Kisah seorang gadis pembenci geng motor yang dipertemukan dengan banyak anggota gangster terkocak dalam pengalaman seumur hidupnya. Bagaimana dirinya harus menghadapi segala hal tingkah yang ia rasa sungguh garing dan lawak. Sebuah kehidupan rasa garing, kocak dan asin atau asing.
Garing tapi juga mengandung bawang.
Tak hanya tentang dunia anak jalanan, si gadis tersebut pun selain terjebak friendzone di masa lalu, kini juga tertimbun hubungan HTS (Hanya Teman Saja).
Katanya sih mereka dijodohkan, tetapi entah bagaimana kelanjutannya. Maka dari itu, ikuti terus kisah mereka. Akankah mereka berjodoh atau akan tetap bertahan pada lingkaran HTRS (Hubungan Tanpa Rasa Suka).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zennatyas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Ultah?
"Kecolongan gimana maksudnya, Kak?" tanya Reyva sudah berpikir negatif.
"Ya kecolongan, udah gak ada."
Mendengar ucapan Zidan, Reyva langsung meneteskan air mata tak menyangka. Gadis itu pun seketika memeluk tubuh Eja yang lemah.
"Mas Eja! Ih, gak lucu! Mas! Bangun, jangan serius gini dong ih ... Kita 'kan cuma menjalani sesuai perintah aja, kenapa jadi gini?"
Selang beberapa menit setelah Reyva diduga sudah lelah karena terus menerus menangis, Eja akhirnya bangun dengan ekspresi terkekeh.
"Mas?" Reyva dibuat melongo oleh Eja yang tiba-tiba bangun sendiri.
"Maaf ya, selamat ulang tahun, Reyva. Semoga panjang umur dan sehat selalu ya? Selalu berbakti juga sama orang tua, jangan nakal dan semoga menjadi perempuan yang jauh lebih baik lagi kedepannya. Oke?" Usai berucap, Eja menoleh ke belakang untuk menerima kue ultah yang sudah dirinya siapkan dari awal.
Sedangkan Reyva menggeleng terharu. Bahkan dia sama sekali baru sadar jika hari ini adalah hari ulang tahunnya.
"Tiup lilinnya, dan jangan lupa berdoa." perintah Eja sambil tersenyum ke Reyva dan para penonton.
Huhh.
"Udah? Yey ... Sekarang tinggal potong kue ya? Tapi, sebelum itu saya Reyza Ardhiyasa meminta maaf karena tadi sudah membuat Reyva menangis sebentar. Jujur, sebenarnya saya juga tidak ingin membuat anak orang menangis seperti ini, tapi ini merupakan perintah dari tim kami yang mengatur secara rahasia tanpa diketahui oleh Reyva." ucap Reyza seraya menyatukan kedua telapak tangannya.
"Untuk ayah dan ibunda dari Reyva, saya minta maaf. Benar-benar saya tidak ada maksud untuk membuat menangis. Maaf, Om, Tante."
Bukan tanpa alasan Reyza terus saja menempelkan kedua telapak tangannya, itu karena ada ayah dan ibunda Reyva yang naik ke atas panggung.
"Terima kasih banget Kak Eza, aku gak nyangka dan sebenarnya juga lupa sama hari ulang tahun sendiri. Itu karena kita lagi fokus buat tampil gini, jadinya gak ada kepikiran di tanggal ini tuh ulang tahun aku." Reyva memegang kue ultahnya sambil menangis terharu.
"Terima kasih juga, Mas Eza. Yang sudah membuat Eva jadi lebih baik sejak mengikuti Geoxsa Andaran. Eva yang dulu anak pendiam, sekarang jadi pintar berbicara. Bahkan yang saya herankan lagi Eva sering sekali menceritakan tentang lelaki tampan katanya, dia namanya Reyza Ardhiyasa. Katanya Mas Reyza itu baik banget, terus orangnya lucu sering pecicilan tapi ramah dan sopan sama orang lain." tutur Rafi, ayahnya Reyva.
Sementara gadis yang merupakan anak dari pria itu tersipu malu. Berbeda dengan Reyza sendiri yang menunduk hormat.
"Benar, saya saja sebagai ibunda dari Reyva ini sangat tidak menyangka. Oh iya, orang tua nya Reyza ada di sini juga tidak?" tanya Maya, ibunda Reyva.
"Ada, Tante. Kalau ingin tahu, mereka ada di sebelah sana."
