Anggi dan Raffi baru saja melangsungkan akad nikah, mereka menikah karena suatu perjodohan tapi siapa sangka di saat yang bersamaan datang satu keluarga yang menuntut pertanggung jawaban Raffi karena Raffi ternyata menghamili mantan kekasihnya.
Apakah Raffi akan menikahi mantan kekasih nya yang ternyata hamil di luar nikah ?
Lalu bagaimana dengan Anggi ? apa Anggi bisa menerima pengkhianatan suami yang bahkan baru hitungan menit ? akan kah pernikahan Anggi dan Raffi bisa berakhir bahagia dengan hadirnya orang ketiga yang juga bagian dari masa lalu suaminya ?
Kehidupan apa yang harus Anggi lalui di dalam rumah tangga nya bersama Raffi?
Pantengin kisah Anggi Raffi dan wanita ketiga di pernikahan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
Tanpa membuang waktu Raffi dan Disya pun sampai di rumah sakit dan tak menunggu waktu lama Disya pun langsung mendapat penanganan dari dokter kandungan yang sengaja di panggil untuk menangani kondisi Disya yang benar benar darurat.
" ya tuhan, aku tau jika sudah sangat lama aku jauh dari mu "
" tapi aku mohon lindungi anak dan istriku yang saat ini sedang berjuang di dalam ruang tindakan " ucap Raffi penuh rasa takut dan juga khawatir bahkan pikiran buruk mulai menghantui jika anak yang masih tumbuh di rahim Disya mungkin tak akan terselamatkan.
Drrrttt drrrttt drrrttt
" ya Bu " ucap Raffi yang langsung mengangkat sambungan telepon dari ibunya.
" wanita itu baik baik saja bukan ?" tanya Bu Ratna yang hanya ingin memastikan jika Disya memang mencari alasan untuk membuat Raffi tetap berada di sampingnya.
" kandungan Disya benar benar bermasalah dan saat ini Raffi berada di rumah sakit bunda" ucap Raffi apa adanya.
" lalu bagaimana kondisinya saat ini ?" tanya Bu Ratna yang sejujurnya enggan untuk melihat kondisi Disya meski tau jika kandungannya tidak baik baik saja.
" bilang sama Raffi jika kita akan ke sana untuk melihat kondisi Disya saat ini " ucap pak Anton yang masih bisa di dengar oleh Raffi.
" untuk apa yang kita ke sana jika kita saja tak menerima dia menjadi menantu kita ?" ucap Bu Ratna yang terlalu jujur dalam berbicara.
" tapi bagaimana pun Raffi tetaplah anak kita dan kita datang ke sana untuk memberi kekuatan pada Raffi bagaimana pun kondisinya saat ini " ucap pak Anton bijak.
" kamu dengar ?"
" kami akan ke sana " ucap Bu Ratna yang langsung menutup sambungan teleponnya sedangkan Raffi hanya bisa memahami kenapa ibunya bersikap seperti itu.
" keluarga pasien Disya ?" panggil seorang suster yang baru saja keluar dari ruang tindakan dimana Disya berada di dalamnya.
" dokter ingin berbicara dengan anda " ucap suster tadi sambil mengarahkan Raffi agar mengikuti dirinya menuju ruang dokternya yang berada di samping ruang tindakan pasien.
Pikiran Raffi kembali berkecamuk meski langkahnya terus mengikuti kemana suster akan membawanya dan saat Raffi masuk ke dalam ruangan seorang dokter perempuan juga menatap ke arahnya.
" bagaimana kondisi istri dan anak saya dok ?" tanya Raffi tak sabar bahkan Raffi bertanya saat dirinya masih berdiri di hadapan dokter itu meski sebenarnya ada kursi untuknya duduk.
" silahkan duduk dulu " ucap dokter tadi yang mencoba memahami kepanikan Raffi saat ini.
