My Sugar Baby
Dipersatukan karena sebuah perjodohan, membuat Zidan tidak benar-benar bisa menjalani pernikahan seperti semestinya. Terlebih lagi, wanita yang menjadi istrinya pun sangat menutup diri dan tidak menganggapnya sebagai suami.
Hingga suatu hari, di saat sudah sangat merasa kesepian dan menyerah dengan pernikahannya, Zidan pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Di sanalah dirinya bertemu dengan wanita cantik bernama Chika Fadwa Atmaja dan menghabiskan malam bersama.
Tanpa disangka, ternyata mereka adalah dua orang yang sama-sama kesepian. Karena kesamaan itu, terjadilah kesepakatan untuk menjalin sebuah hubungan yang saling menguntungkan.
...***...
" Mulai detik ini, kamu adalah milikku dan hanya aku yang boleh menyentuh tubuh indahmu " ~ Zidan Biantara Mahardika.
...***...
Di sebuah malam yang sangat membosankan, Zidan memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Dengan ditemani oleh sang sahabat, dia menginjakkan kakinya untuk pertama kalinya di tempat tersebut.
Sebelumnya, Zidan sama sekali tidak pernah berpikir akan pergi ke tempat yang seperti itu. Selain karena ada larangan dari orang tuanya, lingkungannya juga cukup jauh dari hal-hal yang sering dilakukan di sana. Hanya saja, kali ini dirinya benar-benar merasa sangat stres dan butuh sesuatu untuk membuatnya lebih baik.
Maka dari itu, akhinya Zidan menerima ajakan dari sahabatnya. Sebenarnya bukan sekali atau dua kali saja ajakan itu, tetapi sebelumnya dia selalu menolaknya.
" Jadi, hampir tiap malam kami datang ke sini? " tanya Zidan setelah mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi.
Pria itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat hiburan malam itu. Ternyata banyak rekan bisnis dan orang-orang yang dikenalnya yang juga mencari hiburan di sana.
Tak jarang dari mereka yang turun ke lantai dansa dan berjoget bersama dengan wanita-wanita penghibur. Terlihat jelas sekali begitu lepas dan sepertinya merasa sangat bahagia.
" Iya.. Hitung-hitung cari hiburan, karena banyaknya pekerjaan sangat membuat aku merasa stres " jawab sang sahabat, yaitu Baim.
Tak lama kemudian, Baim memanggil seorang pelayan dan memesan minuman. Entah apa yang dipesan sang sahabat, Zidan pasrah saja. Dia mencoba percaya saja pada sahabatnya itu yang katanya akan membantunya mencari ketenangan.
Sejujurnya, Zidan merasa sedikit tidak nyaman berada di sana. Terlebih lagi suara musik yang keras dan memekakkan telinga.
" Santai saja, Zi.. Ini pertama kalinya kamu ke tempat ini, jadi wajar kalau kamu merasa tidak nyaman " ucap Baim menepuk pelan pundak Zidan.
" Lagipula, lebih baik kita di sini dan menikmatinya saja. Daripada kamu di rumah, selalu dicueki juga sama istrimu " lanjut Baim yang cukup tahu permasalahan di rumah tangga sang sahabat.
Zidan menganggukkan kepalanya dan mencoba untuk membiasakan dirinya di sana. Semua yang dikatakan sahabatnya itu memang benar, dia memang memiliki istri tapi tidak pernah menganggapnya.
" Ini.. Minumlah. Awalnya memang tidak enak, tapi aku yakin kamu akan menyukainya. Minuman ini juga yang akan membuat kamu merasa tenang dan melupakan semua masalah yang terjadi dalam rumah tanggamu " ucap Baim memberikan satu gelas kecil berisi minuman beralkohol.
Meskipun sedikit ragu, Zidan menerimanya dan mencoba untuk meminumnya. Untuk pertama kalinya juga, dia merasakan minuman yang seperti itu.
Hal yang pertama dirasakannya adalah pahit dan tenggorokannya juga terasa panas. Mungkin itu wajah karena baru pertama kali meminumnya dan nanti akan terbiasa.
" Mau lagi? " tawar Baim pada Zidan.
" Boleh " jawab Zidan menganggukkan kepalanya.
Sekali lagi, Baim menuangkan minuman itu ke dalam gelas milik Zidan. Pria itu tersenyum puas melihat sang sahabat mulai menikmatinya.
