NovelToon NovelToon
Bu Fitri Guru Terbaik

Bu Fitri Guru Terbaik

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Bullying di Tempat Kerja / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir / Keluarga / Karir
Popularitas:987
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Fitriyani Nurjannah adalah seorang guru honorer selama 15 tahun di SMA 2 namun ia tak pernah menyerah untuk memberikan dedikasi yang luar biasa untuk anak didiknya. Satu persatu masalah menerpa bu Fitri di sekolah tempat ia mengajar, apakah pada akhirnya bu Fitri akan menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mertua Ketus

Waktu terus berlalu, tak terasa bulan demi bulan telah berganti. Kini, saat yang dinanti-nantikan oleh seluruh siswa SMA 2 telah tiba. Hari pembagian rapor hasil semester ganjil.

Fitri, dengan sabar dan telaten, menyambut kedatangan orang tua atau wali siswa yang datang untuk mengambil rapor anak didik mereka. Ia berusaha memberikan pelayanan terbaik, menjawab pertanyaan dengan ramah, dan memberikan semangat kepada para orang tua.

"Selamat pagi, Bu. Saya orang tua dari Andi," sapa seorang ibu dengan senyum hangat.

"Selamat pagi, Bu. Silakan duduk dulu. Saya akan ambilkan rapornya," balas Fitri.

Fitri kemudian mencari rapor Andi di antara tumpukan rapor lainnya. Setelah menemukannya, ia menyerahkan rapor tersebut kepada ibu Andi.

"Ini rapornya, Bu. Andi mengalami peningkatan yang cukup signifikan di semester ini. Dia juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler," kata Fitri.

Ibu Andi tersenyum bangga. "Terima kasih, Bu.

Andi memang anak yang rajin dan bersemangat. Saya sangat senang dengan perkembangannya."

"Sama-sama, Bu. Andi anak yang pintar dan berbakat. Saya yakin dia akan meraih kesuksesan di masa depan," ujar Fitri.

Tak hanya orang tua Andi, Fitri juga melayani orang tua atau wali siswa lainnya dengan sabar dan ramah. Ia memberikan penjelasan mengenai nilai-nilai yang tertera di rapor, serta memberikan motivasi kepada siswa yang belum mencapai hasil yang maksimal.

"Nak, jangan berkecil hati jika nilaimu belum memuaskan. Masih ada waktu untuk belajar dan mengembangkan diri. Ibu yakin kamu bisa meraih hasil yang lebih baik di semester depan," kata Fitri kepada seorang siswa yang tampak sedih.

Siswa itu mengangguk dan berjanji akan belajar lebih giat lagi. Fitri pun tersenyum dan memberikan semangat.

Hari pembagian rapor itu berlangsung hingga sore hari. Fitri tetap semangat dalam melayani para orang tua dan siswa. Ia menyadari bahwa ini sangat penting bagi mereka. Rapor bukan hanya sekadar angka-angka, tetapi juga cerminan dari usaha dan kerja keras siswa selama satu semester.

Setelah semua rapor selesai dibagikan, Fitri merapikan ruang kelas dan bersiap untuk pulang. Ia merasa lelah, namun juga bahagia karena telah memberikan yang terbaik untuk siswa-siswanya.

"Semoga mereka semua bisa meraih kesuksesan di masa depan," gumam Fitri dalam hati.

****

Di ruang guru, suasana semarak dan penuh kehangatan. Para guru berkumpul setelah menyelesaikan tugas mereka membagikan rapor. Bu Ida, dengan wajah berseri-seri, memamerkan hadiah-hadiah yang diberikan oleh orang tua atau wali siswa.

"Lihat ini, teman-teman! Saya dapat hadiah dari orang tua siswa. Mereka memberikan saya tas yang harganya lumayan," kata Bu Ida sambil menunjukkan tas tersebut.

Beberapa guru, termasuk Fitri, hanya tersenyum tipis. Mereka tentu hafal dengan kebiasaan Bu Ida yang suka pamer.

