"Apa kamu tak bisa berbagi suami? lihatlah Jenny saja bisa berbagi orang tua denganmu?"terik seorang wanita paruh baya dengan lantangnya membuat Alesya terdiam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17
"" Kisah kita sudah lama berlalu tapi aku ingin mengulang semuanya kembali..""
Agam menatap Alesya yang berlalu pergi bersama Aditya....
"Alesya maafkan aku.. Bisakah kamu jangan pergi bisakah kamu jangan bersama laki-laki lain aku sakit melihat itu.."Agam pun tak pernah sadar dengan apa yang telah dia lakukan pada Alesya...
Alesya yang sedang berjalan dengan Aditya pun melihat Agam berdiri tak jauh darinya namun Alesya bersikap biasa saja dia sendiri enggan berhubungan lagi dengan Agam.
Aditya melihat Alesya seperti sedang menatap sesuatu akhirnya bertanya.
"Apa yang sedang kamu lihat Al?"tanya Aditya lirih membuat Alesya langsung menatapnya...
"Gak ada kok Mas,,"jawab Alesya tentu saja berbohong.
Setelah keluar dari ruang rapat bersama dengan Aditya,kini Alesya hendak kembali keruangan nya namun langkah Alesya di hentikan oleh Agam.
"Alesya.. Al aku ingin bicara sebentar pliss sebentar saja.."ucap Agam seperti mengiba namun sepertinya Alesya enggan berbicara dengan laki laki yang telah memberinya begitu banyak luka dan airmata..
"Maaf Mas aku masih banyak pekerjaan dia aku gak punya waktu."jawab Alesya tanpa menoleh kearah Agam dan kemudian dia masuk kedalam ruangannya namun tangannya di cekal oleh Agam.
"Al,,aku mohon sebentar saja. Aku ingin bicara dengan kamu?"ucap Agam tanpa melepaskan pegangannya membuat Alesya mengangguk.
"Lepaskan tanganmu. Duduklah Mas mau bicara apa?katakan saja aku gak punya banyak waktu."jawab Alesya masih acuh tak acuh.
Agam menatap kearah Alesya dia terlihat sangat cantik dan juga bersih. Membuat Agam sangat menyesali semua perbuatannya pada Alesya dulu.
"Alesya maafkan aku. Maafkan aku yang telah memberikan luka yang dalam dihatimu. Bagaimana kehidupanmu selamat ya kamu sekarang sudah berhasil menjadi seorang Dokter.."ucap Agam sedikit berbasa-basi..
Alesya hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan dari mantan suaminya itu...
"Al,,apakah kamu mau memaafkan aku?"pertanyaan itu pun kembali terucap namun Alesya lagi lagi tak menjawabnya.
Agam memegang tangan Alesya namun di tepis kan olehnya.
"Maaf Mas kita bukan muhrim. Gak perlu kamu pegang pegang tanganku."jawab Alesya ketus membuat Agam salah berfikir.
"Al,,bagaimana kalau kamu memberikan aku kesempatan kedua! Aku janji aku akan memperlakukan kamu dengan baik dan aku tak akan pernah nyakitin kamu lagi?"ucapan Agam langsung membuat Alesya menatapnya tak percaya. Bagaimana bisa seorang laki-laki mengatakan hal semacam itu dengan entengnya meminta kesempatan kedua....
Belum sempat Alesya memberikan jawaban tiba tiba Ibu Anna dan Jenny datang membuat keributan.
"Dasar wanita ja*ang masih berani kamu menggoda putraku. Ingat sampai kapanpun saya gak akan pernah mengizinkan kalian untuk rujuk."ucap Ibu Anna sembari memberikan Alesya sebuah tamparan yang cukup keras.
Jenny yang melihat kakaknya ditampar langsung mendekatinya..
"Bunda kenapa tampar Mbak Alesya?"tanya Jenny sembari mendekati Alesya namun Alesya mundur dari tempatnya berdiri.
Alesya menatap kearah Agam dan keluarganya beserta Jenny yang kini ada di sampingnya...
"Aku tak pernah mengatakan untuk rujuk sama Mas Agam. Bagiku hubungan kami telah berakhir dan aku minta tolong jangan pernah ganggu kehidupanku lagi. lagipula aku tak pernah bermimpi untuk rujuk sama Mas Agam.
Mas lihatlah orang tua kamu dia selalu memperlakukan aku dengan buruk bahkan kamu sendiri tak pernah sadar dengan apa yang sudah kamu lakukan padaku? Kita sudah bercerai dan kita tak akan pernah bersatu lagi karena?"ucapan Alesya terpotong dengan pertanyaan Agam.