" sejauh ini kondisi ibunya baik baik saja "
" tapi kondisi janinnya sudah tak tertolong sebelum pasien sampai di rumah sakit " ucap dokter yang ternyata bernama Cantika.
Degg
Raffi hanya bisa memejamkan matanya saat janin yang iya harapkan akan bisa menjadi penyemangat hubungannya dengan Disya kini sudah tidak ada lagi di dunia ini.
" tapi ada satu hal yang tak kalah penting yang ingin saya sampaikan pada anda " ucap dokter Cantika dengan tatapan yang cukup serius dan karena tatapan itu membuat Raffi yakin jika yang akan di sampaikan dokter di hadapannya sangat lah serius.
"apa ada hal serius yang terkait pada istri saya ?" tanya Raffi curiga.
" saya dan tim dokter lainnya sudah berusaha sekuat tenaga tapi kondisi rahim Bu Disya saat ini benar benar rusak dan jika rahim Bu Disya tak di angkat mungkin akan memperburuk kondisinya saat ini "ucap dokter tadi apa adanya.
" di angkat ?"
" apa tak ada cara lain selain cara itu ?" tanya Bu Ratna yang tiba tiba saja masuk ke dalam ruang dokter setelah sebelumnya bertanya pada suster jaga di bagian unit gawat darurat.
" ibu ?" ucap Raffi yang sangat terkejut dengan kehadiran ibunya di ruangan dokter.
" maaf anda siapa ?" tanya dokter cantika yang tak bisa membicarakan kondisi pasien pada sembarang orang.
" maaf dok, ini ibu saya " ucap Raffi yang langsung meminta maaf agar dokter bisa kembali melanjutkan pembicaraannya yang sempat tertunda.
" bagaimana kondisi Disya saat ini ?" tanya Bu Ratna yang enggan menyebut Disya menantunya.
" seperti yang saya jelaskan jika telah terjadi komplikasi pada rahim pasien yang membuat kami mengambil keputusan untuk mengangkat rahim pasien setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga " ucap dokter Cantika panjang lebar.
" jika seperti itu berarti dia tak akan pernah bisa memberikan saya cucu ?" tanya Bu Ratna yang merasa tak terkejut jika sampai Disya tak akan pernah bisa merasakan perasaan seorang ibu.
" mungkin cucu kandung tidak akan bisa tapi jika mungkin anak dan menantu ibu bisa mengadopsi anak " ucap dokter Cantika sambil memberikan selembar formulir persetujuan yang sudah suster siapkan untuk Raffi tanda tangani.
" tolong baca dan cermati semuanya baru setelah itu anda bisa menandatangani surat persetujuan itu " ucap dokter Cantika.
Jika di rumah sakit Disya sedang butuh dukungan moril dari orang orang sekitarnya, lain halnya dengan Nando yang baru saja menjelaskan bagaimana dirinya bisa bertemu dengan Anggi hingga kejadian pagi tadi tak luput dari cerita Nando saat ini pada ibunya.
" lalu siapa Amara ?" tanya Nando yang juga ikut penasaran kenapa ibunya terus memanggil Anggi dengan sebutan Amara.
" karena Anggi adalah Amara ibu, adik mu yang hilang enam belas tahun lalu " ucap Bu Gea jujur.
" jika memang dia adik Amara kenapa Nando tak pernah tau jika selama ini Nando memiliki seorang adik ?" tanya Nando yang merasa ada yang janggal dari penjelasan ibunya.
" karena saat itu usia mu masih sangat kecil dan harapan kami untuk bisa menemukan Amara pun sangat kecil " ucap Bu Gea sedih.
" lalu apa yang bisa membuktikan jika Anggi memanglah Amara adik Nando yang hilang ?"
✍️✍️✍️ apa Bu Gea memang bisa membuktikan jika Anggi memanglah Amara putrinya yang hilang ? Lalu bagaimana jadinya saat Disya tau jika rahimnya sudah tak ada lagi dalam tubuhnya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