"Heh, bocil? Nanti setelah ini aku minta di traktir ya." Goda adrian.
"Adrian!? Mulai deh kamu?." Ketus shely.
"Nggak mau!?, om adrian banyak makannya." Tebak aqilla membuat semua orang di sana tertawa.
"Ye? Mana ada aku makan banyak!? Lagian yang kamu pesankan, semua makanan nya hanya seumil. Gimana nggak makan banyak,." Jawabnya asal.
"Iss maruk, om adrian nya." Ujar aqilla namun tangan adrian mulai usil. Ia pun mulai menarik pelan hijab aqilla.
"Bundaaaaa!?." Teriak aqilla yang taj terima, jika hijab nya ditarik.
"Aduh sayang ampuuunn!!!!?." Pekik adrian yang merasakan nyeri di pinggang, akibat cubitan ulfa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sherly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
.
.
Sesampainya dirumah. Pak malik pun sudah di tunggu para tamu yang ingin melayat. Ikut mengurus cucu pertamanya.
Dan saat itu jenazah si kecil diberikan nama kakungnya. Zaira karna agar lebih simpel.
Setelah semua selesai kini. Zaira dimakamkan dekat embah uyut nya.
"Zaira maafkan kakek ya. Yang tidak becus untuk merawat mu juga lalai menjagamu." keluh pak malik yang merasa gagal sebagai kakek juga sebagai ayah dari ibunya. Ia menyesali seandainya dulu mencari tau asal mula keluarga aldi. Mungkin tak akan seperti ini keadaan anaknya.
Tapi pak malik tidak ingin larut dalam kesedihannya. Ia harus memakam kan cucunya segera. Kasihan jika cucunya tidak segera di makamkan.
.
.
Di sisi lain adrian sedang berjalan kerumah. Tak sabar akan segera tiba dirumah. Hatinya mulai di penuhi rasa kesedihan yang mendalam. Ia tak habis pikir dengan kakak ipar nya. Hatinya kini mulai tersulut emosi kepada kakak iparnya.
"Lihat saja bang apa yang akan aku lakukan nanti padamu. Kau sudah membuat kakakku menderita!." hardik adrian yang merasa kesal pada kakak iparnya.
Bandara menuju kerumah hanya memakan waktu 3 jam. Kini andrian berangkat pada malam pagi hari. Pukul 03:16 dini hari. Untung bos nya mengijinkkan kariyawan nya cuti selama sebulan di indo. Pak hanif memberikan cuti selama sebulan lantaran beliau tau bahwa adrian selama bekerja tidak pernah libur. Terkadang jika ada keperluan mendadak barulah adrian ambil libur. Itupun dalam setahun hanya 2x saja liburnya.
Maka dari itu pak hanif bangga terhadap kariyawan kesangan nya itu. Dan beliau salut atas kerja kerasnya demi karir. Yang kariyawan nya tak pernah mengeluh. Bahkan bekerja sambil kuliah itu tidak hal semua orang bisa melakukan nya.
.
.
Kini adrian sampai dirumah jam indo pukul 11:22 hampir jam makan siang. Namun alangkah terkejutnya mendapati tenda biru di depan rumahnya. Juga bendera hitam bergegas adrian masuk kedalam rumah.
Sesampai nya didalam kini sudah ramai orang-orang yang hendak melayat. Dan terdapat sosok lelaki yang umurnya jauh diatas nya kisaran 65 tahunan. Kini beliau sedang meratapi kesedihannya. Pak malik menoleh siapa yang datang kini ia bangkit lalu memeluknya. Untuk sekaligus merindukan sosok lelaki yang belum pernah pulang.
"Ya allah nak ini benerkan kamu?." tanyanya lalu kedua tangan nya menakupkan ke pipi yang sekarang sudah terlihat sedikit bengkak.
"Iya yah. Ini adrian pulang." kini air mata mereka pun saling beradu. Seakan akan berlomba siapa yang lebih dulu mengeluarkan cairan bening. Di kelopa matanya kini adrian menangis terlebih dulu. Ia menunduk lalu kembali memeluk sang ayah. Yang lama tak pernah ia jumpai kini sekarang terlihat kurus.
"Ya allah adrian. Masuk dulu nak istirahat dulu ya. Pasti kamu capek." ajak pak malik namun adrian menggelengkan kepala nya. Dan mencari seseorang disekeliling sang ayah. Namun tak ada sosok yang dicarinya. Hingga menatap ayahnya yang sekarang matanya sudah sembab karna sedari pagi tadi menangis.
"Ayah mana ibuk juga kakak. Mereka baik-baik saja kan?." tanyanya namun pak malik tak mungkin langsung bercerita. Sedang kan anak lelakinya baru pulang dari perjalanan jauh.
"Kita masuk dulu aja? Dan nanti setelah capek mu hilang barulah ayah kamu akan bercerita." ajak andi sahabatnya. Karna ayah nya juga tak mungkin akan bercerita dengan kondisi adik dari sahabatnya.
"Tapi an aku butuh jawaban dari ayahku. Dan dimana kedua ratuku. Kemana mereka?." tolak adrian untuk ikut masuk kedalam kamar dengan andi. Disisi lain pak malik mencoba menenangkan diri. Ia menarik nafas dan mengisyaratkan andi untuk membiarkan adrian.
"Nak ibuk sedang berada dirumah sakit. Dari tadi pagi nak jangan khawatir semoga kakakmu akan baik-baik saja. Doakan yang terbaik buat kakak mu ya.?"Terang pak malik yang menguatkan anak lelakinya.
