NovelToon NovelToon
PEMBALASAN ISTRI GENDUT

PEMBALASAN ISTRI GENDUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:148.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

Hallo Reader's, saya ingin menginfokan bahwa novel PEMBALASAN ISTRI GENDUT merupakan novel yang pernah saya rilis di akun saya yang lain dengan nama pena Zindvl. Novel ini sudah saya hapus di akun lama dan saya rilis kembali di akun baru saya dengan nama pena Dae_Hwa yang memiliki makna mutiara yang berkilau. Saya harap di akun baru saya, saya dapat berkilau bak mutiara yang indah ✨
Mohon selalu dukung karya saya ya 🤜🏼🤛🏼

Berryl adalah seorang wanita bertubuh gemuk dengan penampilan yang cupu dan super Nerd!

Berryl selalu tidak beruntung dalam kehidupan sosialnya. Seolah meminum pil pahit dalam hidupnya, Berryl selalu mengalami pembullyan dan pengkhianatan.

Selalu di hina dan di rendahkan dalam lingkungan kerja, bahkan juga mendapatkan perlakuan yang serupa dari keluarga suaminya.

Merasa sudah tak sanggup lagi, akhirnya Berryl memutuskan kabur dari rumah dan berjanji akan membalas semua orang yang memperlakukan nya dengan buruk.

Akankah Berryl berhasil membalas mereka semua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PIG 21

Aroma obat-obatan menusuk indra penciuman ku, aku di larikan ke rumah sakit terdekat saat di temukan tak sadarkan diri di pantry.

Aku mengedarkan pandanganku, ku hembuskan kasar nafasku. Apa-apaan ini? Aku hanya di tempatkan di kamar untuk kelas ekonomi ke bawah? Apa mereka gila? Dulu Berryl di berikan kamar dengan fasilitas yang sangat mewah, sementara aku? Apa ini adil? Apa karena aku hanya karyawan biasa dan dia manager keuangan?

"Kamu sudah siuman, Nay?" tanya Bu Ratna yang muncul di ambang pintu.

Aku hanya tersenyum lesu, kali ini bukan akting. Energi ku benar-benar terkuras saat ini. Semuanya karena tiga j*lang sialan itu ...!

"Mas Ibnu mana, Bu?" tanya ku.

"Ya, masih di kantor. Tadi dia cuma beri kabar untuk datang kemari."

Aku sudah hampir mati dan dia masih enak-enakan di kantor? Sialan ...!

"Sempit banget ya kamar untuk pasiennya, dulu si gendut kamarnya luas banget," Bu Ratna mulai nyinyir.

"Perusahaan nya pilih kasih, Bu." jawabku.

"Bukan pilih kasih, Nay. Kalau kamu kan rawat inap di tanggung perusahaan, sementara Berryl kan pakai uang sendiri. Duh, ibu kalau ingat waktu itu ya kok kesal banget. Memang sih, itu uangnya pribadi. Tapi kan buang- buang duit namanya kalau sampai menghabiskan puluhan juta hanya untuk biaya pengobatan nya dulu. Untung aja kamu di tanggung perusahaan, coba kalau enggak? Duh, rugi ....!" cicit Bu Ratna.

"Puluhan juta, Bu?" tanyaku nyaris tak percaya.

Bu Ratna menganggukkan kepalanya. Ah, ini hanya membuatku kesal!

Seberapa banyak sih sebenarnya uang si gendut itu?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dua hari setelah di rawat inap, aku sudah mulai kembali bekerja. Aku begitu semangat ketika membayangkan apa yang akan terjadi pada tiga j*lang yang sudah berani menganiaya ku. Sudah pasti mereka akan kembali di pecat kan? Memikirkan hal itu saja sudah membuat aku tersenyum tanpa henti.

"Eh, Kak Naya. Kok sudah masuk kerja? Gimana kondisi nya?" tanya Sandra.

