NovelToon NovelToon
Unexpected Love

Unexpected Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Duda / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menyembunyikan Identitas / Bapak rumah tangga
Popularitas:61.5k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

Berperan sebagai ayah dan ibu sekaligus tak membuat Mario Ericsson Navio kewalahan. Istrinya pergi meninggalkan dirinya dengan bayi yang baru saja dilahirkan. Bayi mereka ditinggalkan sendirian di ruang rawat istrinya hingga membuat putrinya yang baru lahir mengalami kesulitan bernapas karena alergi dingin.

Tidak ada tabungan, tidak ada pilihan lain, Mario memutuskan pilihannya dengan menjual rumah tempat tinggal dia dan istrinya, lalu menggunakan uang hasil penjualan untuk memulai kehidupan baru bersama putri semata wayang dan kedua orang tuanya.

Tak disangka, perjalanannya dalam mengasuh putri semata wayangnya membuat Mario bertemu dengan Marsha, wanita yang memilih keluar dari rumah karena dipaksa menikah oleh papinya.

“ Putrimu sangat cantik, rugi sekali pabriknya menghilang tanpa jejak. Limited edition ini,” - Marsha.

“Kamu mau jadi pengganti pabrik yang hilang?”

Cinta tak terduga ! Jangan lupa mampir !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Marsha

Pagi harinya, suasana di kediaman Mario sudah dihuni dengan teriakan tangisan Maureen. Mario sampai mengacak-acak rambutnya karena pusing dengan tangisan dan rengekan putrinya pagi ini.

“Iren…”

“Dedek ! Panggilna halus dedek janan Ilen doang !!” protes Maureen.

“Iya, dedek Iren…” gemas Mario. “ Sekarang dedek mandi, habis itu ganti pakaian kita berangkat sekolah ya..”

“Ndaaa, dedek nda mau cekolah !! Dedek macih ngambek !!” pekik Maureen dan berlari keluar kamarnya membuat Mario turut mengejar. Dia takut putrinya terjatuh saat berlari menuruni tangga.

Narel yang hendak turun dibuat kaget dengan kecepatan lari Maureen. “ Irennnnnn… jangan lariiiiiiii !!” tegur Narel panik.

Lagi-lagi namanya dipanggil tanpa dedek membuat Maureen mendadak menghentikan lariannya. “ Cudah dedek bilang, manggil dedek halus ada dedekna jangan Ilen doang.. Ngelti !” ketus Maureen.

“Dedek jangan lari !” tegur Mario saat dia melihat putrinya berdiri ditengah anak tangga.

“Ya cudah dedek jalan,” lirihnya dan mulai melompat setiap anak tangga. Kelakuan Maureen sontak membuat kedua pria beda usia it menggeleng pasrah.

“Bener-bener, anakmu itu !”.

“ Cucu ayah juga itu !” kata Mario tak mau disalahkan seorang diri.

“Kan kamu yang buat !” kata Narel tak mau kalah.

“Tapikan keturunan ayah juga,” sahut Mario.

“Keturunan ayah kan kamu,”

“Tapi darah ayahkan mengalir di Rio, lalu Rio alirin ke Iren.. Jadi Iren keturunan ayah juga dong,” jelas Mario.

“Au ah serah kamu aja !” ketus Narel dan dengan langkah cepat menuruni anak tangga meninggalkan Mario yang menaikkan pundaknya pelan. “ Ayah ngambek ? Iren juga ngambek ?”

“Hari ngambek nasional kali ya, sekarang?” pikir Mario. Tak ingin banyak pikir, Mario pun menyusul ayah dan putrinya. Sesampainya di ruang makan, lagi-lagi Maureen merengek kepada ibunya. Melihat kedatangan putranya, Vion segera meminta Mario untuk membujuk putrinya dengan cara mengiyakan permintaan sederhana Maureen.

“Dedek sekolah ya  abis sekolah nanti ayah jemput, terus dedek ikut ayah balik  ke kantor ya. Dedek mau ketemu kakak Marsha kan? Kalau mau, dedek sekolah dulu, ya !” bujuk Mario berharap putrinya mau berangkat sekolah.

“Ndaa !! Dedek  nda mau cekolah !!” tolak Maureen membuat Mario frustasi.

“Kalau dedek nggak mau sekolah, kasihan dong uang ayah udah bayarin sekolah adek. Jadi dedek mau, ya  sekolah..” Tetap saja bujukan maut Mario tidak berhasil membuat Maureen mau sekolah.

‘Ting nung’ Suara bell berbunyi membuat raut wajah Mario dan Narel mengerut heran.

“Siapa yang datang ?” tanya Narel.

Mario menggelengkan kepalanya. Setahunya kalau Kai datang tidak akan membunyikan bell. Suara bell kembali terdengar, Vion meminta putranya untuk membuka pintu karena di jam segini maid sudah berada di kamar belakang khusus maid.

“Sana kamu buka pintu !” suruh Vion.

“Kok Rio bu yang di suruh, maid kan ada ?”

“Ck ! Sana cepat ! Keburu kabur tamunya !” ucap Vion mendorong tubuh putranya untuk segera membuka pintu.

“Benar kata ibumu, keburu kabur tamunya lama dibuka pintu !” timpal Narel.

Dengan wajah terpaksa, Mario berjalan ke depan. Vion yang melihat itu tersenyum senang membuat Narel keheranan.

“Ada apa denganmu ?” ucap Narel memicingkan matanya melihat sikap istrinya yang sangat aneh pagi ini. “ Kamu tidak lagi merencanakan sesuatu kan ??” tuduh Narel.

“Kepo aja pak tua !” ketus Vion.

“Hey, sopan sedikit dengan suamimu !” kata Narel kesal dengan panggilan istrinya itu. Vion melengos dia membantu cucunya untuk mengambil makanan. Sementara itu, Mario berdecak kesal saat bell kembali berbunyi.

“SABARRRRRR !!”

‘Ceklek’  

“Pagi-pagi begini siapa sih yang datang !!” ucap Mario kesal saat membuka pintu.

‘Ting’

“APA SI … KA—KAMU !!!” pekik Mario kesal sekaligus kaget saat melihat keberadaan wanita yang baru semalam dia dan ibunya bicarakan.

“Kamu ngapain ke rumah saya pagi-pagi ? Saya nggak lagi buka lowongan pekerjaan di rumah. Semuanya full ! Jadi, disini nggak ada lowongan !” seru Mario datar.

Kening Marsha mengerut. Dia seperti tak percaya dengan sosok pria di hadapannya ini. “ Dia beneran bos aku kan ? Tapi,.... Penampilannya nggak seperti pengusaha lain..” gumam Marsha melirik atas bawah penampilan Mario.

“Ngapain kamu liat-liat saya !” ketus Mario kesal.

Saat ini Mario masih menggunakan piyama tidurnya yang pendek yang menampakan tubuhnya yang kekar. Marsha yang masih memperhatikan Mario dibuat terperangah. Tubuh kekar itu hanya dapat dilihat saat ini. Itu artinya dia sedang mendapatkan jackpot gratis bukan ?.

“Kalau Melati lihat, pasti banjir liurnya. Ini sih beneran bagus. Lebih bagus ini daripada Asisten Kai. Tapi dia beneran bos aku kan ?” ucap Marsha lagi. Masih tidak menyangka jika Mario adalah pemilik perusahaan tempat dia bekerja.

‘tak ! Tak ! Tak’  Mario menjentikkan jarinya di depan wajah Marsha. “ Melamunnnnn !! Kesambet kunti bogel tahu rasa, kamu !” ketus Mario.

“Kunti bogel ? Makcud na ayah, dedek kunti bogelna ??”.

“ Eh ?! Dedek, kamu sejak kapan disini ?” tanya Mario kaget. Tiba-tiba saja putrinya berada disana.

“Balucan ! “ sahut Maureen. Lalu tatapan Maureen mengarah kepada Marsha yang menahan tawanya, “ Ayo, bunda kita macuk ! Coalna kalau nunggu ayah suruh masuk, kelamaan !” sindir Maureen dan mengajak Marsha pergi dari sana.

Marsha dan Mario terkejut mendengar panggilan ‘bunda’ yang disematkan kepada Marsha. Keduanya saling pandang. Mario menatap Marsha penuh selidik.

