Ku Luluhkan Hati Suamiku, Dengan Doa Sepertiga Malam

" Memang nyusahin gua aja Lo ya, mentang mentang gua asisten lu jadi seenaknya lu suruh suruh. untung gue baik kalau nggak udah gue lempar keluar mobil dari tadi lu udah teriak-teriak lagi, gue juga tahu kalau lu kepanasan butuh pelampiasan tapi sabar dong kita masih di jalan tadi bukan di rumah yang seenaknya meracau dengan bebas." Nyerocos agung sambil memapah tubuh besar dewa yang terpengaruh oleh obat perangsang membuat agung begitu kesulitan membawa dewa. apa lagi tangan dewa sudah mengerayap ke dada bidang agung membuat agung sendiri yang merasakan itu menjadi geli dan juga jijik terhadap dewa yang agresif. dengan cepat agung membawa dewa ke dalam lift menuju lantai atas tempat apartemen dewa berada.

Sedangkan Laila yang dari tadi menunggu Dewa pun ketiduran di ruang tamu sampai akhirnya kebangun karena tenggorokannya terasa kering. lalu melihat jam dinding sudah yang memperlihatkan pukul 12.00 malam lewat, namun belum tanda-tanda Dewa pulang membuat Laila bertambah khawatir. Setelah itu pun Laila mengambil air minum di dapur untuk menyegarkan tenggorokan yang sudah kering.

Dan saat Laila sedang minum air dari dapur terdengar suara pintu apartemen yang di ketukmenandakan ada orang yang datang. sedangkan Laila berpikir lagi kalau seumpama itu Dewa pasti ia sudah membuka pintu tanpa harus mengetuk,membuat Laila menjadi waspada takut nya itu adalah maling.

Namun semakin tidak di buka kan pintunya, semakin suara itu terdengar keras gedoran yang minta dibukan, dan dengan berani pun Laila berjalan dengan pelan-pelan menuju pintu tersebut dengan membawa sapu lantai yang ia ambil dari dapur, memegang dengan erat sapu yang ia pegang. takutnya itu maling yang akan berbuat kurang ajar pada dirinya, jadi bisa langsung ia memukul dengan sapu tersebut pada maling itu.

Dengan perlahan Laila pun membuka kunci departemen tersebut sambil memegang sapu yang ada di tangan satunya. dan dengan cepat pintu tersebut terbuka, lalu laila langsung mengacungkan sapu tersebut di depan orang itu, namun tiba-tiba ia menghentikan saya sapu tersebut, saat melihat orang yang berada di hadapannya, yaitu dewa dengan seorang laki-laki yang memapah tubuh dewa yang berantakan dan gelisah membuat Laila menjadi bingung.

" Mbak tolong saya membawa suami mbak ini ke dalam kamar." ujar pria tersebut pada Laila yang masih terdiam di depan pintu.

" Baik mas."Jawab Laila cepat lalu meletakkan sapu yang ia pegang dengan sembarangan, lalu membantu pria tersebut untuk membawa Dewa ke dalam kamarnya. dengan hati-hati karena bobot tubuh Dewa yang besar dan gagah membuat orang itu kesulitan membawa pria yang sedang mabuk itu.

Setelah meletakkan Dewa di dalam kamar, pria tersebut pun keluar namun sebelum itu ia mengatakan sesuatu kepada Laila untuk meminta tolong untuk menjaga Dewa.

" Mbak saya tahu Mbak adalah istrinya, dan saya minta tolong kepada Mbak bantuin dewa yang lagi dalam masalah, karena ini menyangkut tentang nyawa." jelas pria tersebut kepada Laila. Sedangkan Laila yang mendengar ucapan pria tersebut hanya terdiam, karena bingung dengan ucapan pria tersebut yang sulit dimengerti oleh Laila.

"Tunggu dulu mas maksudnya apa saya harus nolongin bagaimana, dan maksudnya nyawa itu apa." tanya Laila dengan penasaran, karna tidak sama sekali masuk ke fikiran Laila penjelasan dari pria tersebut yang belum Laila ketahui namanya.

"Nanti Mbak akan tahu sendiri, dan saya minta sekarang Mbak masuk ke dalam kamar dan tolong bantuin bos saya, karena dia butuh pertolongan dari Mbak. dan hanya Mbak ya lah yang bisa menolong dirinya dari pengaruh obat tersebut." Dan setelah mengatakan hal tersebut pria itu pun pergi dari apartemen Dewa dan meninggalkan banyak pertanyaan di dalam kepala Laila. Yang masih mencerna ucapan dari pria tersebut.

