NovelToon NovelToon
ENDING (Akhir Dari Cinta Dan Dendam)

ENDING (Akhir Dari Cinta Dan Dendam)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Kembar / Pernikahan Kilat
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Inka

Pernikahan mereka dan hubungan mereka hancur karena kesalahpahaman. Setelah mengetahui penyamaran masing-masing. Kesalahpahaman itu akhirnya terbongkar. Bagaimana cara Kalix mengobati luka menyakitkan di hati Callista dimasa lalu?

Jangan lupa baca cerita author tanpa diskip ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Diantara semuanya, hanya Lukas yang paling excited berangkat ke pantai Odaiba. Bahkan tanpa lupa Lukas membawa peralatan melukisnya.

"Lebih baik kita sarapan dulu sebelum berangkat." kata Kalix membantu kedua putranya naik ke atas mobil.

"Bagaimana kondisi Mommy? Apa dia masih sering mengunjungi rumah sakit?" tanya Kalix menatap asistennya.

"Benar, Tuan. Beberapa hari yang lalu Nyonya besar terlihat mengunjungi dokter Martin."

Kalix mengangguk dengan raut wajah yang sulit diartikan.

Tak beberapa lama mobil yang mereka tumpangi tiba di sebuah restoran mewah. Kali ini Sakura membawa mereka ke restoran yang khusus menyediakan makan western.

"Kalian masuk lebih dulu. Daddy mau mengobrol sesuatu dengan Uncle." kata Kalix menatap kedua putranya.

"Bawa kedua putraku ke dalam." perintah Kalix kepada Sakura.

"Baik, Tuan."

Sakura membawa Lukas dan Kendrick masuk ke dalam restoran.

Setelah kepergian mereka, Kalix menyerahkan sesuatu kepada Aston.

"Apa kau sudah mendapatkan rambut wanita itu?" tanya Kalix menatap asistennya.

"Sudah Tuan. Kebetulan saya membawanya." Aston merogoh kantong jaket yang dikenakannya. Ia mengeluarkan sebuah plastik klip dan memberikannya kepada Kalix.

"Setelah makan siang, bawa kedua sampel itu ke rumah sakit." ujar Kalix sembari menatap lurus ke depan.

"Sebenarnya aku tidak yakin jika wanita itu adalah Callista. Namun, aku cukup penasaran, mengapa wanita itu memiliki wajah dan sifat yang persis dengan almarhum istriku?"

"Sebaiknya Anda waspada, Tuan. Saya takut keberadaan wanita itu sudah diatur oleh seseorang."

"Jika Callista memang masih hidup, aku sangat ingin bertemu dengannya. Namun, itu sangat tidak mungkin. Aku melihat Callista dimasukkan ke dalam peti mati dengan mata kepalaku sendiri."

Aston termenung mendengar penuturan Kalix.

"Apa Sakura ada kaitannya dengan Nona Catherine, Tuan? Bukankah penyelidikan 10 tahun silam menyatakan bahwa Nona Catherine meninggal karena kecelakaan. Setelah itu Nona Callista tidak pernah bertemu lagi dengan Nona Catherine."

"Apa kedua orang tuanya berbohong tentang kematian Nona Catherine?"

Kalix terdiam mendengar perkataan asistennya.

"Kita masih harus menunggu hasil tes DNA ini keluar. Aku tidak mau menduga-duga sebelum hasilnya keluar." sahut Kalix sebelum turun dari mobil.

Kalix memutuskan masuk ke dalam restoran, sementara Aston memutuskan pergi dari sana menggunakan taksi.

"Kalian mau makan apa?" tanya Kalix duduk di samping putranya.

Disaat yang bersamaan seorang waiters melangkah kearah meja mereka.

"Garlic bread air fryer." sahut Lukas sembari mengotak-atik ponselnya.

"Bagaimana denganmu nak?" tanya Kalix menatap putra pertamanya

"Ken juga mau Garlic Bread dengan tambah omelette dan jus apel." sahut Kendrick mengamati sekitarnya. Ia merasa sejak tadi, gerak-gerik mereka diawasi oleh seseorang.

"Bagaimana dengan Anda nona Sakura?" tanya Kalix menatap wanita itu.