"Saya juga dapat hadiah, lho! Ini, lihat, jam tangan mewah dari orang tua lain," lanjut Bu Ida sambil menunjukkan jam tangan barunya.

Fitri tidak terlalu tertarik dengan apa yang dipamerkan Bu Ida. Ia lebih memilih untuk membereskan barang-barangnya dan bersiap untuk pulang.

"Wah, Bu Ida memang guru favorit ya. Banyak sekali hadiah yang didapat," celetuk seorang guru.

"Iya dong! Saya kan guru yang profesional dan penuh dedikasi," balas Bu Ida dengan nada sombong.

Fitri hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Bu Ida. Ia merasa risih dengan kesombongan Bu Ida yang sudah keterlaluan.

"Bu Ida, maaf ya, saya duluan. Sudah ditunggu suami di rumah," pamit Fitri sambil membawa tasnya.

"Oh, silakan, Fitri. Hati-hati di jalan," jawab Bu Ida tanpa mengalihkan pandangannya dari hadiah-hadiahnya.

Fitri pun meninggalkan ruang guru dengan perasaan lega. Ia tidak ingin berlama-lama berada di dekat Bu Ida yang selalu membanggakan dirinya sendiri.

"Lebih baik saya pulang dan istirahat. Besok masih banyak tugas yang harus diselesaikan," gumam Fitri dalam hati.

Di sisi lain, Bu Ida masih asyik memamerkan hadiah-hadiahnya kepada guru-guru yang lain. Ia merasa bangga karena banyak orang tua siswa yang memberikan hadiah kepadanya.

"Memang enak menjadi guru profesional. Semua orang tua siswa menghargai kita," kata Bu Ida dengan nada bangga.

Namun, tanpa disadari, beberapa guru lain mulai merasa jengah dengan kesombongan Bu Ida. Mereka mulai berbisik-bisik di belakangnya.

"Sudahlah, Bu Ida. Tidak perlu pamer seperti itu. Yang penting kan kita sudah menjalankan tugas dengan baik," kata seorang guru dengan nada sinis.

Bu Ida hanya tersenyum sinis mendengar perkataan guru tersebut. Ia tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain tentang dirinya. Yang penting, ia merasa senang dan bangga dengan apa yang telah ia capai.

****

Libur semester ganjil akhirnya tiba. Fitri, yang selama ini disibukkan dengan pekerjaan sebagai guru, sangat senang karena bisa menghabiskan waktu bersama kedua anaknya, Kenzi dan Mega.

Selama ini, Fitri merasa bersalah karena tidak bisa memberi perhatian yang cukup kepada anak-anaknya. Ia dan suaminya sama-sama bekerja, sehingga Kenzi dan Mega lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sendiri.

"Anak-anak, liburan ini kita akan jalan-jalan ya. Kalian mau ke mana?" tanya Fitri kepada Kenzi dan Mega.

"Ke pantai, Bu!" jawab Kenzi dengan semangat.

"Aku mau ke taman hiburan," timpal Mega.

Fitri tersenyum. Ia senang melihat kedua anaknya begitu antusias menyambut liburan ini.

"Baiklah, kita akan pergi ke pantai dulu, terus ke taman hiburan. Tapi, selama liburan ini, kita harus bersama ya. Tidak ada yang boleh main ponsel terus," kata Fitri.

Kenzi dan Mega mengangguk setuju. Mereka juga rindu menghabiskan waktu bersama мама mereka.

Hari pertama liburan, mereka pergi ke pantai. Kenzi dan Mega bermain pasir dan air dengan gembira. Fitri ikut bermain bersama mereka. Ia мераса seperti kembali ke masa kecilnya.

"Bu, aku senang banget bisa liburan sama Mama," kata Kenzi sambil memeluk Fitri.

"Ibu juga senang, Nak. Kalian adalah harta Mama yang paling berharga," balas Fitri sambil mencium kening Kenzi.

Keesokan harinya, mereka pergi ke taman hiburan. Kenzi dan Mega mencoba berbagai macam wahana permainan. Fitri menemani mereka dengan sabar dan penuh perhatian.

