NovelToon NovelToon
Hot Summer Boyz

Hot Summer Boyz

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:857
Nilai: 5
Nama Author: Sara Budi

Hot Summer Boyz yang diperankan oleh anggota group THE BOYZ : Hyunjae, Juyeon, Younghoon, Sangyeon, Sunwoo, Eric, Juhaknyeon, Jacob, Kevin, Changmin (Q), Chanhee (New) tentang sebelas cowok tampan yang sedang berlibur ke sebuah pulau tropis dan bertemu dengan gadis bernama Nikita serta dua sahabatnya, Echa dan Yesha.

Kehadiran para gadis ini yang nantinya bakal memicu cinta segitiga, momen manis, dan dinamika yang tak terduga.

⚠️Ini pengalaman musim panas yang tidak bisa kamu abaikan. HOT SUMMER BOYZ menunggu DEOBI! Let’s dive in!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Budi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 3 Quality Time With Boyz

Langit siang itu cerah. Angin pantai bertiup lembut, bikin suasana jadi lebih santai. Sebelas pemuda itu berkumpul di area belakang villa, dekat kolam renang. Mereka udah sepakat buat nggak ngundang Nikita, Echa, dan Yesha hari ini. Alasannya? Karena mereka pengen quality time sebagai genk. Setidaknya, itu yang diomongin Sangyeon.

"Guys, ini saatnya kita balik ke masa SMA!" seru Sangyeon sambil mengangkat segelas minuman dinginnya.

"Tunggu, siapa yang SMA? Kita udah lewat masa itu, bro" celetuk Eric, yang sibuk membenarkan rambutnya di pantulan kaca pintu villa.

"Udah, diam lo. Maksud gue, kita nostalgia. Kita main game kayak dulu. Truth or dare, misalnya" balas Sangyeon sambil menyengir.

"Denger kata 'truth or dare,' kenapa gue langsung curiga?" Kevin menatap Sangyeon penuh rasa waspada.

Sementara mereka ribut soal aturan main, di pojok villa, Hyunjae duduk sendirian di sofa outdoor. Dia kelihatan nggak ikut larut dalam obrolan. Matanya terpaku ke layar ponsel, di mana sebuah pesan muncul:

"Kapan kamu mau balik dan urus perusahaan, Hyunjae? Main-main terus bukan solusi"

Pesan dari ayahnya. Pesan yang selalu membuat dadanya terasa berat.

Hyunjae membaca ulang pesan itu beberapa kali, seperti mencari arti tersembunyi di balik kata-kata sederhana itu. Tapi dia tahu, nggak ada yang tersembunyi. Ayahnya hanya ingin dia kembali ke rumah, kembali ke dunia yang selama ini dia coba hindari.

"Hyunjae, lo kenapa diem aja?" suara Changmin tiba-tiba memotong lamunannya.

Hyunjae langsung menyembunyikan ponselnya dan mencoba tersenyum. "Nggak apa-apa. Gue cuma lagi menikmati udara"

Changmin mendudukkan dirinya di sebelah Hyunjae sambil membawa kamera. "Udara apa? Lo keliatan kayak orang abis baca surat penolakan cinta"

Hyunjae hanya tertawa kecil, tapi nggak menjawab.

Di sisi lain kolam, Jacob dan Sunwoo sudah mulai perang bantal air. Sunwoo yang dikenal penuh energi nggak mau kalah begitu saja. "Jacob, lo pikir lo bisa menang lawan gue? Gue raja game, bro!"

Jacob hanya tersenyum sambil menyiapkan serangan berikutnya. "Raja game, tapi kalah sama bantal air? , bro!"

Di dekat mereka, Juhaknyeon duduk santai di kursi panjang sambil menikmati jus mangga. Gayanya tetap seperti biasa, parlente dan penuh percaya diri. Dia mengamati temannya yang sibuk berisik sambil menggeleng pelan.

"Kadang gue mikir, kita ini terlalu tua buat main kayak gini" katanya setengah bicara ke diri sendiri.