"Saya mau secangkir Coffee hangat dan sandwich." sahut Sakura tersenyum tipis.

"Saya mau pancake dan segelas jus tomat."ujar Kalix kepada waiters.

"Baik, Tuan. Mohon ditunggu sebentar."

#

#

#

Disisi lain

Callista duduk di balkon restoran sembari menyeduh teh hangat yang tersaji di depannya.

"Aku mau ke toilet sebentar." kata Morgan pergi dari sana.

Saat mengamati sekitarnya, sepasang mata indah itu tanpa sengaja terhenti pada satu objek yang menarik perhatiannya.

"Siapa wanita itu? Apa dia sudah menikah dengan Charlotte?" tanya Callista dengan wajah marah saat melihat kedua putranya masuk ke dalam restoran bersama seorang wanita muda.

Callista tidak bisa melihat wajah wanita itu secara jelas. Tatapan wanita itu mengarah ke samping karena sedang mengobrol dengan kedua anaknya.

Sembari tersenyum lepas, wanita itu mengalihkan pandanganya kearahnya hingga membuat wajah Callista berubah pucat. Callista bisa melihat mereka dengan jelas, namun mereka tidak bisa melihat keberadaan Callista.

Tubuh dan tangan Callista tiba-tiba bergetar ketakutan. Ia merasa sebuah benda besar menekan dadanya hingga kesulitan bernafas.

"Erin..."

"Bukankah Erin sudah meninggal 14 tahun silam?" gumam Callista sembari mencari sesuatu di dalam tasnya.

Dari kejauhan Morgan berlari dengan wajah cemas saat melihat Callista tiba-tiba mengalami sesak nafas.

Morgan mengambil tas Callista dan mencari inhaler di dalam tas obat yang biasa Callista bawa kemana-mana.

"Hah!"

"Hah"

"Hah!"

Morgan menghela napas lega saat melihat Callista akhirnya bernapas dengan normal.

"Morgan, aku melihat kedua putraku masuk ke dalam restoran dengan seorang wanita." lirih Callista mencengkram tangan Morgan melampiaskan perasaan takut, cemas dan khawatir yang berlebihan di dalam hatinya.

"Wanita itu--"

"Kenapa dengan wanita itu?" tanya Morgan dengan sabar menunggu Callista melanjutkan perkataannya.

"Wanita itu memiliki wajah yang sangat mirip denganku. Apa dia mungkin Catherine? Apa Mama dan Papa berbohong tentang kecelakaan itu? Lalu kedua mata yang didonorkan padaku 14 tahun lalu punya siapa?"

Dahi Morgan tiba-tiba berkerut mendengar penuturan Callista.

"Apa kamu sudah minum obat penenang yang dokter berikan?" tanya Morgan dengan lembut.

Callista menggeleng dengan wajah ketakutan.

"Mungkin kamu sedang berhalusinasi. Bukankah Catherine sudah meninggal 14 tahun lalu? Bahkan kasus kecelakaan itu sempat menghebohkan Jepang 14 tahun silam."

Morgan kembali mengambil obat penenang dan memberikannya kepada Callista.

"Minumlah."

Callista meminum obat yang diberikan pria itu.

Setelah meminum obat itu, Callista merasa perasaannya sudah lebih tenang. Ketakutan yang sebelumnya menggebu-gebu menghilang dengan perlahan.

Morgan membawa Callista pergi dari sana setelan selesai sarapan pagi. Sepanjang perjalanan, Callista lebih banyak diam.

Tak beberapa lama mobil yang mereka tumpangi tiba di area parkiran. Morgan menurunkan kursi roda Callista dan menggendongnya turun dari dalam mobil.

#

#

#

Pantai Odaiba

Morgan meminta asisten sekaligus orang kepercayaannya membeli peralatan melukis di supermarket yang tidak jauh dari sana.

Morgan mendorong kursi roda Callista menjelajahi area taman pantai Odaiba.

"Apa kamu tidak merasa kepanasan?" tanya Morgan memperhatikan sekitarnya mencari lokasi yang bisa dijadikan sebagai tempat berteduh.

Callista menggelengkan kepalanya. Ia malah merasa bahagia duduk disana menikmati suasana keramaian dipinggir pantai dan sekitar taman.

