NovelToon NovelToon
Ranjang Kontrak Tuan Anderson

Ranjang Kontrak Tuan Anderson

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nonaniiss

WARNING *** BIJAKLAH DALAM MEMBACA⚠️ ⚠️
Emile adalah seorang mahasiswi yang terpaksa harus menyudahi kuliahnya karena alasan ekonomi dan juga adik kesayangannya yang tengah sakit. Dia menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan membiayai pengobatan adiknya yang tak ramah di kantong. Dalam pertemuan yang tak di sengaja dengan bosnya di sebuah bar membuat hidupnya berubah drastis. Ia terjebak dalam sebuah perjanjian kontrak dengan Harry Andreson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Cafe

Sesampainya di cafe, ia terkejut melihat ada mobil yang tak asing di matanya. Ia mendekati mobil itu dan memastikannya sendiri. Dan benar saja ternyata itu adalah mobil Harry. Ia menilik ke dalam cafe itu mencari keberadaan Harry, hanya saja ia tidak menemukannya. Tiba-tiba saja, ia di buat terkejut dengan tepukan di bahunya. spontan ia menoleh dan mendapati Reyhan yang tengah menatapnya penuh heran.

"Kau kenapa, Mil? kenapa tidak masuk saja. ohh apa jangan-jangan kau menungguku." kata Reyhan dengan menggoda Emile.

"Hahaha bisa saja kau. yasudah, ayo masuk." kata Emile.

Emile menoleh tak kala Reyhan tak juga melangkahkan kakinya. namun, sesaat ia pun hanya terkekeh saja karena ternyata pria itu memberikan isyarat pada Emile agar menggandeng tangannya. Ia pun hanya menurutinya saja dan masuk ke cafe berdua selayaknya pasangan.

Ketika melihat kedatangan Emile dan Reyhan membuat Viona terkejut dan langsung menatap keduanya dengan tatapan curiga. Emile pun hanya terkekeh saja dan melepaskan pegangan tangan itu dari Reyhan.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Tadi kita hanya bertemu di depan sana. jadi, sekalian kita masuk bersama saja." kata Reyhan.

"Yappss, betul itu. Dimana yang lainnya?" tanya Emile yang bingung karena hanya ada mereka saja.

"Hanya kita bertiga." jawab Viona membuat Emile dan Reyhan saling tatap saja kemudian mereka tertawa bersama.

Kini merekapun bercanda tawa ria dengan begitu renyahnya. Ya, tiga orang itu jika sudah di satukan pasti akan sangat ramai.

"Bisakah kau katakan pada pengunjung mu di meja nomor 14 untuk memelankan suaranya." kata Daniel pada salah satu karyawan cafe tersebut

"Maaf atas ketidaknyamanan nya tuan." jawab karyawan itu yang langsung menghampiri meja nomor 14, lebih tepatnya meja Viona

"Nona, sebelumnya mohon maaf, tapi bisakah pelankan suara kalian karena baru saja ada pengunjung VVIP yang mengeluhkan hal itu. suara kalian sampai ke sana. Dan juga mungkin banyak pengunjung lain yang terganggu juga. Sekali mohon maaf ya." kata karyawan itu kemudian pergi.

Emile pun menoleh dan melihat ke arah karyawan yang tengah berjalan itu. Tatapannya pun tak sengaja bertemu dengan seorang pria yang kini juga seperti terkejut melihatnya. Emile melihat itu dengan seksama dan tiba-tiba saja ia mengambil tasnya untuk menutupi wajahnya.

"Kau mau kemana, tuan?" tanya Daniel ketika Harry tiba-tiba melewatinya.

"Aku mau pergi dari sini." jawab Harry yang tiba-tiba saja langsung berhenti dan menoleh ke sumber suara yang terdengar tidak asing dengannya.

"Ada apa, baby?" tanya seorang wanita sexy dan cantik yang tengah menggandeng Harry.

"Tidak, aku akan disini dulu. Kita duduk di sana." kata Harry yang langsung berjalan di ikuti wanita itu dan Daniel.

Mereka mencari tempat duduk tak jauh dari meja Viona. Viona yang melihat kehadiran bosnya pun terlihat tampak canggung, begitupun dengan Reyhan. mereka menyapa Harry dan Daniel dengan senyum saja, sementara Emile masih setia menutupi wajahnya dengan tas. Reyhan yang merasa tidak nyaman dengan bosnya pun kini mengambil paksa tas Emile, sehingga membuat Emile hanya bisa tersenyum kaku dan canggung saja.

