NovelToon NovelToon
Cintaku Kandas Karna Perjodohan

Cintaku Kandas Karna Perjodohan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Pacaran bertahun² bukan berarti berjodoh, begitulah yang terjadi pada Hera dan pacarnya. Penasaran? Ikuti terus karya Hani_Hany hanya di noveltoon ☆☆☆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB TIGA PULUH SATU

"Nah, belok kanan lagi itu rumahku." tunjuk Hera antusias, dia segera turun ketika motor berhenti. "Mau singgah?" tanyanya melepas helmnya dan memberikan pada Andika.

"Terima kasih. Lain kali saja ya!" ujar Andika lembut menerima helm yang Hera berikan. Usai menyimpan helmnya, Andika pamit pulang. "Aku langsung pulang ya! Lain kali aku singgah." Hera mengangguk setuju.

Hera masuk dalam rumah, membersihkan diri dan istirahat. Sorenya ternyata pengajian di rumah Hasyim.

"Ibu dari mana?" tanya Hera ketika melihat ibu Ros yang baru pulang lalu masuk ke dalam rumah.

"Dari rumah Hasyim, mau pengajian Dasa Wisma nanti sore." jawab ibu Ros jujur. "Bantu-bantu ibu Setia, kasihan masak-masak sendirian." ungkapnya.

"Pantas sejak siang aku tidak melihat ibu. Ternyata ke rumah tetangga." ujar Hera meminum air yang dia ambil dari ceret.

"Kamu ikut ya!" ajak sang ibu. Dia bersiap mandi dan segera ke sebelah sebelum banyak yanh datang.

"Iya bu." Hera juga bersiap untuk ikut sang ibu pengajian. Selain itu, dia ingin mencari perhatian Calon mertua atau ibunya Hasyim. Tiba saatnya pengajian, banyak ibu-ibu yang datang. Sekitar 30 orang yang hadir.

"Hera sudah kerja ya?" tanya para tetangga. Hera mengangguk dan tersenyum.

"Beruntungnya Hera, itu Hasyim masih kuliah. Harusnya sudah kerja juga, karena teman sekolahnya Hera." ujar bu Setia ikut ngerumpi.

"Gak apa tante, rezeki orang beda-beda." jawab Hera tidak suka jika ada yang menjelekkan Hasyim meski itu orang tuanya sendiri.

"Begitu kenyataannya Hera!" gerutu Ibu Setia, dia merasa kecewa pada anak pertamanya yang seharusnya bisa menjadi anak kebanggaannya.

Pengajian pun berlangsung dengan lancar, semua sudah pulang ke rumah masing-masing. Hera membantu ibu Setia membereskan dan membersihkan rumah.

"Terima kasih Hera sudah bantu-bantu tante." ucap ibu Setia sambil membungkuskan kue untuk dibawa pulang. "Ini bawa pulang." imbuhnya.

"Sama-sama tante, makasih juga malah dapat kue segala." ujar Hera tidak enak hati. Hera pamit pulang dengan membawa bungkusan. Ibu Ros sudah pulang lebih dulu karena suaminya mencarinya.

Keesokan hari seperti biasa Hera berangkat bekerja. Sebelum berangkat, Hera sarapan bersama ayah dan ibu, serta Udin sang Kakak.

"Kamu mau dibelikan motor nak?" tanya ayah Rahim sambil makan. Udin menatap ayahnya dengan tatapan sulit diartikan.

"Boleh juga ayah, susah kalau Hera harus pergi-pergi tanpa kendaraan." jawabnya bahagia. Tentu saja! Siapa sih yang gak mau dibelikan motor? Apalagi Hera sudah kerja.

"Iya nanti ayah belikan, uang hasil kerja kamu ditabung saja buat keperluan kamu." ujar ayahnya lagi setelah mengunyah makanannya. Sesayang itu ayah Rahim pada Hera, mungkin karena anak bungsu dan satu-satunya perempuan.

"Terima kasih banyak ayah." jawab Hera manja, dia melirik Udin, yang diam saja. "Iri dia. He-he." batin Hera meledek. Dia tersenyum bahagia.

Udin melirik pula ke arah Hera, dia juga tersenyum karena dia juga sudah punya motor. Bahkan dia lebih dulu memiliki penghasilan, hanya dia lahir dengan segala kekurangannya.

"Kalau gitu Hera pamit yah, bu." usai makan Hera langsung pamit ke rumah sakit, dia berangkat lebih pagi. Karena jadwal piketnya.

"Kok gak ada ojek online ya!" gumamnya pelan sambil melangkah mencari angkutan umum. Dia akhirnya menunggu angkutan umum dipinggiran jalan.

"Ke rumah sakit SGP pak?" tanya Hera setelah mobil plat kuning berhenti.

"Iya Mbak, naik saja!" jawab pak sopir. Hera naik dengan santai, ternyata di dalam mobil masih kosong karena memang mobilnya baru keluar mencari penumpang.

"Terima kasih pak." saat sampai di tempat tujuan, Hera turun membayar biaya transportasinya. Setelah sampai Hera langsung menuju ruangannya.

"Baru datang ya?" tanya Ine pada Hera, mereka bertugas bersama. Hera bahkan sudah akrab sama Ine yang katanya kaku dan tegas. Ine memang memiliki suami kaya, tapi dia tidak semena-mena pada pekerjaannya.

"Iya kak." jawab Hera ramah. Tiba-tiba ponsel Hera berbunyi. Dia ambil ponsel dan membukanya, ada notif pesan dari Andika.

