NovelToon NovelToon
PAMANKU SUGAR DADYKU

PAMANKU SUGAR DADYKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Anak Yatim Piatu / Dokter Genius / Beda Usia
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: AMIRA ARSHYLA

"paman jelas-jelas kamu juga mencintai aku akan tetapi kenapa kamu tidak mau mengakuinya"
Alena jatuh cinta kepada paman angkatnya sejak dia masih kecil, akan tetapi paman selalu menganggap dia seorang gadis kecil yang sangat imut, apakah si dokter jenius itu akan tergerak hatinya untuk menerima Alena, ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMIRA ARSHYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 17

Denis kemudian membungkuk di hadapan Alena.

"tuan putri izinkan saya untuk melayani anda."ujar Denis sambil tersenyum lebar.

"kak Denis, kak Denis hari ini kamu terlihat sangat tampan...!"ujar Alena.

Mendengar ucapan Alena raut wajah Narendra berubah dan dia kemudian langsung mengentikan langkahnya.

"Denis awas saja jika kamu meninggalkan Alena."ujar Narendra.

"tenang saja serahkan semuanya kepadaku, pergilah sana dan Jagan cemaskan si manis."ujar Denis.

"si manis...! Ayo ikut denganku, aku akan membawamu untuk makan makanan yang enak."ujar Denis sambil tersenyum lebar ke arah Alena.

"oke...!"ujar Alena sambil berjalan di belakang Denis.

Denis kemudian mengajak Alena untuk makan, setelah itu mereka berdua kemudian berjalan mendekati berbagai macam jenis satwa yang berada di dalam ruangan tersebut.

setelah beberapa saat kemudian.

terlihat Alena melihat ke sana kemari.

"si manis, kamu lagi mencari pamanmu ya...?"ujar Denis.

"iya kak Denis, apakah kamu melihat pamanku...?"ujar Alena.

"pamanmu ya..."ujar Denis sambil melihat ke sekelilingnya.

"nah...! Di sana, dia sedang mengobrol dengan Anna."ujar Denis sambil menunjuk ke arah narendra yang sedang mengobrol bersama seorang wanita cantik.

Alena kemudian menoleh ke arah narendra.

terlihat Narendra sedang berbincang bersama gadis cantik itu sambil tertawa.

"kak Denis, apakah wanita itu juga berada di institut kalian...?"ujar Alena.

"siapa...?"ujar Denis.

"wanita yang berada di hadapan pamanku itu."ujar Alena sambil menunjuk ke arah Narendra.

"oh... maksudmu nona Anna, dia adalah seorang top model yang sedang naik daun di dunia permodelan negara P ini, dia juga tidak kalah terkenalnya di negara kalian...!"ujar Denis.

"dia adalah putri kesayangan salah satu pemilik perusahaan terbesar di negara P, hubungan diantara keluarga mereka sangatlah baik, masa kamu tidak tahu...?"ujar Denis.

"paman selalu bersikap dingin kepadaku, tapi bersama dengan wanita itu kenapa sikap paman berubah."ujar Alena dalam hatinya.

Denis kemudian melihat ke arah Narendra dan juga anna.

"mereka berdua terlihat sangat serasi kan...?. sebelumnya aku pernah mendengar sebuah rumor, jika Nona Anna sedang berusaha untuk mendekati Narendra."ujar Denis.

Alena menundukkan kepalanya, setelah beberapa saat kemudian Alena kembali melihat ke arah Narendra yang sedang tertawa bahagia bersama dengan wanita cantik itu.

Alena kemudian menggigit bibirnya.

setelah itu Alena langsung meraih gelas yang berisi alkohol yang berada di hadapannya.

Alena kemudian langsung meneguk habis minuman yang berada di tangannya itu dalam satu tegukan.

Denis kaget melihat tingkah Alena.

"kak Denis, tolong pegang ini."ujar Alena sambil menyerahkan gelas itu kepada Denis.

Denis mengambil gelas yang di serahkan oleh Alena.

setelah itu Alena kemudian langsung berjalan mendekat ke arah Narendra dan Anna yang masih bercanda.

"paman...!"ujar Alena sambil berjalan mendekati Narendra.

Narendra dan Anna kemudian menatap ke arah Alena.

"paman."ujar Alena sambil menggandeng tangan Narendra.

"Narendra, jadi ini gadis kecil yang kalian adopsi...?"ujar Anna sambil tersenyum lebar ke arah Alena.

"paman, siapa bibi ini...?"ujar Alena sambil menatap tajam ke arah anna.

Anna tersenyum lebar ke arah Alena.

"Alena, Jagan bersikap tidak sopan seperti itu...!"ujar Narendra.

Alena menatap wajah Narendra, setelah itu Alena langsung menundukkan kepalanya.

