NovelToon NovelToon
Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Konflik etika / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:287.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: echa wartuti

Aluna Aurelia Pradipta memimpikan keindahan dalam rumah tangga ketika menikah dengan Hariz Devandra, laki-laki yang amat ia cintai dan mencintainya. Nyatanya keindahan itu hanyalah sebuah asa saat keluarga Hariz campur tangan dengan kehidupan rumah tangganya.

Mampukan Aluna bertahan atau memilih untuk pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembelaan

Happy Reading

"Sudah mulai berani kamu ya." Mona melayangkan tangannya ke wajah Aluna, ia ingin menampar sang menantu tetapi sebelum tangannya mendarat di pipinya, Aluna lebih dulu mencegahnya.

"Lepas, menantu sialan!" maki Mona.

"Sudah cukup wajahku menjadi pelampiasan amarahmu, Ma. Jangan harap kali ini aku akan tetap menerimanya," balas Aluna.

Aluna melepaskan cengkeraman tangannya dari pergelangan tangan Mona. Bersamaan dengan itu Hariz datang. Ibu mertuanya dan adik iparnya kembali melakuan drama, berhasil membuat Aluna semakin muak.

"Hariz, lihatlah kelakuan istrimu! Mama menyuruhnya untuk belanja, tapi dia justru menyuruh Mama dan adikmu untuk melakukannya," adu Mona.

Heh!

"Apa Mama lupa? Bukankah Mama pernah mengatakan jika aku tidak becus mengurus urusan rumah tangga? Apa yang beli dan masak tidak pernah Mama suka. Jadi … apa salahnya Mama belanja sendiri sesuai mau Mama dan Sandra," hardik Aluna. "Dan tentunya juga biar Mama tahu harga barang di pasar. Jadi tidak seenaknya menyuruh orang belanja banyak tapi uang yang Mama kasih sedikit."

"Kakak, aku ada janji dengan temanku. Tapi kak Aluna tidak mau meminjamkan mobilnya," adu Sandra.

Mendengar itu Aluna memutar bola matanya merasa jengah dengan adik iparnya.

"Itu mobilku dan aku mau pakai. Jika kamu mau pergi silahkan naik taksi," suruh Aluna.

"Aluna, biarkan dia bawa mobilmu. Aku bisa mengantarmu," bujuk Hariz membuat adiknya tersenyum penuh kemenangan.

"Sini, Kak. Mana kunci mobilnya!" pinta Sandra sumringah.

"Kenapa bukan kamu saja yang mengantar adikmu? Biar kamu tahu ke mana perginya adik kamu ini," saran Aluna.

"Aku tidak mau. Kakakku sudah lelah bekerja. Aku tidak mau merepotkan dia," dalih Aluna.

"Kenapa? Kamu takut ketahuan apa yang kamu lakukan selama ini?" tebak Aluna. "Dan, kamu Mas Hariz, sebaiknya dari sekarang bersikap tegaslah sama adik perempuanmu ini. Jangan menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak berguna!" saran Aluna. "Dan untuk Mama, anak perempuan Mama yang satu ini!" Aluna menunjuk Sandra. "Dia sudah dewasa, sudah lulus kuliah, tetapi tidak bisa melakukan hal kecil satu pun. Aku kasih saran ke Mama, sebelum dia bekerja, sebaiknya Mama ajarkan dia mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Apa Mama tidak takut kalau kelak tidak ada yang mau menjadikan dia sebagai menantu karena sifat sombongnya," ejek Aluna.

"Kamu mengejekku?" geram Sandra.

"Tidak juga. Hanya sekedar memperingati," elak Aluna. "Ini sudah siang aku tidak ingin membuang waktuku berdebat dengan kalian. Ada hal yang lebih penting yang harus aku urus."

"Kakak!" Sandra merengek meminta pembelaan dari Hariz.

"Hariz, kenapa kamu mau diam saja, istrimu sudah menghina adikmu?" marah Mona.

"Yang dikatakan Aluna benar, Ma," ucap Hariz. "Mama harus ajarkan dia pekerjaan rumah tangga. Dan jika kamu tidak mau Sandra … besok datang ke kantor. Ada posisi kosong yang mungkin bisa kamu tempati," imbuh Hariz.

Setelah mengatakan kalimat itu Hariz pergi ke ruang kerjanya, sedangkan Aluna masih berdiri di tempat yang sama menunjukkan senyum kemenangan pada mertua dan juga adik iparnya.

"Terima kasih, Mana. Ada bagusnya juga untukku uang belanja Mama yang atur. Aku jadi tidak harus pusing mengurus rumah ini," ejek Aluna. "Dan satu lagi, Mama ajarkan anak manja Mama yang satu ini hal yang mudah lebih dulu. Mungkin menyapu atau mengepel. Rumah ini sangat kotor."

Aluna tertawa kecil melihat ekpresi adik ipar dan juga ibu mertuanya. Ia pun pergi dengan perasaan bahagia.

****

Aluna pergi ke pusat perbelanjaan ditemani oleh Rania. Mereka sepakat bekerjasama untuk mengembangkan bisnis fashion Aluna. Kini keduanya berada di pusat perbelanjaan menunggu seseorang yang akan bekerja sama dengan Aluna. Sebenarnya bukan orang baru, dia adalah supplier lama Aluna. Saat orang itu tahu Aluna kembali membuka butik buru-buru dia ingin bertemu dan kembali bekerja sama dengan Aluna.

"Aluna!" panggil seseorang.

