NovelToon NovelToon
Ruang Hati Sang Kekasih

Ruang Hati Sang Kekasih

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:624
Nilai: 5
Nama Author: Yarasary

Bagi Krittin, pernikahan ini bukanlah tentang cinta—melainkan tentang balas dendam. Bertahun-tahun ia menyimpan kebencian mendalam terhadap keluarga Velora, yang dianggapnya telah menghancurkan keluarganya dan merampas segalanya darinya. Kini, dengan perjodohan yang dipaksakan demi kepentingan bisnis, Krittin melihat ini sebagai kesempatan emas untuk membalas semua rasa sakitnya.

Velora, di sisi lain, tidak pernah memahami mengapa Krittin selalu dingin dan penuh kebencian terhadapnya. Ia menerima pernikahan ini dengan harapan bisa membawa kedamaian bagi keluarganya, tetapi yang ia dapatkan hanyalah suami yang memandangnya sebagai musuh.

Ruang hati sang kekasih adalah kisah tentang pengkhianatan, luka masa lalu, dan perjuangan antara kebencian dan cinta yang tak terelakkan.


bagaimana kisah mereka? yuk kepoin kelanjutan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yarasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Terik matahari tak terlalu menyengat pagi ini, udara sejuk berhembus menerpa kulit seorang gadis yang sekarang terduduk manis di salah satu kursi memanjang yang terbuat dari kayu. Mengamati lingkungan taman dan sesekali tersenyum ringan ketika netranya bertabrakan dengan orang asing namun mencoba mengakrabkan diri.

" Nona, apa anda membutuhkan sesuatu. " Tanya sang pengawal.

Gadis manis itu menggeleng seraya tersenyum "tidak paman,"

" Air mungkin? Anda sudah duduk di sini hampir setengah jam dan tidak melakukan apapun. Apa sungguh tak merasa lapar nona? "

" Sedikit haus, tapi tak apa... "

" Saya akan membelikan anda minuman, sebaiknya anda tunggu di mobil nona. "

" Bolehkah aku menunggu di sini saja, paman pasti tidak akan lama bukan? Ini kesempatan yang sangat langka paman, kak Tin hanya memberiku waktu beberapa jam untuk keluar rumah dan aku tidak ingin menyia-nyiakan itu. "

Pria bertubuh bongsor itu menghela nafas, tak tega melihat sorot mata memohon dari majikan nya, " Baiklah nona, tapi berjanjilah anda tidak akan pergi kemana pun sebelum saya kembali! "

" Siap paman. " Seru Hanian Arabella atau gadis manis yang sekarang berubah nama menjadi Aizivella Zelda Sylvester itu mengangguk dengan kedua jempol yang di acungkan tinggi.

Keheningan di sekitar membuat Hanian memilih memejamkan mata, menikmati sapuan halus angin sejuk yang menerpa kulit wajah nya. Sesuatu yang keras menendang kaki Hanian, sebuah bola warna putih berguling. Tangan Hanian meraih nya, melempar pandangan mencari pemilik bola yang ada dalam genggaman nya.

Netra Hanian terpaku pada anak laki-laki kecil di samping pohon besar tak jauh dari tempat ia terduduk, menggigit jemari tangan nya dan sesekali menunduk kentara akan ketakutan sebab Hanian tak berhenti melihat dia.

" Apa ini milik mu? " Tanya Hanian, setelah berdiri berhadapan, lalu detik berikutnya ia berjongkok untuk menjejerkan tinggi badan mereka.

Anak laki-laki itu mengangguk dengan ekspresi yang hendak menangis, Hanian mengulurkan tangan mengembalikan bola itu, lalu dengan lembut tersenyum dan mengusap rambut legam anak laki-laki di depan nya.

" Apa aku membuat mu takut tampan? " Ucap Hanian, berusaha selembut mungkin berharap dapat mengurangi ketegangan anak laki-laki di sana.

Tak ada jawaban, hingga mengharuskan Hanian yang kembali bersuara " Siapa namamu? "

" Hito. "

" Nama yang manis, apa kau kesini dengan keluarga mu? "

" Tidak. "

" Lalu? Jangan bilang kamu kabur dari rumah dan pergi ke sini sendirian?! "

" Tidak kakak cantik. "

Bibir Hanian berkedut menahan tawa mendengar ucapan Hito, mencubit gemas pipi gembul hito yang hanya diam pasrah tak protes akan perbuatannya.

" Sudah berapa kali kak lio peringatkan, jangan bermain jauh-jauh Hito! "

Hanian menoleh pada pemilik suara Briton yang sekarang berdiri di balik punggung nya, hendak bangkit berdiri namun sesuatu tiba-tiba terjadi hingga membuat tubuh ramping gadis itu terduduk di atas rerumputan.

" Aww... " Pekikan itu keluar seiring tangan yang menyentuh kaki. Hanian menoleh saat sebuah tangan kekar menyanggah pundak nya.

" Apa yang terjadi? Kamu terluka? Maaf jika membuat mu terkejut. " Ucapan yang terlempar cepat itu keluar dari seorang pemuda laki-laki. Tampan dan tinggi.

" Kakak cantik tidak apa-apa? "

Hanian mengangguk dan menampilkan senyuman penenang untuk Hito yang terlihat begitu cemas, " Aku baik-baik saja, hanya sedikit terkilir."

