NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Ayah

Jodoh Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa / Dunia Masa Depan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Shofiyah yang memiliki kekasih yang mapan dan baik akhirnya berjodoh dengan lelaki sederhana bernama Ahmad pilihan ayahnya, lika liku pernikahan yang dia alami menjadikan perjalanan rumah tangganya kian kuat dan bisa tetap langgeng hingga tua dan memliki 7 orang anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya Bekerja

Setelah bercengkrama kami pun pulang menjelang sholat ashar tadi sekalian mengantar kedua adikku ke kos baru yang akan mereka tempati. Kos yang cukup untuk mereka dekat dari sekolah tempat mengajar adikku.

Alhamdulillah aku sungguh bersyukur jika adikku langsung terpisah dari keluarga begitu sudah menikah berbeda dariku yang masih menumpang dirumah mertua walau hanya mereka yang tinggal bersama kami.

Setelah mengantar kedua adikku kami sekeluarga pulang kerumah ayah. Aku yang jengkel dan malas dengan sikap keluarga ibu tiriku pun memutuskan pulang keTakalar sore itu juga.

Kalian tau ayahku ini betul-betul menyayangi cucunya, beliau bahkan sampai menangis ketika aku berpamitan. Dan yah pasti beliau selalu menyisipkan dana untuk aku dan cucunya walaupun sudah ku tolak tetap saja beliau memaksa jadi aku hanya pasrah saja menerimanya.

"Terimami nak, sampai nya ji suamimu bekerja baru berhenti ayah kasih kamu uang. Tapi jangan halangi ayah memberi untuk cucu ayah ya!!". Itulah kata yang selalu diucapkan ayahku ketika aku dan suamiku menolak pemberiannya.

Akupun pulang kembali keTakalar tanpa berpamitan dengan ibu Tiriku dan keluarganya karena kesal dengan sikapnya yang keterlaluan itu.

Sampai di Takalar pun aku langsung masuk ke kamar membawa Umar untuk dibaringkan dan bersiap untuk sholat magrib karena sebentar lagi waktunya. Aku masuk pun kekamar mandi untuk bersih-bersih agar segar dan menghilangkan rasa jengkel yang ada.

"Ya Allah ampuni hambamu ini sejak tadi menyimpan emosi dan marah kepada orangtua sampai suamiku juga kena". Ucapku dengan pelan

Begitu aku selesai suamiku pun melakukan hal yang sama yaitu bersih-bersih sekaligus berwudhu karena dia akan lansung kemesjid untuk sholat berjama'ah kebetulan kedua mertuaku berada diatas dirumah si anak kesayangan..

Tanpa berpikir bagaimana keadaan kedua anaknya yang lain. Terutama sikecil Hadijah yang terlantar karena mementingkan si anak emasnya itu.

"Adek minta maaf ya kak atas sikap ade tadi sama kakak".. Ucapku setelah suamiku tiba dirumah sehabis sholat magrib..

"Tidak apa dek aku mengerti kalau kamu sangat kesal karena aku juga merasakan hal yang sama tadi.. Apalagi adikmu dan si Aksan adalah adik yang baik tidak pantas diperlakukan seperti itu di tengah orang banyak seperti itu. Aku juga pasti akan melakukan hal yang sama jika itu terjadi pada adik serta iparku!!".

"Alhamdulillah kak jika kakak tidak marah denganku karena sikapku juga tidak baik!!".

"Ya dek, hanya saja jangan melakukan tindakan yang merugikan karena emosi. Tidak semua orang bisa mengerti sikap kita!! ".

"Terima kasih atas pengertiannya kak. Btw ini mama sama bapak kapan pulang mereka sudah terlalu lama disana. Kan anak mama sama bapak bukan hanya mereka, kasian hadijah selalu ditinggal dan tidak diperdulikan walaupun dia jarang ada disini tetap saja dia harus selalu diperhatikan apalagi dia anak perempuan??, ucapku pada suamiku.

"Entahlah dek aku juga tidak mengerti dengan pemikiran kedua orang tuaku yang memproritaskan anak yang tidak seharusnya dan mengorbankan sibungsu tanpa berpikir, sekalipun,kita protes mereka tidak mendengarkannya!!".

"Ya sudahlah kak biarkan saja paeng nanti mereka sendiri menyesal kalau terjadi Apa-apa pada sibungsu, akibat kurang kasih sayang dari orangtua. Ayo mengaji saja lah ajari aku!!".

"Dengan senang hati sayangku!!".. Ucap suamiku mencium kening ku dengan sayang..