"By, aku mau naik roller coaster!" ajak Mega.

"Ayo, Ibu temani," jawab Fitri.

Meskipun merasa takut, Fitri tetap menemani Mega naik roller coaster. Ia ingin memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk anak-anaknya.

Selama liburan semester ganjil, Fitri benar-benar memanfaatkan waktu bersama Kenzi dan Mega. Mereka bermain bersama, makan bersama, dan menonton film bersama. Fitri juga menyempatkan diri untuk berbicara dari hati ke hati dengan anak-anaknya. Ia ingin mengetahui apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka inginkan.

"Kenzi, Mega, Ibu minta maaf ya kalau selama ini Mama tidak bisa selalu ada untuk kalian. Mama sayang banget sama kalian," kata Fitri suatu malam.

"Tidak apa-apa, Bu. Kami mengerti kok Mama harus bekerja. Kami juga sayang sama Ibu," jawab Kenzi.

"Iya, Bu. Yang penting Ibu sehat selalu," timpal Mega.

Fitri terharu mendengar perkataan anak-anaknya. Ia berjanji akan berusaha menjadi ibu yang lebih baik lagi untuk mereka.

Libur semester ganjil pun berakhir. Fitri harus kembali bekerja, dan Kenzi serta Mega harus kembali ke sekolah. Namun, liburan ini memberikan kenangan yang indah bagi mereka. Mereka menjadi lebih dekat dan lebih saling memahami.

Fitri berharap, sesibuk apa pun bisa selalu bersama mereka, ia akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Ia ingin Kenzi dan Mega tumbuh menjadi anak-anak yang sholeh, pintar, dan sukses.

****

Saat menjelang waktu liburan berakhir, Ibu mertua Fitri, Junaida, datang berkunjung. Kedatangan Junaida selalu saja membuat Fitri merasa tidak nyaman. Junaida memang tidak pernah menyukai keputusan Fitri untuk tetap menjadi guru, meskipun gaji Dito, suaminya, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

"Fitri, kamu ini masih saja ngeyel jadi guru. Gaji Dito itu sudah lebih dari cukup untuk kita. Kenapa kamu masih capek-capek kerja?" kata Junaida dengan nada sinis.

Fitri menarik napas dalam-dalam. Ia sudah berkali-kali menjelaskan kepada ibu mertuanya bahwa menjadi guru adalah panggilan hatinya. Ia ingin berkontribusi untuk mencerdaskan anak bangsa, bukan hanya sekadar mencari uang.

"Ibu, saya sudah jelaskan berulang kali. Saya menjadi guru bukan hanya karena uang, tapi ini adalah passion saya," jawab Fitri dengan sabar.

"Passion? Alasan saja kamu ini. Lebih baik kamu di rumah saja, urus anak-anak, Kenzi dan Mega sudah remaja. Kamu harus lebih fokus pada keluarga," balas Junaida.

"Justru karena Kenzi dan Mega sudah remaja, saya ingin memberikan contoh yang baik untuk mereka. Saya ingin mereka tahu bahwa perempuan juga bisa berkarir dan berprestasi," jelas Fitri.

Junaida menggelengkan kepala. Ia tidak pernah bisa memahami jalan pikiran menantunya itu.

"Terserah kamu saja lah, Fitri. Ibu sudah capek menasihati kamu. Yang penting, jangan sampai anak-anak kamu terlantar karena kamu sibuk kerja," kata Junaida dengan nada ketus.

Fitri hanya bisa diam. Ia sudah lelah berdebat dengan ibu mertuanya. Setiap kali Junaida datang, pasti saja ada saja yang dipermasalahkan.

"Iya, Bu. Saya akan selalu menjadi ibu yang baik untuk anak-anak saya," jawab Fitri akhirnya.

1
Nusa thotz
aku tidak akan pernah kembali....copy paste?
Mika Su
kasihan kena omel guru galak
Mika Su
aku suka banget karena ceritanya beda sama yang lain
Serena Muna: makasih kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!