" Panas, panas." Teriak dewa dari dalam kamar

Sampai membuat Laila sadar dan langsung berlari masuk ke dalam kamar Dewa. Dan sesampainya Laila di kamar langsung membulatkan matanya karena melihat penampilan dewa yang hanya memakai celana boxer aja, sedangkan kemeja dan celana panjang yang tadi di kenakan oleh dewa ntah sudah hilang kemana.

Lalu Laila pun mendekat ke arah dewa yang sedang gelisa di tempat tidur, dan langsung memegang tangan pria tersebut. membuat pria tersebut yang dalam pengaruh obat perangsang dosis tinggi pun langsung menarik tubuh laila atas kasur dengan cepatlalu menindihnya. otomatis hal tersebut membuat Laila terkejut dan memberontak di bawah kendali dewa yang sedang tidak sadar.

" Mas,sadar kamu kenapa. aku minta kamu jangan kaya begini." ucap Laila yang berusaha lepas dari cekalan Dewa, membuat Laila begitu takut terhadap Dewa, yang dimatanya kini seperti orang lain.

Sedangkan dewa sendirin tidak mendengar kan ucapan dari Laila yang ia butuhkan hanyalah menuntaskan hasratnya yang kini sudah tidak bisa ia kendalikan lagi. Dan langsung saja mencium bibir Laila lalu melumatnya dengan cepat, membuat Laila kewalahan dengan tindakan Dewa tersebut. membuat Laila pun terkaget dengan sikap agresif dari dewa,tiba tiba air mata Laila mengalir begitu saja dari sudut matanya, karna laila merasa dirinya seperti wanita malam yang melayani pria hidung belang. Bukannya Laila tidak mau melayani kebutuhan batin Dewa, kalau dengan cara seperti ini sama aja Dewa menginjak harga dirinya apa algi dirinya di perlakukan secara kasar membuat hati Laila sakit.

Melihat tidak ada pergerakan terhadap wanita yang berada di bawahnya, dewa pun dengan cepat membuka baju Laila,dan melemparkannya ke sembarang arah serta mengabsen setiap incian tubuh istrinya tersebut dengan teliti. tak ada satupun yang terlewati oleh dewa sampai dimana akhirnya dewa mendapatkan hak nya sebagai seorang suami walau dalam kaadan terpengaruh obat.

Dan sudah beberapa kali mendapatkan pelepasan dari penyatuan tersebut, hingga membuat Laila yang berada di bawah kendalinya hanya bisa menangis saat dewa mengambil paksa kehormatannya, hatinya sangat sakit,sama sakitnya dengan kehormatan yang diambil paksa oleh suaminya sendiri.

”Arghhhh.”

Untuk terakhir kalinya dewa mendapatkan pelepasan dari penyatuan itu, lalu menjatuh tubuhnya di samping tubuh Laila yang sudah ia gagahi. lalu mencium kening Laila dengan lembut setelah itu dewa pun memejamkan kedua matanya dengan damai setelah mendapat apa yang ingin ia tuntaskan. dan mungkin setelah ini dewa akan ketagihan dengan tubuh Laila yang sudah ia rasakan dengan begitu nikmatnya.

" Hiks hiks hiks kamu jahat sekali kamu mas. kamu sudah menghancurkan masa depan ku, tidak ada harga dirinya lagi aku yang sudah hancur karena perbuatanmu. gimana pernikahan ini ke depannya ya Allah, memberikan aku petunjuk apa yang harus hamba lakukan hiks hiks.

kamu yang memulai duluan dengan pernikahan kontrak tersebut, namun kamu juga yang mengingkari dengan menyentuh saya, walaupun saya tahu saya adalah istri kamu, tapi kalau kamu mau minta dengan cara baik-baik pasti akan saya berikan hak kamu dengan ikhlas kepada kamu

Namun kalo harus seperti ini saya sangat membenci anda." gumam Laila lalu turun dari kasur dengan tubuh yang sakit menggunakan baju yang tergeletak di lantai yang dewa buang begitu saja, apa lagi bagian bawahnya yang sangat nyeri, untuk pertama kalinya ia berjalan.

Namun dengan pellan pelan akhirnya Laila keluar dari kamar dewa untuk masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dapur lalu menyalakan air yang membasahi tubuh laila sambil menggosok tubuh yang di sentuh oleh dewa sambil menangis di bawah guyuran air yang membasuhi tubuhnya.

......

....