NovelToon NovelToon
Jangan Menangis Bunda

Jangan Menangis Bunda

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

🏆🥈Juara 2 YAAW S 10
" Aku akan melakukan apapun untukmu. Meski harus kembali menemui pria itu. Hidupmu adalah hidupku. Bunda mohon bertahanlah sayang. Hanya kamu hidup bunda nak. "

Akibat kesalahan semalam yang dia perbuat Kaluna melahirkan seorang putra yang ia beri nama Taraka. Ia membesarkan Tara seorang diri, namun hancur hati Kaluna saat dokter memvonis putra nya yang berusia 5 tahun ini dengan penyakit yang mengancam nyawa.

Kesehatan Taraka semakin memburuk. Dengan berat hati ia pun Akhirnya pergi mencari pria tersebut agar putranya bisa hidup lebih lama.

Bagaimana reaksi si pria saat tahu dia ternyata memiliki putra dari wanita yang bahkan sama sekali tidak dikenalnya itu?
Akankah hidup Taraka terselamatkan?

Folow IG author @anns_indri
Kalau suka jangan lupa tinggalkan like setelah membaca. Terimakasih. Like Anda dukungan terbesar bagi penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JMB 13. Kondisinya Memburuk

Beberapa hari berlalu, Yasa sudah kembali beraktivitas di kampus untuk kembali mengajar. Hubungannya dengan Ciara hanya sebatas melalui pesan saja. Ciara ternyata tidak mempermasalahkan hal tersebut. Gadis itu menganggap mungkin ini adalah cara mereka introspeksi diri.

Sedangkan Raffan dan Vanka masih kesulitan menemui putri mereka. Setiap mereka datang ke rumah sakit selalu tidak bisa bertemu. Aneh memang tapi itulah yang terjadi. Tapi paling tidak mereka bisa bertemu cucu mereka dan bermain dengan bocah kecil tersebut.

Tara tentu senang, harinya di rumah sakit tidak lagi sepi. Ada kakek dan neneknya yang menemani. Raffan tentu sudah tidak lagi bekerja di Star Building. Saat usianya 40 tahun ia memutuskan untuk membeli lahan perkebunan dan beralih profesi sebagai petani perkebunan. Bukan hal yang mudah. Butuh waktu 5 tahunan baginya untuk mengukuhkan usahanya.

Di kampus Andra memanggil Yasa ke ruangannya. Sekitar 2 hari lagi akan aaa seminar mengenai kebudayaan Indonesia.Yasa oleh andra diminta sebagi moderator acara tersebut karena pembicaranya adalah menteri kebudayaan.

" Apakah ada hal khusus yang harus aku pakai Om."

" Pakai baju etnik gimana, Misal jas dari kain tenun gitu."

" Aah aku mengerti, soal ini Topan pasti lebih tahu. Setelah kelas selesai aku akan ke butik Topan."

Andra mengangguk mengerti, menjadi direktur utama Universitas Nusantara ternyata tidak terlalu buruk. Mantan public figure itu terlihat nyaman dengan pekerjaannya saat ini.

Yasa keluar dari ruangan Andra dan langsung menuju kelasnya. Tiba-tiba kepalanya sedikit pusing. Pria tersebut lalu menepikan tubuhnya dan duduk disebuah bangku. Yasa memejamkan matanya sesaat. Dalam gelapnya mata yang terpejam itu dia seperti melihat bayangan wanita.

" Siapa kamu, kenapa selalu muncul saat kepala ku sakit?"

Sebenarnya bukan hanya sekali ini Yasa merasakan hal seperti itu. Dia sudah beberapa kali mengalaminya, dan bayangan wanita yang ia lihat selalu sama. Seorang wanita dengan kulit putih dan rambut panjang, tapi sayang nya Yasa tidak pernah bisa melihat wajahnya.

" Yas, kamu kenapa?"

" Eh tante, maksud saya Bu Za. saya tidak apa-apa kok."

Yasa kembali bangkit, ia kemudian pamit kepada tantenya itu untuk menuju ke kelas. Jika berada di lingkungan kampus maka ia akan memanggil om dan tantenya dengan sebutan formal. Meskipun keluarga mereka tetap harus bersikap profesional.

