kelam sudah ditutup dengan keindahan. Lagipula cerita yang beredar juga Bapak yakin dilebih-lebihkan," rayu Pak Nafi' seolah bisa menebak isi pikiran Anggoro.

"Masalahnya bukan itu Pak. Saya sedang mempersiapkan diri untuk ikut lomba MIPA satu bulan lagi. Tentu saya ingin membuat bangga sekolah, dan diri sendiri. Saya harus banyak belajar," bantah Anggoro menggebu-gebu. Bagaimanapun Anggoro sangat berharap guru BK di hadapannya dapat mengerti dan memberi dukungan pada muridnya. Namun ekspresi Pak Nafi' menunjukkan hal sebaliknya. Senyuman yang sedari tadi tersungging, kini lenyap. Berganti sorot mata tajam menusuk.

"Kamu harus mengerti, apa yang Bapak sampaikan bukanlah tawaran, tetapi merupakan perintah. Tidak diperbolehkan untuk menolaknya," ucap Pak Nafi' setengah berbisik. Anggoro menahan napas.

"Lagipula, kamu tidak akan diberangkatkan ke lomba MIPA sebagai perwakilan sekolah jika menolak perintah. Kamu seharusnya bersyukur, Aldo menyukaimu sampai memohon pada Ayahnya harus mengikutkanmu di perkemahan," lanjut Pak Nafi' mengancam.

Anggoro mencengkeram lututnya sendiri. Dia tertunduk dalam. Kalimat Pak Nafi' benar-benar membuat dadanya terasa sesak. Aldo tidak pernah menyukai Anggoro, semua siswa pasti tahu akan hal itu. Aldo hanya ingin menindas siswa lemah, kutu buku seperti Anggoro.

Tidak bisa dibayangkan rencana seperti apa yang disiapkan Aldo untuk menyiksa Anggoro di tempat perkemahan nanti. Anggoro pernah berpikir, jika dirinya mati saat dirundung Aldo, maka kasusnya akan menguap begitu saja. Satu sekolah pasti akan menutupinya.

Dalam kondisi terjepit terbersit di benak Anggoro untuk melawan balik. Bukankah hutan adalah tempat yang cocok untuk membalas dendam? Anggoro memang lemah secara fisik, tetapi otaknya jauh lebih cerdas dari siswa lain. Dengan persiapan matang, Anggoro merasa yakin bisa membalas perlakuan Aldo.

"Bagaimana Anggoro?" tanya Pak Nafi' kembali tersenyum menyeringai.

"Saya bersedia dengan syarat," ucap Anggoro. Pak Nafi' mengernyit tak puas.

"Apa?" tanya Pak Nafi' ketus.

"Ijinkan saya mengambil dispensasi untuk tidak masuk sekolah tiga hari ke depan," jawab Anggoro bersungguh-sungguh. Pak Nafi' menggaruk keningnya terlihat keberatan.

"Saya mau mempersiapkan materi untuk kegiatan tutor sebaya di perkemahan. Sekalian belajar lebih intens untuk lomba MIPA. Saya akan mengikuti perkemahan dengan bersungguh-sungguh, dan di sisi lain saya akan tetap mengejar hasil terbaik pada lomba MIPA," pinta Anggoro.

"Baiklah. Tentu saja diperbolehkan. Kamu memang siswa yang luar biasa," balas Pak Nafi'. Untuk sesaat sorot mata guru BK itu tersirat kesedihan. Mungkin pujian yang baru saja dilontarkan pada Anggoro benar-benar berasal dari hati.

"Terimakasih Pak. Sekarang bolehkah saya kembali ke kelas?" tanya Anggoro kemudian.

"Yah tentu saja," jawab Pak Nafi' menghela napas.

Anggoro berdiri, membungkuk sesaat kemudian berbalik badan dan melangkah pergi. Pikirannya dipenuhi rencana-rencana jahat yang entah datang darimana. Mungkin memang benar, di saat terjepit semut sekalipun mampu menggigit bahkan menumbangkan seekor gajah.

"Akan kupastikan Kesandhung ing rata, kebentus ing tawang. Kamu akan mendapat kejutan yang tidak disangka, Aldo," batin Anggoro mengepalkan tangan erat.

1
Nur Hidayah
cepattt update kak🐣
홍시아
Buka aja dulu stiker di pohon
Rika Iftakul
bner na memang pak dollah sengaja
Rika Iftakul
pasti pak dollah sendiri yg sengaja mutus kabel
Rika Iftakul
kuku putra atau rana
Yuli a: kuku putra ada di dalam perut aligator ...😭
total 1 replies
Hidayah Hanan
lnjut kakak😍😍😍
Desyi Alawiyah
Itu bukan kukunya mak Ijah, Nana...

Wah, ada kuku? Kuku siapa yah 🤔🤔🤔
Ai Emy Ningrum: kuku manusia yg kelepas waktu daging nya lg dimasak mak Ijah 😳
total 1 replies
Desyi Alawiyah
Lalu dimana Aldo? Giliran kamu Gery sakit, si Aldo malah ninggalin...hadeehhh 🤭
Yuli a
bisa jadi pak Dollah si pembunuh itu... minta bantuan sama Mak Ijah... jadi tuan Zainul nya Mak Ijah yang baru... Mak Ijah hidup hanya untuk mengabdi kan...
Yuli a
kok nggak muntah sih na ngeliat ada kuku dimasakan... aku aja kalau beli nasi uduk ada rambutnya pingin muntah Lo...🤢🤮
Yuli a
sengaja itu mah... hujan reda, WiFi mati. biar terisolasi mereka tu...
Mak Ijah kali ya yang grubak-grubuk mutusin kabel..
Yuli a: wah multi talenta banget Mak Ijah ya... kadang-kadang cosplay jadi tukang jagal, kadang-kadang jadi chef handal, sekarang malah cosplay jadi wonder woman...
Yuli a: berarti Suga nya nggak asli dong ya .. 🤣🤣🤣
total 6 replies
Yuli a
duh... jangan lama-lama dong ninggalin Gerry nya... entar hilang Lo...
Yuli a
aku tadi udah deg degan banget... takut kalau yang berjas hujan itu sang pembunuh... ternyata pak Dollah...
Ai Emy Ningrum
bisa2 jurinya yg dijadiin sop sama Mak Ijah kalok dia ikut kompetisi Master Sop 🙈🙈 apalagi jurinya modelan chef Juna 🤣🤣🤣
Yuli a: cius....🤣🤣🤣
Ai Emy Ningrum: btw ,liontin deh yg bnr 😹😹
total 12 replies
Maymayarni
lanjut thor
𝙿𝚊𝚞𝚕𝚘`Nia🔮_♑︎
kenapa aku menduga Rana belum tewas ya ⊃ο<*, dugaan aja sih, soalnya biasanya plot twist hehe 😁
𝙿𝚊𝚞𝚕𝚘`Nia🔮_♑︎: maka dari itu, kepalanya pecah kan belum tentu itu rana atau bukan, tapi yo ga tau sih
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩: Rana yg tewas di sungai kan? yg kepalanya pecah ditindih batu?
Anggoro sama Pak Nafi liat itu Rana.
jadi sepertinya klo menurutku Rana tewas kak
total 2 replies
Nur Hidayah
setiap hari nungguin KK upload👀
Sulastri
Bagus sekali
Maymayarni
lanjut thor
Isnaaja
kasian putra. datang ke perkemahan hanya untuk makanan ikan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!