NovelToon NovelToon
KAMPUNG TERKUTUK

KAMPUNG TERKUTUK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Balas Dendam
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nurulina

Kirana kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat—menuntut balas atas kematian ibunya yang tragis. Kampung yang dulunya penuh kenangan kini telah dikuasai oleh orang-orang yang mengabdi pada kekuatan gelap, para penyembah jin yang melakukan ritual mengerikan. Ibunya, yang menjadi tumbal bagi kepercayaan jahat mereka, meninggalkan luka mendalam di hati Kirana.

Apakah Kirana akan berhasil membalaskan dendam ibunya, ataukah ia akan terjerat dalam kutukan yang lebih dalam? Bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang niat balas dendamnya? Temukan jawaban dari pertanyaan ini dalam perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kekuatan gelap yang tak terduga.

Apakah Kirana akan keluar sebagai pemenang, atau malah menjadi bagian dari kegelapan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Tak terasa sudah 2 minggu mereka di pesantren kyai Abdul, malam itu setelah selesai latihan, mereka berkumpul di sebuah tempat istirahat di tempat latihan mereka.

"Waktu nya tinggal tiga minggu lagi, dari sekarang kita harus menyusun rencana untuk misi kita disana" Azka berucap.

"Iya aku paham Azka, pertama kali nanti aku akan menuju rumah kami dulu, dan kalian berdua fokus untuk hidup kan surau" kata Kirana.

"Iya benar, surau disana harus di hidup kan, aku dan Rizal akan tinggal di surau saja," kata Azka.

"Kita kesana naik motor aja ya, lebih praktis, dan mudah bepergian kalo ada apa apa," ide Rizal.

"Iya aku setuju sama bang Rizal kak, kalo naik motor kita bisa cepat, dan untuk barang barang tinggal kita bawa carier aja" sambut Nisa setuju,

"Hal pertama yang harus kita selidiki yaitu Kades Hamid, aku curiga sama beliau, dan kita juga harus mencari tahu siapa itu nyai Surti," ucap Kirana.

"Tapi sebelum itu kita mampir dulu ke Lintang sari, kita temui pak Imran dan pak Rahmat, mencari info agar kita bisa menentukan apa langkah selanjutnya" kata Azka.

"Yasudah yok bubar besok mau sahur lageee, Azka susah bangun kalo sahur jadi harus cepat cepat tidur, hahaha" Rizal menyeletuk

"Sa ae lu, lu juga sama, kalo tidur kayak sapi mati!, wkwkwk" Azka tak mau kalah.

"Alah sama ae kalian ber dua, capek bangunin kalian tiap pagi, hahaha" kata Kirana menimpali...

Malam itu mereka memutuskan kan untuk kembali kekamar masing masing dan beristirahat,

Hari hari mereka lewati di pesantren itu, kyai Abdul banyak mengajar kan amalan amalan baik, mendidik mereka dengan disiplin, mereka juga di beri nasehat nasehat baik,

.

.

Tak terasa sudah 40 hari mereka lalui, mereka pun bersiap siap untuk pergi ke esok an hari nya, malam itu mereka berkumpul di ruangan kyai Abdul,

"Kalau sudah sampai di sana nanti, bawalah garam kasar dan daun bidara, cara nya seperti yang sudah pernah saya ajarkan, gunakan itu sebagai senjata untuk melawan jin jin jahat, jangan terpengaruh dengan wujud atau pun perkataan mereka, jangan lengah dan jangan tinggal kan ibadah. Ingat mereka mengambil kekuatan dari rasa takut kalian, mereka juga tak segan segan memanipulasi kalian," jelas kyai Abdul.

Mereka mengangguk paham, serta mengucap kan banyak Terima kasih pada guru mereka selama ini.

.

.

Keesokan harinya, mereka berpamitan pada kyai dan orang orang yang sudah membantu mereka selama disana, disana lah mereka dapat bekal ilmu dan keimanan. Pagi itu mereka memutuskan kan untuk singgah dahulu ke kota, membeli beberapa barang untuk persiapan mereka nanti

"Azka nanti kita singgah di kota dulu, untuk belanja peralatan, senter dan dll."

"Iya, daftar nya sama kamu kan kemarin."

"Iya ini ada kok."

Mereka singgah di kota sebelum pulang, dan segera menuju toko yang menjual alat alat mendaki, mereka membeli barang barang berupa, senter kecil, carier, berapa pisau kecil, serta beberapa barang lain nya, sementara Kirana dan Nisa kepasar terdekat membeli 1 pack garam kasar, bubuk cabe, dan barang kebutuhan lain nya, tak lupa mereka membeli juga satu bungkus daun bidara yang di giling sudah menjadi bubuk, merasa sudah lengkap, mereka pun kembali ke rumah masing masing, dan rencana nya mereka akan ke kampung itu malam ini juga.

Mereka berkumpul di rumah Azka, tiga buah sepeda motor, telah disiapkan, Azka dan Rizal membawa barang barang dan Kirana berboncengan dengan adik nya itu, persiapan telah matang,

"Ingat kalian harus hati hati disana, kalau kira kira tak sanggup sebaik nya pulang saja" ucap pak Hendra,

"Iya pak, do'akan kami agar selalu dalam lindungan yang maha kuasa" jawab Azka menenangkan bapak nya itu,

1
Nganu Kae
lanjut dong kak author
yang semangat dong yang semangat dong
aku penasaran nih
Nganu Kae
bagus sih penulisanya nggak bikin bingung pembaca dan menggambarkan situasi yang terjadi
semangat terus pokoknya author saya tunggu lanjutan eps nya👍🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!