Visual Cast bisa cek Tiktok @rn_story94
Sequel dari kisahnya Ayyura dan Aydeen ...
Sebelum membaca Kisah Zayn dan Zayna, lebih baik baca kisah kedua orang tuanya dulu ya, TAKDIR CINTA AYYURA_AYDEEN ..
Sebuah takdir yang tidak bisa di ubah dan selalu sesuai dengan ketentuan porsinya.
Zayn sudah menikah dengan Assyifa selama 3 tahun tapi belum diberikan seorang anak, malah harus terjerat dengan seorang gadis cantik yang berbeda kepercayaan dan keyakinan dengannya. Dia harus menikahi perempuan lain yakni, mahasiswinya sendiri. Hanya karena sebuah kesalahan yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.
Sedangkan sang adik, Zayna seorang Dokter cantik dan ambisius. Ia harus dijodohkan dengan pria yang tidak pernah ia inginkan dan impikan sebelumnya. Pria itu adalah Zidan, pria yang selalu bertemu dengan banyak bahaya diluar sana, dan kerap kali menjadi pasiennya Zayna di UGD.
Yang penasaran sama kisahnya silahkan mampir readers, dijamin lebih seru dan penuh emosi dari kisah orang tuanya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku baik-baik saja.
Sebenarnya Agatha takut untuk datang kerumah Dosennya itu, terlebih Pak Dosen sudah berkeluarga. Dengan langkah ragu dan maju-mundur, akhirnya ia memantapkan kakinya, untuk menuju rumah Zayn yang tidak terlalu jauh dari jarak kampusnya itu.
Agatha tinggal disebuah Apartemen yang tidak jauh dari kampusnya, makanya tidak membutuhkan waktu lama untuk dirinya segera sampai disana. Gadis cantik itu memarkirkan mobilnya dihalaman tepatnya didepan rumahnya, kediaman Zayn sendiri termasuk dalam daftar perumahan elit yang cukup jauh dari pemukiman keluarga setempat.
Ditempat ini, hanya ada sekitar 10 mansion mewah yang dibangun dan dihuni. Apalagi penghuni disini, terbilang acuh dan tidak peduli dengan orang lain. Tentunya tidak ada istilah adab saling bertetangga. Padahal semua rumahnya ada orang yang mengisi, tapi tidak pernah saling menyapa satu sama lain. Untungnya masih ada tim keamanan yang selalu siap siaga dengan semua warga perumahan.
Tadi saja, Agatha langsung dipersilahkan masuk karena menyebut sebagai keluarga dari Zayn. Sesampainya dirumah Zayn, Agatha langsung memencet Bell yang ada didepan pintu rumahnya. Sudah berapa kali Agatha berteriak memanggil namanya Zayn namun tidak ada sahutan dan balasan dari dalam rumahnya.
"Pak Zayn dimana sih? Aku kan takut berdiri cukup lama disini, mana hari masih gelap lagi". batinnya.
"Istrinya juga gak bukain pintu udah tau ada tamu".
"Atau Pak Zayn sedang mengerjaiku, tapi untuk apa? ini sangat tidak masuk akal"! gerutu Agatha kesal.
Ting tong ..
Ting tong ..
Agatha kembali menekan Bell rumah Pak Dosennya, tapi hasilnya masih sama tidak ada jawaban. Agatha pun memutuskan untuk mengetuk pintunya, namun belum sempat dia ingin mengetuk pintu seseorang sudah lebih dulu menarik handle pintunya dari dalam, dan membuat gadis itu terpaku sesaat.
"Akhirnya Kamu datang juga". ucap Zayn lirih.
"Hmm, maaf saya terlambat pak. Karena saya takut menyetir mobil sendirian sepagi ini". jawab Agatha yang sudah melangkah masuk kedalam rumah.
"Silahkan masuk". balas Zayn datar.
Zayn pun berjalan menuju sofa ruang tamunya, kepala dan tubuhnya terasa berat sekali.
