Dinikahi Duda Kaya

Sulit di percaya, itulah yang ada di dalam benaknya. Kini Zara benar-benar tidak menyangka akan bertemu dengan sahabatnya sendiri, seorang sahabat yang sudah lama tidak pernah ia jumpai lagi.

"Zara, kamu ngapain di sini?" tanyanya berwajah sinis.

Sedangkan Sagara tidak bergeming, ia hanya fokus memperhatikan dua orang wanita yang sepertinya saling mengenal dan baru berjumpa kembali, namun ada kesan kurang mengenakan dari wanita yang berprofesi sebagai pelayan tersebut.

"A aku...!" jawab Zara terputus

"Memangnya kenapa kalau calon istriku datang ketempat ini?" timpal Saga, menatap tidak suka ke arah Maya.

Maya pun sampai syok mendengar pengakuan dari Tuan Saga, Maya sendiri sudah mengenal Tuan Sagara sebagai tamu VVIP di tempat dirinya bekerja saat ini.

Kini wajahnya terlihat pucat saat mengetahui jika Zara adalah calon istrinya.

Setelah Sagara memesan menu makan malamnya berikut dengan pesanan milik Zara. Maya kini bergegas pergi menuju Ruang Manager, setelah dirinya menyerahkan list order kepada pegawai kitchen.

"Ini berita buruk, aku harus memberitahu Suamiku!" ucapnya sambil terburu-buru melangkahkan kedua kakinya pergi ke suatu tempat.

Tok

Tok

Tok

"Masuk!" sahut seorang pria dari balik pintu.

Saat Maya masuk kedalam ruangan Manager, pria tersebut pun menyambutnya dengan suka cita.

"Sayang, kok kamu kesini? Apa ada masalah di Resto?" tanya pria tersebut.

"Masalah besar Mas, apa Mas tahu siapa yang datang ke Restoran ini? Aku yakin Mas Jaka pasti kaget!"

Jaka pun sampai mengerutkan dahinya." memangnya siapa yang datang ke Restoran ini Sayang?" tanyanya dengan suara yang lembut.

"Zara Hafizah, mantan Istrimu!"

Mendengar nama Zara, Jaka pun sampai melotot, kedua pupilnya seketika membulat.

"Ngapain wanita itu di sini? Apa dia bermaksud mencari keberadaanku? Dasar wanita j*lang tidak tahu diri, akan aku buat perhitungan dengannya." sungutnya emosi, lalu ia bergegas pergi menuju Restoran.

Dan beruntungnya Maya berhasil mencegahnya karena ada satu hal yang belum di ketahui oleh Jaka.

"Mas, Zara datang kesini bukan untuk mencarimu!"

"Lantas, apa?" balasnya membentak.

"Zara datang kesini bersama calon suaminya, dan Mas Jaka tahu siapa calon suaminya yang sekarang?"

Jaka pun menatap serius Maya."Siapa calon suaminya, Ayo cepat kau katakan! Aku akan membuat si pria itu agar batal menikahi wanita murahan dan tidak tahu diri itu." ujarnya dengan nafas tersengal karena menahan emosi.

"aku yakin Mas Jaka akan terkejut kalau aku menyebutkan siapa nama calon suami mantan istrimu itu."

"Ayolah Sayang, cepat katakan siapa orangnya?" tanyanya sangat penasaran

"Tuan Sagara Mahendra, salah satu tamu VVIP Restoran ini!" jawabnya dengan lantang.

Duar...

Jaka benar-benar tidak menyangka jika Zara akan di nikahi oleh pria konglomerat itu, iya pun semakin tersulut emosi, dan tidak suka mantan istrinya menikah dengan pria yang status sosialnya jauh berada di atasnya.

Maya sempat mencegah aksi Jaka yang ingin melabrak Zara.

"Mas, pikirkan baik-baik tindakanmu itu, Tuan Sagara Mahendra bukanlah pria sembarangan, dia memiliki banyak kekuasaan, dimatanya kita bukanlah apa-apa, mungkin ia akan menganggap kamu seperti butiran debu." cakapnya mencoba memberikan peringatan kepada Jaka.

Tapi sepertinya Jaka tidak menghiraukan perkataan dari Maya, ia malah turun ke lantai satu dan menuju arah Restoran, Maya pun ikut menyusulnya.

Dan benar saja, akhirnya setelah hampir sekian bulan, dirinya bisa kembali melihat wajah seorang wanita yang sangat ia benci.

Tap

Tap

Tap

Dengan langkahnya yang cepat, Jaka bergegas menuju meja khusus tamu VVIP, dimana di meja tersebut terdapat mantan istrinya yang sedang asik menikmati makan malamnya bersama seorang pria.

Zara memang sangat menikmati makanan tersebut, sedangkan Saga malah terus memperhatikannya.

Zara sempat melirik ke arah Sagara, yang sedari tadi tidak menyentuh makanan di hadapannya.

"Tuan, kenapa anda tidak makan? Mubazir loh kalau tidak di makan. Ingat Tuan jika di luaran sana masih banyak orang-orang yang kelaparan, dan rela melakukan apa saja demi sesuap nasi!"

"Termasuk dirimu yang rela melakukan cara kotor untuk melancarkan niat busuk mu!" cetus Jaka yang dengan sengaja menimpali perkataan dari Zara.

Kata-kata yang telah Jaka lontarkan kepada Zara, sungguh begitu menyakitkan.

 Mendadak suasana Restoran menjadi hening, dan sebagian dari mereka mulai menjadi penonton.

