NovelToon NovelToon
Nikah Dadakan Gara Gara Prank

Nikah Dadakan Gara Gara Prank

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Paksa / Pelakor jahat
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Shusan SYD

Nikah dadakan karna di jodohkan ❌ Nikah dadakan gara gara prank ✅ Nikah dadakan karna di jodohkan mungkin bagi sebagian orang memang sudah biasa, tapi pernah gak sih kalian mendadak nikah gara gara prank yang kalian perbuat ? Emang prank macam apa sampe harus nikah segala ? Gw farel dan ini kisah gw, gara gara prank yang gw bikin gw harus bertanggung jawab dan nikahin si korban saat itu juga, penasaran gimana ceritanya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shusan SYD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32

Keesokan harinya, Alesha tampak jauh lebih segar dibandingkan kemarin. Wajahnya tidak lagi pucat, dan senyum tipisnya yang khas kembali menghiasi hari.

Meskipun aku masih sedikit khawatir, ada rasa lega melihatnya sudah cukup pulih untuk kuliah. Kami pun berangkat bersama pagi itu seperti biasa, meski di dalam hati masih terselip rasa cemas. Aku takut kejadian mual-mualnya akan terulang lagi.

Saat jam kuliah berakhir, aku seperti biasa mencarinya di tempat kami biasa bertemu. Tapi kali ini, Alesha sudah tidak ada di kampus. Tidak seperti biasanya dia meninggalkanku tanpa kabar.

Aku segera mencoba menghubungi nomornya, tapi hanya suara operator yang terdengar. Nomornya tidak aktif.

Hatiku mulai diliputi rasa cemas.

“Alesha ke mana sih ? Kenapa gak ngabarin apa-apa ?” gumamku sambil menatap layar ponsel, kosong dari notifikasi darinya.

Tiba tiba adiba melintas di depanku, spertinya dia juga akan berlalu dan segera pulang.

"Adiba." panggilku seraya mendekat kearahnya.

"Kenapa lu ?" tanya adiba saat melihat raut wajahku yang tampak sedang khawatir. Kebetulan dia sedang sendiri. Biasanya bareng salsa.

"Lu liat alesha gak ?" tanyaku.

"Tumben lu gak nanyain salsa." jawabnya.

"Serius." ucapku.

"Gak, gw gak liat." jawabnya.

Tanpa berpikir panjang, aku memutuskan menuju kosnya untuk memastikan dia sudah pulang lebih dulu.

“Buru-buru banget lu ?” tanya adiba heran saat aku terburu-buru keluar parkiran.

“Gak usah kepo,” jawabku singkat sambil melajukan motor tanpa menoleh lagi.

"Eh, lu gak mau pulang bareng di salsa ?" tanya adiba setengah berteriak, aku juga tak mendengarnya dengan jelas.

Di sepanjang perjalanan, pikiran-pikiran buruk terus menghantui. Bagaimana kalau dia pingsan di jalan ? Atau mungkin kondisinya memburuk ?

Sesampainya di kos, aku langsung membuka pintu tanpa mengetuk, berharap menemukan Alesha di dalam. Tapi ruangan itu kosong. Tak ada tanda-tanda kehadirannya.

Aku duduk di ranjangnya, mencoba menenangkan diri sambil terus memegang ponsel. Aku berulang kali mencoba menghubunginya, tapi tetap tidak aktif.

Baru saja aku beranjak untuk pergi mencarinya lagi, pintu kos terbuka. Alesha masuk dengan langkah pelan. Wajahnya murung, tapi begitu melihatku, dia buru-buru tersenyum, berusaha terlihat ceria.

“Kamu dari mana aja ?” tanyaku, langsung menghampirinya.

“Kamu pulang duluan tadi ? Ku cariin di kampus udah gak ada,” lanjutku, nada cemas tak bisa kusembunyikan.

“Iya, maaf, Farel,” jawabnya singkat sambil menaruh sesuatu di meja kecil di sudut ruangan.

“Kenapa gak nunggu aku ? Terus kamu habis dari mana dulu ?” tanyaku lagi, kali ini lebih serius.

Dia tidak menjawab langsung, hanya menatapku sejenak sebelum berkata pelan,

“Tadi aku ke apotek dulu.”

“Ke apotek ? Kenapa gak ngajak aku ? Aku kan bisa anterin kamu. Kalau kamu kenapa-kenapa di jalan gimana ?” nada suaraku meninggi sedikit, campuran cemas dan kesal.

Alesha tersenyum tipis.

“Ciee, khawatir ya ? Tenang aja, aku bisa sendiri kok,” katanya ringan, tapi aku tahu ada sesuatu yang dia sembunyikan.

“Naik kendaraan apa kamu ke apotek ?” tanyaku, mencoba menggali lebih dalam.

“Taksi online,” jawabnya santai.

Aku mengerutkan kening. Rasa kesal dan penasaran mulai bercampur.

“Kenapa gak minta bantuan aku ? Kamu udah gak butuh aku lagi, ya ?” tanyaku langsung, tanpa basa-basi.

