Niat awal ingin berjalan-jalan setelah bekerja namun membuat seorang wanita bernama Rayna harus berurusan dengan seorang pria menakutkan.
Dia melihat sebuah tragedi menakutkan, yaitu sebuah pembunuhan yang di lakukan pria menakutkan tersebut, yang ternyata adalah bos-nya sendiri sekaligus mafia paling menakutkan di bisnis dunia gelap.
Bagaimana nasib Rayna kedepannya? apakah setelah dia melihat hal tersebut dia akan baik-baik saja atau malah sebaliknya???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTSM BAB 3_Membersihkan Tumpahan
Keesokan harinya, kantor terlihat heboh karena kedatangan presdir mereka, semua orang sudah bersiap untuk menyambut kedatangan begitu pun dengan para cleaning service yang berjejer di barisan paling belakang, jadi bisa di pastikan mereka tidak akan terlihat nantinya.
"Nih ya sama aja gak sih, sama-sama gak kelihatan kenapa juga ikut baris." ucap Rayna ngedumel.
"Bisa diem gak, berisik banget sih kamu Ray." seru bu Dewi membuat Rayna seketika diam.
Sedangkan Agra yang baru saja tiba, berjalan dengan gagah nya membuat semua karyawan apa lagi karyawan wanita melihat kagum sekaligus mendambakan sosok pria seperti di depannya itu.
'Tampan.' gumam Rayna melihat sekilas wajah presdir nya itu yang hanya sekelibatan saja karena dia tak terlalu jelas melihatnya, maklum mereka berada di barisan terbelakang.
Setelah kepergian presdir nya, semua orang kembali ke aktivitas nya masing-masing.
"Gila cakep banget kan Ray," seru Jena yang heboh sendiri.
"Udah gak usah bertingkah lebih baik sekarang kita bekerja lagi, inget kita cuma office girl yang gak mungkin di lirik sama sekali." ucap Rayna membuat Jena yang awalnya semangat sekali menjadi diam seketika.
"Rayna," panggil bu dewi.
"Iya bu ada apa?" tanya Rayna dengan sopan.
"Sekarang kamu ke lantai 35..." ucap bu Dewi bahkan belum selesai namun sudah di potong oleh Rayna saking kagetnya.
"KENAPA BU!" serunya takut.
"Aduh saya belum selesai ngomong tuh didengerin," ucap bu Dewi serasa mau copot telinganya.
"Astaga maaf bu." ucap Rayna merasa bersalah.
Rayna seperti itu karena terkejut, karena yang dia tahun lantai 35 adalah lantai di mana ruangan presdir berada.
"Maaf kalau boleh tahu kenapa ya bu?" tanya Rayna dengan sopan.
"Oh tadi pak Rio bilang kalau beliau tidak sengaja numpah-in minuman jadi di suruh ke sana, kan kebetulan kamu yang ibu lihat jadi ya udah sana." ucap bu Dewi kemudian pergi begitu saja.
Memang banyak yang kagum dengan tuan Agra tapi jika berurusan suatu hal mereka rasanya juga takut, lebih baik tidak berurusan saja.
Mau tidak mau akhirnya Rayna pun menuju ke lantai 35, baru sampai dia langsung menuju ke meja sekertaris di mana di sana ada dua meja, pertama meja pak Rio sekertaris sekaligus asisten sedangkan satu nya lagi meja bu Nesha sekertaris tuan Agra.
"Permisi pak, saya cleaning service yang di suruh bu Dewi ke sini." ucap Rayna dengan takut.
"Oh iya, kamu masuk aja tadi ada tumpahan di dekat sofa tuan Agra." ucap Rio membuat Rayna mematung.
Bagaimana bisa dia masuk ke sana sendiri, dia juga merasa takut dengan hawa yang di bawa oleh presdir nya itu.
"Kenapa diam, udah buruan masuk." tegas pak Rio akhirnya mau tidak mau Rayna pun masuk dengan gugup.
"Permisi tuan, saya cleaning service yang di suruh untuk membersihkan tumpahan." ucap Rayna yang baru masuk.
Sedangkan Agra sama sekali tidak bergeming, dia masih fokus dengan tumpukan berkas yang dia kerjakan.