"Sudah mendingan, San. Aku tuh gak bisa kelamaan berleha-leha, San. Kan kamu tau, aku tuh pekerja keras banget orangnya. Apa-apa semuanya pengen di kerjain, ini dua hari nyantai aja udah berasa kayak orang bodoh. Oh iya, gimana kabar pak Arga? Sudah ada kabar?" tanya ku penasaran.

"Dari info yang aku dengar, katanya pak Arga sudah siuman dan rawat jalan di rumah." jawab Sandra.

Arga sudah siuman dan aku masih bebas sampai saat ini, pasti dia memilih untuk menutup mulutnya. Tentu saja dia harus menutup mulutnya, jika dia bocorkan, sama saja dengan menggali kuburannya sendiri.

"Jadi, kapan pak Arga mulai bekerja, San?"

"Sepertinya bulan depan, karena pak Arga di beri cuti sebulan untuk istirahat."

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku. "Terus siapa yang menggantikan posisi pak Arga sementara ini, San?"

"Bu Melan, Kak," jawab Sandra yang membuat mood ku di pagi hari langsung berantakan.

Orang-orang gendut di perusahaan ini pada kuat koneksi kali ya? Masa, aku yang cantik seperti ini tidak diberikan kesempatan untuk menggantikan posisi Arga meski hanya sementara. Keterlaluan ...!

"Oh, iya. Si Tari, Vini dan Hana gimana?" tanya ku penasaran.

"Gimana apanya, Kak Nay?" Sandra balik bertanya.

Aku mengernyitkan keningku, dari respon Sandra, aku dapat mengetahui ada hal yang berjalan tak sesuai dengan harapanku. "Mereka sudah di pecat kan?"

"Kenapa kami mesti di pecat?" bisik suara di telingaku yang membuat merinding.

Aku membalikkan tubuhku dan memandangi ketiga orang yang membuatku harus menjalani perawatan di rumah sakit. Wajah yang sedikitpun tidak ada penyesalan, wajah yang malah semakin menjadi-jadi meremehkan ku.

"Lo kira, lo bisa menyingkirkan kita-kita dari sini seperti dulu? Lo tuh gak punya pengaruh penting buat perusahaan, Nay." Vini terkekeh.

Aku meneguk kasar ludahku, kepalaku hanya bisa tertunduk. Entah kenapa aku tak berani menatap mereka bertiga.

"Yuk, guys ...!" ajak Vini pada kedua komplotannya.

"Dekil banget sih lu, Nay. Perawatan dong, biar laku. Gak capek lo, jadi ani-ani lokal?!" ejek Hana sambil berlalu.

"Dasar, MU-RA-HAN....!" sindir Tari yang menoyor kepala ku dengan kasar.

Begitu mereka bertiga pergi, aku seketika bernafas lega, aku berusaha menetralisir debaran jantungku.

Ku tatap sinis Sandra yang masih bingung dengan apa yang terjadi. "Sana sana...! jangan ikut campur."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Kamu setuju gak kalau nikahnya di gelar dengan sederhana? Undang tetangga saja, terus bagikan nasi kotak," tanya Bu Ratna pada Mas Ibnu.

"Ya setuju lah, Bu. Toh gak mungkin juga aku undang teman-teman kantor. Bisa rusak reputasi ku," jawab Mas Ibnu yakin.

"Jadi menurutmu, menikah denganku akan merusak reputasimu, Mas?" Aku sangat tersinggung mendengar ucapan pria bodoh ini.

"Bukan gitu, Nay. Kamu tau kan, mas belum menceraikan Berryl. Terlebih lagi, kamu sahabat baik Berryl. Apa yang akan di katakan orang-orang tentangmu nanti?" Mas Ibnu beralasan.

"Ya bodo amat lah sama pikiran orang-orang, Mas. Kan nanti aku juga gak kerja lagi," sahutku ketus.

"Loh loh loh, gak kerja lagi? Maksudnya gimana?" tanya Bu Ratna yang sepertinya tidak suka mendengar jawabanku.

"Ya, resign lah, Bu. Aku kan hamil, harus istirahat." jawab ku tegas.

