NovelToon NovelToon
Wanita Yang Teraniaya Ternyata Kaya Raya

Wanita Yang Teraniaya Ternyata Kaya Raya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kaya Raya / Pelakor jahat / Chicklit
Popularitas:48.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nonny

Iva merupakan anak dari pengusaha yang kaya raya. Dia justru rela hidup susah demi bisa menikah dengan lelaki yang di cintainya. Bahkan menyembunyikan identitasnya sebagai anak dari turunan terkaya di kota sebelah.
Pengorbanannya sia-sia karena ia di perlakukan buruk bukan hanya oleh suami tapi juga oleh ibu mertuanya.
Di jadikan sebagai asisten rumah tangga bahkan suami selingkuh di depan mata.
Iva tidak terima dan ia membuka identitas aslinya di depan orang-orang yang menyakitinya untuk balas dendam.
Lantas bagaimana selanjutnya?
Yuk simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26

Bergulirnya waktu cepat sekali, hingga tidak terasa masa Iddah Iva sudah terlewati. Ia pun tidak ingin menunda waktu untuk menikah secara resmi dengan Ben, tapi dengan satu syarat, atas persetujuan Mamah Ben.

"Mas, aku bersedia menikah denganmu. Tapi aku ingin Mamahmu juga hadir dalam pernikahan kita. Kenapa hingga saat ini kamu tidak jujur ke Mamahmu, Mas? Katanya kamu sudah nggak sabar ingin menikah resmi denganku. Kali ini justru kamu yang terus mengulur waktu entar yang ada kira gagal untuk bisa hidup bersama," ucap Iva berkata lembut tapi penuh dengan tekanan.

Ben terdiam saja, ia sedang memikirkan perkataan Iva barusan. "Apa yang kamu katakan memang ada benarnya, sayang. Baiklah, aku akan segera bicarakan tentang hal ini pada Mamah. Kalau begitu aku pulang dulu ya?"

Ben segera pulang karena tidak ingin menunda waktu lagi. Sesampainya di rumah, ia mencari keberadaan Diajeng tapi tak kunjung bertemu.

"Bibi, Mamah dimana? Kok nggak ada di rumah? Nitip pesan nggak, bilang gitu mau pergi kemana?" tanya Ben menatap sang Bibi.

"Nggak Den, Nyonya sama sekali tidak ngomong apa-apa. Bibi malah baru tahu kalau Nyonya nggak ada di rumah. Seharian ini Bibi di halaman belakang bersih-bersih. Tapi Bibi lihat, mobil masih ada di rumah loh, Den. Atau Aden coba tanya ke Mamang saja," ucap Bibi memberikan sebuah saran.

Ben segera melangkah ke halaman depan dan tepat sekali Mamang dan security sedang mengobrol di markas.

"Kalian tahu nggak Mamah pergi kemana?" tanya Ben menatap ke arah Mamang sekilas beralih ke arah Security.

Dua lelaki itu serentak menggelengkan kepalanya. Membuat Ben sedikit kesal dengan kinerja keduanya.

"Kalian ini bagaimana sih? Bibi nggak tahu juga, masa iya kalian juga nggak tahu. Kamu sebagai security bagaimana sih? Masa iya tidak melihat kala Mamah keluar rumah? Kamu juga Mang, ah payah banget!"

Jalan terakhir, Ben menelepon nomor ponsel Diajeng tapi nomor ponsel tidak aktif. "Duh, kemana sih Mamah? Nggak seperti biasa begini?"

Mendadak keringat dingin tercurah dari sekujur tubuh Ben. Jantungnya berdegup kencang. Hatinya tidak karuan. Ya, Ben mulai merasa cemas gelisah tidak menentu. Ia merasakan ada yang tidak wajar dengan perginya Diajeng.

Ben terdiam sejenak, ia pun menelepon Bela. "Bela, apa saat ini Tante sedang bersamamu?" tanya Ben dari balik telepon.

"Nggak Mas, memangnya kenapa?" Bela justru balik bertanya.

Sejenak Ben bercerita pada Bela tentang kepergian Diajeng yang secara tiba-tiba.

"Ya ampun Mas, atau mungkin ada yang tidak suka dengan Tante atau bisa jadi saingan bisnismu? Aku khawatir, Tante di culik, Mas," ucap Bela dari balik telepon.

