Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.
Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.
Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.
Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.
Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.
Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.
ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26 Mommy di culik
Drrt ... Drrtt ....
"Hallo?"
"Maaf mengganggumu Queen, Nyonya Lucia di culik oleh WoreCult," ucap Leo di sebrang sana dengan nada panik.
"Sial, dimana posisi Mommy?" tanya Grizella yang sekarang sudah berdiri dari duduknya, dengan wajah yang terlihat sangat khawatir.
"Dari lokasi yang saya lacak, Nyonya berada di markas WoreCult, Queen,"
"Siapkan pesawat," titah Grizella setelah menanyakan keberadaan pasti Lucia, setelah itu mematikan teleponnya sepihak.
Haikal, Jaygar dan yang lainnya berdiri, melihat raut wajah Grizella yang sudah berbeda, juga mata Grizella yang asalnya berwarna hazel, kini menjadi merah pekat.
Mereka membungkukan badan. "Unitti sotto la luna," ucap mereka bersamaan, setelah itu menegakkan kembali badan mereka.
"Bersiaplah," ucap Grizella dengan sisi yang lain kepada mereka menggunakan nada dingin namun penuh penekanan.
Setelah mendengar perintah itu, Haikal, Jaygar dan yang lainnya pun bergegas ke kamar masing-masing untuk bersiap, mereka tidak ingin membuat Brizella yang kini mulai merasuki Grizella marah kepada mereka karna mereka yang lama.
"AAAKKHHH ...," teriak Grizella di ruangan itu, berusaha melawan Brizella yang ingin mengambil alih dirinya.
Jika Brizella sudah benar-benar mengambil alih, ia tidak akan bisa mengendalikan dirinya sendiri, semua yang ada di hadapannya akan terkena imbas dari nafsu Brizella.
Grizella, Haikal, Jaygar dan yang lainnya kini sudah berada di dalam pesawat pribadi milik Grizella, mereka tengah mempersiapkan senjata yang mungkin akan mereka butuhkan saat menyelamatkan Lucia.
Untungnya, Grizella berhasil mengambil alih jiwa nya kembali, ia akan menghabisi nyawa Marco dengan kesadaran penuh, karna Marco sudah berani menculik wanita yang sangat ia sayangi.
"Chloe, Mommy-" ucap Larenzo dari telepon dengan nada panik, namun ucapannya terpotong oleh Grizella, "Tenanglah, kita akan menyelamatkan Mommy. Kalian dimana sekarang?" ucap Grizella menenangkan Larenzo, menanyakan keberadaan mereka sekarang.
"Kita di mansion, semua orang disini panik," jawab Larenzo.
"Ada Daddy disana?"
"Tentu."
"Baiklah, Load speaker teleponnya, bang."
Setelah mendengar perintah dari Grizella, Larenzo segera menyalakan Load speaker, lalu menyimpan telepon genggam nya di atas meja, begitupun Grizella.
Mereka tengah berdiskusi akan rencana penyelamatan Lucia. Xavier, Diego, Larenzo juga dengan Alexander waemendengarkan apa yang Grizella katakan, mereka menganggukkan kepala saat menyetujui ucapan Grizella, juga memberi usulan sekiranya ada yang perlu ditambahkan dalam rencana mereka.
"Daddy, Mommy akan tenang jika bersamamu. Aku mohon, Daddy cukup menunggu Mommy keluar dengan selamat, setelah itu Daddy bawa Mommy ke tempat yang aman," ucap Grizella berusaha membujuk Alexander yang kekeh ingin masuk kedalam markas WoreCult, justru jika Alexander terluka, kondisi Lucia akan memburuk karna melihat orang yang ia cintai terluka karna dirinya.
"Baiklah, Daddy tau rencanamu selalu yang terbaik," ucap Alexander menghela nafas pendek, ucapan Grizella juga ada benarnya.
"Setengah jam lagi kita sampai di itali, kalian bersiaplah."
Setelah beberapa jam berada di pesawat, akhirnya kurang lebih 30menit lagi Grizella dan yang lainnya akan sampai di itali.
Sesampainya di itali Grizella pergi ke markas utama Famiglia Moon terlebih dahulu, menyiapkan para Mafioso nya yang akan ikut serta dalam penyelamatan Lucia.
"Ganendra, bagaimana?" tanya Grizella kepada Ganendra yang tengah mengotak-atik keyboard dan mouse komputer.
"Nyonya Lucia berada di lantai tiga, sedangkan Marcus berada di ruangannya yang juga berada di lantai tiga. Lantai dua dan lantai tiga sudah mereka pasang jebakan, aku akan coba meretas semua jebakan yang ada disana. Sementara itu, aku akan mengarahkan mu agar tidak terkena jebakan yang sudah mereka pasang," ucap Ganendra memberitahu informasi yang dia dapat dari CCTV markas WoreCult yang sudah dia retas.
Tidak mudah untuk meretas semua jebakan yang sudah Marcus pasang disana, tidak semua jebakan memakai mesin kendali yang bisa Ganendra retas, salah satu jebakan disana juga ada yang hanya bisa dilakukan oleh manusia, harus ada yang menghabisi mereka jika ingin semua jebakan itu tidak ada.