"Bapak sakit? wajah bapak pucat sekali". tanyanya kembali dengan wajah sedikit khawatir.
"Aku baik-baik saja". jawab Zayn pelan sambil menyandarkan kedua tangannya bertumpu disofa.
"Pak Zayn mau saya antar kerumah sakit"?.
"Tidak perlu". namun belum selesai Zayn bicara.
Brugghh ...
Tiba-tiba tubuh Zayn oleng dan tidak seimbang, lalu terhuyung kedepan. Agatha yang ada didepan Zayn juga ikut terjatuh, karena tidak siap menampung badan besar dan kekar milik Zayn. Mereka berdua kini sama-sama jatuh keatas sofa, yang posisinya pria itu diatas Agatha, dan ia sendiri dibawahnya.
Argghh .. teriak Agatha yang merasa sesak karena tertimpa tubuh pria tersebut, terlebih terlihat intens.
Kedua pasang manik itu pun bertemu, Zayn tanpa sadar sudah menatap lekat mata indah milik Agatha dengan cukup lama. Ada perasaan yang sulit untuk ia artikan sendiri, sebagai seorang pria umumnya. Bukan hanya pada bola matanya saja yang mirip, tapi dari segi bentuk hidung, garis wajah, lesung pipi dan bibir mungil yang bervolume itu mengingatkan pada gadis kecilnya yang telah lama hilang.
"Hmm, Pak Zayn". ucap Agatha gugup, ia berusaha menahan dada pria itu dengan kedua tangannya, agar tidak menindih tubuhnya terlalu dalam.
Agatha berharap Zayn segera sadar dari lamunan dan pandangannya pada dirinya. Dia takut akan menimbulkan fitnah, gadis itu khawatir jika istri dari Dosennya tiba-tiba datang menghampiri mereka.
"Kepalaku sakit sekali". keluh Zayn pelan.
Karena terlalu banyak berpikir, dan kepala berdenyut terus-menerus dari semalam, membuat dirinya kini benar-benar ambruk diatas tubuh mungil Agatha, dan saat ini sudah tidak sadarkan diri.
"Pak Zayn .. Pak Zayn bangun .. Pak Zayn .. bangun"! teriak Agatha menggema diruang tamu tersebut.
"Kok malah pingsan sih". gerutu gadis itu kesal.
"Pak Zayn bangun .. bapak berat tau! sesak nih"!
"Dasar Dosen yang merepotkan"!. ocehnya terus.
Agatha yang tidak mendapat respon dari Zayn, berusaha mengangkat tubuh Zayn dari tubuhnya. Lalu dengan cepat membalikan tubuh Zayn yang kini sudah berada dibawah tubuhnya. Nafas Agatha mulai terengah-engah seperti habis lari pagi, ia tidak menyangka tubuh pria ini ternyata berat juga.
Dia menyibakkan rambut panjangnya, dan menatap lekat wajah tampan yang ada dibawahnya itu.
Glekk ...
Agatha meneguk ludahnya kasar saat wajahnya bertemu kembali dengan wajah damainya Zayn.
"Ya Tuhan, sungguh ciptaan Tuhan indah sekali".
"Bagaimana bisa ia punya wajah tampan seperti ini, bibirnya hmm sangat sexi sekali".gumam Agatha.
Agatha pun tersadar, dan menepuk pipinya pelan. Bagaimana bisa ia berpikir seperti itu dalam kondisi yang tidak kondusif seperti sekarang ini.
"Aish .. kok Aku jadi mesum begini sih, inget Agatha dia udah punya istri, Kamu mau jadi pelakor hah"? sentak Agatha menyadarkan dirinya sendiri.
"Aku harus membawanya kerumah sakit sekarang". gadis itu segera bangun dari tubuh Zayn, lalu dengan cepat menghubungi sahabatnya untuk meminta bantuan padanya, karena dia cukup bingung harus meminta pertolongan pada siapa sepagi ini.
kayaknya lebih seru dari kisah Aydeen dan Ayyura