Keyra Onellia, seorang putri angkat keluarga Arlott yang kini sudah tak dianggap akibat keluarganya kembali menemukan sang anak kandung. Dari umur 13 tahun, Keyra mulai tersisihkan. Kembalinya Dasya, membuat dirinya tak mendapatkan kasih sayang lagi. Di hancurkan, di kucilkan, di buang dan di rendahkan sudah ia rasakan. Bahkan diakhir hidupnya yang belum mendapatkan kebahagiaan, ia harus dibunuh dengan kejam.
Keyra mengira jika hidupnya telah berakhir. Namun siapa sangka, bukannya ke alam baka, jiwanya malah bertransmigrasi ke tubuh bibinya—adik dari daddy angkatnya.
•••
"Savierra, kau hanya alat yang akan dikorbankan untuk kekasihku. Ku harap kau jaga sikap dan sadar diri akan posisimu!"
Mampukah Savierra yang berjiwa Keyra itu menghadapi tiran kejam, yang sial nya adalah suaminya itu? Takdir benar benar suka bercanda! Apakah Savierra harus mengalami kemarian tragis untuk kedua kalinya? Tidak! Savierra akan berusaha mengubah takdir hidupnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetstory_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Hahahahaha, jadi, yang mulia putri tersesat karena kabur dari orang yang sudah putri singgung?" Savierra terbahak saat mendengar cerita sang putri yang menurutnya lucu.
Putri Allea mendengus kesal. "Kak Vierra, lelaki itu benar benar menakutkan. Aku jadi merasa menyesal telah terpesona oleh ketampanan nya. Tidak adak cara lain selain kabur.." ucapnya menggebu.
"Vierra, kamu seperti itu seakan adikku yang salah sepenuhnya!" sela Zyonel.
Savierra dengan cepat menggeleng, "Maaf kak Zyo, aku tidak bermaksud. Namun peraturan pemerintah setempat memang seperti itu. Tidak boleh membuang sampah sembarangan," jelas Savierra.
"Lelaki itu mengatakan, hukumannya akan di denda. Jika kabur akan di penjara, benarkah begitu kak Vierra?" tanya Allea lagi. "Aku takut jika aku memang benar benar dipenjara karena kabur."
"Tidak. Mungkin jika denda adalah hukumannya, memang benar. Tapi untuk di penjara, seharusnya tidak" sela Ryden yang sedari tadi diam.
Zyonel mengerutkan alisnya, "Jadi lelaki itu hanya main main? Huh! Berani sekali menakuti adikku, jika bertemu denganya aku akan memastikan bahwa hidupnya tak akan pernah damai!" sarkasnya merasa kesal. Adik cantiknya tidak boleh ditindas orang lain!
"Hahah, baiklah.. ini memang salah kita karena meninggalkan Allea sendirian."
Allea mengerucutkan bibirnya, "Kakak juga! Kenapa tidak bisa di hubungi sedari pagi? Aku seperti anak yang terbuang.."
Zyonel memeluk Allea. "Maaf, kakak memiliki urusan tadi, maaf jika mengabaikanmu cantik.."
Savierra dan Ryden yang melihat itu pun saling berpandangan. Hubungan kakak dan adik itu buat iri saja.
"Kak Zyo sangat protektif sekali terhadap Allea ya Ryd.." lirih Savierra berbisik pada Ryden di sampingnya. Terlihat sekali bahwa kini posisi keduanya sangat dekat.
Ryden tersentak saat mendengar bisikan di sampingnya. Tubuhnya merinding, lalu saat menoleh ke arah Savierra..
Deg!
Savierra tertegun begitu juga dengan Ryden. Saking dekatnya posisi mereka, kini hidung keduanya menempel membuat jantung keduanya berdegup kencang tak berirama.
Savierra membeku dengan jantung berdebar, merasakan euphoria yang seakan ingin meledak. Begitu juga dengan Ryden yang kini suhu tubuhnya meningkat drastis. Ia menatap Savierra. Mata birunya yang menghipnotis, kecantikannya yang alami, dan bibirnya..
Glek!
Ryden menelan ludahnya, saat melihat bibir pink alami itu. Saat melihat benda itu, ia jadi teringat akan mimpi liarnya. Mimpi yang membuatnya panas dingin dan tak berani menatap mata Savierra terlalu lama.
"EKHEMM!!"
Kedua nya tersentak kaget saat mendengar deheman yang cukup keras itu. Ryden dan Savierra kompak menjauhkan tubuh mereka dan menjauhi satu sama lain.