Dia menghela napas panjang, lalu duduk di kursi sambil menunduk.

“Aku gak mau nyusahin kamu, Farel…”

“Alesha…” Aku mendekat, ingin mendengar lebih jelas.

“Udah ah, aku mau mandi dulu,” ucapnya tiba-tiba, memotong pembicaraan, lalu beranjak ke kamar mandi sebelum aku sempat berkata apa-apa lagi.

Terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi.

Penasaran, aku mendekati meja kecil tempat dia menaruh kantong obat tadi. Perlahan, aku membuka kantong itu. Hal pertama yang kulihat adalah secarik kertas kecil seperti resep dari dokter.

“Apa ini resep dokter ?” gumamku, membaca sekilas tulisan yang tertera di kertas itu.

Tiba-tiba, Alesha keluar dari kamar mandi. Rambutnya masih basah, dan dia hanya mengenakan handuk yang melilit tubuhnya.

“Ngapain, Farel ?” tanyanya dengan nada panik dan langsung merebut kertas yang kugenggam.

“Obat apa itu ?” tanyaku curiga.

“Ehh… ini cuma vitamin aja kok,” jawabnya sambil menyembunyikan kantong obat di belakang tubuhnya.

“Mana coba aku lihat ?” pintaku, menatapnya tajam.

Dia menyerahkan selembar obat vitamin C.

“Tuh, lihat aja sendiri,” ucapnya.

Aku masih belum puas.

“Satu lagi apa?” tanyaku lagi.

Dia terlihat ragu, tapi akhirnya menyerahkan satu bungkus obat lainnya. Aku membaca tulisan pada bungkus itu.

“Asam folat ?” tanyaku pelan. Dadaku mendadak sesak. Aku tahu obat itu biasa diberikan untuk…

“Tenang aja, itu bukan punyaku kok,” katanya buru-buru, seolah membaca pikiranku.

“Gak mungkin,” sangkalku cepat.

“Beneran ! Itu punya temenku, dia nitip,” jawabnya dengan nada meyakinkan, tapi tatapannya menghindar.

“Alesha, tolong jujur sama aku. Kamu kenapa ?” tanyaku serius, mencoba menatap matanya.

“Gak apa-apa, Farel. Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik aja, kan ?” ucapnya seraya memaksakan untuk senyum.

Aku hanya bisa diam, perasaanku campur aduk antara khawatir, marah, dan bingung. Tapi aku tahu, Alesha menyembunyikan sesuatu. Sesuatu yang besar.

"Udah, gak usah dipikirin. Obatku cuma vitamin C, yang asam folat itu punya temenku. Besok aku kasih ke orangnya di kampus," ucapnya dengan nada yang terdengar berusaha meyakinkan.

Aku masih merasa ada yang janggal, dan akhirnya aku tak bisa menahan rasa penasaran. "Apa kamu hamil, Sha?" tanyaku, mencoba menebak dengan sedikit cemas.

"Ngomong apa sih kamu? Ya… enggak lah, jangan ngawur," jawabnya, terlihat gugup dan agak bingung, seakan mencoba menghindar dari pertanyaan itu.

Aku bisa merasakan ada yang aneh, jadi aku memutuskan untuk menekannya. "Jujur aja," pintaku, dengan nada yang lebih tegas.

"Enggak," jawab Alesha, mencoba meyakinkan diriku dengan ekspresi yang terlihat penuh keyakinan, meskipun ada sedikit keraguan yang jelas terlihat di matanya.

Aku merasa sedikit lega, meskipun hatiku masih ragu. Aku juga tak berharap hal itu benar-benar terjadi, karena jika benar, aku harus bertanggung jawab. Aku tak tahu bagaimana harus menghadapinya. Perasaan takut dan bingung bercampur dalam pikiranku.

"Terus maksud kamu, ke dokter gak ngajak aku apa?" tanyaku lagi, lebih mendalam. Aku mulai merasa ada sesuatu yang disembunyikan dariku. Sejak awal dia tidak mengajak aku pergi ke dokter bersamanya, dan itu membuatku merasa ada yang tidak beres.

"Aku pikir kamu masih ada urusan sama teman-temanmu, jadi aku gak ngajak," jawabnya cepat, terlihat agak menghindar. Tapi aku bisa merasakan ada sesuatu yang aneh dalam jawabannya. Ada perbedaan dari jawaban yang dia berikan sebelumnya, dan kini dia malah terlihat lebih cemas.

Aku mulai curiga, tapi tidak ingin menambah masalah.

"Yaudah," ucapku, mencoba untuk menenangkan diri dan memilih untuk percaya begitu saja. Meskipun hatiku masih bertanya-tanya, aku memutuskan untuk tidak menggali lebih dalam.

Namun entah kenapa, rasa was-was masih terus saja menggelayuti pikiranku.

1
Asyifa Khaira
Ya ella salsa,,, gini ajak kok nggak ada perasaan sama sekali 😁
NR_01: hay kak,
total 1 replies
weele waeee
LAGII
NR_01: siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!