Dikehidupan pertamanya, dia adalah seorang teroris yang paling kejam, dan terus diburu oleh pihak kepolisian diseluruh dunia. Tangannya telah merenggut ribuan nyawa orang yang tak berdosa.
Namun petualangannya berakhir saat pesawat yang dia tumpangi terbang menukik dari ketinggian jelajah 35.000 kaki.
Siapa yang menyangka, jika jiwanya akan masuk kedalam tubuh seorang permaisuri yang lemah dan juga buruk rupa. Sanggupkah dia mengubah kehidupan malang yang dialami oleh pemilik tubuh yang ditempatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10
Wei Wei segera melangkahkan kakinya, dia pun berdiri di belakang kursi yang tengah diduduki oleh permaisuri Huang Yue Li, kedua gadis itu nampak begitu tenang, sambil memandang rerumputan yang berada di luar jendela kamar permaisuri Huang Yue Li.
"Ada apa, Wei Wei?" tanya Huang Yue Li.
"Apakah yang mulia tidak berniat untuk memberi pelajaran kepada ibu suri Yun Jian? Bukankah selama ini wanita tua itu telah banyak berbuat jahat terhadap yang mulia?" tanya Wei Wei.
Huang Yue Li hanya tersenyum tipis, mendengar pertanyaan dari pelayan setianya itu, dia pun menggelengkan kepalanya perlahan seraya membisikkan sebuah kalimat. "Ada saatnya nanti, Wei Wei." bisiknya.
Mendengar hal itu, mata Wei Wei pun langsung berbinar, gadis pelayan itu sepertinya sudah tidak sabar lagi menunggu kesempatan untuk bisa membalas semua perlakuan buruk dari ibu Suri Yun Jian terhadap dirinya maupun sang majikan di masa lalu, sehingga saat ini dia terlihat begitu bersemangat.
"Baiklah yang mulia... Tapi yang mulia harus berjanji akan mengajakku." ucap Wei Wei.
Huang Yue Li hanya menggelengkan kepalanya perlahan, sepertinya sifat barbar dan brutalnya di masa lalu saat ini telah menurun kepada Wei Wei.
Padahal selama ini dia telah berusaha untuk bersikap seperti seorang bangsawan yang lembut dan penuh sopan santun, tapi entah kenapa saat bersama Wei Wei, dia merasa bisa menjadi dirinya sendiri, tanpa harus berpura-pura menggunakan topeng seolah-olah menjadi seorang perempuan terhormat yang beretika dan penuh tata krama.
"Bagaimana mungkin aku tidak mengajakmu bersenang-senang? Kau tenang saja, saat ini kita hanya harus mengawasi pergerakan dari wanita tua itu, jangan sampai dia berbuat sesuatu yang akan merugikan kita berdua." ucap Huang Yue Li.
Wei Wei pun menganggukkan kepalanya, "Yang mulia tidak perlu khawatir, pelayan ini selalu siap kapan saja dibutuhkan." ucap Wei Wei.
Dia pun segera bersenandung kecil sembari melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam paviliun yang dihuni oleh Huang Yue Li, sementara sang permaisuri dari kekaisaran Feniks emas itu hanya tersenyum tipis.
Pagi ini suasana di istana kekaisaran Feniks emas telah ramai, para pelayan dan juga prajurit terlihat tengah sibuk mempersiapkan kedatangan dari Kaisar Yu Qing San yang akan segera pulang, setelah berperang selama dua setengah tahun.
Bahkan Ibu Suri Yun Jian terlihat begitu kerepotan, wanita tua itu terus saja memberikan arahan kepada para pelayan yang saat ini tengah berkumpul di depan istana.
Selain membuat dekorasi yang sangat indah, ibu Suri juga meminta agar para koki menyiapkan masakan yang istimewa untuk menyambut kedatangan kembali Kaisar Yu Qing San di istana.
Sedangkan di sisi lain, permaisuri Huang Yue Li saat ini masih berada di alam mimpi, gadis itu meringkuk di atas tempat tidurnya, tentu saja pembaringannya sangatlah nyaman karena memang milik dari wanita nomor satu di kekaisaran, sehingga kualitasnya pun harus yang paling bagus.
Suara berisik di luar ruangan ternyata tak mampu mengganggu ketenangan dan juga kenyamanan tidurnya, dia masih saja bergulung di bawah selimut dengan sangat nyaman.