Ben segera memutuskan panggilan telepon tanpa berpamitan sama sekali pada Bela yang membuat gadis itu mendengus kesal "Mau sampai kapan kamu seperti ini padaku, Mas."

Sementara saat ini Ben kelimpungan tidak karuan memikirkan Diajeng. Ia sempat termakan omongan Bela.

Dengan gerak cepat, ia menelepon seluruh anak buahnya untuk mencari keberadaan Diajeng. Ia sendiri juga turun tangan untuk mencari sang Mamah.

Bahkan ia di temani oleh Iva dan Iva juga meminta bantuan Cakra dan Aditya untuk turut serta melakukan pencarian.

Semua orang mencari keberadaan Diajeng yang tiba-tiba menghilang begitu saja.

"Mas, apa sebelumnya kamu bertengkar dengan Mamah?" sejenak Iva menatap ke arah Ben yang sedang asik mengemudi.

"Seingatku tidak pernah kok. Memang Mamah menentang hubungan kita, tapi ia tidak sampai berbuat nekat dengan kabur dari rumah. Aku justru cemas, Mamah bukan sengaja menghilang tapi di culik," ucap Ben sesekali melirik ke arah kaca spion untuk melihat Iva.

Iva dan Ben sama-sama terdiam. Dalam hati mereka sedang asik dengan pemikiran masing-masing. Hingga satu panggilan telepon masuk ke nomor ponsel Ben.

"Apa, Mamah sudah di temukan? Apa, nggak mungkin!"

Sejenak Ben menghentikan laju mobilnya, dan sedikit menepi.

"Ada apa Mas? Apa yang terjadi dengan Mamahmu?" Iva menatap sendu sang pujaan hati dengan sesekali mengusap bahunya.

"Mamah sudah di temukan tapi dalam kondisi tidak bernyawa dan sekarang jenazahnya sudah ada di rumah sakit terdekat," ucap Ben begitu terpukul mendengar kabar dari salah satu anak buahnya.

Ia masih tidak habis pikir bagaimana bisa Mamah meninggal begitu saja. Ia bahkan merasa ada yang tidak wajar dengan meninggalnya Diajeng. "Aku yakin ini bukan sebuah kecelakaan tapi ada yang sengaja mencelakai Mamah. Aku tidak akan tinggal diam, tapi aku akan mengejar orang yang telah berbuat keji pada Mamah!"

Ben sesekali memukul kemudinya dengan napas memburu. Ia tidak ingin berlama-lama, segera melajukan kembali mobilnya menuju ke rumah sakit terdekat.

"Mas, apa nggak sebaiknya aku saja yang mengemudi? Karena kamu ..

"Nggak apa-apa sayang, aku masih mampu kok. Walaupun dalam kondisi hati tidak menentu seperti ini, aku masih bisa kontrol diriku untuk tetap tenang. Kamu nggak usah cemas ya."

Bahkan ia masih berpikir positif bahwa jenazah yang ada di rumah sakit bukan jenazah milik Diajeng. Ia masih berpikir jika Diajeng masih hidup dan kabar yang barusan ia dengar adalah hoax.

"Mah, aku yakin sekali jika saat ini kondisi Mamah masih sehat meskipun aku belum tahu keberadaan Mamah. Aku belum ikhlas jika Mamah menyusul Papah. Aku masih butuh kamu, Mah." batinnya begitu berharap jika Diajeng masih hidup.

Tak berapa, mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di rumah sakit. Ben dan Iva segera ke kamar mayat untuk melihat jenazah tersebut.

"Maaf Mas, kami menemukan jasad korban terkapar di tepi hutan yang tak jauh dari sini. Ini ada kartu identitasnya, apakah memang benar Ibu anda?" petugas kepolisian memberikan kartu identitas tersebut pada Ben.

Ben menerimanya dan langsung mengantongi kartu identitas itu ke dalam kantung bajunya. Padahal Iva belum sempat melihat dengan jelas kartu identitas tersebut.

Ia benar-benar lupa dengan wajah dan nama Mamah dari kekasihnya itu.

Sementara Ben penasaran ingin melihat apakah memang benar, jazad yang tertutup kain kafan di depannya adalah Diajeng. Dengan tangan gemetaran dan jantung yang berdegup kencang, Ben menghampiri mayat tersebut.