Rayna terpesona sedikit, bagaimana tidak sesosok pria tampan berada di depannya dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya membuat siapapun pasti langsung terpanah sama seperti Rayna sekarang ini.
"Bersihkan itu dan segera pergi." tegas Agra tanpa melihat siapa orang yang masuk ke dalam ruangannya.
Rayna yang seperti tertangkap basah pun langsung membersihkan tumpahan tersebut dengan cepat dan segera pergi dari sana.
Sampai di pantry Jena yang mendengar kalau Rayan baru saja dari ruangan presdir pun langsung kepo.
"Ray kamu habis dari ruangan tuan Agra, wah gimana bagus gak sih aku belum pernah bersih-bersih di sana?" tanya Jena penasaran.
"Aku mah belum sempat melihat ruangannya Jen, orang baru masuk udah di suruh cepetan setelah itu langsung pergi." ucap Rayna.
"Yah gak tahu dong kamu gimana ruangannya berarti." tutur Jena merasa sedih.
"Maaf ya," balas Rayna merasa tidak enak juga.
Setelah itu mereka pun kembali bekerja karena masih banyak yang harus mereka kerjakan.
Pulang bekerja Rayna mampir ke toko kue untuk membelikan kue untuk sang adik karena tadi Azka mengatakan ingin makan kue.
kebetulan hari ini dia gajian jadi Rayna sangat senang bisa membeli kan makanan untuk sang adik kesayangannya.
"Dudududuudddduuuu," senandung Rayna sambil membawa kantong kue yang di pesan oleh sang adik.
Niat hati dia ingin berjalan jalan sambil menuju ke rumahnya, tiba-tiba dia mendengarkan suara suara aneh yang mengusik telinganya.
Entah dengan keberanian dari mana, Rayna pun mendekat ke sumber suara yang cukup berisik itu, mungkin karena dia lewat di tempat yang sekarang dia lewati membuat Rayna sedikit ketakutan.
'Kenapa juga aku lewat sini sih.' gerutunya dalam hati tapi dia tetap melangkahkan kakinya menuju sumber suara.
Aneh memang sudah tahu takut ya jangan di dekati ini malah di dekati tanpa takut nanti kedepannya.
Saat dia sudah berada di ujung, berapa terkejutnya dia melihat sesuatu yang mengerikan, dia bersembunyi dan menutup mulutnya dengan tangan agar tidak menimbulkan suara.
Dia samar-samar tidak tahu siapa yang berada di sana, namun aura yang sangat menyeramkan sangat kentara di sana.
DOR
suara tembakan membuat terkejut di tempat persembunyian nya.
🥕🥕🥕
Di sisi lain, Agra setelah pulang kantor dia memilih ke mansion pribadinya di mana ada penjara bawah tanah yang dia gunakan untuk menangkap mangsanya.
Malam hari yang seharusnya udah tidur, namun tidak bagi Agra karena dia memilih untuk menuju ke markas kebanggaan nya.
"Bagaimana?" tanya nya yang baru saja sampai di sana kepada David tangan kanannya di dunia mafia.
"Dia melarikan diri tuan," jawab David dengan takut.
Agra yang mendengar hal itu pun mencoba tenang, dia akan melampiaskan nya nanti kepada Rico.
"Berani-beraninya dia kabur, dia memang ingin segera menjemput ajalnya." gumam Agra.
"Semuanya lacak keberadaan pria tua bangka itu!" perintah Agra dan di angguki oleh semuanya.
Di sisi lain, anak buah dari Agra sudah berpencar mencari keberadaan pria tua bangka tidak tahu diri itu, yang hidupnya tinggal satu detik lagi saja kebanyakan tingkah.
"Jangan mendekat!" pekik Rico yang sudah tidak ada jalan untuk kabur lagi karena dia malah jalan ke arah tembok besar.
"Tunggu kau sampai tuan Agra datang." ucap salah satu anak buah Agra yang bertubuh gagah, besar tinggi dengan tato yang menutupi lengan kanan dan dirinya.
"Tolong jangan bunuh aku, aku akan mengganti semuanya." ucap Rico dengan takutnya.
"Ck kau mau ganti uang ku dengan apa keparat?!" teriak Agra yang baru sampai.
.
.
Bersambung.....
...🥕🥕🥕...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...