Ya kami sama seperti pasangan pada umumnya yang kadang bertengkar dan kadang bisa romantis apalagi suamiku memang dasarnya orang yang sangat cuek tapi perhatian.

Sebulan setelah pernikahan adikku. Tepat usia Umar 6 bulan. Kabar gembira akhirnya datang,

Bulan lalu suamiku ke makassar untuk melamar pekerjaan bersama dengan temannya tapi belum ada panggilan sampai sekarang dan akhirnya ada panggilan juga.

"Hallo Assalamu'alaikum". Ucap suamiku saat menerima telfon dari temannya yang saat itu bersama dengannya mencari pekerjaan.

"Waalaikumsalam.. Ucap dari seberang..

"Sibukki Ahmad?? Tanya temannya dari seberang.

"Tidak ji saudara kebetulan lagi bermainkah sama anakku, kenapaki saudara ada yang bisa kubantu??. tanya suamiku penasaran.

Aku mendengarnya karena dia memang selalu Menloudspeker handphonenya ketika menerima telpon dari orang yang tidak dikenal. Karena temannya menelpon dengan nomor baru.

"Alhamdulillah bisa kita ketemu saudara??, aku akan kerumahmu sekarang!!, setelah itu kita turun ke makassar jika kamu setuju kawan??

"Apami itu na kelihatan penting sekali??. Tanyanya penasaran

"Penting iya saudara ka masalah kerjaan ini". Heboh temannya itu.

"Iyakah seriuski??". ucap suamiku dengan nada semangat.

"Datang maki paeng cepat baru kita bicarakan!!".

"Iye siap-siap maki sekalian sapatau setuju jaki. Siapkanki fotokopi berkas ta seperti ijazah ta dan foto ta yang kemaren dipake melamar. Baru langsung kita turun ke makassar!! ".

Akhirnya teman yang ditunggu pun datang sedangkan suamiku sudah menunggu dan dalam keadaan rapi serta berkas yang dikatakan tadi juga sudah siap dalam tas yang dia bawah.

Ya aku membelikan tas untuk suamiku karena tasnya dulu sudah rusak dan kami kerepotan membawa barang jika pakai tas jinjing. Tas yang cocok untuk dipakai bekerja.

Begitu juga dengan pakaian serta sepatu dan masih banyak keperluan lain yang sengaja aku belikan untuk menunjang penampilannya karena ketika dia bekerja dia tidak pusing memikirkannya

"Assalamu'alaikum!!". saat terdengar suara ketukan pintu dan ucapan salam terdengar dari bawah rumah..

"Wa'alaikumussalam". jawab suamiku sambil menghampiri temannya dan mengajaknya naik tapi temannya tidak mau. mereka mengobrol dibawah rumah diteras duduk yang berada dibawah rumah. Entah apa yang mereka bicarakan. Tidak lama suamiku naik menemuiku dengan wajah bingung..

"Kenapaki kak muka ta begitu sekali??". Tanyaku penasaran..

Suamiku menghela nafas mungkin merasa tidak enak..

"Kenapaki kak, jangan kita bikin orang khawatir dende??". Melihatnya yang tak kunjung bersuara..

"Dek bisa kita kasihkan ka uang 650ribu?? Cicitnya pelan

Aku yang bingung pun bertanya " mauki apakan uang segitu kak??

"Begini dek, tadi temanku bilang aku diterima bekerja sebagai security di Mall Nipah, hanya saja aku harus membayar uang sebesar 650ribu untuk bisa masuk katanya itu untuk seragam dan biaya lainnya!!".

"Seriuski?? Tanyaku dengan Heboh

"Katanya begitu kalau tidak aku harus cari kerja yang lain, Karena dia juga begitu memasukkan uang untuk persiapan itu.. Gimana dek kira-kira punyaki??". Tanyanya pelan.

"Alhamdulillah kalau seperti itu kak. Insya allah ada kok, tapi tidak ada cash aku harus mengambil di ATM dulu, mauji menunggu temanta??". Tanyaku dengan kening mengkerut.

Suamiku memelukku dengan haru dan sayang. "tunggu aku akan memberitahunya dulu".

Aku bersiap mengambil ATM ku didompet untuk pergi menarik uang kebetulan link BRI disini dekat hanya 3 menit jika menggunakan motor. Akupun memakai kaos kaki dan jaket karena lengan bajuku pendek walaupun memakai Cadar. Aku pun turun sambil menggendong Umar kebawah rumah untuk menemui suamiku sekaligus temannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!