"Oh, tidak bisa ....! kalian akan menjadi orang tua, dan sudah pasti membutuhkan biaya yang besar dalam membesarkan anak. Kalau kamu resign, bagaimana mana nanti dengan biaya makan, sekolah, kuliah untuk cucuku? Ya, kecuali kalau papa mu mau membiayai hidup kita semua, oke lah," dapat ku lihat urat-urat di leher Bu Ratna yang mulai tegang.

"Apa hubungannya sama papaku?" tanya ku bingung.

"Kamu kan pernah cerita, bahwa papamu itu pengusaha sukses. Masa iya dia mau membiarkan hidup putri dan cucunya serba pas-passan karena hanya bergantung pada gaji menantunya? Malu dong," sindir Bu Ratna.

Ah, sial. Aku lupa , aku pernah mengarang cerita tentang orang tuaku pada keluarga ini.

Di lahirkan dari keluarga kaya, papa dan mama merupakan pengusaha yang berpengaruh di negeri ini, menjadi ahli waris satu-satunya. Hah ....! entah hal bodoh apalagi yang pernah ku ceritakan pada keluarga ini.

Bisa gawat kalau mereka tau aku berbohong, apa yang harus aku lakukan? batinku gelisah.

"Dari pada melibatkan orang tuaku yang sedang sibuk mengurus perceraian mereka, lebih baik aku saja yang bekerja seperti biasa. Oh ya, dan sepertinya anggota keluarga ku tak akan ada satupun yang akan datang ke pernikahanku dan Mas Ibnu. Mereka semua orang-orang penting, sangat berbahaya bagi karir mereka jika mendatangi pernikahan ku. Hamil di luar nikah seperti ini bak aib besar bagi keluarga ku." Aku berusaha menutupi kebohongan ku sebelumnya dengan kebohongan lainnya.

"Tapi bakal ada titipan amplop kan? Lumayan loh, buat tambahin uang belanja," tanya Bu Ratna tanpa malu. Aku benar-benar jijik mendengar nya.

*

*

*

Buat yang masih baca dengan loncat-loncat bab, baca acak, boom like........

(PLEASE STOP🙏🏼) karena hal seperti itu akan merugikan penulis🙏🏼

Ayo dukung karya author dengan cara yang benar 🧡

1
Teteh Lia
aq harap Renata beneran sahabat sejati. ga kaya kanaya.
Teteh Lia
aq curiga ini. jangan2 bukan vitamin lagi
Teteh Lia
ngapain nawarin ipar dan mertua julid.
Teteh Lia
kaca mana kaca? suruh ngaca deh suami nya itu.
Teteh Lia
kebayang beratnya .. 🤭
Teteh Lia
iya juga sih... 🤔
Teteh Lia
berat badan kadang bikin diri sendiri ga PD. aq merasa kan itu sih.😔
Nendah Wenda
bener bener jahat banget Kanaya biar di penjara
Dae_Hwa: nyusul mamak nya 😂
total 1 replies
Kikan Dwi
🌹🌹 untuk Berryl 🥰
Dae_Hwa: Terimakasih kakak 🧡
total 1 replies
Kikan Dwi
wah wah jgn sampai deh Berryl kena lg
Kikan Dwi
cuma karena itu,
Dae_Hwa: yuhuu
total 1 replies
Kikan Dwi
senjata makan tuan 😝
Kikan Dwi
ngaca woy
Dae_Hwa: retak!
total 1 replies
Kikan Dwi
makanya nanya langsung biar gk penasaran
Kikan Dwi
malu loh
Kikan Dwi
harusnya jangan Anjing itu terlalu mendingan, yg lebih ngeri lagi kak
Dae_Hwa: harusnya?
total 1 replies
Kikan Dwi
biarpun janda tp aku janda terhormat, dari pada anda jalang diskonan
Kikan Dwi
🤭ayo balikin
Atha Diyuta
mluncur 3 iklan smngt ka
Dae_Hwa: Terimakasih kakak 🧡🧡🧡🧡
total 1 replies
Atha Diyuta
dengki dah hatimu emang busuk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!