Jam mengajar usai, Yasa yang sudah membuat janji dengan Topan pun langsung menuju butik milik sang teman tersebut. Topan yang dihubungi Yasa tentu sudah langsung tahu apa yang diinginkan Yasa. Akan tetapi mereka tetap harus bertemu karena untuk mencocokkan ide.

Ciiiit

Yasa memarkirkan mobilnya tepat di depan butik milik Topan. Pria tampan dan menawan itu turun dan langsung masuk ke dalam butik. Para pegawai Topan masih saja selalu antusias saat Yasa datang. Padahal bukan hanya sekali dua kali pria itu mendatangi butik Topan.

" Selamat datang tuan, ada yang bisa saya bantu."

Deg

Dua pasang mata saling beradu pandang. Kaluna tentu sangat terkejut melihat siapa yang saat ini berdiri di hadapannya. Pria yang sudah memberinya satu anak itu, pria yang sekeras mungkin ia hindari itu kini berdiri tepat didepannya dan bahkan mereka saling menatap satu sama lain. Jantung Kaluna berdegup kencang, ia bahkan merasa jantungnya akan melompat keluar.

kenapa dia bisa ada di sini? Ya Allaah, kebetulan macam apa ini.

Kaluna memejamkan matanya sejenak. Bukannya tambah tenang, ia malah semakin gusar. Saat memejamkan matanya itu bayangan percintaan mereka 6 tahun lalu malah terlihat jelas. Bagaimana sentuhan Yasa terhadap tubuhnya masih bisa ia rasakan.

" Nona Anda tidak apa-apa?"

" Sa-saya tidak apa-apa tuan."

" Yas, sini. Ayo langsung aja."

Suara Topan membuyarkan fokus Yasa terhadap wanita yang ada di depannya itu. Ia langsung membalikkan tubuhnya dan berjalan menghampiri Topan lalu keduanya berjalan beriringan menuju ruangan milik Topan. Kaluna menghembuskan nafasnya dengan penuh kelegaan. Sungguh jika semakin lama ia yakin ia tidak akan bisa menahan dirinya untuk lari.

" Kak, aku izin ke toilet sebentar ya?"

Kaluna melenggang menuju ke toilet saat rekan kerjanya itu mengangguk. Ia perlu menyegarkan wajahnya. Nafasnya masih memburu saat ini, Kaluna benar-benar tidak menyangka akan bertemu Yasa di tempat dimana ia bekerja.

Di dalam ruangan Topan mulai membahas mengenai baju yang diinginkan Yasa. Sebuah jas tapi ditambahi sentuhan etnik. Terserah Topan yang penting hasilnya memuaskan. Seperti itu lah yang Yasa katakan. Topan hanya mengangguk, ia tentu sudah hafal dengan selera Yasa.

" Pan, siapa cewek tadi?"

" Ooh Kaluna? Dia pegawai baru di sini. Kenapa?"

" Entahlah, aku ngerasa pernah ketemu sama cewek itu. Wajahnya nggak asing, familiar gitu."

Topan tentu merasa heran, selama ini seperti kata Yasa ia tidak pernah berhubungan dangan banyak wanita. Lalu mengapa tiba-tiba temannya itu merasa mengenal Kaluna. Ini sungguh aneh. Topan mencoba bertanya kembali, dimana Yasa pernah merasa bertemu Kaluna.

" Emangnya pernah ke kota S? Dia dari kota S lho."

" Eeeh masa sih."

Nah loh, Yasa tiba-tiba diam. Dia kembali mencari ingatannya. Ke kota S, sepertinya pernah tapi itu pun hanya menuju ke salah satu universitas di sana untuk mengadakan seminar. Tidak mungkin dia ketemu wanita itu di rumah sakit.

Tok tok tok

" Masuk."

" Pak, bolehkah saya izin pulang lebih awal. Ini mengenai anak saya, saya dapat panggilan dari rumah sakit dan saya harus segera datang."

" Ya tidak apa-apa, hati-hati di jalan."

Kaluna langsung berlari setelah keluar dari ruangan Topan. Ia benar-benar mengacuhkan Yasa yang ada di dalam bersama Topan. Pikiran utamanya saat ini dipenuhi oleh Taraka.