"Aku sangat ingin merendam kedua kaki ku di air laut sekitar pinggir pantai." celetuk Callista menatap para pengunjung yang asik berfoto dan bermain pasir di pinggir pantai.

"Sepertinya kita tidak bisa membawa kursi roda kamu menuju pantai. Apa kamu tidak keberatan aku gendong?" tanya Morgan meminta izin terlebih dahulu.

Callista mengangguk dengan cepat.

Tak beberapa lama asisten kepercayaan Morgan datang sembari membawa peralatan melukis untuk Callista.

Morgan menggendong Callista ala bridal style menuju pesisir pantai. Dari arah belakang, asisten kepercayaan Morgan menenteng peralatan melukis dan kursi lipat.

Callista tersenyum bahagia duduk di pesisir pantai sembari melukis pemandangan indah di depannya.

"Apa kamu tidak apa-apa aku tinggal sendiri? Aku mau membicarakan urusan pekerjaan dengan Martis."

Callista mengangguk dengan cepat. Ia malah merasa senang saat dibiarkan melukis sesuka hatinya disana.

Morgan tetap mengawasi Callista dari salah satu payung pantai beberapa puluh meter dari tempat Callista.

Dua jam kemudian, Callista menyelesaikan lukisannya. Meskipun lukisan itu terlihat indah dan estetika. Namun, orang-orang yang paham dengan arti dari lukisan itu akan merasa terjebak dalam luka, kesedihan dan kebencian dari pelukisnya.

Callista meraba hasil lukisannya dengan perasaan campur aduk, tanpa sengaja kuas lukisan yang ada di tangannya jatuh ke bawah kursi. Dengan susah payah, Callista membungkuk mencari kuas yang terjatuh ke bawah kursinya.

Sebuah tangan putih dan kecil terulur kearahnya. Callista mengangkat kepalanya hingga bersitatap dengan tatapan dan wajah polos anak laki-laki di depannya.

Senyuman di wajah anak itu tiba-tiba lenyap dalam sekejap. Dahinya berkerut beberapa kali dan menatap bingung saat melihat wajah wanita yang duduk di depannya.

"Mommy... ."

1
Julia Manalu
lanjut thor seru2 penasaran
Febriani Hasim
feeling ank ngk prnh salh,, plot twist bnget thor,, siapa musuh sbnrnya ortu calista
merry jen
kira kira siapa yg bunuhh orgtua Calista dan kmbrnyyy ,,Calista gk bs jln mngkin suntikan yg dbrikkn perempuan itu mkyy lumpuh ,,
merry jen
kira kira sapa yg bunuhh orgtua yaa Calista yaa
Putry Cacha New Jr.
👍💪
Febriani Hasim
pasti kent yang kenali mommy nya
Febriani Hasim
lagi kk, double up,, 🥰🥰🥰
merry jen
Calista knn GK hilng ingtn kn aslii yaa ,,cm pergii setlhh mmyy mnggll Krn ketabrak pas mrkk mau Pergii ,,moga aj sakura itu Calista dan dhh nikhh sm Morgan dan jgnn rujuk lgg sm kalik soalyy kalik dhh jhtt bgtt yaa
Anonymous
Bagusss alurnya. membangunkan rasa penasaran. ✌️😂
Putri Chaniago
kayaknya Sakura Calista deh, mungkin lupa ingatan atau mang pura-pura
Putri Chaniago
hadeuh g punya empati emang anak kecil malah balas mendorong hingga guling guling jgn bilang dari tangga lg
merry jen
AP sakira in Calista yaa
Senja
sampulnya sama kek cerita aku🤣
merry jen
itu model y suka kalik gmnn kbryy tuu ,,moga perbuatan kebongkarr yaa jgnn ksh hdp enkk tu cwee
merry jen
kalikk kalik dh mnggll istrimu br nyesall kmuu ,,l perbuatan mu kejamm dnkhinn di ambil anky dr mm kndung,,dceraiin pulaa Dann dtngkpp dan mertuamu mnggll jg krnn muu ,dhh bnykk tu dosamuu kalik wkkkkkk ,,moga istrimu GK mmgglll itu cm akl aklnn y untuk buat kmu mnyesll
merry jen
jahat x kalik andai gk nahan Calista mngkin mmy Kalista gk dtabrak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!