"Terlalu tua? Lo ngomong kayak kakek-kakek aja" sahut Younghoon, yang duduk di sebelahnya sambil scrolling feed media sosial di ponselnya.

"Ya, tapi jujur aja, gue lebih suka suasana tenang. Main kayak gini tuh... gimana ya? Anak kecil banget" jawab Juhaknyeon sambil mengibaskan tangannya.

Di dapur terbuka, Chan Hee sibuk bikin camilan untuk semua orang. Dia menuang adonan pancake ke penggorengan sambil bersenandung kecil. Sementara itu, Sangyeon duduk di meja, mengawasi.

"Lu beneran masak sendiri? Gue pikir lu bakal nyuruh orang" komentar Sangyeon sambil melirik adonan.

"Masak tuh terapi buat gue" jawab Chan Hee santai. "Lagian, gue lebih percaya diri sama hasil masakan gue daripada makan makanan yang lo pilih"

Sangyeon tertawa kecil. "Oke, fair point."

Sementara semua orang sibuk dengan kegiatan masing-masing, Hyunjae tetap terdiam di tempatnya. Matanya sesekali melirik ponselnya yang tergeletak di meja.

"Hei, bro, lo kenapa? Dari tadi diem aja" suara Juyeon tiba-tiba muncul. Dia duduk di sofa sebelah Hyunjae, membawa dua kaleng soda.

Hyunjae menghela napas pelan. "Gue cuma lagi nggak mood buat ikutan main aja"

Juyeon menyerahkan salah satu kaleng soda ke Hyunjae, lalu menatapnya serius. "Kalau ada apa-apa, lo tau kan lo bisa cerita ke gue?"

Hyunjae hanya tersenyum tipis. "Gue tau. Tapi ini bukan sesuatu yang bisa dipecahin dengan cerita"

Juyeon nggak mendesak. Dia tahu Hyunjae bukan tipe orang yang gampang buka diri. Tapi dia tetap di sana, duduk diam di samping temannya, memberi ruang kalau Hyunjae mau bicara.

Di dekat kolam, Eric yang penuh energi mencoba menghidupkan suasana lagi. "Oke, gue punya ide! Gimana kalau kita lomba loncat dari tebing ke laut. Siapa yang takut, dia yang masak malam ini!"

Sunwoo langsung berdiri. "Tebing? Gue suka tantangan! Mana tebingnya?"

Changmin mengangkat kamera sambil tersenyum. "Oke, ini bakal jadi konten epic. Gue siap ngerekam!"

Tapi Juhaknyeon hanya melipat tangan di dada. "Gue nggak mau. Loncat dari tebing tuh bahaya. Dan gue nggak bakal masak malam ini."

"Lo takut, ya?" goda Eric dengan nada mengejek.

Juhaknyeon menatap Eric dengan tajam. "Takut? Siapa yang takut?? Gue cuma nggak mau mati muda, bro. Tantangan lo tuh terlalu diluar manusia pada umumnya!! Coba bayangin kalau tiba-tiba loe kpleset pas lagi manjat trus mati??!! Emang nyama dijual?? Enggak bro!!!"

Kevin tiba-tiba ikut campur. "Gue setuju sama Juhaknyeon. Kadang lo terlalu... apa ya? Nggak pake otak"

"Udah, udah. Jangan berantem. Kita bikin kompetisi lain aja," usul Changmin cepat-cepat sebelum suasana makin panas.

Eric manyun, Sunwoo membalikkan bibirnya seolah ngomong "HMMMM"

Matahari mulai turun, menciptakan gradasi warna oranye dan merah di langit. Hyunjae masih di tempatnya, tapi kali ini dia memegang ponselnya, membaca pesan ayahnya untuk kesekian kali.

"Hyunjae" suara Juyeon kembali memanggilnya. Kali ini nada suaranya lebih serius.

Hyunjae menoleh. "Kenapa?"