Wei Wei hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dari permaisuri Huang Yue Li yang seperti anak kecil, dia benar-benar tak menduga jika majikannya itu sama sekali tak memperdulikan kedatangan sang Kaisar dan memilih untuk tetap berada di kamarnya.
Padahal biasanya Huang Yue Li akan selalu mengambil bagian dalam setiap acara yang dilakukan di istana kekaisaran. Huang Yue Li sepertinya tak begitu memperdulikan kepulangan Kaisar Yu Qing San.
Bukankah selama ini suaminya itu tak pernah memperdulikan dirinya? lalu mengapa dia harus repot-repot menyambut kedatangan orang nomor satu di kekaisaran Feniks emas itu?
Sedangkan dua orang pelayan baru yang bernama Lin dan Lan nampak mengerutkan dahi, keduanya masih belum memahami kelakuan dari majikan baru mereka , Wei Wei hanya menggelengkan kepalanya perlahan, melihat tatapan dari kedua orang pelayan itu, dia juga tak berani untuk membangunkan majikannya, terlebih saat ini Huang yueli bukan lagi seorang yang penakut seperti dulu. Dia bisa saja ngamuk jika ketenangannya diganggu oleh orang lain.
Selang dua kali pembakaran hio, akhirnya iring-iringan yang membawa kereta kerajaan Feniks emas itu pun memasuki gerbang istana kekaisaran, nampak Kaisar Yu Qing San duduk dengan sangat gagah di atas kudanya, dia pun segera disambut oleh ibu suri Yun Jian dan para pelayan juga prajurit.
Nampak mereka semua telah berbaris dengan sangat rapi dan menunduk di hadapan sang Kaisar.
"Selamat datang kembali yang mulia." ucap semua orang dengan serempak.
Ibu suri Yun Jian yang segera memeluk putra kesayangannya, mata wanita tua itu terlihat berkaca-kaca, dia sangat merindukan putranya yang telah pergi sekian lama dari istana kekaisaran, demi untuk memperluas wilayah dan hari ini putranya kembali tanpa kekurangan sesuatu apapun.
Hal itu membuat Ibu suri Yun Jian larut dalam kebahagiaan. "Selamat datang kembali yang mulia, Selamat datang kembali Putraku." ucap Ibu suri.
Kaisar Yu Qing San segera membalas pelukan dari wanita tua yang sudah melahirkannya itu, kemudian matanya pun nampak melirik ke kiri dan ke kanan mencari seseorang yang biasanya akan selalu berdiri di barisan terdepan untuk menyambutnya, tapi ternyata dia tak melihat sosok itu, hingga akhirnya dia pun segera bertanya kepada Ibu suri.
"Dimana permaisuri Huang Yue Li, ibu?" tanya kaisar Yu Qing San.
Ibu Suri pun segera melerai pelukan, kemudian berbalik arah mencari keberadaan dari permaisuri Huang Yue Li, tapi ternyata dia tak menemukan gadis bodoh itu di antara para pelayan.
"Mungkin dia masih di paviliunnya, lebih baik segera masuk, para pelayan telah menyiapkan hidangan istimewa untuk menyambut kembali kedatanganmu, Putraku." ucap ibu suri Yun Jian.
Meskipun di dalam hatinya, dia merasa sangat kesal terhadap kelakuan dari menantu bodoh dan juga buruk rupanya itu, tapi Ibu suri Yun Jian masih berusaha untuk mempertahankan senyum manisnya, dia tak bisa memperlihatkan kekesalannya di hadapan orang lain.
Akhirnya Kaisar Yu Qing San pun berjalan beriringan bersama ibu suri Yun Jian memasuki aula istana kekaisaran, mereka segera disuguhkan berbagai macam kue dan juga minuman, bahkan saat ini para pelayan pun mulai memasuki aula dengan membawa nampan yang berisi makanan untuk dinikmati oleh kaisar Yu Qing San beserta seluruh pasukannya.
Kaisar Yu Qing San merasakan ada sesuatu yang salah dengan permaisurinya, jika di masa lalu Huang Yue Li akan selalu datang dan menunjukkan perhatian terhadapnya, tapi kali ini seolah permaisurinya itu sengaja menghindar dan tak ingin bertemu dengannya.
Akhirnya dia pun segera menyuruh salah seorang prajurit, untuk segera memanggil permaisuri ke aula istana kekaisaran. Baru saja prajurit itu akan melangkahkan kakinya keluar dari aula, tiba-tiba terdengar teriakan dari prajurit yang berjaga di pintu aula masuk.
"Yang mulia permaisuri Huang Yue Li memasuki ruangan."