"Kau ini kenapa hah? Lihatlah, tuan Harry juga ada disini. Kau tidak menyapa dulu." kata Reyhan pada Emile.

Dengan sedikit takutnya, Emile menoleh dan hanya menundukkan kepalanya saja. Ia memejamkan mata sebentar karena tidak mau bertatap muka dengan Harry maupun Daniel.

Sebenarnya ia cukup terkejut tak kala melihat Harry bersama wanita lain. Tapi setelah mencerna semuanya, ia pun tampak biasa saja karena ia tahu betapa brengseknya Harry.

"Senang bisa bertemu denganmu, nona Emile." kata Daniel dengan tersenyum kecil pada Emile.

"I iya sekretaris Daniel." jawab Emile.

"Bolehkah aku bergabung di meja kalian, ku rasa masih ada satu kursi lagi yang belum di tempati." kata Daniel membuat Viona langsung mempersilahkan Daniel bergabung.

Suasana yang tadinya benar-benar hidup, kini mendadak langsung terasa hening. postur tubuh tegap Daniel dan wajah datarnya mampu mengintimidasi ketiga orang itu. Bahkan hanya untuk sekedar mengeluarkan suara pun tidak ada yang berani.

"Oh ya, sepertinya sudah malam. Besok kita kerja, jadi lebih baik kita pulang saja, ayo." kata Viona yang benar-benar sudah merasa tidak nyaman sekali.

Reyhan pun menarik tangan Emile dan pamit terlebih dahulu pada Daniel dan Harry. hanya saja, baru beberapa langkah tiba-tiba Daniel memanggil Emile. kini Reyhan pun berjalan lebih dulu meninggalkan Emile.

"Nona, apa kau tau kesalahan mu?" tanya Daniel pada Emile.

"Tidak. Aku tidak salah. Lihat saja dia, sepatutnya kau salahkan saja dia, kenapa aku. Sudah ya, a aku mau pulang." kata Emile yang langsung pergi begitu saja.

"Apa yang terjadi?" tanya Reyhan yang merasa khawatir pada Emile.

"Semua baik-baik saja, tapi aku hampir mati tidak bisa bernafas tadi." kata Emile dengan mengatur nafasnya.

"Kau pikir hanya kau saja, kita juga sama." timpal Viona

"Aku antar kau pulang ya." kata Reyhan yang langsung di tolak keras oleh Emile.

Ia tidak mau jika ada yang tahu bagaimana kehidupannya sekarang termasuk dua temannya itu. Ia lebih memilih naik taksi dari pada di antar Reyhan. walaupun sebelumnya Reyhan sedikit memaksa karena setahu Reyhan jalan ke rumahnya dan rumah Emile searah, kini akhirnya pria itu pun pulang dengan Viona saja.

Emile dengan setia menunggu taksi yang sudah ia pesan. Tapi, cukup lama ia menunggu dan belum juga datang. Hingga ia di kejutkan dengan suara deheman kecil di belakangnya.

"Kau butuh tumpangan, nona. Aku akan mengantarmu pulang. Ini perintah langsung dari tuan Harry." kata Daniel membuat Emile benar-benar mengumpati nya.

"Hehehe....I iya..." ucapnya dengan kaku.

Di dalam mobil pun hanya ada kesunyian saja. tidak ada obrolan ringan atau semacamnya. suasananya pun benar-benar sangat canggung sekarang. Rasanya, Emile ingin sekali membuka pintu mobil dan langsung melompat keluar.

"Melompat keluar dalam keadaan mobil masih berjalan itu akan membuat luka yang sangat sakit. Jadi, jangan berfikir kau ingin lompat dari sini." kata Daniel membuat Emile hampir tersedak ludahnya sendiri.

"Yang harus kau tahu, pemilik cafe itu adalah tuan Harry. Dan aku hanya ingin mengatakan, kau harus memikirkan segala resiko dengan apa yang akan kau lakukan." kata Daniel dengan menatap lurus ke depan.

"Maksudmu apa, sekretaris Daniel?" tanya Emile.

"Jika sedang tidak ada orang lain, kau boleh memanggilku nama saja, dan jika ada yang ingin kau tanyakan tentang Harry, aku akan menjawabnya sebisaku." kata Daniel.

"Tidak, aku tidak tertarik apapun." jawab Emile

"Lagi pula, ini hanya akan bertahan satu tahun ke depan saja." batinnya dalam hati.

1
Sri Rezeki
mantap ceritanya
moonlight: makasih udah mampir kak❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!