"Karena apa?karena kamu belum bisa melupakan aku? Karena kamu belum bisa melupakan pernikahan kita?Alesya kamu gak perlu mendengarkan Bunda cukup aku saja. Aku yakin Jenny tak akan keberatan untuk kita rujuk lagi.."ucapan Agam terdengar sangat menyakitkan di telinga Jenny. Ternyata selama ini usahanya tak pernah di hargai oleh Agam.
"Karena...."ucapan Alesya kembali terhenti dengan ucapan Aditya yang tiba tiba datang...
"Karena sebentar lagi Alesya akan segera menikah denganku. Dan satu lagi kamu itu hanya mantan suaminya jadi jangan kepedean. Sayang kamu gak apa-apa? Siapa yang tadi menampar kamu?"ucap Aditya sembari membelai lembut pipi Alesya yang nampak memerah..
Alesya terdiam sesaat hatinya menghangat mendapatkan sentuhan lembut dari tangan laki-laki ganteng itu,dan seketika jantungnya tak pernah berhenti berdetak...
"Are you oke?"tanya Aditya lagi.
Alesya hanya mengangguk dan kemudian mendekati Aditya..
"Aku gak apa apa Mas..."jawab Alesya lirih...
Ibu Anna menatap kearah Aditya yang nampak tak asing baginya...
"Kamu Aditya Pratama Adijaya putra pertama pengusaha ternama Adijaya dan Shinta?"tanya Ibu Anna sedikit bingung.
Aditya menatap sekilas wanita yang telah menampar pipi Alesya wajahnya tak asing Aditya pernah bertemu dengan Ibu Anna karena Ibu Anna adalah sahabat sang Bunda.
"Tante Anna.. Ternyata Tante yang berani menampar calon istriku,ingat Tante ini yang terlahir kalinya Tante bertindak kasar pada calon istriku.."jawab Aditya dengan penuh penekanan.
Ibu Anna menatap kearah Alesya dan Aditya dia tak percaya jika Aditya memilih Alesya sebagai calon istrinya karena dia sendiri tahu selera menantu untuk sahabatnya Shinta tak main main...
"Aditya buka mata kamu nak,wanita ini tak pantas untuk kamu jadikan istri dia hanyalah seorang janda yang di buang oleh keluarga kami karena dia mandul. Apa kamu mau memungut sampah yang kami buang ini.."ucapan kasar Ibu Anna benar benar membuat hati Alesya sakit buka kepalang.
"Dia adalah wanita yang tak pantas untuk siapapun Aditya kamu ingat itu. lagipula jika Bunda kamu tahu tentang ini apa dia akan setuju kamu menikahi janda mandul ini?"ucapan Ibu Anna terdengar semakin keterlaluan membuat Aditya hampir saja kehilangan kendali dirinya.
"Tante.. Maaf saya menghormati Tante karena Tante jauh lebih tua dari saya dan juga Tante adalah teman dari Bunda tapi Tante jangan keterlaluan mengatakan Alesya sembarangan. Walaupun Alesya mandul aku akan tetap menyayanginya dan juga mencintainya dengan sepenuh hatiku. Apa Tante pernah berpikir bagaimana jika yang mandul itu anak Tante?"pertanyaan telak dari Aditya membuat Jenny langsung pucat.
Ibu Anna tak terima Aditya mengatakan hal itu..
"Bagaimana mungkin anakku mandul lihatlah dia sendiri sudah memiliki anak dengan menantuku Jenny.."jawab Ibu Anna tak mau kalah...
Alesya menarik lengan Aditya untuk menghentikan perdebatan antara keduanya.
"Maaf Tante ini rumah sakit tolong jangan bikin keributan lagi jika tidak saya akan panggil security.."ucap Alesya dengan tegas dia juga meninggalkan Agam dan keluarganya di koridor rumah sakit sementara Alesya dan Aditya masuk kedalam ruangan Alesya...
Aditya menatap kearah Alesya yang nampak diam saja dia tahu mungkin luka di hatinya kini kembali terasa sakit bagaimana tidak Alesya selalu saja di katakan mandul oleh mantan mertuanya itu..
"Alesya are you oke?"tanya Aditya membayarkan lamunan Alesya. Alesya menoleh kearah Aditya dan tersenyum...
"Aku baik baik saja Mas. Terima kasih karena Mas sudah mau bantu aku tadi. tapi Mas gak harus berbohong seperti itu."ucapan Alesya membuat Aditya memberikan diri untuk mengatakan isi hatinya.
"Alesya apa yang aku katakan itu gak bohong,aku ingin mengobati luka dia dalam hatimu Alesya.."
rahasia jenny kebongkar dah.
lanjut thor 🙏
masa kaga ada yg jagain adenya.
uang byk buat apa.
aamiin yra 🤲🙏
aamiin yra 🤲🙏
lanjut thor 🙏💪😘