"Yah? Aku ingin kemakam ponakan ku. Dan mau nanya dia cewek apa cowok yah." tanyanya dengan hati yang terluka. Juga kakinya seakan akan lemas dan luruh jatuh kelantai.
"Kata dokter anak nya perempuan nak?." papar bulik. Ya bulik ningsih yang ikut melihat anak dari shely cucunya juga.
"Astaqfirlloh bulik. Pasti cantik ya ponakan aku itu hiks hiks." kini adrian menangis di pelukan sang ayah. Bulik ningsih hanya bisa ikut menangis sambil tangan nya mengelus punggung ponakan nya.
"Sabar ya dri pasti ponakanmu udah tenang dan bahagia di syurganya allah. Anak itu bersih dan belum terkena air susu ibunya. Pasti sekarang beliau sudah bahagia di tangan yang tepat nak." papar pak malik yang merasakan akan kesedihan anaknya.
Gimana tidak adrian saat diberitau sahabatnya. Jika kakaknya sedang mengandung. Sungguh bahagia sekali rencananya ingin membelikan hadiah di saat nanti ponakan nya lahir. Justru sekarang ponakannya tidak bisa dilahirkan.
Hati dan pikiran adrian sekarang tertuju pada aldi. Kakak ipar nya yang dulu baik ternyata dibalik semuanya hanya sandiwara. Adrian tersulut emosi kepada kakak nya kini kebencian dalam hati seorang adrian sudah memuncak. Jika ketemu aldi mungkin ia akan menghajarnya habis habisan.
"Sudah ya jangan terusan bersedih sekarang kita doakan. Kakakmu yang belum ada perkembangan di dalam icu?." terang bulik ning dan seketika mata adrian melebar. Shock yang kedua kalinya yang mendengar kakaknya di ruang icu.
"Ma-maksut bulik apa?." tanyanya dan memandang ayahnya seakan. Meminta jawaban soal kakaknya yang di icu.
"Kakakmu kritis . Dokter bilang kita harus memberikan semangat buat kakakmu. Agar ia terbangun dari tidurnya. Dan sedari tadi ibumu mengabari ayah. Jika kakakmu tadi jam 9 nan saat ayah di pemakaman. Sempat kakakmu kejang kejang. Dan ibumu panik ayah hendak kesana namun doa belum selesai. Dan ini rencana dari pemakaman mau pulang ambil perlepan kakakmu. Dan saat ayah mau kesana kamu malah sudah pulang." terang pak malik yang menjelaskan kondisi shely sekarang.
Adrian segera bangkit lalu menatap ayahnya. Dan pergi kedalam kamar untuk mengambil koper. Lalu membukanya. Dan mengambil sebuah map juga atm dompet tas. Lalu ia melirik bingkisan yang saat itu pernah kakaknya pesan. Dan ia pun kebayang betapa lucunya saat kakaknya menginginkan barang kesukaannya.
( Flasback on )
Saat itu shely dan adrian sedang melakukan vidiocall.
"Dik." panggil shely pada adiknya dikejauhan
"Iya kenapa?." jawab adrian yang menoleh saat sedang menatap laptop karna urusan kerja.
"Boleh kakak minta sesuatu jika kamu pulang nanti." lirihnya seketika membuat kedua alis adrian bertautan.
"Iyah mau minta apa' whait jangan bilang mau minta sesuatu yang sulit buat aku cari. Awas aja!." katanya sambil berkacak pinggang karna ia tau. Jika ada permitaan dari kakaknya pasti susah untuk di carinya.
Yang nenar saja dulu pernah kakaknya meminta yang sulit untuk adrian lakukan. Meminta foto seorang artis yang saat ini lagi mampir di lagi bernyanyi di studio singapore orang korea. Bernama Baek Ji Young adalah penyanyi solo Korea Selatan. Yang benar saja!.
"Enggak kok. Kali ini kakak nggak ngefans lagi sama baek ji young. Karna udah nggak mood lagi. Tapi kakak mau kali ini ingin minta di beliin gelang aja dek. Simpel kan permintaan kakak. Ya beliin ya beliin." pintanya sambil mengerdikkan matanya mirip seperti anak kecil yang meminta sesuatu pada ayahnya. Sambil mengirimkan sebuah gambaran gelang yang estetis namun membuat kantong terkuras habis.
"Hmm kalau soal meminta aja ya genit nya minta ampun kakaku ini. Hmmm.. Iya nanti adek usahakan. Soalnya kan gelang yang kakak mau itu mahal sekali. Namun demi kakak tercinta okelah adek akan berusaha keras buat kakak. Oh ya pintaku jangan lupa ya jagain ibuk. Pokoknya kakak juga harus jaga kesehatan juga calon ponakan aku itu?." katanya seraya sambil menggelengkan kepala. Tak habis pikir kakaknya selucu itu. Yang memiliki kakaknya ini pasti beruntung? Batinya.
"Hehehe.. Kan genit sama adik sendiri nggak apa-apalah. Terkecuali kalau bukan sesama muhrim baru itu salah." paparnya membuat adrian meledakkan tawanya. Melihat tingkah kakaknya jika hamil gayanya seakan melebihi seorang bayi.
"Hahahaha.. Gemes banget kalau begitu. Bikin adek makin rindu orang rumah termasuk kakak. Yaudah terserah deh. Adek mau kerja dulu ya kak Assalamu'alaikum." ucapnya karna waktu sudah hampir jam 10 karna ada banyak pekerjaan.
"Baik deh adikku tersayang hati-hati disana jaga kesehatan ya. Jangan lupa makan siang okeh Wa'allaikumsalam." jawabnya adrian pun tersenyum lalu mematikan sambungan telepon nya ia lanjut bekerja.
( Flasback of )
Bersambung..