"Marcus sudah menyiapkan semua ini, dia menantikan kedatangan kita." Grizella mengepalkan tangan saat tahu jika Marcus ingin bermain-main dengannya.
"Fairel, Nathaniel, kalian habisi mereka yang bertugas memegang jebakan, setelah itu kalian ke ruang kendali, non aktifkan jebakan yang tersisa. Ruang kendali satu arah dengan mereka yang memegang jebakan manual, kalian bisa langsung menemukan ruang kendali setelah menghabisi mereka," ucap Haikal yang memperhatikan monitor didepan Ganendra, melihat setiap sudut CCTV yang Ganendra retas.
"Jack dan Steven, kalian urus di luar markas. Aku, Haikal, Jaygar, dan ketiga abangku maju mencari Mommy," ucap Grizella kembali mengulang tugas-tugas mereka yang sudah di diskusikan tadi.
"Daddy, tunggu di luar markas WoreCult, aku akan memberitahu Daddy jika Mommy sudah di tangan kita. Mobil Daddy akan di kawal oleh Mafioso ku, setelah jauh dari lokasi markas WoreCult, Daddy bawa Mommy menggunakan helikopter yang akan menjemput kalian," ucap Grizella menjelaskan rencananya yang belum ia jelaskan tadi kepada Alexander.
Alexander dan ketiga putranya kini juga berada di markas utama Famiglia Moon.
"Ingat Daddy, Daddy tidak boleh masuk, Mommy akan merasa terpukul jika Daddy terluka karna menyelamatkan nya, biarkan kita yang berjuang di dalam. Daddy jangan khawatir, Setelah itu aku akan memberi pelajaran kepada Marcus karna berani menculik Mommy," lanjut Grizella mewanti-wanti agar Alexander tidak ikut masuk kedalam markas.
Mereka yang mendengarkan ucapan Grizella menganggukkan kepala, tanda mengerti akan semua yang Grizella katakan.
"Baiklah, kita berangkat sekarang," ucap Grizella, lalu berjalan menuju tempat motornya terparkir.
Grizella dan yang lainnya menggunakan motor, sedangkan Alexander menaiki mobil.
Brum brumm ....
Gerungan motor dan mobil saling bersahutan, memenuhi jalan besar yang mereka lewati, juga melewati hutan ke arah markas WoreCult.
"Hahaha ... Mereka datang," ucap Marcus---ketua dari WoreCult, menyeringai karna Grizella sang pemimpi Famiglia Moon akhirnya mengunjungi markas WoreCult, meski itu bukan markas utama, karna tidak mungkin ia memancing Famiglia Moon untuk langsung ke markas utamanya, semua akan hancur jika Marcus memancing Famiglia Moon langsung ke markas utama WoreCult.
Duarr ....
Suara ledakan dari bom yang meledakkan garbang masuk markas WoreCult.
Mafioso Famiglia Moon sudah berada di posisinya, mereka menyerang Mafioso WoreCult yang memenuhi jalan menuju pintu masuk, agar Grizella dan yang lainnya bisa memasuki markas itu.
Ganendra stay didalam truk yang berada tidak jauh dari markas WoreCult, untungnya disana masih ada sinyal, tidak terlalu masuk kedalam hutan. Ganendra masih bisa memantau markas WoreCult dari sana, karna didalam truk itu sudah dilengkapi peralatan yang Ganendra butuhkan.
Bugh ... Bugh.
Dor.
"Sial, mereka banyak sekali," umpat Jack yang melihat Mafioso WoreCult terus berdatangan.
Duarr ....
"Aaaakkkhh ...," teriak Larenzo yang sedikit terkena ledakan granat yang dilemparkan kearahnya, untungnya dia sempat menghindar menjauh.
"Renzo, Lo gapapa?" tanya Diego yang melihat Larenzo tengah meringis kesakitan karna kakinya terluka.
Sedangkan yang lain masih sibuk dengan pertarungan mereka.
"Gue gapapa," ucap Larenzo lalu berdiri.
Dor.
Dor.
Hampir saja mereka berdua ter tembak, untungnya mereka dapat menghindari peluru yang melesat ke arah mereka.
Diego dan Larenzo saling tatap, lalu menganggukkan kepala, setelah itu melanjutkan pertarungan mereka, menghajar Mafioso WoreCult yang menghalangi jalan mereka menuju pintu masuk markas itu.
Kali ini mereka sudah berada di dalam markas, termasuk Grizella dan yang lainnya, mereka mendobrak paksa pintu markas besar itu.
"Hebat juga kalian," ucap Marcus yang melihat Grizella dan yang lainnya dari monitor yang ada di ruangannya.
"Tahan disana, aku sedang meretas monitor yang ada di ruangan Marcus," ucap Ganendra yang dapat mereka dengar dari earphone yang ada di telinga mereka masing-masing.
Prang ....
Marcus membanting keras botol minuman alkohol yang sedang ia pegang itu ke arah monitor di hadapannya, Marcus menggeram marah karna monitor di hadapannya tiba-tiba eror, layar yang asalnya menampilkan Grizella dan yang lainnya kini sudah menjadi pecahan kaca kecil, LCD monitor itu sudah hancur lebur.