"[Hera, kamu sudah berangkat atau belum? Mau aku jemput?]" pesan dari Andika telah diterima oleh Hera. Dia melirik kak Ine sebelum membalas pesannya.

"[Aku sudah di rumah sakit, aku sama kak Ine disini. Aku piket jadi berangkat pagi]" balasnya cepat lalu menaruh ponselnya dan mengecek seluruh perawat yang bertugas.

Tidak ada balasan dari Andika, selang lima belas menit Andika datang dengan satu kantong plastik berisi roti.

"Ayo sarapan." ajaknya pada Hera ketika sudah sampai dimeja kerjanya. Dia menyimpan kantongannya di atas meja.

"Aku sudah sarapan di rumah." jawab Hera singkat. Dia memang sudah kenyang jadi dia menolak.

"Baiklah, tapi ayo sarapan lagi temani aku." ajaknya sedikit memaksa. Mereka berdua sarapan bersama di meja masing-masing yang cukup dekat.

Hera menurut, toh itu hanya cemilan. Ada roti, teh kotak dan good day. Andika memberikan satu kantongan pada Hera.

"Bagikan lah pada yang lain." ujar Andika. Hera menurut, dia bagikan roti yang berukuran sedang dengan teh kotak kepada teman perawat yang lainnya.

"Makasih Hera dan Andika." ucap Reynald dan Risma kompak. Hera mengangguk dan tersenyum. Semua yang ada disana menganggap Hera dan Andika pacaran.

Hera makan roti yang agak kecil dengan meminum teh kotak. Sedang Kak Ine mengambil sendiri jatahnya.

"Banyak juga belanjaan kamu Dika." ujarnya menatap sang adik heran. Yang ditanya masih asyik mengunyah rotinya dan meminum good day.

"Biar untuk makan siang Hera kak." jawab Andika jujur setelah menalan makanannya baru Andika menjawab pertanyaan Ine.

"Ya lapar anak orang hanya kamu kasih makan roti Dika." ucapnya ketus lalu pergi meninggalkan ruangannya. Andika menatap sang kakak dengan tatapan heran.

"Ikut campur saja urusan orang." batin Dika menatap punggung kakaknya yang menghilang dari balik pintu. Reynald dan Risma hanya menggeleng melihat tingkah kakak dan adik itu.

Hera hanya diam saja, dia merasa lucu dengan tingkah Andika dan kak Ine yang akrab begitu. "Serunya kalau punya saudara perempuan, saudaraku laki-laki semua." batinnya tersenyum getir.

Pekerjaan mereka cukup padat hari ini, banyak pasien yang harus Hera tangani. Tapi justru membuat Hera semangat menolong orang lain. Itulah gunanya dia menjadi perawat supaya bisa merawat orang yang sakit hingga sembuh.

Sorenya Hera akan pulang. "Ayo pulang bareng." ajak Andika sudah bersiap di depan Hera. Mau tidak mau Hera setuju pulang bersama Dika. Saat diperjalanan Andika menghentikan motornya di depan penjual gorengan.

"Kamu mau beli apa?" tanya Andika ketika turun dari motor. Hera melihat gorengan yang dijual didepannya.

"Aku beli martabak manis saja rasa keju kacang." jawab Hera cepat untuk diberikan pada ayah dan ibunya.

Andika memesan pesanan Hera dan juga gorengan lainnya. Tidak lupa Andika singgah di warung sebelah untuk membeli rokok dua bungkus.

1
Hani
Hera: ayo bikin acara?
Nurul Hanifah
enak makan2
Nurul Hanifah
semangat update thor
Nurul Hanifah
sukses
Nurul Hanifah
berkarya sesuai dengan kemampuan, jika masih sepi pembaca maka sabar.
Nurul Hanifah
semangat update thor....
Hani
Assalamu'alaikum wr wb. Mampir yuk dikarya sederhana Hani ♡ jangan lupa like dan komen buat Hera ☆
Nurul Hanifah: selalu mampir di karya mu thor
total 1 replies
Hani
siap siap
Hani: siap kk. mksh
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: semangat 1 iklan buat semangat nya, maaf ya cuma iklan🙏✌
total 2 replies
Nurul Hanifah
semangat berkarya thor, abaikan orang yang ingin menjatuhkan mu. buktikan jika kamu pantas menjadi pemenang nya
Nurul Hanifah
semangat update thor
Nurul Hanifah
dah baca sampai selesai sovvia?
Nurul Hanifah
Aldi kayak anak pertama donk!!!
Nurul Hanifah
Hera Hasyim dan Rika Rudi
cocok
💫0m@~ga0eL🔱
oma mampir, semngat Hani, lanjuut 💪
Hani: maaf ya Oma, aku belum sempat mampir dikarya Oma /Pray/
Hani: Terima kasih Oma, semoga suka dg karya aku.
total 2 replies
sovvia
wah lanjut terus Thor
Hani: semangat semangat hehehe
sovvia: wah bab baru nih kak
total 3 replies
sovvia
lanjut /Smile/
Hani: semangat juga Sovia berkarya
sovvia: iya kak hani /Kiss/
total 3 replies
sovvia
lanjut kak
Hani: makasih sudah jadi supporter utama /Smile//Pray/
total 1 replies
Nurul Hanifah
Sahabat laki dan perempuan akan ada yg jatuh cinta...
Nurul Hanifah: tapi dari judul saja sudah kentara thor
Hani: bener banget. lebih bagus jika kedua saling mencintai
total 2 replies
Nurul Hanifah
Keren karya baru lagi thor
sovvia
aku tunggu bab berikutnya kak
sovvia: sama kak hani
Hani: terima kasih Sovvia
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!