Andre Christopher Sitorus pemuda yang sedang berusaha mencari lowongan pekerjaan diluar sana, apalagi dia hanya tamatan sma yang bisa dibilang sedikit pekerjaan yang menerima tamatan sma. Dia dari pagi sampai menjelang sore belum mendapatkan satu pun pekerjaan, sampai dimana dia mulai frustasi ada kejadian yang mengejutkan menghampirinya
BAB 1 sampai 20 itu hanya alur tidak penting kalau kalian merasa bosan dengan alurnya langsung skip ke bab 21 ya.
*100% cerita fisik
*Don't plagiarize my story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SUPARMAN SUPARMAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
~SF•27~
POV AUTHOR
Andrew dan Alex masih asik tatapan seakan melakukan telepati satu sama lain, sedangkan yang lain sudah muak dengan kediaman di dalam ruangan tersebut.
"WOY CEPAT CERITA, JANGAN ASIK SALING PANDANG KELEN KIRA INI LOMBA PANDANG APA!" kesal Raka akhirnya berteriak untuk menghentikan aksi konyol dua orang ini.
"Ahahahah sorry lah, oke-oke aku akan serius sekarang," canda Andrew yang kemudian langsung memasang wajah serius(bukan sok serius ya).
Mereka semua langsung saja mendekat berkumpul ke arah Andrew yang lagi duduk, Naufal jalan untuk berpindah posisi dan memutuskan berdiri disamping Kenzo karena tadi dia ada disamping Alex, yang lain hanya melihat itu bingung.
Kemudian Andrew menghentikan kecanggungan di ruangan itu dan mulai berkata," Oke sekarang aku akan menceritakan tentang kejadian yang sebenarnya setelah Amir baru pulang dari rumah sakit." jelas Andrew, yang membuat mereka pada menatap dia dan suasana disana mulai mencair lagi
"Seperti yang kubilang semua ini dimulai dari hari dimana kami baru pulang dari rumah sakit," ucap Andrew menatap mereka semua
#FLASHBACK ON
BRUUM
"Andrew, tolong kamu bantu angkat barang antarkan ke kamar kami ya." suruh Scarlett yang lagi memegang kedua bahu Amir.
"Baik Nyonya," nurut Andrew mengerti dan langsung keluar dari mobil menuju bagasi mobil di belakang dan mengambil semua barang yang dibawa dari rumah sakit.
"Pelan-pelan sayang, jalannya." ucap Scarlett yang membimbing Amir untuk berjalan setelah keluar dari mobil.
"Apa mau saya gendong saja sampai kekamar tuan,Nyonya." saran Andrew ke Amir dan Scarlett sambil memegang barang bawaan.
"TIDAK PERLU, saya masih marah sama kamu karena tidak becus dalam melindungi suami saya, kalau nanti kamu kayak gitu lagi kamu saya PECAT, paham." marah Scarlett, yang membuat orang yang ada disekitarnya terkejut mendengar teriakkan dia.
"Maaf nyonya, lain kali saya tidak akan lalai."sesal Andrew sambil menundukkan kepalanya menyesal, Amir yang melihat itu hanya bisa menenangkan istrinya saja karena dia tidak boleh banyak bicara dulu dan dia baru saja keluar dari rumah sakit.
"Saya tidak butuh maaf kamu, tapi yang saya butuhkan hasil kerja bukan hanya omongan belaka, sudah awas." ungkap Scarlett yang kemudian menyuruh Andrew bergeser karena dia ingin berjalan
Sedangkan Andrew hanya diam setelah mendengar ucapan dari Scarlett, dia tidak marah dengan perkataan Scarlett malah dia merasa itu benar dan malah memaki dirinya sendiri. Setelah itu dia menyusul Scarlett dan Amir yang sudah jalan lebih dulu masuk ke dalam mansion.
TAP
TAP
TAP
Suara langkah kaki yang terdengar memasuki rumah Scarlett dan Amir berjalan menuju lift di rumah itu, sedangkan Andrew menyusul dibelakang setelah sampai di depan lift segera saja Scarlett memencet tombol lift yang langsung terbuka.
Scarlett dan Amir segera masuk ke dalam lift tapi sebelum itu Scarlett menahan Andrew yang ingin ikut bersama mereka, dan berkata.
"Kamu jangan ikut kami, kalau mau nyusul kamu harus naik tangga ke atas, mengerti." tegas Scarlett menunjuk Andrew
"Baik nyonya," balas Andrew dengan nada lesu
Kemudian pintu lift itu tertutup dan dengan terpaksa Andrew menggunakan anak tangga untuk bisa ke kamar majikannya.
SKIP
•Di dalam kamar Amir•
"Sudah selesai kamu meletakkan barang-barang, kalau sudah kamu boleh keluar," usir Scarlett setelah selesai beri makan obat Amir.
Andrew tidak mendengarkan ucapan Scarlett karena dia sedang fokus dengan satu objek yang menarik perhatiannya, objek itu berada di atas meja dihimpit vas bunga dan lampu tidur, sedangkan Scarlett akhirnya dia melihat kearah Andrew karena sedari tadi dia menunggu jawaban dari sang empunya nama.
"Andrew kamu dengar saya tidak?, kamu lihat apa sih sampai tidak fokus dengan yang saya bilang?" tanya Scarlett penasaran
"A-ah tidak nyonya maksud saya, saya dengar kok nyonya ini saya mau keluar, dan saya tidak melihat apa-apa kok." sanggah Andrew setelah itu bergegas keluar kamar.
•Di luar kamar•
'Apa yang kulihat itu?, kenapa ada kamera di kamar mereka?, tapi masalahnya kamera itu kecil bukan kamera cctv normal?, apa mereka memang sengaja letak kamera disitu tapi enggak mungkin?, kalau memang ingin memantau kamar mereka biar supaya tetap aman kenapa tidak pakai kamera cctv yang normal saja?, iseng kah?, ah terserah merekalah capek aku mikir mungkin mereka memang ingin naruh kamera disitu," batin Andrew yang kemudian pada akhirnya tidak terlalu memikirkannya.
Namun, setelah Andrew berusaha untuk tidak memikirkan kejadian itu, entah kenapa dia malah selalu melihat di setiap sudut rumah ini selalu ada kamera kecil nyempil, entah di meja ruang tv, meja ruang tamu, meja ruang keluarga, meja dapur, ada di dinding ruang garasi, di ruangan gym, di area sekitar kolam renang, bahkan kamera itu ada di meja kamar Natasya, dia dan Ryan.
Nah karena sudah seminggu dia dirumah itu dan selalu melihat kamera itu di setiap sudut rumah itu, akhirnya dia mulai curiga dan berpikir apa semua orang disini aneh sampai menaruh kamera kecil di setiap sudut rumah?, tapi bukannya sudah ada kamera cctv di dinding kenapa pake naruh kamera kecil lagi?, dan akhirnya dia mencari tahu semua itu setelah semalaman dia mencari tahu ternyata kamera itu bukan berasal dari sini tapi berasal dari orang suruhan para bandit-bandit itu.
#FLASHBACK OFF