ΩΩΩΩΩ
Keadaan di belakang panggung ada anak-anak yang masih menyiapkan penampilan akhir sebelum sesi foto-foto dan pemberian kaos gratis untuk para fans Geoxsa Andaran.
"Eh, ini rombongan generasi junior lima puluh orang udah dateng, Bro. Tampilnya mau di mana?" tanya Farel, selaku yang bertugas menyiapkan rombongan generasi junior selain anggota inti seperti Eza, Danis dan Alfian.
"Kalo gak salah di lapangan, tadi gue udah dikasih tahu sama Pak Lurah desa ini. Katanya tampil di lapangan, nanti awalnya Zidan sama Salsha yang ngajak warga ke lapangan." sahut Erlangga.
Meisya dan Cindy pun hadir di sana, mereka bertugas menjadi orang yang akan membantu para warga apabila mengalami ketidaknyamanan saat menonton penampilan Geoxsa Andaran..
Selang beberapa menit kemudian Zidan dan Salsha langsung bergerak turun dari panggung menuju depan warga yang menonton.
"Mohon maaf untuk Ibu, Bapak, Adik dan Kakak-kakak yang sedang menyaksikan kami apakah bisa untuk berpindah ke lapangan? Em, gak semuanya juga gak papa, hanya yang ingin melihat saja." ucap Zidan.
"Silakan semuanya, dimohon untuk tertib dan tidak saling berebutan ya." sambung Salsha.
••••
"Hai, Dek. Wih, udah tampil aja nih, mereka pada jago nge-dance juga ya. Gila, keren nih cowok yang lo pilih, Sal."
Tiba-tiba Haikal datang di samping Salsha dengan Zidan. Sontak perempuan yang dipanggil itu pun menoleh sambil tersenyum.
"Wah, wih, ya iyalah keren. Orang ketuanya aja di sebelahku, oh iya gimana sama Ael nih? Masih gamon kah, Bang?" ledek Salsha tak lupa dengan menaik-turunkan alisnya.
"Gamon apaan, gak ada gue gamon. Baik-baik aja sama dia, gak kayak lo sama cowok lo tuh." sindir Haikal tak mau kalah.
Zidan yang mendengar terkekeh sambil menoleh, "Lebih parah siapa, Bang? Antara gue apa lo? Lo cemburu aja gengsi banget buat ngaku, apalagi buat jadiin Aelly jadi istri lo, Bang."
Jujur saja, Zidan memang sudah berani meledek kakaknya Salsha dari dulu. Bahkan mereka seringkali bertengkar karena saling meledek. Meskipun ujungnya kembali akur.
"Ekhem! Kalian pada ngomongin gue nih?"
Salsha terkejut sampai memegang pundak Zidan yang sebelah. "Buset! Kaget gue, Mbak. Gila, untung gue gak jantungan."
"Jadi, kalian mau balik hari apa?" tanya Aurellya Maharani. Mantan pacar Haikal sekaligus CLBK-nya kakaknya Salsha itu.
"Hari apa, ya hari ini lah." sahut Haikal sewot.
Aelly langsung melirik sinis. "Idih, siapa lo. Sewot banget jadi laki, gak ada yang suruh lo ngomong."
Keributan Haikal dan Aelly membuat Salsha serta Zidan menutup kedua telinganya. Seraya berjalan menjauh dari dua sejoli berisik itu.
"Mereka bakal langgeng sih itu, ribut mulu kayak kucing makan tikus." celetuk Salsha seketika membuat Zidan tertawa.
"Yaa ... Mereka emang gaya nya begitu, yang penting gak bikin mereka beneran pisah aja. Udah cocok soalnya, lumayan juga buat hiburan kita kalau lagi bosen."
"Sembarangan aja lo! Kakak gue berani lo gituin."
Ketika Salsha kesal, Zidan justru tertawa.
"Kalo gue dimarahin atau digebukin sama Bang Haikal ya gampang, tinggal pura-pura pingsan aja nanti kan lo panik terus khawatir, hahaha."
Plakk
"Aduh! Sakit, Salsha!"
"Bodoamat, orang sok berani sama abang gue."
"Ya Allah, aku cuma bercanda aja, Sal. Jangan ngambek gitu dong. Aku minta maaf, aku salah, tapi jangan mode galak gitu dong."
"Udah ah, mending nyusul Reyhan. Generasi baru yang gantengnya buset banget, mana pikirannya udah dewasa banget." kata Salsha lalu pergi meninggalkan Zidan sendiri di tepi lapangan.