Tentu saja senyuman manis itu tak lepas dari pandangan pemuda yang saat ini di landa keterkejutan akibat detak jantung berdebar dan berdesir hangat hingga tanpa sadar terus menatap wajah cantik di hadapan nya.

" Tuan, tuan... " Hanian melambai kan tangan nya saat orang yang ia panggil melamun cukup lama.

Pemuda itu tersentak, berdehem pelan untuk mengurangi rasa gugup nya, "maaf."

" Kak lio kenapa wajah nya merah? " Tanya Hito, menyadarkan Hanian yang ikut menoleh pada seseorang bernama lio itu.

" B-bukan apa-apa, A-aku hanya kepanasan... Bukan kah sekarang matahari sangat cerah? "

Kening Hanian mengerut heran, matahari memang bersinar cerah tapi udara di sekitar tak terlalu panas karena posisi mereka tengah berteduh di bawah pohon. Celio merutuki kebodohannya, sangat malu ketika ia kembali mendapati senyuman indah dari gadis cantik di depan nya, tapi bukan untuk Hito, melainkan untuk omong kosong nya yang aneh.

" Tuan... Bisakah aku minta bantuan mu? "

" Tentu saja silahkan nona,"

" Antarkan aku ke tempat duduk itu, sebentar lagi paman ku pasti kembali, dia akan khawatir kalau tidak melihat ku di sana. "

" Tidak masalah, tapi izinkan aku menggendong mu, karena dengan begitu kita lebih cepat sampai."

Hanian mengangguk setuju, melingkarkan kedua tangan nya di leher Celio semetara tangan kekar pemuda itu menyelusup di punggung dan bawah lutut Hanian. Posisi seperti itu terasa sangat intim, Celio bisa mencium aroma harum tubuh Hanian. parfum Careso Berry Vanilla yang memiliki rasa manis, halus dan manis karena perpaduan vanila dengan buah berry segar hingga membuat siapa pun yang menghirup tenggelam dalam kecanduan. Tak berbeda dengan Hanian yang memilih menundukan kepala akibat tanpa sadar menyukai aroma maskulin milik orang asing yang sekarang tengah menggendong tubuh nya.

" Nama kakak cantik siapa? " Suara Hito memecah keterdiaman dua orang yang sibuk dengan pikiran masing-masing.

Celio menurunkan tubuh Hanian dan membantu gadis itu duduk dengan benar, mengangguk dengan senyuman ramah ketika Hanian berucap terimakasih pada nya.

" Nama aku Aizivella Zelda, Hito bisa panggil kak Zizi supaya lebih mudah. "

Celio tersenyum, meski perkenalan itu bukan di tunjukkan untuk nya. Hendak mengucapkan sesuatu namun kehadiran seseorang yang tiba-tiba membuat Celio mengurungkan niatnya.

" Nona? "

" Paman Kyler baru datang. "

" Iya nona, maaf jika terasa lama karena kasir toko yang saya kunjungi sedikit ramai. "

" Tidak apa-apa paman, " Hanian menerima sebotol air mineral yang terjulur ke arahnya, dan langsung meneguk hingga sisa separuh untuk menghilangkan rasa haus di tenggorokan.

Celio menundukkan kepala untuk memberi hormat, menarik tangan Hito agar menjauh dari Hanian setelah menerima tatapan tajam dari pria dewasa berwajah datar yang bernama Kyler.

" Sebaiknya kita pulang sekarang nona, sebelum tuan Krittin sampai menjemput anda kemari! " Kyler memperingati, melirik jam tangan nya dimana waktu saat ini terlewat cukup lama dari yang sudah kakak beradik itu janjikan.

" Iya paman, emm... Tapi... Itu... " Hanian kebingunan untuk memberitahu kondisi nya, tentu jika bisa ia ingin memaksakan untuk berjalan, tapi kali ini kakinya benar-benar sakit padahal itu hanya di gerakkan sebentar.

" Ada apa nona? " Kyler bertanya khawatir, mengikuti arah mata Hanian yang sekejap menatap matanya dan kejap lagi melihat pada kaki yang terlihat sedikit membengkak. Kyler menghembuskan nafas panjang.

" Bukan salah dia, aku yang ceroboh karena tak melihat ada lubang dan dia yang menolongku. " Alibi Hanian.

" Terima kasih. " Ucap kyler tak melunak kan ekspresi wajah nya, beralih lebih rendah dan menggendong tubuh Hanian untuk bergegas pulang.

Hanian menoleh ke belakang lewat pundak tegap Kyler, tersenyum ketika mendapati bocah kecil yang sempat berbicara pada nya beberapa menit lalu kini tengah melambaikan tangan pada Hanian. Berbeda dengan raut wajah orang dewasa yang berdiri di sebelah Hito, wajah tampan itu terlihat sedikit murung ketika Hanian menoleh ke arah nya. Ada sorot kesedihan dalam mata tajam itu, tapi Hanian tak mengerti kenapa, yang bahkan hal itu membuat nya juga merasakan sedih.

Next:

Jangan lupa komen, like dan subscribe. Bintang lima nya juga ya....

Terimakasih, lop yuu....

1
Nur Rohimah
emosi banget ni orang, 😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!