Tangannya mulai di angkat tepat di atas kain kafan. Dan sedikit lagi ia sudah membuka kain kafan tersebut. Mendadak ia di kagetkan oleh dering ponsel milik Iva sehingga ia menghentikan aksinya itu, perhatiannya beralih kepada Iva yang sedang mengangkat panggilan telepon tapi dengan menjauh darinya.

"Siapa yang menelepon Iva, kok wajahnya berubah tegang?" batinnya terus saja menatap ke arah Iva.

Hanya sebentar saja, Iva bercengkrama dari balik telepon dan ia melangkah menghampiri Ben lagi. "Maaf ya Mas, jadi terganggu tapi....

Iva begitu berat untuk mengatakannya pada Ben. Ia tidak melanjutkan perkataannya itu membuat Ben menjadi penasaran. "Tapi apa sayang? Katakan saja ada apa dan siapa yang barusan menelepon?"

"Yang telepon adalah....

Visual Aditya

1
Sumar Sutinah
aku mamfir thorr
Nonny: terima kasih KK udh mmpir
total 1 replies
Eka ELissa
jgn dong....PK gendut kekar polisi 👮👮👮 ini jujur Yo Mak....
Nonny: hihiii
total 1 replies
Eka ELissa
iuuuh GK ngaca kmu sndiri yg bikin ulah ko slhin orang....
Nonny: hhhhiiiii
total 1 replies
Eka ELissa
mau ktmu dia di penjara....aduh mnding cari cowok lain deh yg syng kmu tulus GK byak modusnya Danti. ..
Nonny: betul sekali
total 1 replies
Sulfia Nuriawati
kalo duit yg bcra semua jd beres dg mudah apa lg yg pk seragam beeeuuh cpt prosesnya, yg slh jd benar yg venar d slh kan kyk gt hukum d negri ini🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🙏🙏🙏
Nonny: setuju sekali 🤭
total 1 replies
Citra Merdeka
waduuuhhh... pelakor emang yaahh 😁
Nonny: hooh hooh
total 1 replies
Eka ELissa
waduh spa tuh...musuh mu Lom tamat Iva Ben....ada lgi tu...TPI spa... entahlah hanya emak yg tau
Nonny: siapa ya hhii
total 1 replies
Eka ELissa
ealah dsr stress
Nonny: hheee, ini aku mo update kok jawaban sistem eror
total 1 replies
Eka ELissa
hey.... penjahit dia suami istri Yo mng kmu parasit
Warijah Warijah
Kakaknya Belakah. Yg ingin menguasai harta keluarganya yg sudah zonk 😂😂😂
Nonny: hemm bisa jadi bisa nggak 🤭🤭
total 1 replies
Citra Merdeka
waduuhh siapa lagi coba 😁
Nonny: siapa hayo🤣🤣
total 1 replies
Eka ELissa
oooh....sudah psti bell kmu nginep lma bgt mknya jgn jht....jdi gitu kn... nginep hotel prodeo gratis...bel../Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
ya cinta emng GK prnh slh bel...TPI klkuan jht mu itu lho...yg jdi mslh nya jadi....slmt nginep di hotel prodeo... smpe wktu yg di tentukan.../Facepalm/
Eka ELissa
dia....apa doa....Mak ..
Nonny: astoge, typo 🤣🤣🙏🙏🙏🙈🙈
total 1 replies
Citra Merdeka
rasain tuh bella....
Nonny: syukur syukur ya Mbak 🤭🤭
total 1 replies
Eka ELissa
detik 2 bela ma buaya budug itu...msuk penjara.../Facepalm//Joyful/
Nonny: hheee
total 1 replies
Eka ELissa
hey......bell GK usah Ngadi 2 deh kmu knpa kmu ngomong gtu....kmu plaku nya ya ...yg udh bikin ibu Ben celaka....iya kan.....
Nonny: hooh hooh
total 1 replies
Citra Merdeka
Terima kasih Thor update nya selamat pagi....
lanjut
Nonny: masama Mbak, sehat sll ya
total 1 replies
Heny
Lanjut
Nonny: siap KK
total 1 replies
Eka ELissa
mknya jgn jht kmu lok GK pngen jdi DPO
Nonny: hooh hooh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!