Dipersatukan karena sebuah perjodohan, membuat Zidan tidak benar-benar bisa menjalani pernikahan seperti semestinya. Terlebih lagi, wanita yang menjadi istrinya pun sangat menutup diri dan tidak menganggapnya sebagai suami.
Hingga suatu hari, di saat sudah sangat merasa kesepian dan menyerah dengan pernikahannya, Zidan pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Di sanalah dirinya bertemu dengan wanita cantik bernama Chika Fadwa Atmaja dan menghabiskan malam bersama.
Tanpa disangka, ternyata mereka adalah dua orang yang sama-sama kesepian. Karena kesamaan itu, terjadilah kesepakatan untuk menjalin sebuah hubungan yang saling menguntungkan.
***
" Mulai detik ini, kamu adalah milikku dan hanya aku yang boleh menyentuh tubuh indahmu " ~ Zidan Biantara Mahardika.
***
IG : gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Sedikit Berbohong
Cukup dengan menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit, akhirnya Zidan sampai juga di apartemen miliknya. Jari-jarinya begitu lincah menekan nomor-nomor sandi di pintu apartemen itu karena sudah sangat tidak sabar untuk bertemu dengan sang kekasih tercinta. Mungkin baru sekitar enam jam dia pergi dari apartemen, tetapi sudah merasakan rindu.
Sepertinya setelah ini pria itu tidak akan bisa jauh-jauh dan berlama-lama berpisah dari Chika, karena jelas akan cepat rindu. Rasa rindu yang datang tanpa disadarinya dan baru terasa setelah mendengar suara lembutnya.
Ceklek.
" Baby.. Aku pulang.. " teriak Zidan yang langsung masuk ke dalam apartemen.
Tak ada tanda-tanda kehidupan di ruang tamu maupun dapur, kemungkinan besar kekasihnya itu sedang berada di kamar. Lagipula kamar adalah tempat ternyaman dan kesukaan bagi Chika yang sedang selalu ingin bermalas-malasan.
Dengan cepat, Zidan pun segera beranjak pergi dari sana dan menuju ke kamar yang mereka tempati. Tentunya sebelumnya tidak lupa untuk mengunci pintu apartemen terlebih dengan benar.
Sesuai dugaannya, memang benar Chika berada di kamar dan bertepatan keluar dari kamar mandi. Wanita itu baru saja selesai membersihkan dirinya, terbukti dengan tubuh yang masih terbalut handuk dan rambut yang basah.
" Om Zidan? " ucap Chika yang sama sekali tidak mengetahui kedatangan kekasihnya itu.
Sangat jelas jika dia merasa terkejut sekaligus senang, karena akhirnya orang yang sedari tadi dikhawatirkan dan ditunggunya akhirnya pulang juga.
Tanpa perlu berlama-lama, wanita itu langsung berlari ke arah Zidan dan memeluknya dengan sangat erat. Hatinya benar-benar sudah lega dan tenang karena sang kekasih sudah pulang dalam keadaan yang baik-baik saja.
Sementara Zidan, dia juga langsung membalas pelukan dari Chika dengan tak kalah eratnya. Sesekali memberikan kecupan di puncak kepala kekasihnya itu sebagai ungkapan rasa bersalahnya telah dengan sengaja menghilang selama seharian ini.
" Maafkan aku ya, Baby.. Aku sudah pergi terlalu lama dan membuat kamu merasa khawatir. Kamu pasti tadi sangat kesepian karena sendirian di apartemen selama aku pergi " ucap Zidan sangat merasa bersalah.
" Iya, tidak apa-apa kok, Om.. Aku hanya khawatir dan takut kenapa-napa saja " jawab Chika yang berada di dalam pelukan Zidan.
" Aku juga sebenarnya tidak kesepian, karena tadi Aurel datang ke sini untuk bermain. Aku kan sudah memberitahu Om melalui pesan " lanjut Chika.
Jujur saja, sebenarnya Zidan tidak mengetahui tentang kedatangan sahabat dari kekasihnya itu karena belum memeriksa ponselnya secara keseluruhan. Namun, itu juga bukan sebuah masalah yang besar dan malah dia harus berterima kasih pada Aurel yang telah menemani Chika selama dirinya pergi.
.
.
.
" Oh iya, Om.. Gimana tadi pembicaraan dengan Mama-nya Om? Apa Om benar-benar memberitahukan tentang hubungan kita? " tanya Chika melepaskan pelukannya.
Tentu saja Chika sangat penasaran dan ingin mengetahui tentang pembicaraan Zidan dengan ibunya. Walaupun sudah mencoba untuk berpikir positif dan menerima apapun tanggapan dari ibu sang kekasih, tetapi rasa takut dan khawatir jelas saja masih ada.
Pasalnya apapun alasannya, dirinya tetap sebagai pihak yang salah karena telah bersedia menjadi simpanan dari Zidan. Hanya saja, Chika tetap berharap jika ibu dari Zidan itu masih bisa mencoba mengerti semua penjelasannya nanti.
" Ya begitulah, Baby.. Aku tidak bisa membenarkan semua yang kita lakukan ini dan tentunya Mama merasa kecewa. Tapi, kamu tenang saja dan tidak perlu memikirkan apapun karena aku sudah menjelaskan semuanya pada Mama, termasuk pernikahanku yang sudah hancur bersama Marsha " jawab Zidan menghela napasnya panjang.
" Walaupun Mama marah, itu juga tidak akan lama dan pasti akan secepatnya membaik kok. Aku yakin Mama pasti akan mengerti dengan semua alasanku dan menerima kamu, hanya saja butuh waktu. Apalagi kamu sedang mengandung cucu yang selama ini dinanti-nantikannya, jadi pasti Mama akan sangat menyayangi kamu " lanjut Zidan pada Chika.
Terpaksa Zidan sedikit berbohong tentang semua yang terjadi karena tidak ingin membuat kekasihnya itu kepikiran dan berpengaruh pada kandungannya. Padahal dirinya sendiri pun tidak bisa memastikan sang ibu akan bisa memaafkannya atau tidak.
Setidaknya satu hal yang akan selalu dia perjuangkan, yaitu meyakinkan Mama Naima untuk menerima buah hatinya dengan Chika. Mungkin memang saat ini ibunya itu masih marah dan kecewa, tetapi suatu saat pasti luluh juga.
Untuk masalah perceraiannya dengan Marsha, tidak akan ada satu pun yang bisa mengubah keputusannya itu. Lagipula dia sudah menjatuhkan talak tiga, maka dengan hal itu tidak ada jalan untuk tetap mempertahankan pernikahan yang sudah rusak itu.
" Benarkah, Om? Apa Mama-nya Om benar-benar akan menerimaku dan anak kita? " tanya Chika menatap wajah pria itu untuk memastikannya.
" Tentu saja, Baby.. Tidak mungkin Mama tidak menerima menantu sebaik kamu dan cucu kesayangannya " jawab Zidan menganggukkan kepalanya dengan sangat yakin.
Sebisa mungkin dia juga berusaha untuk meyakinkan Chika dan membuat kekasihnya itu percaya jika semuanya akan baik-baik saja. Dia juga akan melakukan apapun agar semua masalah itu secepatnya selesai.
" Aku hanya minta pada kamu untuk sedikit bersabar ya.. Tolong juga kamu mengerti kalau sekarang Mama masih marah dan merasa kecewa " ucap Zidan sembari mengusap lembut salah satu pipi kekasihnya itu.
Chika pun menganggukkan kepalanya. " Iya Om.. Aku akan selalu sabar dan mengerti kok " jawan Chika tersenyum.
Sungguh, Zidan merasa sangat bersyukur memiliki Chika yang penurut dan juga sangat pengertian. Ternyata sang kekasih bisa bersikap sangat dewasa dari usianya terpaut 13 tahun lebih muda darinya.
" Kalau begitu, sekarang kamu ganti pakaian gih.. Nanti malah masuk angin loh " ucap Zidan karena kekasihnya itu masih mengenakan handuk saja untuk menutupi tubuhnya.
" Siap, Bos! " jawab Chika dengan cepat.
Zidan pun tertawa kecil mendengar itu dan hanya memperhatikan Chika yang langsung berlari kecil menuju ruang ganti. Hal-hal sederhana seperti ini-lah yang terkadang menjadi pengobat lelahnya dan membuatnya lupa dengan masalah besar yang sedang dihadapinya.
" Maafkan aku harus sedikit berbohong, Chika.. Semua yang aku lakukan ini untuk kebaikanmu dan juga calon anak kita " batin Zidan setelah sang kekasih hilang dari pandangannya.
***
Alhamdulillah bisa update lagi hari ini.. Maaf kemarin tidak sempat untuk update karena ada sebuah urusan di dunia nyata 🙏😁
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