"Gue tahu lo punya masalah. Dan gue nggak bakal maksa lo cerita. Tapi lo harus ingat satu hal. Kita di sini buat santai. Jangan bawa beban itu ke sini,okey" kata Juyeon sambil menatapnya dalam-dalam.

Hyunjae terdiam. Kata-kata Juyeon seperti tamparan lembut yang membangunkan dia dari lamunannya.

"Oke. Thanks bro" jawabnya pelan.

Malam itu, meski suasana di villa penuh dengan tawa dan canda, Hyunjae tetap merasa ada jarak. Tapi dia berjanji pada dirinya sendiri, dia akan mencoba menikmati liburan ini. Karena mungkin, ini satu-satunya kesempatan dia buat benar-benar merasa bebas sebelum dia kembali ke kenyataan yang menunggu di luar sana.

Malam semakin larut. Suara ombak di kejauhan dan desiran angin pantai menjadi melodi yang menenangkan. Satu per satu penghuni villa mulai terlelap di kamar masing-masing. Tapi tidak dengan Sangyeon.

Dia duduk di sofa ruang tengah dengan layar ponselnya menyala. Wajah di layar itu adalah pacarnya yang sedang kuliah di luar negeri. Sangyeon tersenyum hangat, matanya tidak lepas dari layar.

"Sayang, Hari ini gimana kabarnya? Capek nggak?" tanya Sangyeon dengan nada lembut.

"Capek banget honey! Tugas numpuk!!! Tapi ya gitu deh, untungnya ada kamu" jawab gadis di seberang layar sambil tersenyum manis.

"Sayang, pap itu kamu dong"

"Tadi siangkan udah??" ucapnya dengan nada sedikit kesal.

"I'm h**ny. Buruan baby!!"

Percakapan itu terus berlanjut. Sangyeon bahkan berbicara dengan pacarnya layaknya hubungan suami istri. Sangyeon terbawa nikmat hingga ke ubun-ubun. Saking menikmatinya, dia menyandarkan tubuhnya ke sofa dan tidak sadar bahwa Eric, yang baru selesai bermain game, mengintip dari balik pintu dapur.

Eric menonton dan melihat sisi Sangyeon yang jarang dia lihat. Dia mendekat pelan, lalu pura-pura batuk keras.

"Eghmm" seru Eric dengan nada menggoda sambil melipat tangan di dada.

Sangyeon langsung panik, wajahnya memerah. "Eric, sialan lo! Ngapain lo di sini?"

Gadis di layar tampak terkejut. "Itu siapa baby?"

"Ah, cuma temen satu villa. Jangan peduliin dia," jawab Sangyeon cepat-cepat.

Eric tertawa kecil, jelas menikmati situasi itu. "Gue nggak nyangka ternyata Sangyeon hip......"

Sangyeon buru-buru matiin video callnya dan tabok Eric.

"Eric, sumpah, gue tabok lo!" ucap Sangyeon marah, mencoba menahan suara agar tidak membangunkan yang lain.

Kericuhan kecil itu berlanjut, tapi untungnya tidak sampai membangunkan penghuni villa lainnya.

Angin malam bertiup lembut, membawa suara debur ombak yang menenangkan. Echa berjalan sendirian di tepi pantai, menikmati kesendirian di bawah langit malam yang penuh bintang. Ia hanya ingin melarikan diri sejenak dari keramaian villa. Tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara dari belakang.

"Echa?"

Echa menoleh. Ia melihat sosok Younghoon berdiri beberapa meter darinya. Dengan hoodie yang terlihat kebesaran dan ekspresi ragu, dia tampak sedikit canggung.

"Eh, Younghoon? Kok lo di sini?" tanya Echa, suaranya terdengar datar, namun matanya sedikit menyipit, mencoba memahami maksud kedatangannya.

Younghoon tertawa kecil, gugup. "Eh... gue liat lo jalan keluar, jadi... ya, gue ikut aja. Gue nggak ganggu, kan?"

Echa menaikkan alis. "Ganggu? Nggak sih. Omong-omong malam gini lo ngapain jalan sendirian?"