"Jagan bersikap seperti itu Narendra, dia kan masih kecil."ujar Anna sambil tersenyum.

Anna kemudian mendekati Alena.

"gadis manis, kulitmu ini sangat mulus ya...!"ujar Anna sambil mencubit pipi Alena.

Alena kemudian langsung menepis tangan Anna dari pipinya.

"menarik, lumayan juga, proporsi tubuhmu juga terlihat cukup bagus, bagian kakimu juga cukup panjang, sayangnya dadamu itu terlalu rata."ujar Anna sambil tersenyum lebar.

Alena kemudian menatap tajam ke arah anna.

"s*Al dia terlalu membanggakan semangka yang berada di dalam bajunya itu."ujar Alena dalam hatinya.

"Narendra, aku akan mencarimu nanti."ujar Anna sambil mengusap bahu narendra.

Narendra mengangguk.

Setelah itu Anna berjalan meninggalkan mereka berdua, Narendra terus menatap kepergian Anna.

"paman...! Siapa dia...?"ujar Alena dengan intonasi suara yang cukup keras.

Narendra kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Alena.

"dia hanyalah seorang teman."ujar Narendra singkat.

"jika dia hanyalah seorang teman, tapi kenapa raut wajahmu itu terlihat tidak rela dia pergi...?"ujar Alena sambil menatap wajah Narendra.

"itu tidak benar, aku tiba-tiba saja teringat sesuatu jadi aku termenung."ujar Narendra.

"sungguh...?"ujar Alena.

"iya Alena, tentu saja."ujar narendra.

"tapi kenapa aku merasa jika hubungan diantara kalian berdua tidak seperti teman biasa...?"ujar Alena sambil menatap wajah Narendra.

"tapi kalau di pikir-pikir hubungan diantara kami bukan seperti seorang teman juga."ujar Narendra.

mendengar ucapan Narendra, Alena kemudian langsung menundukkan kepalanya.

"jangan-jangan paman dan wanita itu, dulu pernah bersama."ujar Alena dalam hatinya sambil mengepalkan tangannya.

Narendra heran melihat tingkah Alena.

"Alena kamu kenapa...?"ujar narendra sambil menatap wajah Alexa.

"aku tidak apa-apa paman."ujar Alena mencoba untuk tersenyum di hadapan Narendra.

Tidak lama kemudian terlihat sepasang pria dan wanita berjalan mendekati mereka berdua.

"hallo...tuan narendra...!"ujar pria tersebut.

"hallo...!"ujar Narendra sambil tersenyum.

setelah itu mereka bertiga berjabat tangan.

mereka mengobrol dengan sangat asyik, Alena bosan berada di antara mereka.

Alena kemudian berbalik dan berjalan meninggalkan mereka.

Narendra kemudian langsung menoleh ke arah Alena.

"Alena."ujar Narendra.

"iya paman."ujar Alena sambil membalikan badannya.

"Jagan jauh-jauh ya, setelah selesai aku akan langsung pergi mencari kamu."ujar Narendra sambil menatap ke arah Alena.

"baiklah."ujar Alena sambil kembali membalikkan badannya.

Alena kemudian langsung berjalan mendekati Maja yang berisi banyak sekali minuman.

"rasanya aku sangat kesal sekali hari ini."ujar Alena dalam hatinya sambil meminum minuman yang berada di hadapannya.

setelah beberapa saat, terlihat Narendra berjalan mendekati Alena.

Narendra kemudian langsung menarik gelas yang berada di tangan Alena.

"paman."ujar Alena sambil menatap wajah Narendra.

"Alena apa yang sedang kamu lakukan...? minum minuman seperti itu kamu bisa mabuk."ujar narendra sambil menatap tajam ke arah Alena.

"aku enggak Mabuk kok paman."ujar Alena sambil sempoyongan.

Narendra dengan sigap memegangi Alena.

"iya, iya kamu gak mabuk kok, tapi sekarang paman antar kamu pulang ya...?"ujar Narendra.

"pulang, kenapa aku harus pulang...? Aku masih mau minum."ujar Alena sambil meraih gelas yang berada di dekatnya.

"alena sudah hentikan."ujar Narendra sambil mencoba untuk mengambil gelas yang berada di tangan Alena.

"alena sudah ya."ujar Narendra sambil menaruh gelas tersebut.

"nanti setelah kita sampai di rumah, paman akan menemani kamu minum."ujar Narendra sambil memapah Alena yang sudah sempoyongan.

"oke...!"ujar Alena sambil mematuhi ucapan narendra.

1
Jeonghan svt 🩷
benar itu kata dokternya Alena
ARMILA06: kayaknya Alena sengaja deh minum itu alkohol
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!