"Apa yang ingin kalian lakukan hah!?" geram Zyonel nerasa kesal setengah mati. "Kalian berani beraninya menghiraukanku!?"
"Maaf kak.." lirih Savierra merasa malu. Wajahnya pun memerah.
"Kalian tidak menghormatiku?" cecar Zyonel lagi.
"Benar benar benar!" sahut Allea ikut ikutan.
Ryden mendengus kesal, ia berdiri dan beranjak. "Tidak usah berlebihan. Kami sudah menikah dan terserah kami mau melakukan apa!" dengusnya sebal. Ia berjalan melewati Zyonel dengan santai.
"Heyy!! Walau kita bersahabat setidaknya berikan aku muka sebagai pangeran kerajaan! Dasar Ryden brengsek!!" gerutu Zyonel. Sungguh, jika di hadapan Ryden, ia seperti kehilangan harga dirinya.
"Oh iya, jangan lupakan pesta nanti malam. Gaun untuk Savierra dan putri Allea sudah datang. Silahkan kalian lihat dulu, cocok atau tidak,"
"Baiklah, Ryd!"
"Oke kak Ryden!"
Jawab Savierra dan Allea bersamaan.
•••
—Hotel Carlton on the Grand Canal
Datangnya kedua mobil mahal menjadi sorotan para tamu yang berlalu lalang di depan pintu masuk hotel tempat di adakannya pesta.
2 pasang manusia yang baru menuruni mobil itu menjadi sorotan penuh para tamu. Netra mereka tak bisa beralih dari 2 lelaki tampan dan 2 perempuan yang sangat cantik bak dewi yunani itu. Paras mereka bagai serbuk berlian, dan sangat menawan, kontras dengan pakaian yang dikenakan mereka malam ini.
Siapa yang tidak mengenal kedua lelaki itu? Pasalnya, mereka berdua adalah jenius bisnis dari negara New York. Kemampuan mereka tak main main.
Leonardo Ryden Hander si jenius bisnis dan Zyonel Arron Soivell, si pangeran licik dan kejam.
Ryden menggapai pinggang Savierra, membuat sang empu terkejut. "Ryden, apakah tak apa seperti ini?" tanya Savierra berbisik.
"Tak apa. Bukankah kau istriku? Bersikap saja seperti nyonya bangsawan, dan seperti seorang suami istri yang saling mencintai," jawab Ryden enteng.
Cih..Tidak tau malu! Kenapa kulitnya tebal sekali? Duli ia bilang tak akan mau mengakuiku sebagai istri, tapi sekarang..
Savierra mencibir dalam hati, namun tak urung pipi nya bersemu merah. Tangannya meraih tangan Ryden dan di rangkulnya dengan penuh mesra.
Sungguh, kedua pasangan ini sangat serasi. Savierra yang memakai gaun merah menawan, sedangkan Ryden menggunakan setelan bak ksatria tampan yang berada di sisi Savierra.
Sedangkan, Zyonel yang melihat kemesraan itu hanya menghembuskan nafas lirih, 'Ryden, kau sungguh pandai bersandiwara,' batin nya, lalu menggelengkan kepalanya pelan.
"Ada apa kak?" bisik Allea.
Sang pangeran hanya mengelus rambut sang adik dan menggeleng kecil, "Kakak tidak apa apa cantik. Ayo kita mengikuti Ryden untuk menemui penyelenggara pesta."
"Ayo!"
Sesampainya di aula hotel, ternyata sudah banyak tamu yang hadir. Waktu pesta pun juga sebentar lagi di mulai. Suasana yang ramai itu berubah menjadi hening, saat pintu aula terbuka lebar, menampilkan ke empat visual yang sangat menawan.
"Bukankah itu pangeran kedua dan putri ke empat dari kerajaan Leoborn? Mereka cantik dan tampan sekali ya.."
"Lihat, itu adalah tuan Ryden. Si jenius bisnis di Negara New York,"
"Siapa itu yang berada di sisi tuan Hander? Apakah istrinya?"
"Cantik sekali wanita itu.."
Sepasang anak kembar yang baru kembali dari menyapa penyelenggara itu menghentikan langkah saat mendengar bisik bisik para tamu.
"Kakak ada apa?" tanya seorang gadis pada kakak kembarnya.
"Entah, sepertinya ada tamu penting yang baru datang," balas sang kakak.
Sang kakak itu berjalan melewati para tamu yang masih berkasak kusuk. Sang adik pun mengikuti. Dan, saat mereka melihat seorang yang dikenalnya, sang adik pun segera berlari..
"KAK RYDENNNN!!"
