novel ini adlaah adaptasi dari kelanjutan novel waiting for you 1
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
apa yang kau sembunyikan!!
Di saat yang sama, di ruang sebelah, Alvio tidak tidur. Anak itu sedang memegang foto kecil yang ia ambil diam-diam dari salah satu dokumen lama ibunya—foto seorang wanita dengan wajah yang berbeda tetapi memiliki mata yang sama.
"Syafira... siapa kamu sebenarnya, Ibu?" bisiknya pelan, mencoba memahami teka-teki yang tiba-tiba ia temukan dalam hidupnya.
...~||~...
Keesokan harinya, Elena duduk di ruang kerjanya di rumah besar keluarga El Bara. Ia memandang tumpukan dokumen di meja dengan tatapan kosong, tetapi pikirannya sedang berada di tempat lain—mengelilingi bayangan Aidan, masa lalu mereka, dan kemungkinan apa yang akan terjadi jika pria itu mulai menggali identitas aslinya.
Ketukan di pintu membuatnya tersentak. "Masuk," katanya dengan suara yang diusahakan tetap tenang.
Seorang pelayan masuk dengan membawakan secangkir teh. Namun, tidak hanya teh yang diberikan. Ada sebuah amplop kecil dengan segel khusus yang membuat Elena segera merasakan kecemasan tak menentu.
"Ini baru saja tiba, Nona," kata pelayan itu sambil menyerahkan amplop tersebut dengan penuh hormat.
Elena mengambil amplop itu dengan hati-hati. Ia tahu segel ini—simbol dari keluarga bastoro, keluarga peringkat keempat yang tak lain adalah keluarga Aidan. Tangan Elena sedikit gemetar ketika ia membuka amplop itu.
Isi surat tersebut hanya satu kalimat:
_"Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu. Jangan mencoba lari lagi."_
Elena mendesah pelan, mencoba menenangkan dirinya. Surat itu tidak ditandatangani, tetapi ia tahu persis siapa yang mengirimnya.
Di waktu yang sama, Aidan berdiri di teras belakang kediaman bastoro, memandang ke arah taman yang tertata sempurna. Kepala pelayannya mendekat dengan langkah hati-hati, membawa laporan yang ia tunggu-tunggu.
"Kami telah menemukan beberapa petunjuk, Tuan Aidan," kata pria itu dengan nada hati-hati. "Dokumen legal Nona Elena El Bara menunjukkan bahwa semua catatan kehidupannya sebelum tiga tahun terakhir telah dihapus. Satu-satunya data yang berhasil kami kaitkan hanyalah sebuah nama—Syafira."
Mata Aidan menyipit, seolah mencoba mencerna informasi itu dengan lebih jelas. "Syafira," ulangnya pelan, nama itu terasa asing namun akrab di telinganya.
"Ya, Tuan. Nama itu sering muncul dalam dokumen lama yang berkaitan dengan perubahan wajah dan identitas. Sepertinya itu adalah nama sebelumnya."
Aidan diam sejenak, sebelum berbicara dengan nada tegas. "Lanjutkan penyelidikan. Jika dia benar-benar Syafira... maka semuanya akan berubah."
Sementara itu, Alvio menghabiskan sore harinya di ruang perpustakaan keluarga, sebuah tempat yang penuh dengan buku dan dokumen keluarga El Bara. Dia menemukan banyak informasi yang tidak ia pahami, tetapi beberapa di antaranya mulai memberi sedikit pencerahan.
Di salah satu rak, ia menemukan sebuah buku berjudul "Kekuasaan dan Pengkhianatan: Sejarah Konglomerasi Besar". Dalam buku itu, ia melihat sebuah bab yang menyebut nama keluarga bastoro dan El Bara, termasuk sebuah peristiwa yang pernah menjadi pembicaraan besar bertahun-tahun lalu—sebuah pertunangan yang batal antara dua pewaris yang tak di ketahui dua pihak keluarga dan menjadi pertunangan pribadi antara dua pewaris.
"Mungkinkah..." gumam Alvio pelan sambil terus membaca dengan penuh konsentrasi.
Ketika Elena menemukan putranya di perpustakaan, Alvio terlihat begitu larut dalam buku itu. "Apa yang kamu baca, Vio?" tanya Elena sambil menghampirinya.
Alvio menoleh, menutup buku itu dengan tenang, tetapi ada percikan rasa ingin tahu yang tidak dapat ia sembunyikan di matanya. "Aku hanya ingin tahu tentang keluarga kita dan keluarga lainnya. Banyak yang belum kau ceritakan padaku, Bu."
Elena menarik napas panjang, berusaha menjaga ketenangannya. "Beberapa hal memang tidak bisa kau mengerti sekarang, Vio. Nanti, jika waktunya tepat, Ibu akan menceritakan semuanya."
"Tapi apa kau bisa menjanjikan itu?" tanya Alvio dengan nada penuh rasa percaya diri, meskipun nada suaranya menunjukkan sedikit tantangan.
Elena menatap putranya dengan mata yang berusaha menenangkan. "Ya. Ibu janji."
Namun di dalam hati, Elena tahu bahwa waktu yang ia tunggu mungkin semakin singkat.
Beberapa hari setelah menerima surat dari Aidan, Elena memutuskan untuk mengambil tindakan yang lebih serius. Ia memanggil seseorang yang ia percaya sepenuhnya—Mikhail, pengacara dan sekaligus kepala keamanan pribadi keluarga El Bara.
"Aku butuh kamu untuk melakukan sesuatu," kata Elena sambil menyerahkan surat yang ia terima. "Awasi dia. Pastikan dia tidak mendekat terlalu jauh."
Mikhail membaca surat itu dengan ekspresi penuh perhatian sebelum menatap Elena. "Apakah Anda yakin ini langkah yang ingin Anda ambil, Nona Elena? Ini bisa dianggap provokasi."
"Dia sudah memprovokasi duluan, Mikhail," jawab Elena dengan tegas. "Jika dia menemukan sesuatu yang tidak seharusnya dia tahu, semuanya akan berakhir. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Lagi pula berani sekali ia menentang keluarga el bara"
Mikhail mengangguk. "Saya akan mengurusnya."
Namun Elena tidak tahu bahwa, di tempat lain, Aidan juga telah membuat langkahnya sendiri. Ia tidak hanya ingin memastikan kebenaran tentang Elena, tetapi juga berniat menghadapi wanita itu langsung.
Pertemuan mereka tampaknya semakin dekat. Rahasia yang selama ini tersembunyi mulai menguak, membuka jalan bagi konflik yang tak terelakkan. Di tengah itu semua, Alvio—yang seharusnya masih kecil—terus menjadi saksi bisu dari drama yang mulai mengguncang dunianya.
Dan di atas semua itu, sebuah pertanyaan besar muncul: jika rahasia Elena terbongkar, apa yang akan tersisa dari hidupnya? Bisakah ia tetap mempertahankan kedudukannya sebagai Elena El Bara, atau harus kembali menghadapi takdirnya sebagai Syafira?