Saat di toilet tadi, Kaluna mendapat panggilan dari perawat yang menjaga Taraka. Tiba-tiba tubuh Tara drop dan kesulitan bernafas. Kaluna tentu sangat panik. Dari toilet ia langsung menuju ke ruangan topan untuk meminta izin.

" Dia sudah punya anak, kata Brisia. Brisia adalah pelanggan di butik noona ku, putranya menderita leukimia. Dia dari Kota S kemari untuk berobat."

Yasa terkejut mendengar penjelasan Topan tentang wanita yang baru saja ia lihat itu. Ada rasa iba yang menjalar dalam hatinya. Yasa pun seketika terdiam.

Disisi lain Kaluna yang tengah naik ojek online meminta kang ojeknya untuk melaju lebih cepat. Sebentar lagi jam pulang kantor, ia tidak ingin terjebak kemacetan dan semakin terlambat menuju rumah sakit.

" Kang ngebut Kang."

" Iya neng, ini juga udah cepet."

Kang ojek tersebut memenuhi keinginan Kaluna untuk menambah kecepatan. Sepertinya Tuhan sedang baik kepada Kaluna. Sepanjang jalan mereka tidak mendapatkan lampu merah sekalipun.

Ciiiit

Kang ojek terebut berhenti tepat di depan halaman rumah sakit, Kaluna langsung berlari masuk sambil berteriak bahwa dia sudah membayar dengan aplikasi. Lari Kaluna semakin kencang saat mendekati bangsal milik putra nya.

Tapi saat membuka kamar, putranya tidak ada di sana. Kaluna sudah menangis, ia sungguh takut kehilangan Tara. Kaluna kembali berlari keluar mencari perawat untuk bertanya.

" Sus, anak saya yang ada di bangsal ini dimana Sus."

" Oh, putra anda dibawa ke ruang ICU. kondisinya memburuk."

Bruk

TBC

1
TongTji Tea
ini sebenarnya kita di suruh sedih apa ketawa?😩
TongTji Tea
terlalu banyak nama Dan tokoh yang terlibat ,namanya pun mirip2 jadi bingung .
Lina aja
Tara pinternya kebangetan
Lina aja
nah kan ayh Zion j bilang Klara ulet bulu...apa lagi kita.....
Fani Indriyani
iya bener tuh zi kudu sat set biar ga keduluan yg lain
Fani Indriyani
wah tara mendadak kaya nih dpt warisan,blm lg tar kalo udh dewasa dpt warisan jg dr orang yg mesen lukisan ke tara ckckck jd milyaderlah ini mah
D_Mayanti
Luar biasa
Fani Indriyani
wah bri ma frans aja jgn dideketin ma lio ya
Fani Indriyani
lah,selama ini kmn aja yasa..segitu ada cewe cantik ga dilirik,makanya si klara iri banget ma kaluna saking cantiknya
Lina aja
lanjut thor
Fani Indriyani
sok lio hancurin aja si klara ,biar tau rasa..
Fani Indriyani
gmn mau bahagia kalo hidupmu dipenuhi iri dengki klara ckckck
Fani Indriyani
sukhdev,charles,juna ma rama persahabatan mereka bener bener abadi ...
Fani Indriyani
ke oma silvya aja tara,bener kan manggilnya oma ya
Fani Indriyani
hemm memang harus ahlinya sih yg ngobatin
Fani Indriyani
semoga surya berjodoh ma zalfa
Fani Indriyani
ini temennya juna ma rama bkn thor yg punya bisnis berlian?aku lupa 2 nama lg nya siapa aja...
Fani Indriyani
oh akhza ma anna udh punya anak,ya udhlah ciara siap siap jd mantu ayah rama ma bunda sita..kelakuan abra nih kayanya dia udh ada rasa tuh ma ciara makanya ngerjain mulu 🤭
Fani Indriyani
si klara kayanya deh..thor mau koreksi nih td ada yg salah "terperanjat doa" harusnya terpanjat doa kalo terperanjat tuh kaya yg kaget bukan sih
Fani Indriyani
tenang yasa,ttp kamu pemenangnya karna kamu pnya tara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!