Hingga lama kelamaan, Zidan benar-benar terbiasa dan terus meminta minuman itu. Padahal sebagai pemula, tentu saja kepala sudah terasa pusing.
.
.
.
Kira-kira di gelas yang ke sepuluh, Zidan sudah benar-benar mabuk dan hampir kehilangan kesadarannya. Melihat sang sahabat yang sudah cukup parah, maka Baim tidak memberikan minuman itu lagi walaupun Zidan terus memintanya.
" Kasih aku lagi, Im.. Aku mau benar-benar tenang. Aku sudah terlalu pusing dengan permintaan Mama dan Marsha yang selalu mengabaikan aku " pinta Zidan ingin merebut botol minuman itu dari sang sahabat.
" Tidak, Zi.. Kamu sudah minum sangat banyak dan bisa-bisa malah nanti kamu semakin tidak terkendali " jawab Baim menjauhkan botol minuman itu.
Awalnya, Baim hanya ingin membuat Zidan tenang dan melupakan masalah rumah tangganya. Sama sekali tidak dia sangka sang sahabat akan mabuk separah ini.
" Woy, Marsha! Kalau kamu tidak menganggapku sebagai suami, kenapa kamu menerima perjodohan ini? Selama ini aku mencoba bertahan, tetapi kamu semakin tertutup dan mengabaikan aku " racau Zidan meluapkan yang dirasakannya.
Sementara Baim, sahabat dari Zidan itu hanya membiarkannya saja dan mendengarkannya saja. Di saat Zidan lebih sedikit tenang dan lelah, dia akan mengantarkan sang sahabat untuk pulang.
Hanya saja, tiba-tiba ada seorang wanita yang jatuh ke atas pangkuan Zidan. Entah siapa gerangan wanita asing itu, tetapi sepertinya keadaannya tidak jauh berbeda.
Tentu saja Zidan sangat-lah terkejut dan kedua matanya langsung terbuka lebar. Apalagi, wanita asing itu langsung mencium bibir dengan sangat rakus.
Sontak tubuhnya langsung menegang, tetapi tidak bisa dipungkiri dia pun langsung terpancing. Tanpa peduli siapa wanita asing itu, Zidan membalas ciuman itu dan memeluk erat pinggang ramping itu.
" Manis dan.. sangat menggoda " batin Zidan yang sangat menyukainya.
Sebagai seorang pria yang tidak pernah mendapatkan sentuhan seperti ini dan dalam pengaruh minuman alkohol, Zidan benar-benar tidak bisa menahan dirinya lagi. Wanita itu pun sepertinya juga merasakan hal yang sama, terbukti dengan semakin bergerak gelisah di atas pangkuannya.
Ternyata, bukan hanya Zidan saja yang terkejut, tetapi Baim juga di sampingnya. Pria itu bahkan sampai menganga dan tidak bisa percaya dengan apa yang terjadi di hadapannya.
" Gila! Siapa perempuan ini? Zidan juga bisa-bisanya langsung menyambutnya seperti itu " gumam Baim yang masih sangat-sangat terkejut.
Jelas semua itu tidak bisa dibiarkan tetap terjadi di sana. Apalagi sang sahabat dan wanita itu juga semakin panas saja. Setidaknya dia harus membawa keduanya ke tempat yang tepat.
Akhirnya, Baim memutuskan untuk menyewa kamar yang ada di tempat itu dan membawa mereka yang semakin tidak terkendali ke sana. Tidak mungkin juga dia menghentikannya dan membiarkan Zidan semakin tersiksa. Walaupun dia sangat tahu jika yang mereka berdua lakukan itu salah.
" Ist.. Kalian berdua cepatlah masuk " decak Baim menggiring kedua orang itu yang tidak mau dipisahkan.
Setelah itu, Zidan dan wanita asing itu masuk ke dalam kamar itu. Keduanya semakin tidak karuan dan tidak terkendali karena diberikan kesempatan untuk berbuat lebih.
***
Halo, Guys👋 Semoga kalian suka dengan karya baru saya ini ya🥰 Ikuti terus juga kisah ini sampai selesai 😁🙏
Oh iya, kisah Ansel-Adelia juga masih update kok dan akan segera menuju akhir 🤗
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments