Rion pemuda yang terlihat urakan juga tengil mendadak di jodohkan oleh sang mama.dengan wanita pilihan yang sudah di tentukan,bahkan mereka tidak saling mengenal.
kisah perjalanan pernikahan Rion mari simak alur cerita nya
Kolaborasi Novel Dastan & Fellaini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Theodor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
" Ish abang ah...kan udah tadi malam ! " ucap Zora .
" Gimana kalau seminggu 3 kali ? " ucap Rion .
" Apalah aku bang hanya istri yang harus nurut sama suami . " jawab Zora malu2 godzila hingga merona pipi tembemnya .
" Hehehe...ini nih yang aku suka dari kamu . " Rion menatap tajam penuh arti sambil menyeringai .
Esoknya..
" Permisi bu Vella tadi ada yang mencari anda ." ucap serukitty yang menjaga pintu lobi .
" Siapa ya pak? dan dimana dia sekarang ? " tanya Vella penasaran .
" Ada di lobi bu sedang menunggu ibu ." jawab serukitty .
" Baiklah terima kasih pak, silahkan lanjutkan kembali pekerjaan bapak ." ucap Vella dengan sopan .
Sambil berjalan menuju lobi dia sempat berfikir. " Siapa ya kira2, sepertinya aku ngga ada janji sama orang ." ucapnya dalam hati .
Setelah bertemu alangkah kagetnya Vella ternyata sosok yg menunggu dia adalah Gavin .
" Hai Vella, apa kabar ? " ucap Gavin .
Tiba2 Vella langsung memeluk Gavin dengan erat, tanpa disadari Juan dan Rion melihat kejadian pagi ini setelah mereka baru saja datang.
" Biasa aja matanya ga usah keluar2, kalau copot bingung gue nyarinya ! " ujar Rion meledek Juan yang sudah terbakar cemburu .
Tanpa tunggu aba2 Juan langsung datang menghampiri mereka berdua . Vella yang sedang berpelukan dengan Gavin kaget dengan kedatangan Juan .
" Selamat pagi bu Vella. " sapa Juan kearah Vella .
" Pa...pagi juga Juan ." jawab Vella terbata2 .
" Aduh bodoh banget gue, kan biasanya manggil sayang. " ucap Vella dalam hati .
Setelah sampai di ruangan Juan jadi terlalu malas untuk bekerja setelah melhat kejadian itu di lobi kantor .
" Woi bro, ngelamun aja lo. come on bro ngga usah dipikirin lah yang tadi pagi itu siapa tau dia saudaranya ! " ucap Rion menenangkan sahabatnya .
" Mesra banget njirr...masa saudara keq gitu. " jawab Rion .
" Ya siapa tau kan? nanti lo minta penjelasan aja sama Vella pas makan siang soalnya kalau sekarang kita harus profesional dalam bekerja. " ucap Rion .
" Dih tumben lo lempeng tuh otak! " jawab Juan penuh kebingungan .
Jam istirahat tiba2 Juan melihat kembali kejadian yang membuat matanya sakit. Seketika Vella dijemput oleh Gavin untuk makan siang bersama sambil menggandeng tangan Vella yang membuat Vella terlihat kikuk dan canggung.
" Gavin sorry...aku ngga enak kalau begini. " jawab Vella sambil melepaskan tangan Gavin .
" Kenapa Vell? aku kangen banget sama kamu! " jawab Gavin .
" Kita udah ngga ada hubungan lagi Gavin dan aku juga ngga enak waktu Juan melihat kita pelukan pagi tadi di lobi. " ucap Vella .
" Juan? siapa dia Vell? pacar kamu kah? " tanya Gavin .
" Iya Gavin, dia calon suami aku. " jawab Vella .
" No no no ngga ada yang boleh jadi suami kamu kecuali aku oke. " protes Gavin .
" Ngga Gavin, hubungan kita sudah berakhir sejak kamu meninggalkan aku 5 tahun lalu. " jawab Vella menahan air mata.
" Sorry Vella bukan maksud aku buat ninggalin kamu waktu itu tapi memang aku harus pergi keluar negri. " jawab Gavin .
" Lantas apa yang buat kamu ninggalin aku Vin? kamu taukan kalau aku itu sayang banget sama kamu, aku bela2in semua demi kamu tapi apa kamu ngerti perasaan aku saat kamu pergi begitu saja tanpa pamit? " tangis Vella langsung pecah karena mengingat masa lalu dia waktu bersama Gavin .
" Maafkan aku Vell, aku sebenarnya dijodohkan oleh mama. " jawab Gavin .
Ketika Gavin hendak memeluk Vella tiba2 Juan datang dan memukul Gavin hingga Gavin tersungkur.
" Sayang kamu ngga kenapa2? apa yang terjadi kenapa kamu menangis? " tanya Juan setelah itu langsung menatap Gavin dengan sinis.
" Lo apain calon istri gue bangs*t? dan lo siapa bisa2 nya peluk2 calon istri orang! "
" Lo makan nih bogem gue biar kenyang. " ucap Juan sambil memukul Gavin dengan membabi buta.
" Cukup Juan. " teriak Vella .
Seketika Juan berhenti lalu menghampiri Vella dan mengajaknya pulang, diperjalanan pulang tiba2 terdengar bunyi perut Vella yang sedari tadi belum makan.
kruukkk...kruuuukkk..
" Kita cati tempat makan dulu, nanti setelah makan aku antar ku pulang. " ucap Juan .
" Juan..."
" iya..." jawab Juan .
" Maaf ya kalau aku ngga jujur dari awal sama kamu, aku mau jelasin semua sama kamu. " ucap Vella yang merasa bersalah sama Juan .
" Makanlah dulu baru cerita. " jawab Juan dengan tingkah yang sok cool dan cuek itu.
Setelah mereka makan lalu bersiap2 pulang, setelah sampai rumah Vella mengajak Juan untuk ngobrol sebentar dirumahnya .
" Yank...maaf sekali lagi untuk hari ini. " ucap Vella .
" Untuk apa? " tanya Juan pura2 cool .
" Untuk semua yang kamu lihat hari ini. " jawab Vella .
" Aku mempunyai prinsip yang sampai sekarang aku pegang, " jawab Juan .
" Kalau boleh tau apa itu yank? " tanya Vella penasaran .
" Hmm... Jangan lihat apa yang kau lihat dan jangan dengar apa yang kamu dengar, mungkin kata2 itu simple tapi bermakna. " jawab Juan .
" Aku ngga pernah melihat apapun tentang masa lalu pasangan aku atau mendengar kejelekan atau kebaikan pasangan aku karena yang aku lihat saat ini adalah kamu dan aku. " jawabnya lagi .
Setelah mendengar penuturan Juan, Vella merasa belajar bangkit dari pengalamannya bersama Gavin, dia juga merasa seperti seorang anak kecil yang sedang diceramahi orang tuanya.Bahagia? sudah pasti.
Tiba2 Vella bangkit memeluk Juan serta mencium bibir Juan dengan lembut..
Cup...
" Makasih ya sayang karena kamu hari ini keren banget, udah ngajarin aku banyak hal tentang cinta dan pelajaran hidup. " ucap Vella .
Setelah percakapan mereka, Juan balik lagi ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai.
...
Sementara Sergio sedang sibuk dengan pekerjaannya, dia menyempatkan untuk menelepon calon istrinya .
tutt...
tutt..
" Halo sayang lagi apa disana? " tanya Gio .
" Halo juga kesayangan, aku lagi santai habis beberes rumah. " jawab Ossy .
" Nanti malam sibuk ngga? aku mau ajak kamu jalan nih. " tanyanya lagi.
" Nanti malam aku keq nya ga sibuk deh, emang mau jalan kemana? " tanya Ossy.
" Udah ikut aja kamu pasti suka. " ucap Gio lagi.
" Oke aku tunggu dirumah ya sayang. " jawab Ossy
Malam harinya Gio menjemput Ossy dan mengajak jalan serta nonton bioskop.
" Yank bentar ya aku mau ke toilet. " ucap Gio.
Gio pergi meninggalkan Ossy sendiri di cafe, diam2 Gio mampir ke toko perhiasan untuk membeli cincin untuk melamar Ossy .
" Mba yang ini berapa harganya? " tanya Gio kepada karyawan toko itu.
" 5 juta mas. " jawabnya.
" Aku ambil yang itu aja ya mba. " jawabnya tanpa pikir panjang karena kasihan kalau terlalu lama meninggalkan Ossy.
Akhirnya setelah membeli cincin Gio langsung menemui Ossy di mejanya.
" Hai sayang lama ya nunggunya? " tanya Gio.
" Engga koq cuma seabad aja. " Ossy cemberut gara2 nunggu Gio.
" Yuk pulang udah malam. " ajak Gio.
" Ish...abis nunggu disuruh pulang, kemana dulu gitu keq! " jawab Ossy makin cemberut.
" Ya udah kita ke oyo mau ga? " ucap Gio sambil isengin sang pacar.
" Mau ini ngga? " jawab Ossy sambil mengepalkan tangannya kearah Gio.
Akhirnya mereka pulang dan setelah sampai rumah mereka mengobrol sebentar .
" Pak bu, hari ini ijinkan saya mengutarakan isi hati saya kepada anak ibu dan bapak bahwa saya datang kesini sebenarnya untuk melamar anak bapak dan ibu. " ujar Gio.
" Ossy bidadari hatiku terima kasih sudah mau menerima aku sebagai kekasihmu dan terima kasih sudah mengisi hatiku, dan saat ini didepan orang tuamu aku ingin melamar kamu dan menjadikan mu pendamping ku selamanya. Mau kah kamu menikah denganku? " ucap Gio .
Sontak Ossy kaget bukan main dengan pernyataan Gio yang secara tiba2 melamarnya.
" Iya sayang aku mau menikah denganmu. " jawab Ossy.
Didalam rumah yang sederhana itu menjadi lebih hangat, mereka bahagia terutama Ossy yang hatinya berbunga2 kala Sergio bin Xavier melamarnya.