Younghoon menggaruk tengkuknya, sebuah kebiasaan yang langsung muncul saat dia gugup. "Gue cuma... ya, pengen jalan juga. Sekalian... eh, kenalan lebih baik?"

Echa tertawa kecil sambil menundukkan kepala

Younghoon terlihat lega mendengar itu. Ia berjalan di samping Echa, menjaga jarak, tapi jelas-jelas tampak kikuk. Beberapa kali dia melirik Echa, tapi langsung mengalihkan pandangannya ke arah laut ketika Echa menoleh.

Mereka berjalan dalam keheningan beberapa menit sebelum Younghoon membuka suara. "Btw, lo sering jalan sendirian malam-malam gini?"

"Kadang" jawab Echa singkat. "Kenapa emang?"

"Ah, nggak apa-apa. Gue cuma penasaran aja. Maksudnya, gue nggak pernah kepikiran buat keluar malem cuma buat jalan-jalan" balas Younghoon sambil tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana.

Echa meliriknya. "Berarti lo kurang menikmati hidup"

Younghoon langsung salah tingkah. "Eh, nggak juga. Maksud gue ya beda orang, beda kebiasaan, kan?"

Echa hanya tersenyum tipis. Mereka melanjutkan langkah sampai tiba di batu besar yang menghadap ke laut. Echa duduk di atasnya tanpa berkata apa-apa, sedangkan Younghoon ragu-ragu sebelum ikut duduk di dekatnya.

"Eh... gue boleh duduk di sini, kan? Maksud gue, kalau lo nggak keberatan" tanyanya pelan.

Echa menatapnya dengan alis terangkat. "Duduk aja. Nggak usah izin segala"

Younghoon tersenyum canggung, wajahnya memerah. "Iya, iya. Maaf... gue... agak kikuk aja"

"Kikuk kenapa?"

Younghoon mengangkat bahu, menunduk sambil memainkan ujung hoodie-nya. "Nggak tahu. Mungkin karena gue baru kenal lo. Gue jarang ngobrol sama orang baru, sih"

Echa tersenyum kecil, lalu memandang ke laut. "Santai aja. Gue nggak gigit, kok"

Younghoon tertawa kecil mendengar itu, tapi dia masih tampak malu-malu. Beberapa kali dia mencoba membuka obrolan, tapi selalu gagal menemukan kata-kata yang pas.

"Eh... bintang malam ini bagus, ya" akhirnya dia berkata, mencoba mengisi keheningan.

Echa melirik ke atas, lalu mengangguk. "Iya, bagus."

Younghoon tersenyum lega, merasa setidaknya dia tidak salah bicara kali ini. "Kayaknya lo suka banget sama suasana kayak gini, ya? Tenang, nggak rame"

"Kadang gue butuh kayak gini. Apalagi kalau suasana di villa terlalu ribet" jawab Echa.

Younghoon mengangguk pelan, mencoba memahami. "Gue ngerti sih. Gue juga nggak terlalu suka keramaian"

Percakapan mereka terus mengalir pelan. Younghoon masih sering terlihat malu-malu, tapi Echa mulai merasa ada sisi manis dari kegugupannya. Di bawah langit malam yang penuh bintang, mereka berbagi obrolan kecil yang sederhana namun membuat mereka saling mengenal sedikit lebih baik.

Dan di balik semua rasa canggungnya, Younghoon tahu satu hal, dia ingin mengenal Echa lebih dekat lagi.

Bersambung

Bagaimana tanggapan kalian?

■BANTU AUTHOR LIKE, FOLLOW, AND KOMENTAR YA🙏

GOMAWO CHINGU💙😉

1
Saidah_noor
masih baru ya...
Sara Budi: iya masih baru
total 1 replies
Noorphans.
Mantap nih!
Sara Budi: makasih chingu yaa💙💙💙
total 1 replies
Eirlys
Sempurna deh ini. 👌
Sara Budi: makasih chingu yaa💙💙
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!