Zara sempat tercekat saat pria yang dulu pernah menjadi pelabuhan hatinya, saat ini telah berada tepat di hadapannya, namun sayangnya sorot mata kebenciannya masih tetap sama seperti dulu saat dirinya di ceraikan dan di usir begitu saja.

Sedangkan Sagara, ia menjadi kesal atas perkataan dari Jaka.

Jhon yang sedang memantau dari meja sebelah, mulai beranjak dari tempat duduknya dan segera mendekat ke arah meja Tuannya.

"Tuan, apa ada masalah?"

"pria ini yang sudah mencari masalah dengan calon istriku!" jawabnya sembari menunjuk ke arah Jaka dengan jari telunjuknya.

"Maaf Tuan, saya hanya ingin memberitahu kebenaran tentang wanita ini!" ucapnya menunjuk ke arah Zara.

Zara pun terkejut atas perkataan dari Jaka.

"Apa maksudmu berkata seperti itu? Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi, jadi jangan pernah kau ikut campur." jawab Zara tidak terima.

Sagara malah tertarik dengan perkataan dari Jaka.

"Baiklah, aku akan coba mendengarkan apa yang ingin kau sampaikan padaku, cepat! Aku ingin tahu." pintanya sambil membentak.

Jaka sampai terkejut, dan sebenarnya ia cukup takut dengan Sagara, mengingat jika Sagara itu terkenal sebagai pria dingin dan juga kejam, karena dirinya pernah menyaksikan langsung saat Tuan Sagara memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi salah satu orang kepercayaannya yang telah berkhianat padanya, di area parkiran Restoran ini.

"Baiklah Tuan, saya ingin memberitahu anda, jika Wanita yang anda sebut sebagai calon istri anda itu bukanlah wanita baik-baik, dia pernah berhubungan dengan banyak lelaki sehingga ia hamil dan tidak tahu pria mana yang telah menjadi ayah biologis dari benih yang ada di dalam rahimnya." cakapnya tersenyum puas.

Zara yang mendengarnya pun benar-benar merasakan sakit yang teramat dalam, entah dari mana Jaka bisa memiliki pemikiran jahat seperti itu padanya, Zara pun tidak ingin rahasia mengenai Aqila terbongkar oleh orang lain, mengingat Aqila adalah anak hasil dari korban perkosaan ketika mendiang kakaknya bekerja di luar negeri, dan Zara tidak ingin sampai berita ini terdengar oleh Aqila, apa jadinya nanti jika Aqila tahu? pastinya Lala akan syok, jika sampai mengetahui berita ini.

"Lantas siapakah sebenarnya dirimu? Kenapa kau bisa tahu banyak tentang calon istriku?" tanyanya cukup tenang. Zara sendiri sempat keheranan dengan ekspresi Sagara yang terlihat biasa saja, begitu pun dengan Jhon.

'Tumben sekali Tuan Sagara tidak mudah terpancing emosinya? padahal pria itu sudah berani-beraninya menjelekan Nona Zara.' ucapnya dalam hati.

"Baiklah Tuan Sagara Mahendra, perkenalkan nama saya adalah Jaka sujatmiko, Saya adalah mantan suami dari Zara Hafizah, calon istri anda!"

Saat mendengar Jaka berkata seperti itu, Sagara malah menyunggingkan bibirnya, kemudian sorot matanya telah berubah menjadi nyalang.

Lalu Sagara mulai bangkit dari tempat duduknya, sambil menggebrak meja.

Brak...

"Lantas apakah kau mempunyai bukti atas semua tuduhan mu terhadap calon istriku hah?" bentaknya dengan matanya yang kembali nyalang, sepertinya Sagara tidak percaya atas tuduhan serta fitnah yang telah dilayangkan Jaka terhadap Zara.

Zara pun merasa sangat lega, karena calon suaminya tidak mudah percaya dengan tuduhan sampah dari Jaka.

Seketika Jaka langsung terdiam, lalu Maya yang sedari tadi menjadi penonton, langsung mendekat ke arah Jaka.

"kan aku sudah bilang Mas, kamu lebih baik diam! Kalau kaya gini sama saja kamu gali lobang kuburanmu sendiri!" bisiknya langsung ditelinga Jaka.

"Jadi Maya ini adalah wanita yang kau pilih? Kau rela menceraikan aku demi dia?" tunjuk Zara ke arah Maya, kali ini Zara sudah memiliki keberanian, tidak seperti Zara yang dulu, yang dengan mudahnya bisa di tindas.

"Ya begitulah, aku sangat mencintai Maya, dia lebih segalanya dari pada dirimu, wanita Murahan!" sungutnya sangat berani.

Saga pun semakin tersulut emosi atas perkataan Jaka terhadap Zara, namun kali ini Saga berusaha untuk bisa menahannya, menurutnya memghadapi manusia seperti mereka ini, cukup dengan di berikan sebuah ancaman.

"Kau tahu hukuman seperti apa yang pantas bagi orang yang telah menyebarkan fitnah dan secara tidak langsung kau telah mencemarkan nama baik calon istriku? Jeruji besi akan siap menantimu, kau telah berani menyakiti wanita yang aku cintai!" ujarnya dengan suara yang lantang.

Zara yang mendengarnya langsung tidak percaya atas perkataan yang telah di lontarkan oleh Tuan Sagara barusan.

'Apa, cinta? Anda bilang di depan semua orang jika anda mencintai saya? Sungguh akting anda sangat luar biasa Tuan, anda patut mendapatkan sebuah penghargaan,!' sindirnya dalam hati.

Bersambung....

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