BRUKKK!!
Ryden hampir limbung jikalau Savierra tak menahan tubuhnya dari belakang. Semua terkejut, apalagi Savierra" yang juga ternganga saat mendapati suaminya di peluk oleh wanita lain.
"Kak, Ying sangat rindu.."
Ryden mencoba melepaskan gadis itu, "Ying, tolong lepas dulu," ucapnya tegas.
"Ying sangat kangen.. Kak Ryden sangat sibuk ya? Hingga jarang menemuiku,"
Ryden menatap canggung pada atensi yang tengah memperhatikannya, lalu ia menoleh ke arah Savierra yang berwajah masam.. eh? Apakah Savierra cemburu?
"Hai Ryd, sudah lama ya kita tidak bertemu!" Sapa Lizhe pada Ryden.
Ya, mereka berdua adalah sepasang anak kembar keluarga Shen. Shen Lizhe dan Shen Luoying. Kabarnya, Shen Lizhe adalah teman dekat Ryden sewaktu sekolah menengah di Italia ini. Mereka dekat, namun Ryden tak terlalu dekat dengan saudara kembar Shen Lizhe. Lelaki itu hanya mengingat jika Shen Luoying adalah gadis yang suka merecoki dirinya saat bersama Lizhe.
"Hai Lizhe. Bisakah kau menarik adikmu dulu?" datar Ryden yang membuat Lizhe segera menarik Luoying.
"Ying, jangan bikin keributan di sini!" kata Lizhe memperingati. Ying pun menuruti sang kakak dan kembali berdiri di samping Lizhe.
"Kau selalu menjadi sorotan ya Ryd.." kekeh Lizhe sembari menatap kagum ke arah teman lamanya itu. "Eh? Omong omong, siapa wanita cantik di belakangmu ini?"
Lizhe dan Ying melirik ke arah wanita cantik di belakang Ryden.
'Ah, aku melupakan Savierra!' celetuk Ryden dalam hati. Ia menarik Savierra pelan dan merangkulnya. "Perkenalkan, Dia istriku, Savierra Arlott."
"APA? ISTRI?" pekik Ying terkejut. "K-kak.. kapan kakak memiliki Istri? Kenapa tidak ada berita sama sekali?" tanya Ying dengan suara bergetar. Tangannya mengepal, menahan amarah. Ia melirik tajam ke arah Savierra yang tetap memasang wajah santai dan anggun.
"Savierra, perkenalkan mereka adalah si kembar dari keluarga Shen. Shen Lizhe dan Shen Luoying." kata Ryden memperkenalkan.
"Halo tuan muda Shen, saya Savierra," sapa Savierra lalu berjabat tangan dengan Shen Lizhe.
"Nona Savierra sangat cantik sekali, panggil saya Lizhe saja," balas Lizhe dengan mencium tangan Savierra.
Tiba tiba saja Savierra merasakan aura negatif yang sangat kental, ia melirik ke arah Ryden yang memasang wajah datar. Savierra terkikik dalam hati, saat memahami kekesalan Ryden.
Lalu netranya mengalihkan pandangan ke arah gadis yang menatap tajam dirinya sedari tadi. Savierra mengulurkan tangan ke arah Ying, namun tampak di abaikan.
'Gadis ini..' geram Savierra dalam hati. Ia menarik pelan tangan Ying dan menjabatnya. "Saya Savierra nona Ying. Saya i-s-t-r-i Ryden!" sapa Savierra yang menekankan kata istri.
Rahang Ying mengeras, saat Savierra terkesan mengejeknya. "Cih, anda jangan senang dulu nona. Ryden akan kembali pada saya ketika waktunya tiba! Anda hanya orang asing disini!" bisik Ying menekan Savierra.
Savierra tersenyum smirk, 'Wahh, sepertinya aku mencium bau bau pelakor..' batinnya kesal. "Oh ya? Kalau begitu, mari kita lihat, siapa yang paling dekat dengan Ryden. Nona, atau saya sebagai istri sah Ryden," bisiknya membuat Luoying menajamkan matanya ke arah Savierra. Tangannya menggenggam erat tangan Savierra.
Genggaman pun dibalas tak kalah erat oleh Savierra. Ia merasa tertarik bermain dengan gadis ini.
"Hmph, kita lihat saja!"
•••
Heyy all( ̄3 ̄)
Mohon doanya buat author ya.. Author lagi sakit dan belum bisa penuh in janji double update yang kemarin. Tremor bet tangan author, wkwk..
Udah yaa.. Enjoy reading sweety♥