Aluna dan Rania sama-sama menoleh. Keduanya melihat seseorang yang sangat tidak asing bagi mereka. Aluna dan Rania menyambut kedatangan sepasang suami dan istri itu. Mereka mengobrol sambil makan siang. Obrolan kecil penuh tawa, saling memuji hingga terjadilah kesepakatan kerja sama.

Tidak terasa sudah berjam-jam mereka mengobrol. Sepasang suami dan istri itu pamit untuk pulang. Aluna dan Rania memutuskan untuk berada di pusat perbelanjaan itu cukup lama. Mereka menghabiskan waktu berdua, hal yang sudah jarang dilakukan.

Setelah berbelanja mereka memilih duduk di cafe untuk kembali mengobrol dan makan makan ringan. Keduanya memesan cake dan juga kopi. Sambil makan Aluna menceritakan kejadian waktu di rumah. Rania tidak bisa menahan tawanya dan tidak bisa membayangkan wajah ibu mertua dan juga adik ipar Aluna. Apalagi saat Aluna menceritakan bagaimana ia menolak ajakan bercinta Hariz, Rania makin tergelak bahkan sampai ada air mata yang keluar.

"Itu bagus, Aluna," puji Rania. "Aku jadi kasihan pada Hariz. Pasti sakit sekali menahan itu," imbuh Rania.

Saking asyiknya tertawa mereka tidak sadar menjadi pusat perhatian. Sampai Aluna menyadari banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka.

"Rania, pelankan suaramu. Semua orang memerhatikan kita," tegur Aluna.

Rania berhenti tertawa lantas memerhatikan sekitar mereka. Benar saja banyak orang memerhatikan mereka dan juga berbisik-bisik.

"Saking serunya ceritamu aku sampai lupa kita berada di tempat umum," bisik Rania.

"Ada-ada saja," ujar Aluna diikuti tawa kecilnya.

"Baiklah. Kita lanjutkan ceritamu lagi," ucap Rania sembari menyuapkan cake ke mulutnya.

"Apa yang harus aku ceritakan lagi. Semuanya sudah aku ceritakan padamu." Aluna bicara setelah menyesap kopi yang ia pesan.

"Intinya, aku merasa senang. Untuk pertama kali Hariz membelaku setelah sekian lama," ucap Aluna.

"Oke. Itu sebenarnya awal yang bagus, Aluna. Lanjutkan sampai mereka berpikir panjang untuk mencari masalah denganmu," ucap Rania.

"Ya," balas Aluna.

"Baiklah, ini sudah sore." Rania melihat waktu pada jam yang melingkar di pergelangan tangan, waktu menunjukkan hampir pukul lima sore. "Aku harus pulang, Rania. Farel sebentar lagi pulang," pamit Rania.

"Ya, Rania," ucap Aluna. "Sampaikan salamku untuk Farel," pesan Aluna.

"Tentu saja," balas Rania.

"Aku senang melihatmu bahagia, Rania. Kamu beruntung memiliki suami seperti Farel," ucap Aluna.

"Ini semua juga berkat dirimu," ucap Rania. "Aluna …." Rania mengenggam tangan Aluna. "Aku do'akan semoga hubunganmu dan Hariz baik-baik saja."

"Terima kasih, Rania. Aku pun juga berharap seperti itu," harap Aluna.

"Baiklah, ayo pulang," ajak Rania disambut anggukkan kepala oleh Aluna.

Keduanya pun berjalan bersama dan berpisah di lantai 3 sebab mobil Aluna terparkir di gedung lantai 3, sedangkan Rania ada di basement.

Sampai di mobil Aluna memasukkan beberapa paper bag ke jok penumpang belakang terlebih dahulu lantas masuk ke kursi kemudi. Jika boleh jujur Aluna malas sekali untuk pulang, tetapi demi mempertahankan hak-nya Aluna rela bergelut dengan keadaan yang sama sekali tidak dia inginkan.

1
Diana Susanti
anak cewek
Maricha: nanti progam dulu 😅😅😅😅
total 1 replies
Diana Susanti
masak hamil lagi
Wanita Aries
Apa aluna hamil ya thor
Maricha: belum kakak
total 1 replies
Putry Bungzhu
cerita sangat bgus tdk ada typo jg n sya sangat suka krna disni aluna sbgai tokoh perempuanx tdk lemah
Soraya
bagus Sandra akhirnya kmu sadar diri
Diana Susanti
betul jdkan pelajaran hidup mu
Nurr Amirr🥰💞
Nahhh gitu juga lebih enak dr mengejar sesuatu yg enggak pasti enggak ada untungnya silap2 nyawamu habis di tangan Elgar...
Diyah Agung
Luar biasa
Maricha: thank you kakak
total 1 replies
Putry Bungzhu
klw aluna blik dgn suami kyakx g seru
Maricha: Terima kasih kaka sudah mampir
total 1 replies
Soraya
lanjut
Diana Susanti
menang banyak banget alana,, love you full
Soraya
lanjut
Diana Susanti
ada imbal balik Elgar,, beri kesempatan kedua untuk Sandra
Siti Aisyah Aisyah
lanjut up lg thor
Yuliana Tunru
suami idaman bgt gitu klo kita bertemu irangbtrpat dfn cinta yg lyar biasa
Diana Susanti
iihhh Elgar,,,, sama manja juga
Diana Susanti
hahaha😂😂😂😂😂😂 ingat duluuuu
Heny
Lanjut thor
Maricha: siap kakak
total 1 replies
Diana Susanti
yaaa betul
Soraya
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!