“Kamu paksa putri saya panggil kamu bunda, ya ?” tuduh Mario sedikit menyingkir saat tangan gempal putrinya mendorong pelan kaki nya.

“Minggil ayah..” kata Maureen lucu.

“Ayo, bunda !” seru Maureen tersenyum.

“Kamu dengar saya nggak !” ucap Mario dengan nada jengkel.

“Saya dengar. Tapi saya nggak minta putri bapak buat manggil saya, bunda. Ini tiba-tiba bukan settingan !” sindir Marsha pedas.

“Kamu !!”. Kedua tangan Mario mengepal kuat. Dia merasa gemas dengan jawaban Marsha. Mario segera menutup pintu dan bergegas menyusul Marsha dan putrinya.

“Siapa yang mengundang dia, sih ?”.

“Pasti ibu, dalangnya ini !” kata Mario tak salah lagi.

Sementara ditempat lain, Melati tengah bersiap untuk pergi bekerja. Pagi itu, Melati mendapatkan kabar bahwa abangnya nanti sore sudah bisa pulang. Dia berencana akan menjemput abangnya setelah pulang bekerja.

Setelah siap, Melati meraih kunci motornya dan berjalan menuju keluar rumah. Wajahnya terlihat murung setelah kejadian kemarin. Memar di dagunya masih terlihat membiru walau sudah diobati oleh Kai.

Ngomong-ngomong soal, Kai. Keduanya memutuskan untuk menjalani hubungan diam-diam. Lebih tepatnya Kai yang memaksa kehendaknya membuat Melati pasrah. Melati mulai menarik gasnya menuju jalan kompleks. Motor menjauh dari halaman kontrakannya.

Memasuki jalan raya, tanpa Melati sadari dirinya sedang diikuti oleh sebuah mobil hitam tanpa plat. Melati yang tidak menyadari hanya fokus dengan perjalanannya.

Lampu merah menyala dari kejauhan membuat Melati perlahan menghentikan laju motornya. Beberapa kendaraan turut berhenti di belakangnya begitu juga dengan mobil hitam yang mengikuti Melati.

Tidak ada rasa curiga pun, Melati kembali melanjutkan perjalanannya hingga memasuki area gedung perusahaan M.

“Sebenarnya, aku menyadari. Tapi aku tak mau terlihat bahwa aku menyadari keberadaan kalian…”

1
Esther Lestari
ada yg melakukan kecurangan hasil tes dna...mantan istri mario kah
A R
semua msh menjadi misteri kecuali ody dan ilen mmg kembar
Eno Pahlevi
SEHAT TERUS BUAT AUTHOR BIAR SEMAKIN BANYAK TRIPLE UPDATE NYA... SOALNYA KALO KELAMAAN TAKUT LUPA SAMA ALUR CERITANYA KETUTUP SAMA CERITA YG LAIN
DAH PENASARAN BANGET SAMA LANJUTAN PARA CADEL
A R
engg ingg engggg
durrotul aimmsh
nano nano alur ceritanya....Lika liku romansa....misteri dan dendam semua jadi satu
Esther Lestari
lanjut.
Akhirnya rahasia 2 tahun yg disimpan Arneta terungkap
ievy
atau jangan² Ody ankx Marsha sama mario LG🤭
kalea rizuky
kembar kah
A R
up banyak2 dunk kak 🤭🤭🤭
Esther Lestari
Mario punya anak kembar, Iren dan Ody kah ?
A R
ilen kembar sama ody kahhh????
kalea rizuky
melati kah kembarannya
Julia Inp
lo lo apa marsha hamil atau pernah melahirkan ?
kalea rizuky
kok akirnya gilbert jd bucin ma gayung item. gman cerita nya
Esther Lestari
Maureen & Ody kalo lg ngobrol bikin pusing yg membaca...mana ada milcekek lagi🤣🤣
A R
milcekek 😭😭🤣🤣🤣🤣🤣
La Rue
milkshake aka milcekek /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Diana Taslim
Luar biasa
Lia Kiftia Usman
mampir saya...
menarik baca awal eps.
lanjuut
Eno Pahlevi
SEMANGAT THOR.. SEHAT2 TERUS BIAR BISA SELALU TRIPLE UPDATE /Determined//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!